Jenis-jenis Katarak dan Penanganannya
Katarak dibedakan menurut beberapa klasifikasi. Mulai dari berdasarkan lokasi kekeruhan lensa, seperti katarak kortikal, hingga katarak yang disebabkan penyakit, yaitu katarak diabetetika. Semua jenis katarak ini berbeda satu sama lainnya, baik dari gejala hingga penyebabnya.
Katarak adalah kondisi lensa mata yang seharusnya transparan menjadi keruh sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau buram. Meskipun katarak biasanya terjadi pada usia lanjut, tetapi bukan berarti kondisi ini hanya terjadi pada lansia.
Faktanya, katarak bisa muncul pada berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak dan dewasa muda. Yuk, ketahui lebih lanjut jenis-jenis katarak serta bahayanya di bawah ini!
Jenis-jenis Katarak
Adapun jenis-jenis katarak yang biasa terjadi, yaitu:
1. Jenis Katarak Menurut Lokasi Kekeruhan
Katarak Nuklear
Jenis ini memengaruhi inti lensa mata. Inti lensa adalah bagian tengah yang biasanya transparan.
Seiring bertambahnya usia, inti lensa dapat mengalami perubahan menyebabkan kekeruhan dan penumpukan materi lensa. Katarak nuklear sering terkait dengan proses penuaan dan merupakan bentuk katarak yang umum terjadi pada usia lanjut.
Gejala katarak pada mata ini mungkin tidak begitu terlihat pada tahap awal, tetapi seiring waktu, penderita dapat mengalami perubahan dalam persepsi warna dan penurunan ketajaman penglihatan. Pada tahap lanjut, penderita dapat merasakan ketidaknyamanan saat melihat kondisi cahaya yang redup atau terang.
Baca Juga: Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya
Katarak Subkapsular
Katarak subkapsular berkembang pada bagian belakang lensa mata, dekat dengan kapsul lensa. Kondisi ini sering kali terjadi lebih cepat daripada jenis katarak lainnya dan dapat memengaruhi penglihatan, terutama dalam situasi pencahayaan terang.
Orang yang menderita katarak subkapsular mungkin mengalami peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, bersamaan dengan penglihatan yang kabur. Gejala ini dapat membuat sulit untuk melihat dengan jelas saat berada di bawah sinar matahari atau di bawah lampu yang terang.
Katarak subkapsular dapat terkait dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, atau dapat muncul sebagai efek samping dari penggunaan steroid jangka panjang.
Katarak Kortikal
Katarak kortikal adalah jenis katarak yang memengaruhi bagian tepi lensa mata sehingga membuatnya menjadi kabur. Gejala umum termasuk kesulitan melihat objek terang, silau, dan perubahan persepsi warna yang membuat warna terlihat lebih kusam.
Meski awalnya gejala mungkin ringan, katarak ini dapat semakin mengganggu penglihatan seiring waktu. Penanganannya biasanya melalui operasi penggantian lensa, tergantung pada tingkat keparahan.
Katarak Lamellar
Katarak lamellar muncul dengan penumpukan opasitas yang terjadi pada lapisan tertentu lensa, tanpa mengganggu lapisan lainnya. Hal ini bisa mengakibatkan gangguan penglihatan yang bervariasi tergantung pada lokasi dan ukuran area yang terkena.
2. Jenis Katarak Maturitas (Tingkat Kekeruhan Lensa)
Katarak Insipiens
Ini adalah tahap awal katarak, di mana kekeruhan pada lensa mata sangat sedikit dan sering kali sulit terdeteksi tanpa alat pemeriksaan khusus.
Pada fase ini, banyak penderita tidak merasakan adanya masalah atau gangguan pada penglihatan mereka sehingga kondisi ini sering terabaikan. Kekeruhan biasanya mulai muncul dari tepi ekuator dan menyebar ke korteks anterior serta posterior.
Katarak Imatur
Pada tahap kedua katarak, kekeruhan pada lensa menjadi lebih jelas tetapi belum meliputi seluruh bagian lensa sehingga masih ada area yang tetap jernih. Pada fase ini, hidrasi pada korteks lensa menyebabkan lensa menjadi lebih cembung.
Perubahan bentuk ini memengaruhi indeks refraksi yang berpotensi mata bisa menjadi lebih minus (myopic shift). Kecembungan lensa ini juga dapat mendorong iris ke depan sehingga mengakibatkan bilik mata depan menjadi lebih sempit.
Katarak Matur
Jenis katarak pada mata ini adalah tahap ketiga, di mana kekeruhan telah meliputi seluruh lensa. Kekeruhan ini disebabkan oleh akumulasi ion kalsium yang merata.
Jika tidak ditangani, katarak ini dapat mengakumulasi air yang berlebih sehingga berpotensi memblok pupil dan meningkatkan tekanan di dalam bola mata.
Katarak Hipermatur
Katarak Hipermatur merupakan tahap paling lanjut, di mana lensa mengalami kekeruhan total dan telah melalui proses degenerasi yang signifikan. Lensa bisa menjadi lembek dan mencair, serta mungkin merembes melalui kapsul lensa, yang bisa menyebabkan peradangan pada bagian mata lain di luar lensa.
Tanda penyakit katarak jenis ini penglihatan sudah sangat terganggu dan dapat berujung pada glaukoma atau kebutaan.
Baca Juga: Apakah Boleh Operasi Katarak Setelah Lasik Mata?
3. Jenis Katarak Menurut Usia
Katarak Kongenital
Katarak kongenital adalah suatu kondisi di mana bayi lahir dengan lensa mata yang keruh atau kabur. Kondisi ini dapat memengaruhi salah satu atau kedua mata bayi dan dapat bersifat genetik atau terkait dengan faktor-faktor tertentu selama kehamilan.
Katarak kongenital merupakan salah satu penyebab utama kebutaan pada bayi yang dapat diatasi melalui prosedur bedah. Penyebab katarak kongenital dapat bervariasi, termasuk infeksi, penyakit genetik, atau paparan zat tertentu selama masa perkembangan janin.
Katarak Infantil
Katarak infantil terjadi pada anak-anak, biasanya berkembang dalam tahun-tahun awal kehidupan. Penyebabnya bisa beragam, termasuk faktor genetik, infeksi selama kehamilan, atau kondisi medis tertentu.
Katarak Juvenile
Katarak juvenile muncul pada remaja dan orang dewasa muda. Meskipun kurang umum, kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, trauma, atau penyakit tertentu. Katarak ini dapat berkembang lebih cepat dibandingkan dengan katarak senilis.
Katarak Presenilis
Katarak presenilis terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, biasanya antara usia 40 hingga 50 tahun. Penyebabnya seringkali berkaitan dengan faktor risiko seperti diabetes, paparan sinar UV, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Katarak Senilis
Jenis katarak senilis adalah jenis katarak yang paling umum dan biasanya terjadi pada orang tua, biasanya setelah usia 60 tahun. Proses penuaan adalah penyebab utama, di mana perubahan alami pada lensa menyebabkan kekeruhan dan gangguan penglihatan.
Cara Menghilangkan Katarak
Operasi katarak adalah solusi utama untuk mengatasi masalah ini. Salah satu teknik yang paling banyak digunakan untuk operasi katarak adalah Fakoemulsifikasi. Dalam metode ini, dokter membuat insisi kecil di tepi kornea untuk akses masuk alat ultrasonik yang disebut phaco tip. Alat ini berfungsi untuk mengemulsifikasi atau memecah lensa katarak di dalam mata, sehingga pasca operasi luka sangat kecil dan tidak perlu dijahit.
Di Ciputra SMG Eye Clinic menggunakan salah satu mesin terbaru yang digunakan dalam operasi katarak, yaitu The New CENTURION® Vision System. Mesin ini memiliki teknologi canggih yang bisa menyesuaikan dengan kondisi mata selama operasi sehingga memberikan kestabilan dan kenyamanan lebih bagi pasien.
Dengan fitur-fitur tersebut, The New CENTURION® Vision System membantu dokter menjalankan prosedur dengan lebih aman dan efisien.
Baca Juga: Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak, Jangan Keliru!
Penting untuk diingat bahwa jenis katarak bisa berbeda-beda tergantung penyebabnya. Jika Anda merasakan gejala yang berkaitan dengan katarak, atau memiliki penyakit tertentu yang bisa memicu katarak, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter di Ciputra SMG Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM
Source:
- Mayo Clinic. Cataracts. Maret 2025.
- Healthline. What Is a Cataract?. Maret 2025.
- Published in Katarak
Ini Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
Pentingnya tes buta warna pada anak bukan hanya bisa membedakan antar warna, tetapi dapat sebagai deteksi dini, pengembangan karir yang tepat, hingga mengajarkan kesadaran akan kesehatan.
Apa itu tes buta warna? Tes buta warna adalah tes untuk mengukur kemampuan seseorang dalam membedakan warna.
Kondisi buta warna dapat terjadi karena ketidakmampuan retina mata untuk merespons warna secara normal atau adanya gangguan dalam pengiriman informasi warna ke otak. Tes buta warna bukan hanya tentang membedakan warna-warna cerah. Ini bagian penting dari kemampuan pengenalan dan komunikasi visual anak.
Ketika seorang anak tidak dapat membedakan warna secara normal, hal itu bisa menghambat proses pembelajaran mereka. Lantas, apa saja pentingnya tes buta warna pada anak? Simak deretannya di bawah ini.
1. Deteksi Dini untuk Perawatan dan Dukungan
Tes buta warna tidak hanya sekadar tes rutin. Ini dalah langkah awal penting dalam mengidentifikasi kemungkinan kondisi buta warna pada anak sejak dini. Dengan mendeteksi masalah ini sedini mungkin, kita dapat memberikan perawatan yang sesuai dan tepat waktu.
Anak yang terdiagnosis dengan buta warna dapat diberikan bantuan, baik itu dalam bentuk penggunaan alat bantu visual, konseling, atau dukungan sosial dari keluarga, teman, dan guru. Dukungan ini penting dalam membantu anak merasa termotivasi dan percaya diri dalam mengatasi tantangan yang mungkin terkait dengan kondisi buta warna mereka.
Selain itu, pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini juga memungkinkan orang tua dan pendidik untuk membuat penyesuaian yang anak perlukan dalam lingkungan sehari-hari anak, seperti penggunaan warna kontras dalam materi pembelajaran atau pengaturan kelas yang lebih sesuai dengan kebutuhan visual mereka.
Baca Juga: Penyebab Mata Anak Bengkak, Jangan Dianggap Sepele!
2. Pilihan Karir yang Tepat
Manfaat tes buta warna sejak dini membantu individu untuk mengarahkan minat dan bakat mereka ke bidang pekerjaan yang sesuai. Misalnya, seseorang yang memiliki kecenderungan buta warna mungkin akan lebih berhasil dalam karir yang tidak terlalu bergantung pada persepsi warna akurat, seperti teknologi informasi, ilmu komputer, atau bidang-bidang teknik yang berfokus pada analisis data atau perencanaan.
Dengan mengetahui kondisi buta warna mereka, individu dapat lebih memilih dan menyesuaikan pilihan karir mereka sehingga potensi mereka dapat maksimal. Ini penting untuk memastikan bahwa anak-anak yang menderita buta warna tidak merasa terbatas dalam pilihan karir mereka dan dapat meraih kesuksesan sesuai dengan bakat dan minat mereka.
3. Dukungan bagi Guru
Keuntungan tes buta warna memainkan peran penting dalam memberikan dukungan kepada guru untuk menyusun strategi pengajaran yang lebih efektif dan inklusif. Misalnya, mereka dapat menyediakan materi pembelajaran dalam format yang lebih mudah paham oleh siswa buta warna, seperti menggunakan skema warna kontras atau menghindari penggunaan diagram yang bergantung pada perbedaan warna.
Selain itu, guru juga dapat menerapkan pendekatan pengajaran yang lebih beragam, seperti penggunaan visual dan pendekatan auditori untuk memastikan bahwa semua siswa dapat memahami materi pelajaran dengan baik.
Baca Juga: Penyebab Mata Anak Sering Berkedip, Waspadai Gadget!
4. Deteksi Gangguan Fungsi Penglihatan
Tes buta warna bukan hanya tentang mendeteksi buta warna, tetapi juga dapat menjadi indikator awal untuk gangguan fungsi penglihatan yang lebih serius. Beberapa penyakit, seperti diabetes, Alzheimer, atau Parkinson dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang memengaruhi persepsi warna seseorang.
Dengan melakukan tes buta warna secara teratur, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa perkembangan, kita dapat mengidentifikasi potensi masalah kesehatan yang mendasarinya lebih awal. Ini memungkinkan untuk diagnosis dini dan pengelolaan yang tepat dari kondisi kesehatan yang mendasarinya sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius kemudian hari.
Dengan demikian, tes buta warna tidak hanya penting dalam konteks pendidikan, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam upaya pencegahan dan manajemen kesehatan yang holistik.
5. Pengembangan Diri yang Lebih Baik
Tes buta warna bisa berperan dalam pengembangan pribadi anak secara menyeluruh. Saat seorang anak menyadari kondisi buta warna dan menerima dukungan yang tepat dari orang-orang sekitarnya, hal ini dapat mengubah cara mereka memandang sendiri dan dunia sekitar. Dengan memahami dan menerima keadaan mereka, anak-anak memiliki kesempatan untuk memperkuat rasa percaya diri mereka.
Mereka belajar untuk menghadapi tantangan dengan lebih baik dan menemukan cara kreatif untuk mengatasi hambatan yang mungkin mereka hadapi. Ini tidak hanya memengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan belajar mereka, tetapi juga bagaimana mereka beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini membantu anak-anak membangun ketahanan mental yang kuat dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi rintangan dalam kehidupan.
6. Meningkatkan Kesadaran akan Kesehatan
Tes buta warna membantu anak dan orang tua memahami pentingnya menjaga kesehatan mata. Mereka belajar bahwa tes ini bukan sekadar mendeteksi masalah, tetapi juga mendorong tindakan preventif.
Hal ini dapat membentuk kebiasaan baik, seperti memakai kacamata, membatasi layar, dan menjaga pola makan sehat. Dengan kesadaran yang meningkat, kesehatan mata anak lebih terjaga, berdampak positif pada kualitas hidup mereka.
Baca Juga: Tanda-Tanda Mata Minus dan Faktor yang Memengaruhi
Itu dia pentingnya tes buta warna pada anak yang sayang bila Anda lewatkan. Pada dasarnya, tes buta warna bisa dilakukan pada siapa saja, bahkan anak usia 3 tahun, asalkan mereka dapat berkomunikasi dan melihat dengan baik. Tes ini sering dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin saat anak akan masuk sekolah atau saat seseorang ingin melamar pekerjaan tertentu.
Bila Anda tertarik melakukan tes buta warna pada anak, segera konsultasi ke dokter spesialis mata profesional di Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Di CSEC, Anda dapat melakukan perawatan rutin hingga LASIK. Apabila Anda ingin melakukan serangkaian tersebut, bisa melihat jadwal dokter dan membuat janji lebih mudah melalui WhatsApp. Mari percayakan kesehatan mata Anda dan keluarga dengan Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC).
Telah direview oleh dr. Ika Citra Susanti, SpM
Source:
- Cleveland Clinic. Color Blindness Test. Maret 2025.
- Healthline. Color Vision Test. Maret 2025.
- Published in Mata
Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya
Operasi katarak memang menjadi salah satu solusi bagi Anda yang mengalami gangguan katarak. Namun, ada tanda operasi katarak gagal yang perlu Anda waspadai sehingga menyebabkan buram setelah operasi.
Katarak adalah salah satu kondisi mata yang umum terjadi di berbagai kelompok usia. Semakin bertambahnya usia, lensa di mata akan menjadi keruh dan mengganggu fungsi penglihatan.
Efek setelah operasi katarak umumnya penglihatan yang lebih jernih, namun tetap ada kemungkinan risiko dan komplikasi seperti prosedur medis lainnya. Salah satu tanda gagal adalah mata buram setelah operasi katarak.
Mari kita ketahui lebih lengkap di bawah ini.
Ciri-Ciri Operasi Katarak Gagal yang Bisa Dilihat dari Kondisi Mata
Setelah operasi katarak, kontrol biasanya dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada hari pertama, satu minggu, dan satu bulan setelah prosedur untuk memastikan pemulihan berjalan baik. Penglihatan umumnya mulai membaik dalam beberapa hari.
Namun, hasil maksimal bisa Anda rasakan dalam beberapa minggu setelah mata beradaptasi sepenuhnya. Operasi katarak biasanya hanya dilakukan sekali, karena lensa buatan yang terpasang bersifat permanen.
Meskipun operasi katarak tergolong aman, ada beberapa tanda yang perlu Anda waspadai jika hasilnya tidak sesuai harapan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri operasi katarak mengalami kegagalan:
1. Kabut atau Kekeruhan pada Penglihatan
Kabut atau kekeruhan pada penglihatan yang terjadi di awal setelah operasi katarak adalah tanda yang jelas bahwa sesuatu mungkin tidak berjalan sesuai rencana. Pada umumnya, operasi katarak bertujuan untuk menghilangkan lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa intraokular buatan, yang seharusnya memperbaiki penglihatan yang kabur atau buram akibat katarak.
Jika pasien mengalami kabut atau kekeruhan pada penglihatan setelah operasi di satu minggu pertama, ini bisa mengindikasikan beberapa hal. Salah satunya adalah kemungkinan adanya sisa materi katarak yang tertinggal atau komplikasi lain yang memengaruhi transparansi lensa intraokular yang baru dipasang.
Baca Juga: Gejala Mata Katarak yang Wajib Anda Tahu!
2. Sensasi Mata Terasa Seperti Ada Benda Asing
Sensasi seperti ada benda asing di mata setelah operasi katarak sesuatu hal yang sering terjadi karena proses penyembuhan mata memerlukan waktu. Pada operasi katarak yang gagal dapat menjadi tanda adanya komplikasi pascaoperasi, seperti inflamasi atau infeksi.
Hal ini bisa disebabkan oleh respon inflamasi tubuh terhadap proses operasi atau bahkan infeksi yang mungkin terjadi pada saat proses operasi atau setelah operasi. Sensasi ini dapat berupa mata sangat mengganjal, seperti ada benda asing, dan berair.
Jika terjadi secara persisten atau meningkat seiring waktu, sebaiknya ditindaklanjuti dengan evaluasi oleh dokter mata.
3. Penurunan Kualitas Penglihatan
Penurunan kualitas penglihatan setelah operasi katarak yang awalnya berhasil membaik adalah tanda jelas bahwa ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi pascaoperasi, lensa yang bergeser, tekanan bola mata meningkat, hingga peradangan yang memberat.
Selain itu, komplikasi seperti edema makula atau ablasio retina (retina lepas) juga bisa menyebabkan penurunan kualitas penglihatan yang signifikan. Jika penglihatan pasien mulai memburuk atau tidak kembali ke tingkat yang diharapkan setelah periode pemulihan pascaoperasi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
4. Kemerahan, Pembengkakan, atau Nyeri pada Mata
Mata merah, pembengkakan, atau nyeri pada mata setelah operasi katarak bisa menjadi indikasi adanya masalah pasca operasi. Kemerahan bisa terjadi karena peradangan akibat infeksi atau reaksi alergi terhadap bahan-bahan yang digunakan selama operasi.
Pembengkakan pada mata juga bisa terjadi karena respon inflamasi atau penumpukan cairan di dalam mata. Nyeri yang persisten atau meningkat pada mata setelah operasi katarak juga perlu diperhatikan karena bisa menandakan adanya komplikasi seperti glaukoma akut atau endoftalmitis.
5. Perubahan pada Bentuk Pupil
Perubahan pada bentuk atau ukuran pupil, seperti pupil mengecil atau membesar secara tidak wajar dapat menjadi tanda adanya masalah pasca operasi. Hal ini karena gangguan pada lensa intraokular atau komplikasi lain memengaruhi fungsi mata.
Misalnya, lensa intraokular yang tidak tepat atau mengalami dislokasi bisa menyebabkan perubahan pada bentuk atau ukuran pupil. Selain itu, gangguan otot iris yang membentuk lingkaran pupil bisa karena adanya trauma atau obat selama proses operasi.
Perubahan ini perlu evaluasi lebih lanjut oleh dokter mata untuk menentukan penyebabnya dan mengambil tindakan yang sesuai.
Baca Juga: Apakah Boleh Operasi Katarak Setelah Lasik Mata?
6. Kehilangan Penglihatan atau Bayangan dalam Pandangan
Salah satu tanda gagal adalah buta setelah operasi katarak. Gejala ini sering kali terkait dengan komplikasi serius seperti ablasio retina (retina lepas) atau edema makula (retina bengkak).
Ablasio retina adalah kondisi di mana lapisan terluar retina terlepas dari lapisan bawahnya yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan jika tidak mendapatkan penanganan dengan cepat. Sedangkan edema makula adalah pembengkakan pada area tengah retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan paling tajam dan detail.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan kehilangan penglihatan jika tidak diobati.
7. Ketidakmampuan untuk Melihat dengan Pencahayaan Rendah atau Malam Hari
Setelah operasi katarak berhasil, pasien biasanya dapat melihat dengan lebih jelas bahkan dalam kondisi pencahayaan rendah atau malam hari. Namun, jika pasien mulai mengalami kesulitan melihat dalam kondisi pencahayaan rendah setelah operasi, hal ini dapat menandakan kegagalan operasi atau adanya masalah lain pada mata.
Kesulitan dalam melihat dalam kondisi pencahayaan rendah atau malam hari bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk komplikasi pascaoperasi seperti edema makula atau kambuhnya penyakit mata lainnya seperti glaukoma.
Faktor Penyebab Operasi Katarak Gagal
Ada beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab operasi katarak gagal. Di antaranya:
- Katarak terlalu keras/ keruh: Bila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dalam waktu lama, katarak bisa mengeras, proses operasi menjadi lebih sulit, energi yang dibutuhkan lebih besar, serta risiko keselamatan nyawa.
- Infeksi pasca operasi: Kondisi ini dapat mengganggu proses penyembuhan dan menyebabkan kegagalan operasi.
- Gangguan Saraf Mata: Gangguan pada saraf optik dapat memengaruhi hasil operasi katarak. Operasi katarak yang sukses tidak akan membuat penglihatan jelas bila saraf mata tidak berfungsi optimal.
- Glaukoma: Glaukoma, terutama glaukoma pasca operasi atau peningkatan tekanan intraokular yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kegagalan operasi katarak.
Katarak Sekunder
Katarak sekunder adalah kondisi dimana kekeruhan pada lensa mata terbentuk akibat faktor-faktor lain selain penuaan. Penyebab terjadinya karena sejumlah kondisi atau faktor eksternal yang memengaruhi mata, seperti cedera mata, peradangan, penyakit mata tertentu, penggunaan obat-obatan tertentu, atau komplikasi pascaoperasi mata.
Dalam banyak kasus, katarak sekunder berkembang pada usia lebih muda daripada katarak primer, dan perkembangannya dapat lebih cepat. Perbedaan utama antara katarak primer dan katarak sekunder terletak pada penyebabnya.
Katarak primer terjadi sebagai bagian dari proses penuaan alami mata, kondisi ini terjadi ketika lensa mata menjadi lebih keruh, kaku dan menebal seiring waktu. Sedangkan katarak sekunder penyebabnya adalah akibat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan mata, seperti cedera, peradangan, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Lasik Mata dan Operasi Katarak
Dalam gejala dan penanganan, keduanya sering kali memiliki manifestasi yang serupa, tetapi penanganan katarak sekunder mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda tergantung pada penyebabnya. Oleh karena itu, diagnosis yang tepat dan pengelolaan yang sesuai sangat penting untuk kedua jenis katarak ini.
Bagi Anda yang mengalami keluhan mata berkabut dan berencana untuk operasi katarak, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu di Ciputra SMG Eye Clinic terdekat. Nantinya, dokter akan menjelaskan kondisi mata Anda, dan manfaat dari prosedur tindakan yang tentunya menguntungkan bagi Anda.
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM
Sumber:
- American Academy of Ophthalmology. 10 Cataract Surgery Side Effects, and How to Cope. Februari 2025.
- WebMD. Complications of Cataract Surgery. Februari 2025.
- Published in Katarak
Operasi Katarak
Operasi katarak menjadi cara yang efektif untuk menghilangkan katarak. Tindakan ini dilakukan dengan mengganti lensa mata yang keruh agar penglihatan pasien katarak kembali normal.
Apakah Anda berusia diatas 50-60 tahun, dan merasakan penglihatan yang semakin kabur? Atau mungkin Anda memiliki orang tua atau kerabat yang mengeluhkan sulitnya melihat dengan jelas? Kemungkinan itu merupakan gejala katarak.
Tindakan ini meskipun terdengar menakutkan hingga banyak yang bertanya apakah katarak bisa sembuh tanpa operasi? Sebenarnya ini adalah langkah medis yang umum dilakukan untuk memulihkan penglihatan kabur. Mari kita telusuri lebih jauh jenis operasi katarak dan bagaimana cara melakukannya.
Apa Itu Operasi Katarak?
Operasi katarak adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk menghilangkan lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan jernih. Katarak terjadi ketika lensa mata yang seharusnya transparan menjadi keruh, mengaburkan penglihatan, dan menyebabkan gangguan penglihatan.
Operasi ini salah satu prosedur bedah paling umum dan berhasil di dunia, dan biasanya dilakukan dengan teknik yang relatif cepat dan aman. Prosedur ini bertujuan untuk memulihkan penglihatan yang kabur dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Biaya operasi katarak bervariasi tergantung pada rumah sakit, metode operasi, dan jenis lensa yang digunakan. Secara umum, biaya operasi katarak di Indonesia berkisar antara Rp5 juta hingga Rp30 juta per mata.
Operasi katarak BPJS bisa ditanggung sepenuhnya di rumah sakit yang bekerja sama, tetapi dengan ketentuan tertentu.
Baca Juga: Setelah Operasi Katarak: Ini yang harus Dilakukan
Manfaat Operasi Katarak
Operasi katarak telah menjadi salah satu prosedur bedah yang paling umum dilakukan di dunia. Selain mengembalikan kejernihan visual, ada serangkaian manfaat lebih dalam yang bisa diperoleh dari operasi ini.
Berikut manfaat operasi katarak yang bisa Anda dapatkan:
1. Pemulihan Penglihatan yang Jelas
Tindakan ini membantu memulihkan penglihatan yang kabur atau terganggu akibat katarak. Dengan mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa buatan jernih, pasien dapat melihat dengan lebih jelas dan tajam.
2. Peningkatan Kualitas Hidup
Katarak dapat menyebabkan gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti membaca, mengemudi, atau melihat objek yang jauh. Dengan menghilangkan katarak melalui tindakan ini, pasien dapat kembali melakukan aktivitas-aktivitas ini tanpa hambatan sehingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
3. Bebas dari Kacamata dan Lensa Kontak
Bagi banyak orang yang menderita katarak, penggunaan kacamata atau lensa kontak mungkin tidak lagi efektif dalam memperbaiki penglihatan. Tindakan ini memungkinkan pasien untuk mengurangi atau bahkan sepenuhnya menghentikan ketergantungan pada alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak.
4. Pencegahan Komplikasi Lebih Lanjut
Katarak yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius seperti glaukoma, peradangan, atau kehilangan penglihatan permanen. Dengan melakukan tindakan ini tepat waktu, risiko terjadinya komplikasi ini dapat dikurangi atau bahkan dihindari sama sekali.
5. Pemulihan Cepat dan Proses yang Aman
Operasi katarak biasanya pasien dapat pulang ke rumah pada hari yang sama setelah tindakan. Tingkat keberhasilan tindakan ini sangat tinggi, dan risiko komplikasi serius sangat rendah.
Dengan teknologi dan teknik bedah yang terus berkembang, proses pemulihan pascaoperasi juga semakin cepat dan nyaman.
Persiapan Sebelum Prosedur Operasi Katarak
Sebelum menjalani prosedur tindakan, persiapan yang baik sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan prosedur tersebut. Berikut adalah beberapa langkah persiapan yang biasanya direkomendasikan sebelum menjalani tindakan ini:
1. Konsultasi dengan Dokter Mata
Sebelum menjalani operasi, penting untuk menjalani konsultasi dengan dokter mata atau ahli bedah mata. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengevaluasi kondisi mata Anda dan menentukan apakah operasi katarak adalah pilihan yang tepat untuk Anda.
Diskusikan riwayat kesehatan Anda, termasuk kondisi medis yang Anda miliki dan obat-obatan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Operasi Katarak Dengan BPJS Begini Alurnya
2. Pemeriksaan Mata yang Mendalam
Sebelum operasi, dokter mata akan melakukan serangkaian pemeriksaan mata yang mendalam untuk menilai keadaan lensa mata Anda dan merencanakan prosedur operasi dengan tepat. Ini mungkin melibatkan pengukuran sel endotel kornea, pengukuran tekanan intraokular, evaluasi tipe katarak, dan pemeriksaan retina.
3. Diskusi tentang Pilihan Lensa Intraokular
Selama konsultasi dengan dokter, Anda akan berdiskusi tentang pilihan lensa intraokular yang tersedia. Lensa ini akan ditempatkan di dalam mata Anda untuk menggantikan lensa yang keruh yang telah diangkat selama operasi.
Diskusikan dengan dokter tentang pilihan lensa yang paling sesuai dengan kebutuhan penglihatan dan gaya hidup Anda. Beberapa lensa premium dapat menghasilkan penglihatan jauh dan dekat yang jelas tanpa bantuan kacamata.
4. Persiapan Fisik dan Mental
Sebelum operasi, pastikan Anda dalam kondisi fisik dan mental yang baik. Istirahat yang cukup dan menjaga kesehatan secara umum sangat penting untuk memastikan prosedur operasi berjalan lancar.
Diskusikan kekhawatiran atau kecemasan apa pun yang Anda miliki tentang operasi dengan dokter Anda sehingga Anda merasa lebih siap dan percaya diri.
5. Berhenti Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu
Dokter Anda mungkin akan memberi tahu Anda untuk berhenti mengonsumsi beberapa obat tertentu sebelum tindakan. Informasikan dengan detail obat apa saja yang Anda konsumsi secara rutin.
Ikuti petunjuk dokter Anda dengan cermat tentang obat mana yang harus dihentikan dan kapan harus melakukannya.
6. Makanan dan Minuman
Dokter Anda mungkin juga akan memberikan instruksi khusus tentang makanan dan minuman sebelum operasi. Ini mungkin termasuk larangan makan atau minum pada malam sebelum operasi, terutama jika Anda akan menjalani anestesi umum.
Tahapan Prosedur Operasi Katarak
Prosedur operasi katarak adalah proses medis yang kompleks tetapi rutin yang dilakukan oleh dokter bedah mata terlatih. Operasi katarak berapa lama tergantung dari metode yang digunakan dan kondisi pasien.
Secara umum, prosedur ini berlangsung sekitar 15-30 menit dengan teknik fakoemulsifikasi, yang merupakan metode paling umum dan minim sayatan. Namun, jika ada kondisi tertentu seperti katarak yang lebih parah atau komplikasi lainnya, waktu tindakan bisa sedikit lebih lama.
Berikut adalah tahapan umum dari proses operasi katarak:
1. Persiapan Sebelum Operasi
Sebelum masuk ke ruang operasi, Anda akan menjalani proses pra-operasi. Ini termasuk:
- Anestesi: Biasanya, mata Anda akan dibius lokal menggunakan tetes mata atau injeksi di sekitar mata untuk membuat Anda tidak merasakan sakit selama prosedur. Beberapa kasus mungkin memerlukan anestesi umum, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau preferensi tertentu.
- Pemantauan Tanda Vital: Sebelum operasi, paramedis akan memantau tekanan darah, detak jantung, dan oksigen dalam darah untuk memastikan Anda dalam kondisi yang baik untuk menjalani operasi.
2. Pembukaan Kornea
Dokter bedah mata akan menggunakan instrumen mikro untuk membuat insisi kecil pada kornea Anda. Akses ini memungkinkan dokter untuk mengakses lensa yang keruh di dalam mata.
3. Penghancuran dan Pengangkatan Lensa Katarak
Setelah akses ke lensa yang keruh, dokter akan menggunakan teknik yang sesuai untuk memecah lensa katarak menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diangkat dari mata. Ini bisa dilakukan dengan metode tradisional menggunakan alat bedah mikro atau dengan teknologi canggih seperti teknik phacoemulsification, di mana gelombang ultrasonik digunakan untuk memecahkan dan menghisap lensa.
4. Pemasangan Lensa Intraokular
Setelah lensa katarak dihilangkan, dokter akan memasukkan lensa intraokular buatan ke dalam kapsul lensa yang masih ada di dalam mata. Lensa ini akan menggantikan fungsi lensa alami Anda yang diambil.
Biasanya, lensa ini terbuat dari plastik atau bahan transparan yang serupa dan dirancang untuk mengkoreksi penglihatan Anda setelah operasi.
5. Penutupan Sayatan dan Penyelesaian Operasi
Setelah lensa intraokular dipasang dengan benar, akses pada kornea Anda akan ditutup dengan hati-hati menggunakan jahitan mikro atau teknik tanpa jahitan, tergantung pada preferensi dokter dan teknik operasi yang digunakan. Setelah proses penutupan selesai, tindakan selesai.
6. Pasca Operasi
Apa yang terjadi setelah operasi katarak? Setelah operasi, Anda akan dipindahkan ke ruang pemulihan di mana Anda akan dipantau untuk memastikan tidak ada komplikasi pasca operasi.
Dokter akan memberikan instruksi tentang perawatan pasca operasi, termasuk pemberian tetes mata antibiotik dan antiinflamasi, serta pantauan jadwal kunjungan paska operasi untuk evaluasi lebih lanjut.
Lantas, berapa lama pemulihan pasca operasi katarak? Pemulihan pasca operasi katarak biasanya memakan waktu sekitar 4-6 minggu.
Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Operasi Katarak
Setelah tindakan, pasien biasanya akan merasakan perubahan pada penglihatannya yang dapat terjadi dalam beberapa hari atau minggu setelah prosedur. Beberapa pasien melaporkan pengalaman penglihatan yang lebih jernih dan terang.
Sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih sepenuhnya. Adapun perawatan setelah operasi katarak meliputi:
- Menggunakan tetes mata dan obat-obatan sesuai petunjuk dokter.
- Membatasi aktivitas fisik yang berat untuk sementara waktu.
- Melindungi mata dari cedera dengan menghindari gesekan atau tekanan yang berlebihan.
- Hindari merokok dan paparan asap yang dapat mengganggu proses penyembuhan.
- Menggunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari langsung.
- Rutin menjalani pemeriksaan sesuai jadwal pasca operasi dengan dokter mata.
- Menghubungi dokter segera jika ada gejala seperti nyeri, kemerahan, atau penglihatan kabur yang tidak biasa.
Banyak yang bertanya berapa lama mata tidak boleh kena air setelah operasi katarak? Umumnya, sekitar 1 hingga 2 minggu untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Efek Samping Operasi Katarak yang Perlu Diperhatikan
Sama seperti operasi lainnya, tindakan ini juga memiliki berbagai efek samping yang jarang terjadi. Berikut efek samping operasi katarak:
- Nyeri atau ketidaknyamanan mata
- Penglihatan kabur atau buram sementara
- Sensasi terasa seperti ada benda asing di mata
- penyakit mata sekunder atau komplikasi
Komplikasi Operasi Katarak
Adapun beberapa komplikasi operasi katarak yang perlu Anda waspadai, seperti:
- Infeksi mata
- Edema kornea
- Ablasio retina
- Endoftalmitis
- Glaukoma sekunder
- Dislokasi lensa intraokular
- Kornea irreguler
Konsultasi Tindakan Operasi Katarak
Itu dia informasi umum mengenai operasi katarak. Tanda operasi katarak gagal dapat berupa penglihatan yang tetap buram atau bahkan memburuk setelah tindakan, nyeri mata yang tidak kunjung hilang, munculnya peradangan atau infeksi, tekanan mata yang tidak normal, serta lepasnya lensa buatan.
Jika mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Apakah tertarik menjalani operasi ini? Tindakan katarak dapat membuat Anda terbebas dari katarak dan kacamata, lho!
Anda bisa konsultasi seputar katarak dan detail lebih lanjut di Ciputra SMG Eye Clinic terdekat. Nantinya, dokter akan menjelaskan manfaat dari prosedur tindakan yang tentunya menguntungkan bagi Anda.
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM
Source:
- Mayo Clinic. Cataract Surgery. Februari 2025.
- Amarican Academy of Ophthalmology. Cataract Surgery: Risks, Recovery, Costs. Februari 2025.
- Published in Katarak
Apakah Boleh Operasi Katarak Setelah Lasik Mata?
Tak jarang seseorang harus melakukan operasi katarak setelah LASIK karena kondisi tertentu. Namun, apakah boleh operasi katarak setelah LASIK mata? Jawabannya boleh, tetapi Anda harus konsultasi dan melakukan serangkaian pemeriksaan.
LASIK mata bertujuan untuk mengkoreksi masalah penglihatan seperti miopia, hipermetropia, dan astigmatisme dengan menggunakan laser untuk membentuk kembali kornea mata. Namun, dalam beberapa kasus, seseorang dapat mengalami katarak setelah menjalani prosedur LASIK.
Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh sehingga menyebabkan penglihatan kabur. Tetapi, apakah boleh melakukan operasi katarak setelah LASIK mata? Mari simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini.
Mengenal Prosedur LASIK
Prosedur LASIK adalah salah satu jenis pembedahan penglihatan yang paling umum. Ini adalah singkatan dari “Laser-Assisted in Situ Keratomileusis.” LASIK berfungsi untuk mengatasi masalah penglihatan, seperti miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), dan astigmatisme dengan mengubah bentuk kornea mata.
Prosesnya melibatkan penggunaan laser yang sangat canggih untuk membentuk kembali kornea sehingga memungkinkan cahaya untuk fokus dengan benar di retina mata.
Prosedur LASIK biasanya dilakukan oleh seorang ahli bedah mata yang berpengalaman. Langkah pertama dalam prosedur ini adalah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap mata pasien untuk memastikan bahwa ia memenuhi syarat untuk menjalani LASIK.
Setelah itu, dokter akan menggunakan laser femtosecond untuk memotong flap tipis di permukaan kornea yang kemudian dilipat untuk mengakses jaringan di bawahnya. Laser excimer kemudian untuk menghilangkan sejumlah kecil jaringan kornea sesuai dengan resep penglihatan yang telah dihitung sebelumnya.
Proses LASIK biasanya cepat dan nyaman. Setelah prosedur selesai, pasien mungkin akan merasakan sedikit ketidaknyamanan atau iritasi, tetapi ini biasanya bersifat sementara.
Kebanyakan pasien melaporkan pebaikan penglihatan dalam beberapa hari setelah LASIK. Meskipun hasil akhirnya mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Lasik Mata dan Operasi Katarak
Mengenal Prosedur Katarak
Prosedur katarak adalah tindakan medis untuk mengatasi katarak, yaitu sebuah kondisi mata di mana lensa mata menjadi kabur atau keruh. Katarak biasanya terjadi akibat penuaan alami, meskipun faktor-faktor, seperti cedera, penyakit, atau paparan sinar UV juga dapat menyebabkan katarak.
Prosedur katarak bertujuan untuk mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa buatan yang jernih atau disebut lensa intraokular. Lensa ini dapat mengembalikan penglihatan menjadi jelas dan membantu pasien melihat lebih baik.
Langkah pertama dalam prosedur katarak adalah pemeriksaan mata menyeluruh dengan dokter. Dokter akan mengevaluasi tingkat keparahan katarak dan memutuskan apakah pasien memenuhi syarat operasi.
Jika iya, dokter akan menjelaskan prosedur tersebut secara rinci kepada pasien dan memberikan instruksi persiapan sebelum operasi. Prosedur ini umumnya menggunakan anestesi lokal sehingga pasien akan tetap sadar tetapi tidak akan merasakan sakit selama operasi.
Selama operasi, dokter akan membuat sayatan kecil di permukaan mata dan menghapus lensa mata yang keruh. Lensa intraokular kemudian ditempatkan.
Proses ini sering kali cukup cepat dan tidak menyakitkan. Setelah operasi, pasien biasanya akan termonitor untuk memastikan tidak ada komplikasi dan diberikan intruksi perawatan pascaoperasi.
Baca Juga: Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak, Jangan Keliru!
Apakah Bisa Operasi Katarak Setelah Lasik?
Anda dapat menjalani operasi katarak setelah operasi LASIK. Ketika operasi katarak dengan laser siap, lensa berkabut pada mata tergantikan dengan implan lensa intraokular (IOL) yang disebut juga operasi katarak dengan IOL atau operasi lensa yang dapat isesuai dengan fokus cahaya.
Meskipun operasi katarak memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, namun masih mungkin terjadi kesalahan refraktif residu atau “kejutan refraktif,” sehingga menyebabkan penglihatan terganggu dan memerlukan penggunaan kacamata.
Tes evaluasi pra-operasi standar untuk operasi katarak tetap berlaku setelah LASIK, seperti tes mata lengkap dengan fundoskopi untuk memeriksa masalah mata lainnya dan biometri berkualitas baik, idealnya menggunakan teknologi infra-merah untuk mengukur dimensi mata, guna memilih kekuatan implan lensa yang akurat.
Anda harus memberitahu dokter bedah bahwa Anda telah menjalani LASIK sebelumnya. Perhitungan kekuatan implan lensa oleh dokter bedah mata harus mempertimbangkan riwayat pengobatan LASIK.
Jika terlaksanakan dengan benar, berdasarkan beberapa rumus dan metode perhitungan modern, operasi ini dapat sama akuratnya dengan operasi katarak pada mata yang belum pernah menjalani LASIK.
Meskipun demikian, ada kemungkinan kecil (kurang dari 0,5%) perbedaan target refraksi mata yang tidak dapat terprediksi setelah operasi katarak. Jika ada ketidakakuratan yang signifikan, pasien dapat mempertimbangkan prosedur perbaikan seperti tindakan LASIK ulang atau penggantian implan lensa, tetapi ini hanya jika penggunaan kacamata tidak memadai.
Operasi LASIK setelah operasi katarak dapat dokter lakukan beberapa minggu setelah operasi katarak. Dokter akan menggunakan laser femtosecond yang membuat flap halus di kornea.
Kemudian, dokter bedah melipat kembali flap untuk mengakses lapisan tengah kornea. Laser excimer untuk memancarkan cahaya ultraviolet ke kornea.
Setelah itu, flapnya terletakkan kembali sehingga mata sembuh tanpa perlu balutan atau jahitan. Sampai saat ini, belum dilaporkan risiko atau komplikasi operasi katarak setelah LASIK.
Semua pasien operasi katarak sebaiknya mengikuti petunjuk perawatan pasca operasi, seperti menjaga kebersihan mata dan tangan, serta menggunakan tetes mata yang dokter resepkan. Beberapa efek samping pasca operasi yang umum, seperti mata kering, silau ringan, dan lingkaran cahaya.
Kondisi ini biasanya mereda setelah beberapa minggu hingga bulan. Pada intinya, operasi katarak dapat dilakukan setelah LASIK mata, meskipun ada faktor-faktor yang perlu Anda pertimbangkan.
Baca Juga: Apakah LASIK Mata Sakit?
Sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini, sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis. Anda bisa berkonsultasi ke Ciputra SMG Eye Clinic yang memiliki reputasi baik dalam bidang oftalmologi.
Dengan berkonsultasi, Anda bisa mendapatkan informasi yang tepat tentang kondisi mata dan apakah operasi katarak sesuai dengan kebutuhan Anda.
Telah direview oleh dr. Ika Citra Susanti, SpM.
Source:
- Tidewater Eye Centers. Can You Have LASIK After Cataract Surgery?. Januari 2025.
- NVISION Eye Centers. Can You Get LASIK After Cataract Surgery? Find Out if You Qualify. Januari 2025.
- Published in LASIK
Mengenal Mata Juling, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Penyebab mata juling pada anak sering kali terkait dengan masalah perkembangan otot mata, sedangkan pada dewasa dapat dipicu oleh cedera, diabetes, atau gangguan neurologis. Kondisi ini memerlukan diagnosis dan penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut.

Posisi kedua mata yang tidak dapat melihat sejajar dan melihat ke arah yang berbeda disebut dengan mata juling.
Mata juling atau dikenal juga sebagai strabismus adalah kondisi di mana kedua mata tidak sejajar atau tidak bergerak bersama saat melihat suatu objek. Kondisi ini dapat muncul sejak masa kanak-kanak atau berkembang saat dewasa, tergantung pada penyebabnya.
Pada anak-anak, mata juling bisa memengaruhi perkembangan visual mereka. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan lain.
Apa Itu Mata Juling?
Strabismus atau mata juling adalah kondisi mata yang tidak sejajar. Hasilnya, mata tidak dapat bekerja sama sehingga masing-masing mata dengan penglihatan yang berbeda.
Satu mata mungkin dapat melihat ke depan. Sementara mata lain dapat melihat ke atas, bawah, kiri atau kanan. Masing-masing mata melihat gambar yang berbeda, bukan gambar menyatu tunggal.
Normalnya enam otot mata digunakan untuk mengontrol gerakan mata. Satu otot menggerakkan mata ke kanan dan satu otot menggerakkan mata ke kiri. Kemudian, empat otot mata lainnya menggerakan ke bagian atas, bawah, dan sudut. Ketika Anda melihat fokus ke satu objek, maka ke enam otot mata harus bekerja sama.
Strabismus dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak hingga dewasa. Strabismus memengaruhi orang dewasa dan anak-anak dengan cara yang berbeda. Gejala strabismus pada anak biasanya ringan. Diagnosis awal sangat penting dilakukan untuk mengurangi dampak kelainan penglihatan anak Anda.
Sementara gejala strabismus pada orang dewasa lebih berat. Penderita dengan kondisi ini akan kehilangan penglihatan binokular, yang dapat menyebabkan penglihatan ganda.
Mata juling dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berikut:
- Esotropia (Mata Menyilang ke Dalam): Esotropia terjadi ketika salah satu mata bergerak ke arah dalam, mendekati hidung. Ini adalah jenis mata juling yang paling umum terlihat pada anak-anak.
- Eksotropia (Mata Berpaling ke Luar): Eksotropia terjadi ketika salah satu mata bergerak ke arah luar, menjauhi hidung. Jenis ini sering kali terlihat saat seseorang sedang lelah atau sedang melamun.
- Hipertropia dan Hipotropia (Mata Naik atau Turun): Hipertropia adalah mata salah satu mata terlihat lebih tinggi daripada yang lain. Sedangkan hipotropia merupakan salah satu mata terlihat lebih rendah daripada yang lain.
- Mata Juling Paralitik: Jenis ini disebabkan oleh kerusakan saraf yang mengontrol otot mata, biasanya akibat gangguan aliran darah, tekanan pada saraf, atau cedera kepala. Kondisi ini membuat gerakan mata menjadi terbatas.
Baca Juga: Penyebab Mata Gatal dan Merah Serta Penanganan
Penyebab Mata Juling
Sebagian besar kasus mata tidak sejajar terjadi pada masa kanak-kanak. Strabismus dapat berpengaruh terhadap penglihatan. Mata juling pada anak kebanyakan berkaitan dengan gangguan yang memengaruhi persarafan atau otak mereka, termasuk:
- Riwayat keluarga dengan mata juling
- Cerebral palsy
- Sindrom Down
- Hidrosefalus
- Tumor otak
- Kelahiran prematur
- Memiliki katarak
Mata juling pada orang dewasa bisa muncul kembali setelah pernah mengalami mata juling saat kecil, atau bisa juga disebabkan oleh berbagai faktor lain seperti:
- Penyakit Saraf dan Otot, seperti Myasthenia Gravis dan multiple sclerosis
- Penyakit Sistemik, seperti penyakit tiroid (Graves’ disease) atau diabetes
- Penyakit Mata, seperti rabun jauh yang sangat parah (mata minus tinggi)
- Tumor
- Stroke atau Pendarahan Otak
- Cedera Kepala atau Patah Tulang di Sekitar Mata
- Efek Samping Operasi Mata
- Usia
- Mata Juling Akibat Penglihatan Buruk
Gejala Mata Juling
Berikut adalah gejala mata juling yang dapat muncul pada anak-anak dan orang dewasa.
Gejala Mata Juling pada Anak:
- Mata tidak sejajar
- Kesulitan fokus
- Sering memiringkan kepala
- Menutup salah satu mata
- Mata terlihat juling saat lelah
- Sulit mengikuti benda bergerak
- Sering tersandung
- Menatap dengan sudut tertentu
Gejala Mata Juling pada Dewasa:
- Penglihatan ganda (double vision)
- Kesulitan mengatur arah pandangan
- Rasa pusing atau sakit kepala
- Kehilangan penglihatan pada satu mata
- Mata terasa tegang
- Kesulitan membaca
- Perubahan persepsi jarak
- Nyeri di sekitar mata
Pengobatan Mata Juling pada Anak
Perawatan mata tidak sejajar pada anak meliputi:
1. Kacamata Khusus
Anak-anak di atas usia 2 tahun dengan juling ke arah dalam atau estrotopia dapat menggunakan resep kacamata khusus untuk membantu fokus dan menyelaraskan mata. Pada kondisi tertentu, lensa prisma dapat dibuat untuk membantu mengobati esotropia.
Lensa prisma dapat menyelaraskan pandangan di antara kedua mata untuk mengurangi gejala esotropia. Lensa prisma dapat dikenakan di atas lensa kontak atau kacamata
2. Melatih Otot Mata
Melatih otot mata dapat meningkatkan kemampuan mata menangkap gambar yang jelas dan mengurangi mata tidak sejajar. Beberapa latihan otot mata yang dapat Anda lakukan adalah melakukan gerakan memutar, mengarahkan mata Anda ke kanan dan ke kiri, dan lain sebagainya.
3. Pembedahan
Pengobatan untuk strabismus tergantung dari usia anak dan posisi mata anak. Bayi atau anak dengan kelainan mata estrotopia. Kelainan ini ditandai saat melihat objek yang jauh, secara bersamaan mata akan mengerut ke dalam dan juga pandangan ganda.
Kondisi ini memerlukan tindakan pembedahan atau kacamata. Operasi strabismus otot mata membantu menyelaraskan mata dengan benar dan mengembalikan penglihatan dengan baik.

Anak di atas usia 2 tahun dengan juling ke arah dalam atau estrotopia dapat menggunakan resep kacamata khusus.
Cara Mengatasi Mata Juling pada Orang Dewasa
Pilihan pengobatan biasanya bergantung pada kondisi mata yang terkena apakah parah atau ringan. Tersedia beberapa metode, meliputi:
1. Kacamata dengan Prisma
Kacamata prisma dapat memperbaiki penglihatan ganda ringan terkait strabismus pada orang dewasa. Prisma merupakan lensa transparan yang dapat membiaskan sinar cahaya dan menyelaraskan gambar sehingga mata Anda hanya melihat satu gambar.
Baca Juga: 7 Penyebab Mata Buram Sebelah Secara Mendadak
2. Botox
Botox Toksin botulinum digunakan dalam beberapa kasus strabismus untuk melumpuhkan otot mata sementara dan mengembalikan keseimbangan mata.
3. Operasi Otot Mata
Melibatkan operasi otot mata untuk menyeimbangkan kembali posisi mata dengan mengencangkan atau melemahkan otot. Pilihan harus didiskusikan dengan dokter Anda untuk menentukan mana yang terbaik untuk Anda.
Cara Diagnosis Mata Juling
Dokter mata dapat mendiagnosis mata juling melalui pemeriksaan yang menyeluruh. Pemeriksaan ini melibatkan beberapa langkah, antara lain:
1. Riwayat Pasien
Dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, serta mencatat kondisi kesehatan umum, pengobatan yang sedang dijalani, atau faktor lingkungan yang mungkin berpengaruh.
2. Tes Ketajaman Visual
Dokter juga meminta pasien membaca huruf pada papan tes untuk menilai seberapa baik penglihatan pasien. Tes ini juga dapat dilakukan dengan metode lain untuk anak kecil atau pasien yang tidak bisa membaca.
3. Pemeriksaan Refraksi
Menggunakan alat khusus, dokter akan mengukur kekuatan lensa yang diperlukan untuk memperbaiki penglihatan, termasuk rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme.
4. Tes Pergerakan dan Fokus Mata
Dokter akan mengevaluasi bagaimana mata bergerak, fokus, dan bekerja bersama untuk mendapatkan gambaran yang jelas.
5. Pemeriksaan Kesehatan Mata
Dokter akan memeriksa struktur dalam dan luar mata menggunakan berbagai prosedur, termasuk pemberian tetes mata untuk membantu pengujian.
Setelah semua tes dilakukan, dokter akan menentukan apakah pasien mengalami mata juling dan mendiskusikan pilihan pengobatan yang tersedia.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala berikut, segera konsultasikan dengan dokter mata:
- Mata tidak sejajar atau bergerak ke arah yang berbeda.
- Penglihatan ganda yang berlangsung terus-menerus.
- Kesulitan fokus yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Rasa nyeri atau ketegangan di sekitar mata.
- Sering memiringkan kepala untuk melihat dengan jelas.
- Gangguan persepsi jarak, seperti sulit memperkirakan jarak benda.
- Penurunan penglihatan pada salah satu atau kedua mata.
- Mata terasa cepat lelah bahkan setelah penggunaan singkat.
Baca Juga: Ternyata Ini 10 Arti kedutan Mata Kiri Atas dari Sisi Medis
Kunjungi Ciputra SMG Eye Clinic. Klinik ini memiliki tim ahli yang siap membantu Anda dengan informasi lengkap dan prosedur yang aman.
Dengan teknologi terkini dan pengalaman yang terpercaya, Ciputra SMG Eye Clinic dapat memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan kesehatan mata Anda. Jangan ragu untuk konsultasi dan mulai perjalanan Anda menuju penglihatan yang lebih jelas!
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM
Source:
- Cleveland Clinic. Strabismus (Eye Misalignment). Desember 2024.
- American Academy of Ophthalmology. Types of Strabismus. Desember 2024.
- Published in Mata
Ini 8 Cara Pencegahan Katarak yang Mudah Dilakukan
Cara mencegah katarak adalah dengan melindungi mata dari sinar UV, makan makanan bergizi, tidak merokok, hingga rutin memeriksakan mata. Katarak umumnya karena penuaan, paparan sinar UV, dan gaya hidup tidak sehat.
Katarak adalah salah satu masalah kesehatan mata yang sering dialami, terutama oleh orang usia lanjut. Kondisi ini muncul dengan lensa mata yang menjadi keruh sehingga penglihatan terganggu dan bisa berdampak pada aktivitas sehari-hari.
Meskipun katarak umum terjadi, kabar baiknya adalah kondisi ini bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan mata sejak dini. Mulai dari melindungi mata dari paparan sinar UV hingga mengonsumsi makanan bergizi, langkah-langkah sederhana ini dapat membantu Anda mengurangi risiko katarak dan menjaga kualitas penglihatan lebih lama.
Yuk, pelajari lebih lanjut tentang cara mencegah katarak untuk melindungi kesehatan mata di bawah ini!
Cara Mencegah Katarak
Adapun beberapa cara mencegah katarak yang bisa Anda lakukan:
1. Menggunakan Kacamata
Untuk mencegah katarak, salah satu langkah penting adalah mengurangi paparan mata terhadap sinar ultraviolet (UV). Penggunaan kacamata hitam yang dapat melindungi mata dari sinar UV sangat disarankan.
Baca Juga: Katarak Diabetik, Komplikasi Diabetes pada Penglihatan
2. Kurangi Konsumsi Alkohol
Minum alkohol terlalu banyak bisa meningkatkan risiko terkena katarak. Meski minum dalam jumlah kecil, seperti anggur mungkin dianggap aman. Namun, sebaiknya tetap batasi konsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan mata.
3. Berhenti Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar penyebab katarak. Berhenti merokok, terutama di usia yang lebih tua adalah langkah penting cara mencegah katarak dan menjaga kesehatan mata secara keseluruhan.
4. Mengelola Kondisi Kesehatan yang Berhubungan
Beberapa kondisi kesehatan seperti hipertensi, obesitas, penyakit ginjal kronis, dan diabetes dapat meningkatkan risiko katarak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kondisi ini tetap terkendali.
Jika Anda memiliki diabetes, pastikan kadar gula darah selalu stabil. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga dapat membantu menurunkan berat badan dan risiko katarak.
5. Konsumsi Makanan Kaya Karotenoid
Karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin terbukti menjadi cara mencegah katarak. Kedua zat ini memiliki sifat antioksidan dan dapat ditemukan dalam sayuran hijau seperti kale atau bayam, serta dalam telur. Selain itu, vitamin A yang banyak terdapat dalam labu juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata.
6. Rutin Melakukan Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan mata secara berkala penting untuk mendeteksi katarak sejak dini. Untuk orang dewasa tanpa faktor risiko, sebaiknya melakukan pemeriksaan mata setiap 2 tahun hingga usia 64 tahun.
Setelah usia 64, pemeriksaan harus setiap tahun. Jika Anda memiliki risiko tinggi, pemeriksaan tahunan tetap dianjurkan tanpa memandang usia.
Baca Juga: Katarak pada Anak yang Perlu Diwaspadai
7. Makan Makanan Tinggi Vitamin
Cara mencegah katarak selanjutnya adalah konsumsi makanan kaya vitamin E, lutein, dan zeaxanthin seperti biji bunga matahari, almond, bayam, stroberi, dan sayuran hijau. Vitamin C dan omega-3 juga bermanfaat.
8. Cukupi Kebutuhan Zinc
Zinc merupakan mineral penting yang banyak terdapat di jaringan mata. Mineral ini melindungi lensa mata dari kerusakan. Makanan seperti daging merah, kerang, kacang arab, dan yogurt adalah sumber zinc yang baik dan dapat mendukung kesehatan mata Anda.
Cara Mengatasi Katarak
Untuk mengatasi katarak pada tahap awal, Anda dapat menggunakan beberapa alat bantu, seperti kacamata dengan ukuran terbaru, loupe (kaca pembesar), atau pencahayaan yang lebih terang untuk meningkatkan penglihatan sementara.
Namun, jika katarak sudah berkembang cukup parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, pembedahan bisa menjadi pilihan yang perlu dipertimbangkan.
Banyak orang menganggap penurunan penglihatan sebagai bagian dari penuaan yang tidak bisa dihindari. Padahal, operasi katarak adalah prosedur yang relatif sederhana dan tidak terlalu menyakitkan yang bisa membantu mengembalikan penglihatan.
Selama prosedur, dokter akan mengangkat lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa intraokular (IOL) yang bening. Saat ini, lensa intraokular (IOL) dengan desain baru sedang dikembangkan untuk memberikan manfaat lebih bagi pasien.
IOL multifokal memungkinkan Anda melihat dengan jelas pada berbagai jarak, baik jauh maupun dekat. Ada juga IOL yang dapat melindungi mata dari radiasi sinar ultraviolet dan sinar biru yang dapat merusak retina.
Baca Juga: 8 Gejala Mata Katarak yang Wajib Anda Tahu!
Itu dia informasi mengenai cara mencegah katarak yang bisa Anda lakukan. Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar katarak atau ingin mempertimbangkan menjalani operasi katarak, Anda dapat mengunjungi Ciputra SMG Eye Clinic.
Di klinik ini, Anda akan mendapatkan layanan profesional dari dokter spesialis mata berpengalaman. Klinik ini menyediakan konsultasi lengkap mengenai penanganan katarak dan pilihan pengobatan terbaik untuk kondisi Anda.
Dengan fasilitas modern, Ciputra SMG Eye Clinic siap membantu Anda mendapatkan penglihatan yang lebih baik.
Telah direview oleh dr. Yudisianil E. Kamal SpM(K)
Source:
- All About Vision. What Is a Cataract?. November 2024.
- Verrywell Health. 10 Ways to Prevent Cataracts Naturally. November 2024.
- Published in Katarak
Mengenal Perbedaan Lasik Mata dan Operasi Katarak
Perbedaan lasik mata dan operasi katarak dapat terlihat dari syarat, prosedur, hingga biayanya. Lasik adalah prosedur yang bertujuan untuk membantu mengatasi gangguan mata yang berkaitan dengan mata minus atau rabun jauh dan rabun dekat. Sedangkan operasi katarak, merupakan prosedur bedah mata untuk mengatasi penyakit katarak yang menyebabkan mata buram atau berkabut.
Perbedaan lasik mata dan operasi katarak mungkin belum dipahami oleh sebagian orang. Meskipun keduanya bertujuan untuk memperbaiki kesehatan mata, kenyataannya keduanya merupakan prosedur yang berbeda. Lantas, apa perbedaan lasik dan operasi katarak? Cari tahu di bawah ini.
Definisi
Lasik Mata adalah prosedur bedah refraktif yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi refraktif mata, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. Prosedur ini menggunakan laser untuk merubah bentuk kornea mata, yaitu bagian paling luar yang jernih dan melengkung dari bola mata sehingga cahaya dapat terfokuskan secara tepat ke retina di bagian belakang mata.
Dengan mengubah bentuk kornea, Lasik Mata membantu memperbaiki masalah refraksi yang menyebabkan gangguan penglihatan. Prosedur ini biasanya untuk orang yang ingin mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.
Sementara itu, operasi katarak adalah prosedur bedah mata yang bertujuan untuk mengatasi katarak, kondisi umum di mana lensa mata menjadi keruh atau berkabut. Lensa yang jernih biasanya memfokuskan cahaya ke retina, tetapi dengan adanya katarak, lensa tersebut menjadi buram sehingga menurunkan kemampuan mata untuk melihat dengan jelas.
Prosedur operasi katarak melibatkan pengangkatan lensa yang terkena katarak dan penggantian dengan lensa buatan yang jernih. Dengan mengganti lensa yang bermasalah, prosedur ini membantu mengembalikan penglihatan yang jernih dan fokus kepada pasien yang menderita katarak.
Baca Juga: Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak, Jangan Keliru!
Syarat
Untuk menjalani operasi Lasik Mata, kandidat harus memenuhi beberapa kriteria tertentu. Syarat lasik yang pertama adalah mata harus dalam keadaan sehat secara umum, tanpa adanya kondisi seperti infeksi mata atau penyakit mata serius lainnya. Kondisi mata juga harus stabil, artinya perubahan dalam koreksi refraktif mata telah stabil selama beberapa waktu, biasanya sekitar satu tahun.
Selain itu, kandidat ideal untuk Lasik Mata adalah mereka yang memiliki ketebalan kornea yang cukup dan bentuk kornea normal dan sesuai untuk prosedur ini. Kandidat juga harus memiliki kondisi kesehatan umum yang baik, tanpa riwayat penyakit atau kondisi yang dapat mempengaruhi penyembuhan setelah operasi.
Di samping itu, penting bagi kandidat untuk memiliki ekspektasi yang realistis tentang hasil operasi dan kemampuan untuk mengikuti instruksi paska operasi dengan cermat.
Di sisi lain, operasi katarak pada umunya untuk orang dewasa yang mengalami gangguan penglihatan akibat katarak. Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut, meskipun juga dapat terjadi pada usia yang lebih muda dalam kasus-kasus tertentu.
Sebagian besar pasien yang menjalani operasi katarak mengalami gejala seperti kabut atau buram di mata, gangguan penglihatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, atau sulit melihat dalam kondisi pencahayaan yang rendah.
Meskipun kondisi kesehatan umum tetap penting, namun operasi katarak sering tetap dilakukan kepada pasien dengan beberapa kondisi kesehatan tertentu. Hal ini karena pengaruh langsung katarak terhadap kemampuan mereka untuk melihat dunia di sekitar mereka secara jelas dan gangguan dalam beraktifitas sehari-hari.
Dengan demikian, syarat untuk operasi katarak lebih fokus pada gejala dan dampak katarak pada penglihatan.
Prosedur
Prosedur operasi Lasik Mata melibatkan langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi refraktif mata seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme.
Dalam prosedur ini, dokter bedah akan menggunakan laser untuk membentuk kembali kornea mata, bagian yang bening dan bulat di depan mata yang bertanggung jawab untuk memfoskuskan cahaya ke retina.
Langkah awal melibatkan pembukaan flap tipis pada permukaan kornea, kemudian laser untuk menghilangkan jaringan kornea yang tidak diinginkan agar bentuknya berubah sesuai dengan kebutuhan pasien. Setelah itu, flap kornea dikembalikan ke posisinya semula, dan prosedur selesai.
Proses ini biasanya berlangsung dalam beberapa menit untuk setiap mata, dan kebanyakan pasien melaporkan perbaikan penglihatan yang signifikan dalam waktu singkat setelah operasi.
Di sisi lain, prosedur operasi katarak adalah langkah yang berbeda secara fundamental. Operasi ini terutama untuk mengatasi katarak, kondisi di mana lensa mata menjadi kabur atau keruh, mengganggu penglihatan. Proses operasi katarak melibatkan pembuatan sayatan kecil pada permukaan mata untuk mengakses lensa yang terkena katarak.
Kemudian, dokter bedah akan memecah lensa yang terkena katarak menjadi bagian-bagian kecil dengan menggunakan teknik seperti phacoemulsification, dan mengeluarkan bagian lensa yang terkena katarak tersebut dari kapsul lensa yang ada di dalam mata.
Setelah itu, lensa buatan yang disebut lensa intraokular (IOL) akan di tempat yang sama untuk menggantikan lensa yang diangkat.
Meskipun prosedur ini umumnya aman dan efektif, proses pemulihan biasanya memerlukan waktu yang lebih lama daripada Lasik Mata, dan pasien mungkin perlu mengikuti beberapa langkah pemulihan paska operasi yang terekomendasikan oleh dokter mereka.
Baca Juga: Biaya Lasik Mata 2024: Informasi, Perbandingan dan Biaya
Manfaat
Operasi Lasik Mata menawarkan manfaat signifikan dalam memperbaiki kondisi refraktif mata, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. Dengan menggunakan laser untuk membentuk kembali kornea, prosedur ini bertujuan untuk membantu cahaya terfokuskan dengan benar di retina, sehingga menghasilkan penglihatan yang lebih jelas dan tajam.
Salah satu keuntungan utama dari operasi Lasik adalah kemampuannya untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Ini memberikan kebebasan dan kenyamanan bagi individu yang telah lama bergantung pada alat bantu penglihatan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Dalam banyak kasus, pasien melaporkan perbaikan penglihatan yang signifikan dalam waktu singkat setelah operasi dengan sedikit atau tanpa rasa sakit selama proses pemulihan. Sementara itu, operasi katarak memberikan manfaat utama dalam mengatasi kabut atau gangguan penglihatan yang disebabkan oleh lensa mata yang terkena katarak.
Katarak adalah kondisi umum di mana lensa alami mata menjadi keruh, menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau buram. Dengan mengangkat lensa yang terkena katarak dan menggantinya dengan lensa buatan yang jernih, prosedur ini memungkinkan pasien untuk mengalami penglihatan yang kembali jernih dan fokus.
Ini tidak hanya membantu dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti membaca atau mengemudi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Operasi katarak sering kali dianggap sebagai solusi yang efektif dan aman untuk masalah penglihatan karena katarak, dengan tingkat keberhasilan yang tinggi dan risiko komplikasi yang rendah.
Harga
Perbedaan dalam harga antara Lasik Mata dan operasi katarak sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis prosedur yang akan terpilih dan kondisi mata individu. Lasik Mata, misalnya, menawarkan beberapa jenis prosedur dengan harga yang berbeda.
Proses ReLEx SMILE merupakan salah satu teknik yang inovatif dalam operasi Lasik, menawarkan pilihan standar dengan harga 32 juta, sementara versi ReLEx SMILE PRO dapat mencapai biaya 42 juta. Alternatif lainnya adalah prosedur Lasik menggunakan teknologi femto yang memiliki harga 25 juta.
Di sisi lain, operasi katarak memiliki biaya berbeda tergantung pada jenis lensa buatan yang dipilih untuk menggantikan lensa bermasalah. Misalnya, lensa monofokal, dirancang untuk mengoreksi katarak dan kondisi refraktif seperti rabun jauh, biasanya memiliki biaya18 juta per mata.
Sementara itu, lensa monofokal plus yang juga menangani masalah minus dan mengkoreksi penglihatan intermediate memiliki biaya 23 juta per mata. Bagi Anda yang memiliki masalah refraktif tambahan, seperti silinder, lensa monofokal toric mungkin menjadi pilihan dengan biaya 28 juta per mata.
Untuk memenuhi kebutuhan individu yang menginginkan kemampuan multifokal untuk melihat jarak jauh dan dekat, lensa multifokal menawarkan solusi dengan harga 30 juta per mata.
Namun, bagi Anda yang memiliki kebutuhan yang lebih kompleks, seperti kombinasi minus, plus, dan silinder, lensa multifokal toric dapat menjadi pilihan dengan biaya 39 juta per mata.
Apakah Anda tertarik untuk menjalani lasik mata atau operasi katarak? Segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata berpengalaman dan terpercaya.
Baca Juga: Katarak pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Anda bisa konsultasi seputar lasik di Ciputra SMG Eye Clinic terdekat. Nantinya, dokter akan menjelaskan manfaat dari prosedur tindakan yang tentunya menguntungkan bagi Anda.
Telah direview oleh dr. Ika Citra Susanti, SpM
Source:
- Mayo Clinic. LASIK Eye Surgery. November 2024.
- American Academy of Ophthalmology. Cataract Surgery: Risks, Recovery, Costs. November 2024.
- Published in Mata
Apa Itu EVO Visian ICL? Kenali Keuntungan dan Prosedurnya
EVO Visian ICL (Implantable Collamer Lens) menjadi solusi ideal bagi Anda yang tidak dapat menjalani prosedur LASIK karena kondisi mata tertentu. Dengan lensa ini, Anda bisa mendapatkan penglihatan jelas tanpa perlu mengubah bentuk kornea.
Bagi Anda yang ingin bebas dari ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak, EVO Visian ICL bisa menjadi solusi yang tepat.
EVO Visian ICL adalah lensa implan khusus untuk mengoreksi masalah penglihatan, terutama rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Prosedur ini tidak hanya cepat dan minim risiko, tetapi juga menawarkan hasil yang dapat bertahan seumur hidup.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai EVO Visian ICL? Yuk, simak artikel di bawah ini!
Prosedur EVO Visian ICL
EVO diartikan sebagai evolusi, dan ICL singkatan dari Implantable Collamer Lens. EVO Visian ICL merupakan perkembangan dari lensa implan Visian ICL generasi lama, yaitu lensa generasi baru ini memiliki lubang sentral dan tingkat keamanan yang sangat tinggi.
Dengan lensa teknologi canggih ini, dokter mata memasukkan lensa intraokular kecil ke dalam mata untuk mengoreksi rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), dan astigmatisme. Lensa ini aman karena 100% bahan yang cocok dengan jaringan mata sehingga tidak menyebabkan peradangan, iritasi, atau masalah lainnya.
Prosedur bedah ICL melibatkan penempatan lensa di depan lensa alami melalui sayatan kecil di kornea tanpa merusak struktur kornea. Berbeda dengan LASIK yang mengubah bentuk kornea secara permanen, EVO ICL adalah prosedur tambahan yang dapat dibalik.
Pada proses operasi ini, lensa alami tetap ada, dan lensa kolamer diimplantasikan antara iris (bagian berwarna mata) dan lensa alami. EVO ICL sudah beredar sejak tahun 2017, dan disetuju keamanannya oleh FDA sejak Maret 2022.
Penggunaannya di seluruh dunia semakin meluas, dengan tingkat kepuasan yang sangat tinggi.
Baca Juga: Berapa Lama Lensa ICL Bertahan dari Operasi? Ini Kata Dokter
Keuntungan EVO ICL
EVO ICL menawarkan berbagai manfaat daripada metode operasi koreksi penglihatan lainnya, seperti LASIK atau PRK. Salah satu keuntungan utama dari prosedur ini adalah tidak mengubah bentuk kornea.
Dengan tidak mengubah bentuk kornea, jika Anda mengalami masalah penglihatan di masa mendatang, prosedur ICL ini tidak akan memengaruhi kondisi mata Anda. Dengan kata lain, Anda tetap memiliki pilihan lain untuk prosedur mata lainnya jika perlu.
Banyak pasien yang menjalani EVO ICL melaporkan bahwa mereka bisa melihat hasilnya dalam waktu 24 jam setelah prosedur. Ini adalah keuntungan besar karena waktu pemulihan penglihatan yang cepat.
Berbeda dengan LASIK yang bisa membutuhkan waktu beberapa hari agar penglihatan jelas dan tajam. Hal ini membuat EVO ICL menjadi pilihan yang sangat menarik bagi mereka yang ingin kembali ke aktivitas sehari-hari dengan cepat.
Selain itu, ukuran lensa EVO ICL juga dapat sesuaikan ulang setelah terpasang. Ini memberikan fleksibilitas lebih dalam menangani masalah penglihatan, seperti rabun jauh atau rabun dekat yang mungkin berubah seiring bertambahnya usia.
Siapa yang Cocok Melakukan EVO ICL?
EVO ICL untuk pasien berusia antara 21 hingga 45 tahun. Prosedur ini cocok bagi Anda yang mengalami rabun jauh dengan tingkat keparahan ringan hingga berat, yaitu antara -0,5D hingga -20D.
Selain itu, pasien yang memiliki rabun dekat (hipermetropia) dengan tingkat keparahan ringan hingga berat, yaitu dari +0,5D hingga +10,0D juga bisa menjadi kandidat. Bagi Anda yang menderita astigmatisme dengan tingkat antara 0,5 hingga 6,0 D, EVO ICL dapat menjadi pilihan yang tepat.
Salah satu keuntungan dari prosedur ini adalah tidak menyebabkan sindroma mata kering yang sering menjadi masalah setelah prosedur penglihatan lainnya.
Untuk memastikan bahwa dokter dapat memberikan hasil terbaik dengan EVO ICL, penting bagi Anda untuk memiliki stabilitas penglihatan. Artinya, perubahan resep kacamata atau lensa kontak Anda sebaiknya tidak lebih dari 0,5D – 1D dalam waktu satu tahun.
Golongan yang Tidak Disarankan Menjalani Prosedur EVO ICL
Prosedur EVO ICL tidak cocok untuk beberapa kelompok pasien, seperti wanita hamil dan menyusui karena perubahan hormon dapat memengaruhi hasil operasi.
Selain itu, pasien yang memiliki sudut sempit di bagian depan mata juga sebaiknya tidak menjalani prosedur ini karena ruang untuk menempatkan lensa EVO ICL akan terlalu sempit. Dokter juga akan memastikan bahwa lensa mata Anda jernih dan belum mengalami katarak.
Baca Juga: Mengenal Bedah ICL untuk Penglihatan yang Lebih Baik
Perbandingan EVO ICL dengan LASIK?
LASIK memiliki beberapa keunggulan daripada EVO ICL, terutama karena prosedur ini telah berkembang selama lebih dari 30 tahun. Ini membuat waktu operasi prosedur LASIK lebih cepat, lebih terjangkau, dan waktu pemulihan lukanya juga lebih singkat daripada teknik bedah refraktif lainnya.
Namun, tidak semua orang bisa menjalani LASIK. EVO ICL memiliki keunggulan dalam menangani tingkat rabun jauh sangat tinggi yang bisa terlalu sulit jika menggunakan LASIK.
Meskipun ICL adalah prosedur yang lebih invasif dan memiliki risiko infeksi lebih tinggi karena melibatkan pembedahan yang lebih dalam, banyaknya kelebihan lain membuatnya menjadi pilihan tepat untuk pasien yang tidak bisa menjalani LASIK. Pilihan antara ICL dan LASIK tergantung pada kondisi dan kebutuhan mata setiap orang.
Apakah EVO ICL Lebih Baik dari PRK?
EVO ICL adalah prosedur yang lebih invasif dibandingkan dengan laser kornea seperti PRK atau LASIK, tetapi ada beberapa kelebihan yang penting. Meski waktu penyembuhannya lebih lama daripada LASIK, banyak pasien yang merasa penglihatan lebih cepat pulih setelah ICL.
ICL juga mampu memberikan koreksi penglihatan lebih baik dan kualitas penglihatan yang lebih tinggi. Dengan ICL, Anda biasanya mendapatkan penglihatan yang lebih jelas, kemampuan membedakan kontras yang lebih baik, dan penglihatan malam yang lebih baik.
Apakah EVO ICL Cocok untuk Keratokonus?
EVO ICL bisa menjadi pilihan yang efektif untuk pasien dengan keratoconus ringan yang stabil, termasuk mereka yang telah menjalani perawatan untuk menstabilkan kondisi tersebut.
Namun, tidak semua pasien keratokonus memenuhi syarat untuk prosedur ini. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata untuk mengetahui apakah ICL sesuai untuk kondisi Anda dan bagaimana prosedur ini dapat membantu meningkatkan penglihatan.
Bahan yang Digunakan EVO ICL
EVO ICL terbuat dari bahan yang disebut Collamer™, yaitu suatu kopolimer kolagen yang mengandung sedikit kolagen murni. Bahan ini merupakan hak paten dari STAAR Surgical™.
Selain kolagen, bahan ini juga mirip dengan yang tergunakan dalam lensa kontak lunak. Salah satu keunggulan Collamer™ adalah biokompatibilitasnya yang tinggi sehingga lensa ini tidak akan menyebabkan reaksi negatif di dalam mata sehingga aman untuk diimplan dalam mata jangka panjang.
Selain itu, bahan ini juga stabil dan lengkap dengan filter sinar ultraviolet, yang membantu melindungi mata dari paparan sinar UV berbahaya.
Berapa Lama lensa EVO ICL Dapat Bertahan?
Lensa kolamer dalam prosedur EVO ICL untuk bertahan hingga sekitar 90 tahun, yang berarti lensa ini dapat berfungsi seumur hidup Anda. Namun, seiring bertambahnya usia, ada faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi penglihatan Anda.
Sebagian besar pasien mungkin memerlukan operasi katarak pada usia 50 hingga 70 tahun. Dalam hal ini, lensa ICL bisa terangkat bersamaan dengan lensa alami yang sudah tidak berfungsi dan terganti dengan lensa intraokular buatan.
Apakah lensa EVO ICL Bisa Dilepas?
Salah satu keunggulan EVO ICL adalah bahwa prosedur ini lensa dapat terlepas, berbeda dengan LASIK yang bersifat permanen. Sementara LASIK melakukan modifikasi pada bentuk kornea, pada EVO ICL lensa tambahan yang yang diimplan bisa diambil kembali jika perlu.
Dengan kata lain, jika Anda memutuskan untuk mengeluarkan lensa EVO ICL kemudian hari, pengoreksian penglihatan yang diberikan oleh lensa tersebut juga akan hilang. EVO ICL untuk tetap berada di dalam mata tanpa perlu perawatan khusus setelah pemasangan.
Namun, jika di masa depan Anda merasa perlu mengeluarkan lensa tersebut, dokter spesialis mata Anda dapat melakukannya.
Prosedur Operasi EVO ICL
Prosedur operasi EVO ICL, berlangsung sekitar 15-20 menit. Pasien akan berada dalam keadaan rileks dan nyaman. Dokter membuat sayatan kecil di mata, lebih kecil daripada sayatan pada LASIK, untuk mengimplan lensa kolamer di depan lensa alami, tepatnya di belakang iris.
Proses pemulihan biasanya cepat, dan banyak pasien merasakan peningkatan kualitas penglihatan dalam waktu singkat, menjadikan ICL sebagai solusi yang efektif untuk masalah penglihatan.
Baca Juga: FAQ Evo Visian ICL
Yang Dirasakan Setelah Lensa EVO ICL Dipasang
Setelah lensa EVO ICL terpasang, umumnya Anda tidak akan merasakannya. Lensa ini tidak melekat pada bagian manapun di dalam mata dan tetap stabil di tempatnya setelah terimplantasikan.
Lensa ini terdesain dengan baik sehingga terasa nyaman dan tidak mengganggu penglihatan Anda. Jadi, setelah proses penyembuhan awal, sebagian besar orang melaporkan bahwa mereka tidak merasakan adanya lensa sama sekali.
Jika Anda tertarik untuk memasang lensa EVO ICL dan ingin mendapatkan penglihatan yang lebih baik, kunjungi Ciputra SMG Eye Clinic. Klinik ini memiliki tim ahli yang siap membantu Anda dengan informasi lengkap dan prosedur yang aman.
Dengan teknologi terkini dan pengalaman yang terpercaya, Ciputra SMG Eye Clinic dapat memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan kesehatan mata Anda. Jangan ragu untuk konsultasi dan mulai perjalanan Anda menuju penglihatan yang lebih jelas!
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM
Source:
- Discover ICL. Frequently Asked Questions. November 2024.
- Laser Eye Center. EVO ICL FAQ’s. November 2024.
- Published in EVO ICL
Berapa Lama Lensa ICL Bertahan dari Operasi? Ini Kata Dokter
Berapa lama lensa ICL bertahan setelah operasi bisa dipengaruhi oleh kesehatan mata, perawatan pascaoperasi, dan ada atau tidaknya cedera. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan perawatan yang tepat dan menjalani pemeriksaan rutin agar lensa tetap berfungsi dengan baik seiring bertambahnya usia.
Saat ini, semakin banyak orang yang mencari solusi untuk masalah penglihatan mereka dan salah satu pilihan yang banyak dibicarakan adalah lensa kontak implan ICL (Implantable Collamer Lens). Mungkin Anda penasaran, seberapa lama lensa ini bisa bertahan?
Lensa ICL menawarkan kenyamanan dan kejelasan penglihatan yang luar biasa, tetapi tentu saja, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.
Berapa Lama Lensa ICL Bertahan?
Lensa ICL dapat bertahan seumur hidup. Hal ini karena lensa terbuat dari bahan biokompatibel yang artinya aman diletakkan di dalam mata tanpa menyebabkan kerusakan atau iritasi jangka panjang. Jadi, setelah dipasang, lensa ICL umumnya tidak perlu diganti lagi.
Namun, seiring bertambahnya usia, kemampuan melihat jarak dekat bisa menurun secara alami. Jadi, meskipun lensa ICL bisa membuat Anda bebas dari kacamata sekarang, ada kemungkinan di masa depan Anda tetap perlu kacamata baca atau koreksi tambahan untuk menjaga penglihatan tetap optimal.
Baca Juga: Apa Itu Operasi ICL? Kelebihan, Biaya, Efek Samping
Faktor yang Memengaruhi Berapa Lama Lensa ICL Bertahan dengan Baik
Ada beberapa kondisi yang mungkin mengharuskan lensa ICL diangkat atau diganti, walaupun ini jarang terjadi.
Beberapa faktor yang memengaruhi daya tahan lensa ICL antara lain:
1. Kesehatan Mata
Agar lensa ICL bisa bekerja dengan baik, kesehatan mata Anda harus dalam kondisi baik. Seseorang dengan masalah mata tertentu atau penyakit mata mungkin tidak cocok menggunakan lensa ICL atau perlu perawatan lebih lanjut.
2. Perawatan yang Tepat
Meskipun lensa ICL tidak memerlukan perawatan harian seperti lensa kontak biasa, penting untuk mengikuti semua instruksi pascaoperasi dari dokter. Pemeriksaan mata secara berkala juga perlu dilakukan untuk memastikan lensa tetap berfungsi dengan baik.
3. Cedera atau Trauma
Lensa ICL memang dirancang untuk bertahan lama, tetapi cedera atau trauma pada mata bisa mempengaruhi ketahanan lensa. Oleh karena itu, menjaga mata dari risiko cedera, terutama saat beraktivitas, sangat penting untuk mempertahankan lensa tetap berfungsi maksimal.
Bisakah Operasi ICL Dilakukan Berulang Kali?
Operasi ICL (Implantable Collamer Lens) umumnya tidak dilakukan berulang kali pada mata yang sama. Setelah lensa ICL dipasang, lensa tersebut dirancang untuk bertahan seumur hidup tanpa perlu penggantian.
Hanya saja, ada beberapa situasi dimana penyesuaian atau penggantian lensa mungkin diperlukan, antara lain:
1. Perubahan Resep Mata
Jika ada perubahan signifikan pada penglihatan, seperti peningkatan atau penurunan kekuatan lensa, penggantian lensa mungkin diperlukan untuk memastikan kualitas penglihatan tetap optimal.
2. Kondisi Mata yang Berubah
Bila pasien mengalami kondisi kesehatan mata baru, seperti katarak atau penyakit lainnya, mungkin ada kebutuhan untuk mengevaluasi kembali pilihan lensa atau bahkan mempertimbangkan prosedur lain.
3. Kenyamanan Pasien
Beberapa pasien mungkin merasa perlu untuk mengganti lensa ICL mereka jika mereka mengalami ketidaknyamanan atau efek samping yang mengganggu.
Baca Juga: Mengenal EVO Visian ICL dan Prosedurnya
Apakah Mata Bisa Mengalami Gangguan Kembali Setelah Operasi ICL?
Setelah operasi ICL (Implantable Collamer Lens), ada kemungkinan kecil bahwa mata bisa mengalami gangguan Kembali, meskipun operasi ini dirancang untuk memberikan koreksi penglihatan jangka panjang.
Beberapa hal yang mungkin terjadi setelah operasi ICL adalah
- Perubahan refraksi: Penglihatan bisa berubah seiring waktu, terutama pada pasien muda.
- Katarak: Ada risiko katarak berkembang setelah beberapa tahun, terutama pada pasien dengan minus yang tinggi atau ekstrim.
- Glaukoma: Lensa ICL dapat meningkatkan tekanan bola mata, risiko glaukoma ada meski sangat jarang.
- Infeksi/peradangan: Risiko infeksi atau peradangan selalu ada, meskipun sangat jarang.
- Dislokasi lensa: Lensa ICL bisa bergeser, namun kasus ini sangat jarang dan bisa ditangani.
Berapa Lama Waktu Pemulihan Pascaoperasi ICL?
Dalam beberapa hari setelah prosedur, Anda kemungkinan akan sepenuhnya pulih dan dapat kembali menjalani sebagian besar aktivitas harian seperti biasa.
Meskipun demikian, peningkatan penglihatan secara keseluruhan mungkin memerlukan waktu lebih lama, sekitar satu minggu hingga 10 hari, tergantung pada respons tubuh Anda terhadap operasi.
Jadi, jika di hari-hari awal penglihatan belum optimal, itu adalah hal yang normal.
Hal yang Perlu Anda Perhatikan Setelah Operasi ICL
Sangat penting untuk berdiskusi dengan dokter mengenai aktivitas tertentu yang mungkin perlu dihindari sementara waktu.
Misalnya, Anda mungkin ingin mengetahui kapan waktu yang aman untuk bagian mata terkena air, mengemudi, atau kembali bekerja atau olahraga. Setiap orang memiliki proses pemulihan yang berbeda, jadi dokter dapat memberikan panduan yang disesuaikan dengan kondisi Anda.
Jangan ragu untuk bertanya agar mendapatkan kejelasan tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah operasi.
Anda juga akan diminta untuk menggunakan tetes mata yang mengandung obat selama beberapa minggu. Tetes ini dirancang untuk membantu penyembuhan dan mencegah infeksi atau komplikasi lainnya.
Pastikan Anda mengetahui berapa lama dan seberapa sering Anda perlu menggunakan tetes mata tersebut. Diskusikan dengan dokter mengenai durasi penggunaan karena setiap pasien mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda.
Setelah operasi, jadwal kontrol rutin akan sangat penting untuk memantau perkembangan mata Anda. Biasanya, dokter akan menjadwalkan kunjungan tindak lanjut pada:
- Hari setelah operasi
- Satu minggu setelah operasi
- Satu bulan setelah operasi
- Tiga bulan setelah operasi.
- Serta kunjungan lainnya sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter
Jadwal ini dapat bervariasi tergantung pada dokter yang menangani Anda, jadi pastikan untuk mengikuti semua arahan dan tidak melewatkan janji temu.
Kontrol rutin ini diperlukan untuk memastikan mata Anda pulih dengan baik dan tidak ada masalah yang berkembang setelah operasi.
Baca Juga: Keunggulan ReLEx SMILE dan Biayanya
Operasi ICL di Ciputra SMG Eye Clinic
Bagi Anda yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai prosedur atau berminat menjalani operasi ICL di Ciputra SMG Eye Clinic, segera konsultasikan dengan dokter kami.
Klinik ini didukung oleh tim ahli profesional yang siap memberikan informasi lengkap dan solusi terbaik untuk kebutuhan kesehatan mata.
Dengan teknologi modern dan pengalaman yang terpercaya, Ciputra SMG Eye Clinic berkomitmen membantu meningkatkan kualitas penglihatan Anda.
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, Sp.M
Source:
- Cleveland Clinic. Implantable Collamer Lens (ICL) Surgery. Oktober 2024.
- Specialty Eye Institute. Implantable Contact Lenses: Everything You Should Know. Oktober 2024.
- Published in EVO ICL