• Indonesia
  • English

LASIK & Katarak Center Jakarta - Klinik Mata | Ciputra SMG Eye Clinic

  • Beranda
  • Dokter Kami
  • Bebas Kaca Mata
    • Lasik Mata
    • ReLEx SMILE
    • EVO ICL
  • Apa itu Katarak?
  • FAQs
    • ReLEx® SMILE
    • FemtoLASIK
    • Katarak
    • Lifetime Protection
    • Rekomendasi Hotel
    • EVO Visian ICL
  • Testimonials
  • Berita
    • Artikel
    • Health Talks
  • Kontak

Apa Itu Operasi ICL? Ini Manfaat hingga Biayanya

Rabu, 02 Oktober 2024 by Defa
operasi ICL

Operasi ICL (Implantable Collamer Lens) adalah prosedur untuk memperbaiki penglihatan dengan memasang lensa di dalam mata untuk mengatasi miopia, hiperopia, dan astigmatisme. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas penglihatan tanpa merubah struktur kornea.

Apakah Anda pernah merasa bingung dan cemas karena tidak memenuhi syarat untuk menjalani prosedur LVC (Laser Vision Correction) atau LASIK?

Bagi banyak orang, masalah seperti kornea terlalu tipis, kelainan refraksi yang ekstrem, atau kondisi mata tertentu dapat membuat mereka ditolak untuk menjalani kedua prosedur tersebut. Namun, jangan khawatir! Ada alternatif yang bisa dilakukan, yaitu operasi ICL.

ICL adalah tindakan medis yang dirancang untuk memperbaiki penglihatan tanpa memerlukan pemotongan pada kornea. Prosedur bedah ICL cocok bagi Anda yang tidak bisa menjalani LASIK karena berbagai alasan, seperti riwayat mata kering, mata sensitif, atau bahkan kekhawatiran akan hasil permanen dari prosedur laser.

Yuk, kita simak artikel di bawah ini untuk mengetahui lebih dalam tentang ICL!

Kelebihan Operasi ICL daripada Lasik atau ReLEx SMILE

Berikut beberapa kelebihan operasi ICL yang perlu Anda pertimbangkan:

1. Mempertahankan Struktur Kornea

Meskipun prosedur ICL melibatkan pembuatan sayatan kecil, penting untuk diingat bahwa struktur kornea sentral sebagian tetap utuh.

Cara kerja ICL tidak mengubah bentuk atau integritas kornea, sehingga sangat cocok bagi Anda yang memiliki kornea tipis atau yang mengalami gangguan refraksi tinggi, seperti miopia atau hipermetropia yang berat.

2. Lensa Tambahan yang Efektif

ICL tidak berfungsi untuk merombak atau mengubah struktur kornea yang alami. Sebaliknya, prosedur ini menambahkan lensa baru di dalam mata.

Lensa kolamer ini ditempatkan antara iris dan lensa alami mata, sehingga meningkatkan kemampuan fokus mata tanpa merusak struktur yang ada.

3. Fleksibel

Salah satu keuntungan besar dari ICL adalah fleksibel. Karena tidak ada perubahan permanen yang dilakukan pada kornea, jika di masa depan Anda menemukan solusi yang lebih baik atau jika kondisi penglihatan Anda berubah, lensa tersebut dapat diganti atau disesuaikan.

Fleksibilitas ini memberikan rasa tenang bagi banyak pasien, terutama bagi Anda yang mungkin khawatir tentang hasil jangka panjang.

4. Cocok untuk Berbagai Kandidat

Perbedaan ICL dan LASIK adalah dari kandidat. ICL sangat ideal bagi orang yang memiliki tingkat miopia, hipermetropia, atau astigmatisme yang tinggi. Banyak orang yang sebelumnya diberitahu bahwa mereka tidak bisa menjalani operasi LASIK karena kondisi mata mereka yang khusus akan menemukan bahwa ICL adalah solusi yang tepat.

Selain itu, bagi Anda yang memiliki kornea terlalu tipis untuk prosedur LASIK, ICL menawarkan alternatif yang aman dan efektif. Karena prosedur ini tidak mengbuang atau mengubah jaringan kornea, ICL memungkinkan pasien untuk menjaga kesehatan dan keutuhan alami kornea mereka.

5. Proses Pemulihan yang Cepat

Setelah menjalani prosedur ICL, banyak pasien mungkin merasakan sedikit ketidaknyamanan atau sensasi aneh pada awalnya. Namun, proses pemulihan biasanya sangat cepat.

Banyak pasien melaporkan bahwa mereka sudah mendapatkan penglihatan yang jelas dalam waktu satu hari setelah operasi. Selain itu, pemeriksaan rutin akan membantu memastikan bahwa lensa terpasang dengan baik dan berfungsi optimal.

Baca Juga: Mengenal EVO Visian ICL dan Prosedurnya

Kondisi yang Tidak Cocok untuk Operasi ICL

Operasi ICL tidak cocok untuk semua orang. Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk menjalani prosedur ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Berikut beberapa kondisi yang tidak cocok untuk operasi ICL:

  • Anda tidak bersedia menghentikan pemakaian lensa kontak dalam beberapa minggu sebelum prosedur dilakukan.
  • Usia Anda di bawah 21 tahun.
  • Anda sedang mengonsumsi obat-obatan yang berhubungan dengan perubahan penglihatan.
  • Anda memiliki penyakit kronis yang menyebabkan fluktuasi hormon.
  • Anda sedang hamil atau menyusui.
  • Usia Anda 45 tahun ke atas.
  • Anda memiliki kondisi medis yang menghambat proses penyembuhan luka yang baik.
  • Anda tidak memenuhi persyaratan minimum untuk jumlah sel endotel (jumlah sel ini menunjukkan seberapa banyak sel endotel kornea, jenis sel utama yang ditemukan di lapisan terdalam kornea, yang berfungsi menjaga kejernihan kornea).

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Operasi ICL

Sebelum Anda menjalani operasi ICL, dokter mata akan pemeriksaan mata untuk melihat kondisi mata, melakukan sesi konsultasi, menanyakan riwayat kesehatan serta obat-obatan tetes pada mata atau yang biasa Anda minum.

Agar Anda bisa menjadi kandidat untuk prosedur ini, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi:

  • Ukuran refraksi yang stabil: sebaiknya Anda memiliki resep kacamata yang tidak berubah selama sekitar satu tahun.
  • Usia: Usia Anda harus antara 21 hingga 45 tahun.
  • Kondisi Mata: Mata Anda harus memenuhi kriteria tertentu, seperti lensa yang jernih, sudut bilik mata depan yang dalam, tidak ada riwayat peradangan, dan jumlah sel di endotel kornea yang aman.

Dokter Anda akan memberikan informasi tentang apa yang perlu Anda lakukan sebelum operasi, seperti apakah perlu menggunakan obat tertentu untuk persiapan operasi, serta apakah Anda perlu menghentikan obat tertentu.

Anda juga harus meminta bantuan teman atau anggota keluarga dewasa untuk mengantar dan menjemput Anda setelah operasi.

Sebelum operasi dimulai, dokter akan menggunakan tetes mata untuk membuat pupil atau manik mata Anda lebih lebar dan membiusnya. Bila diperlukan, mereka mungkin juga memberikan obat penenang ringan agar Anda lebih nyaman dan tenang.

Setelah mata Anda dibius dan manik mata dilebarkan, dokter akan membuat sayatan kecil di batas pinggir kornea untuk akses masuk lensa ICL.

Lensa implan akan dilipat dan dimasukkan melalui sayatan ini, lalu posisinya diatur di belakang iris dan di depan lensa alami Anda. Sayatan ini sangat kecil, jadi biasanya tidak perlu dijahit dan akan sembuh dengan sendirinya.

Operasi ini biasanya memakan waktu kurang dari 15-20 menit dan tidak sakit, hanya saja Anda akan merasakan tidak nyaman.

Setelah operasi, dokter akan memberi tahu Anda apa yang perlu dilakukan atau dihindari. Anda juga akan mendapatkan tetes mata untuk mengatasi peradangan dan mencegah infeksi. Biasanya, Anda perlu menggunakan tetes ini selama sekitar 2-3 minggu.

Penglihatan Anda mungkin sudah mulai membaik dalam 24 jam setelah operasi, bahkan mungkin langsung terasa, dan bisa terus membaik dalam dua hingga tiga hari ke depan.

Baca Juga: Berapa Lama Lensa ICL Bertahan dari Operasi

Hal yang Harus Dilakukan Agar Pemulihan Pascaoperasi Lebih Cepat

Agar pemulihan operasi ICL lebih cepat sembuh dan penglihatan kembali normal, berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan pascaoperasi:

  • Pelajari cara menggunakan tetes mata dengan benar
  • Hindari aktivitas fisik yang berat
  • Lindungi mata dari cahaya matahari, gunakan kacamata hitam dengan filter ultraviolet
  • Jangan menggosok mata
  • Tidur dengan posisi yang nyaman
  • Hindari berenang
  • Istirahat yang cukup
  • Jangan membungkuk terlalu dalam
  • Rutin untuk kontrol ke dokter mata sesuai waktu yang ditentukan
  • Hindari penggunaan makeup mata

Efek Samping dan Komplikasi Operasi ICL

Setiap jenis operasi memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Beberapa risiko atau komplikasi yang mungkin terjadi setelah operasi ICL meliputi:

  • Pendarahan
  • Infeksi
  • Peradangan di dalam mata
  • Melihat halo, silau, atau pendaran cahaya.
  • Tekanan mata tinggi (biasanya perlahan berangsur normal kembali)
  • Sensitivitas terhadap cahaya (biasanya di beberapa hari pertama)
  • Penggantian lensa jika ada peradangan, ukuran yang kurang akurat, perubahan resep kacamata, atau katarak

Operasi ICL di Ciputra SMG Eye Clinic

Bagi Anda yang tertarik operasi ICL untuk mengatasi mata minus atau silinder, bisa kunjungi Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC). CSEC memiliki memiliki dua pilihan lensa untuk operasi ICL.

Pertama, lensa ICL NON TORIC yang ideal bagi Anda dengan masalah mata minus atau silinder kecil (kurang dari 1). Biaya lensa ini sekitar Rp34 juta untuk satu mata dan Rp68 juta untuk kedua mata.

Pilihan kedua adalah lensa ICL TORIC dirancang khusus bagi Anda yang memiliki minus dan silinder tinggi (di atas 1). Biayanya sekitar Rp41 juta untuk satu mata dan Rp82 juta untuk kedua mata.

Sebelum operasi, diperlukan pemeriksaan awal dengan biaya sekitar Rp1,95 juta. Harga tersebut belum termasuk obat-obatan dan pemeriksaan tambahan jika diperlukan.

Setelah operasi, dokter akan memberikan resep obat dengan biaya sekitar Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Untuk kontrol setelah operasi, biayanya sekitar Rp2,05 juta untuk tiga kali kunjungan, yaitu pada hari pertama, seminggu kemudian, dan sebulan setelah operasi.

Biaya ini belum termasuk obat tambahan atau pemeriksaan ekstra jika diperlukan.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM.

Source:

  • Cleveland Clinic. Implantable Collamer Lens (ICL) Surgery. Diakses 2024.
  • Eye Mantra. Comparing Vision Corrections: ICL Surgery vs Smile Procedure. Diakses 2024.
bedah ICL
Read more
  • Published in EVO ICL
No Comments

Katarak Diabetik, Komplikasi Diabetes pada Penglihatan

Selasa, 24 September 2024 by Defa
Katarak Diabetik, Komplikasi Diabetes pada Gangguan Penglihatan

Katarak diabetik adalah kondisi di mana lensa mata keruh akibat diabetes sehingga mengakibatkan penurunan penglihatan. Ini terjadi karena kadar gula darah tinggi yang merusak protein lensa.

Salah satu komplikasi serius yang sering terkait dengan diabetes adalah katarak diabetik. Meskipun sering kali terjadi tanpa disadari, mengetahui gejala, penyebab, serta cara mengobatinya menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan mata Anda. Untuk itu, simak artikel ini sampai selesai.

Gejala Katarak Diabetik

Katarak diabetik adalah salah satu komplikasi serius yang dapat terjadi pada mata akibat diabetes. Anda perlu mengetahui gejala penyakit ini untuk mencegah perkembangan katarak agar tidak parah .

1. Penglihatan Kabur atau Berkabut

Salah satu gejala paling umum dari katarak diabetik adalah penglihatan menjadi kabur atau terasa seperti melihat melalui awan. Lensa mata yang keruh menyebabkan cahaya tidak bisa mencapai retina dengan jelas sehingga penglihatan menjadi kabur.

Baca Juga: Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak, Jangan Keliru!

2. Sensitivitas Terhadap Cahaya

Mata Anda mungkin menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, terutama cahaya terang. Cahaya yang biasanya tidak mengganggu sekarang mungkin terasa menyilaukan dan menyebabkan ketidaknyamanan.

3. Perubahan dalam Warna dan Kontras

Anda mungkin melihat perubahan pada persepsi warna atau kesulitan membedakan warna yang berdekatan. Kontras antara objek dan latar belakang juga mungkin menjadi kurang jelas.

Katarak juga dapat menyebabkan kehilangan kemampuan Anda untuk membedakan antara objek dan latar belakang yang memiliki kontras rendah, seperti huruf pada halaman buku atau trotoar pada jalanan.

4. Kesulitan Melihat pada Malam Hari

Katarak diabetik dapat mengganggu kemampuan Anda melihat di kondisi pencahayaan rendah atau malam hari. Mata mungkin kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan pencahayaan.

5. Perubahan Frekuensi Pergantian Kacamata

Jika Anda merasa perlu mengganti kacamata lebih sering daripada biasanya, ini bisa menjadi tanda adanya perubahan dalam kemampuan penglihatan Anda akibat katarak diabetik.

6. Ketidaknyamanan Mata

Mata akan terasa gatal, merah, kering, atau teriritasi lebih sering daripada biasanya. Ini bisa disebabkan oleh perubahan dalam komposisi air mata yang disebabkan oleh katarak.

7. Perubahan Bentuk Pupil

Pupil (bagian tengah mata yang mengatur masuknya cahaya) mungkin terlihat berbeda dalam ukuran atau bentuk ketika terpapar cahaya. Ini bisa menjadi tanda adanya katarak yang berkembang.

Penyebab Katarak Diabetik

Katarak diabetik dapat terjadi karena dua faktor, yaitu kerusakan pembuluh darah di mata dan pembengkakan cairan di antara lensa mata dan kornea.

Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Kerusakan Pembuluh Darah

Salah satu dampak yang sering diakibatkan oleh diabetes adalah kerusakan pada pembuluh darah disebut retinopati diabetik. Retinopati diabetik terjadi ketika pembuluh darah di lapisan retina, bagian mata yang peka cahaya, mengalami kerusakan dan peradangan.

Ketika pembuluh darah ini rusak, suplai darah dan oksigen ke area sekitarnya bisa terganggu. Kondisi ini dapat menyebabkan berkurangnya kesehatan lensa mata karena tidak mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen.

Pada akhirnya berkontribusi pada perkembangan katarak diabetik. Selain itu, kerusakan pembuluh darah juga dapat menyebabkan perdarahan dalam mata, yang dapat mempercepat pembentukan katarak.

Baca Juga: Katarak pada Anak yang Perlu Diwaspadai

2. Pembengkakan Cairan di Antara Lensa Mata dan Kornea

Diabetes dapat memengaruhi keseimbangan cairan di dalam mata, terutama di daerah di antara lensa mata dan kornea (bagian transparan di depan mata). Jika cairan mulai terakumulasi atau bengkak di wilayah ini, perubahan keseimbangan refraksi mata dapat terjadi.

Ini berarti bahwa fokus cahaya pada retina bisa terganggu, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan dalam penglihatan.

Pembengkakan cairan juga dapat memengaruhi kejelasan lensa mata, yang menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada pembentukan katarak diabetik.

Faktor Risiko Katarak Diabetik

Faktor risiko katarak pada diabetes adalah usia yang lebih tua, durasi diabetes yang lama, dan pengendalian metabolisme yang menurun.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), 32% dari orang dewasa yang berusia 45 tahun ke atas dan memiliki diabetes juga menderita katarak.

Orang yang berusia di atas 65 tahun dengan diabetes memiliki dua kali lebih besar kemungkinan untuk mengalami katarak dibandingkan dengan orang seusia tanpa diabetes.

Sedangkan orang yang berusia di bawah 65 tahun dengan diabetes memiliki tiga hingga empat kali lebih besar kemungkinan untuk alami katarak dibandingkan dengan orang seusia yang tidak memiliki kondisi diabetes.

Apakah Operasi Katarak Diabetik Perlu Dilakukan?

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dokter dapat menentukan apakah katarak diabetik memerlukan pembedahan.

Jika katarak tidak menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah dan dapat dicegah dengan mengontrol gula darah, pembedahan biasanya tidak diperlukan.

Penderita diabetes juga bisa memakai kacamata untuk memperbaiki penglihatan. Operasi katarak akan direkomendasikan oleh dokter bila penglihatan berkurang secara signifikan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Jika Anda juga memiliki gejala lain seperti sakit kepala atau sulit berkonsentrasi, dokter mungkin mempertimbangkan untuk menjalani operasi.

Menurut American Association of Ophthalmologists, pada operasi katarak dokter akan mengangkat lensa yang kekeruhan dan mengganti dengan lensa tanam yang jernih.

Cara Mencegah Katarak Diabetik

Beberapa cara yang dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko katarak diabetik:

  • Kendalikan kadar gula darah
  • Lakukan pemeriksaan mata rutin
  • Jaga kesehatan umum
  • Hindari merokok dan minum alkohol
  • Pantau tekanan darah dan kolesterol
  • Gunakan kacamata pelindung
  • Kendalikan diabetes
  • Konsumsi makanan sehat

Penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi mata, termasuk katarak diabetes. Komplikasi ini dapat dicegah dengan pengobatan dini, pengendalian gula darah serta gaya hidup yang sehat.

Jika tidak dilakukan dengan tepat dan cepat, komplikasi akan semakin sulit ditangani. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk menyadari risiko ini sejak dini.

Baca Juga: Terobosan Terkini-Layanan Katarak Mata di Surabaya

Jika Anda tertarik untuk menjalani tindakan operasi katarak, Ciputra SMG Eye Clinic adalah pilihan yang tepat.

Klinik ini menawarkan layanan bedah mata dengan teknologi terkini, pilihan bervariasi lensa premium, dan didukung oleh tim dokter mata yang berpengalaman dan tersertifikasi.

Dengan fokus pada keselamatan dan kenyamanan pasien, Ciputra SMG Eye Clinic berkomitmen untuk memberikan perawatan mata terbaik dan hasil penglihatan optimal. Kunjungi Ciputra SMG Eye Clinic untuk konsultasi lebih lanjut dan mulailah perjalanan Anda menuju penglihatan yang lebih baik.

Telah direview oleh dr. Ika Citra Susanti, Sp.M

Source:

  • Medical News Today. Cataracts and Diabetes: A Guide. Diakses 2024.
  • World Journal of Diabetes. Cataract in Diabetes Mellitus. Diakses 2024.
kesehatan mata
Read more
  • Published in Katarak
No Comments

Mengenal Phakic iOL dan Perbedaannya dengan Lasik Mata

Kamis, 12 September 2024 by Defa
Phakic iOL

Phakic iOL adalah lensa buatan yang dipasang di dalam mata untuk memperbaiki penglihatan tanpa mengeluarkan lensa alami. Berbeda dari Refractive Lens Exchange, lensa ini dapat dikeluarkan jika diperlukan.

Phakic Intraocular Lens (IOL) sering kali menjadi pilihan alternatif bagi mereka yang tidak dapat menjalani LASIK karena berbagai alasan. Salah satu keunggulan utamanya adalah kemampuannya memperbaiki penglihatan yang sangat baik tanpa perlu mengubah bentuk atau intervensi pada kornea alami mata.

Hal ini menjadi solusi bagi individu yang memiliki kornea yang tipis atau tidak dapat melakukan prosedur LASIK, dimana operasi laser akan mengubah bentuk kornea untuk memperbaiki fokus cahaya yang masuk ke mata. Yuk, kita ketahui lebih dalam mengenai Phakic Intraocular Lens (IOL) pada artikel ini!

Apa Itu Phakic Intraocular Lens (IOL)?

Phakic Intraocular Lens (IOL) adalah prosedur medis di mana lensa buatan ditempatkan di dalam mata tanpa mengeluarkan lensa alami. Lensa ini dapat ditempatkan di depan, belakang iris, atau terkunci pada iris itu sendiri.

Berbeda dengan Refractive Lens Exchange (RLE), Phakic IOL mempertahankan kemampuan lensa alami mata untuk fokus karena lensa tetap utuh dan bila sewaktu-waktu diperlukan lensa Phakic IOL bisa dikeluarkan kembali.

Pemasangan IOL biasanya dilakukan pada pasien dengan myopia, hypermetropia, atau astigmatisme yang belum mengalami presbiopia, yaitu kondisi di mana kemampuan mata untuk melihat benda dekat menurun karena faktor usia.

Pasien juga tidak boleh memiliki penyakit mata lain, seperti kelainan pada iris, pupil, atau kornea, serta tidak memiliki riwayat terlepasnya retina.

Dengan kata lain, Phakic IOL adalah alternatif medis untuk mengoreksi kelainan penglihatan, mirip dengan prosedur lasik. Lensa buatan ini bertindak sebagai korektor yang mengatur fokus cahaya masuk ke mata sehingga memungkinkan penglihatan menjadi lebih baik.

Proses ini melibatkan penempatan lensa buatan di area strategis di dalam mata, yaitu di area antara iris dan lensa alami.

Baca Juga: Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak, Jangan Keliru!

Seperti Apa Prosedur Phakic IOL?

Prosedur Phakic IOL adalah metode di mana lensa tambahan ditanamkan di dalam mata tanpa mengubah kornea. Lensa ini bisa ditempatkan di depan iris atau di belakang pupil, tergantung pada kebutuhan pasien. Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien dengan kornea tipis atau yang tidak bisa menjalani LASIK.

Phakic IOL dirancang khusus untuk mengoreksi kelainan refraktif seperti miopia, hipermetropia, serta astigmatisme. Dengan prosedur ini, pasien bisa melihat lebih jelas tanpa perlu kacamata atau lensa kontak.

Keunggulannya, lensa alami mata tetap bisa berfungsi sehingga mata masih bisa menyesuaikan fokus secara alami terhadap objek yang dekat atau jauh.

Proses pemasangan prosedur ini relatif singkat, biasanya berlangsung sekitar 15-30 menit. Meskipun demikian, setelah operasi penting bagi pasien untuk istirahat agar pemulihan optimal serta melakukan konsultasi lanjutan dengan dokter mata.

Hal ini bertujuan untuk memastikan proses penyembuhan berjalan dengan baik dan hasil yang diharapkan tercapai.

Keuntungan Phakic IOL

Terdapat beberapa keuntungan saat Anda menggunakan Phakic IOL. Di antaranya:

1. Memiliki Kemampuan Menyesuaikan Fokus pada Objek

Saat menggunakan Phakic IOL, lensa buatan dipasang di mata tanpa menggantikan lensa alami. Lensa ini ditempatkan di antara lensa alami dan iris.

Dengan begitu, pasien masih bisa melihat dengan jelas pada jarak dekat dan jauh tanpa gangguan. Prosedur ini sangat membantu menjaga kemampuan mata untuk fokus sehingga cocok untuk orang yang aktif secara visual, seperti pekerja kantor, pengemudi, atau siapa saja yang ingin memiliki penglihatan yang baik di berbagai situasi.

2. Presisi dalam Mengatasi Kelainan Penglihatan

Prosedur ini dikenal karena tingkat presisi yang tinggi dalam mengatasi kelainan penglihatan. Dalam prosedur ini, lensa buatan yang dipilih secara khusus ditanam di dalam mata untuk memperbaiki fokus cahaya yang masuk.

Hal ini berbeda dengan prosedur LASIK atau Refractive Lens Exchange (RLE) yang mengubah struktur fisik mata. Dengan mempertahankan lensa alami yang ada, prosedur ini mengoptimalkan kemampuan mata untuk melihat dengan jelas dan tajam, tanpa merubah mekanisme alami mata.

Baca Juga: 6 Tanda-Tanda Mata Minus dan Faktor yang Memengaruhi

3. Akurasi Tinggi

Phakic IOL menawarkan tingkat akurasi yang sangat tinggi dalam mengoreksi kelainan refraksi mata. Dibandingkan dengan prosedur bedah laser seperti LASIK yang mengubah bentuk kornea untuk memperbaiki refraksi, prosedur ini memasukkan lensa tambahan di dalam mata tanpa merubah struktur alami kornea.

Hal ini penting karena kornea yang lebih tipis atau bentuk tidak ideal bisa membuat LASIK tidak menjadi pilihan Tindakan operasi. Sedangkan prosedur ini mempertahankan bentuk kornea asli sehingga memastikan hasil yang lebih stabil dan sesuai dengan kebutuhan pasien.

4. Solusi Lengkap

Phakic IOL adalah solusi lengkap untuk orang dengan masalah penglihatan yang parah. Ini cocok untuk seseorang yang mengalami miopia tinggi, hipermetropia, atau astigmatisme yang tidak bisa diperbaiki dengan cara lain.

Prosedur ini cocok bagi mereka yang ingin mempertahankan penglihatan yang baik untuk berbagai jarak, baik dekat maupun jauh. Keuntungan utama Phakic IOL adalah kemampuannya mempertahankan lensa alami mata sehingga mata tetap bisa menyesuaikan fokus secara alami.

Ini sangat membantu dalam aktivitas sehari-hari seperti membaca, mengemudi, atau bekerja di depan komputer tanpa gangguan.

5. Keseimbangan Antara Jarak Dekat dan Jauh

Salah satu kelebihan dari Phakic IOL adalah kemampuannya menjaga penglihatan yang baik untuk jarak dekat dan jauh. Artinya, pasien bisa melihat dengan jelas dalam berbagai situasi, serta tetap nyaman meski ada perubahan cahaya atau jarak pandang.

Contohnya, pengguna prosedur ini dapat dengan mudah berpindah dari membaca buku ke melihat jauh saat mengemudi, tanpa perlu kacamata tambahan. Ini memberikan kebebasan bagi pengguna untuk beraktivitas tanpa masalah penglihatan.

Baca juga: Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mata dan Penglihatan

Perbedaan Phakic IOL dengan LASIK Mata

Meski sama-sama memperbaiki kelainan refraksi pada mata, ada beberapa perbedaan Phakic IOL dengan LASIK Mata yang perlu Anda ketahui. Di antaranya:

1. Teknik Prosedur

Phakic IOL adalah prosedur di mana lensa tambahan dimasukkan ke dalam mata tanpa mengubah lensa asli. Lensa ini bisa diletakkan di depan atau di belakang iris.

Sementara itu, LASIK menggunakan laser untuk mengubah bentuk kornea agar cahaya dapat difokuskan dengan lebih baik.

2. Kandidat Ideal

Prosedur ini cocok untuk orang yang memiliki masalah penglihatan seperti miopia atau hipermetropia yang parah dan tidak bisa diatasi dengan LASIK. Ini juga pilihan baik jika Anda ingin tetap memiliki kemampuan untuk fokus pada objek dekat.

Sementara LASIK lebih tepat untuk orang yang memiliki kornea cukup tebal dan tidak mengalami masalah mata lain yang bisa mengganggu prosedur.

3. Presisi dan Reversibilitas

Phakic IOL memberikan koreksi yang sangat akurat dan bisa diubah jika perlu. Sementara LASIK mengubah bentuk kornea secara permanen dan tidak bisa diubah kembali setelah prosedur.

4. Kondisi Mata Tambahan

Prosedur ini dapat digunakan pada pasien dengan kondisi tambahan seperti keratoconus atau sindrom mata kering. Untuk LASIK tidak cocok untuk pasien dengan kondisi ini, terutama mereka dengan bentuk kornea yang tidak ideal atau ketebalan kornea tipis.

Baca Juga: Memahami Perbedaan Mata Minus dan Plus, Sudah Tahu?

5. Prosedur dan Kesembuhan

Phakic IOL melibatkan prosedur pembedahan mikro untuk menanamkan lensa di dalam mata. Biasanya, pemulihannya sedikit lebih lama dibandingkan dengan LASIK.

Di sisi lain, LASIK dikenal karena proses pemulihannya yang cepat dan hampir tidak menimbulkan rasa sakit setelah prosedur.

Sebelum memutuskan Phakic IOL atau LASIK, sebaiknya konsultasi ke dokter mata terlebih dahulu. Anda bisa konsultasi ke dokter spesialis mata profesional di Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Di CSEC, Anda dapat melakukan perawatan rutin hingga LASIK dan Phakic IOL.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

  • Nvision. What Is Phakic Intraocular Lens (IOL) Surgery?. Diakses 2024.
  • FDA. What Are Phakic Lenses?. Diakses 2024.
  • Indian Journal of Ophthalmology. Phakic Intraocular Lenses: An Overview. Diakses 2024.

 

kesehatan mata
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak, Jangan Keliru!

Selasa, 27 Agustus 2024 by Defa
Mengenal Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak

Persamaan LASIK mata dan operasi katarak bukan hanya memperbaiki kondisi mata, tetapi juga teknik prosedur hingga proses penyembuhan keduanya memiliki persamaan signifikan.

LASIK mata dan operasi katarak adalah dua prosedur bedah yang umum dilakukan untuk meningkatkan kualitas penglihatan. Meskipun ditujukan untuk kondisi mata yang berbeda, keduanya memiliki beberapa persamaan.

Apa saja persamaan lasik mata dan operasi katarak? Simak artikel ini sampai selesai ya.

1. Tujuan untuk Memperbaiki Kualitas Penglihatan

LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) dan operasi katarak adalah dua prosedur bedah yang memiliki tujuan utama yang sama, yaitu memperbaiki dan meningkatkan kualitas penglihatan pasien.

LASIK dirancang untuk mengatasi kelainan refraksi seperti miopia (rabun jauh), hiperopia (rabun dekat), dan astigmatisme (mata silinder).

Kelainan refraksi terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak difokuskan dengan benar pada retina sehingga mengakibatkan penglihatan kabur atau tidak jelas pada jarak tertentu.

Dengan mengubah bentuk kornea menggunakan laser, LASIK membantu cahaya untuk difokuskan tepat pada retina sehingga pasien dapat melihat lebih jelas dan sering kali tidak memerlukan kacamata atau lensa kontak lagi.

Baca Juga: 6 Syarat Operasi LASIK Mata, Anda Termasuk Kriterianya?

Di sisi lain, operasi katarak dilakukan untuk mengatasi katarak, yaitu kondisi di mana lensa alami mata menjadi keruh dan mengganggu penglihatan.

Katarak biasanya berkembang seiring bertambahnya usia, tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti cedera mata, penggunaan obat tertentu, atau kondisi kesehatan tertentu.

Ketika katarak berkembang, penglihatan menjadi semakin kabur, silau dari cahaya menjadi lebih mengganggu, dan warna mungkin tampak kurang cerah.

Operasi katarak melibatkan pengangkatan lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa intraokular buatan yang mengembalikan transparansi lensa dan memungkinkan cahaya untuk melewati mata tanpa hambatan sehingga mengembalikan penglihatan yang jelas dan tajam.

2. Prosedur Sama-Sama Tindakan Invasif

Baik LASIK maupun operasi katarak adalah prosedur bedah mata yang melibatkan tindakan invasif pada struktur mata, meskipun teknik dan area yang ditangani berbeda. LASIK adalah prosedur bedah refraktif yang berfokus pada kornea, yaitu lapisan transparan di depan mata.

Prosedur ini dimulai dengan pembuatan flap tipis pada kornea menggunakan mikrokeratom atau laser femtosecond. Flap ini kemudian diangkat untuk mengekspos stroma kornea, dan laser excimer digunakan untuk mengablasikan jaringan kornea dengan presisi tinggi.

Proses reshaping ini memungkinkan cahaya untuk difokuskan dengan benar pada retina sehingga memperbaiki kelainan refraksi dan meningkatkan ketajaman penglihatan.

Prosedur operasi katarak bertujuan untuk menghilangkan lensa mata yang menjadi keruh karena kondisi katarak, kemudian menggantinya dengan lensa buatan yang transparan.

Teknik yang paling umum digunakan adalah fakoemulsifikasi, di mana sebuah alat ultrasound digunakan untuk memecah lensa yang keruh menjadi fragmen kecil yang kemudian diangkat dari mata melalui sebuah insisi kecil.

Setelah lensa yang keruh diangkat, sebuah lensa intraokular (IOL) buatan dimasukkan ke dalam mata untuk menggantikan fungsi lensa alami yang telah diangkat. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal, dan pasien umumnya dapat pulang pada hari yang sama.

3. Keduanya Menggunakan Teknologi Laser

LASIK secara khusus bergantung pada teknologi laser untuk mengubah bentuk kornea. Prosedur LASIK menggunakan laser excimer yang sangat presisi untuk mengubah kelengkungan lapisan jaringan kornea.

Laser ini memungkinkan dokter mata untuk meremodeling kornea dengan sangat tepat sesuai dengan kebutuhan refraksi pasien yang pada akhirnya meningkatkan penglihatan tanpa memerlukan kacamata atau lensa kontak.

Pada operasi katarak, teknologi laser juga digunakan, terutama dalam teknik yang disebut Femtosecond Laser-Assisted Cataract Surgery (FLACS). Laser femtosecond dapat membuat insisi kornea yang sangat presisi dan konsisten, serta membantu dalam memecah lensa katarak menjadi potongan-potongan kecil sebelum diangkat.

Baca Juga: Ketahui 5 Fakta Seputar Operasi Lasik Mata

4. Dilakukan oleh Spesialis Mata

Kedua prosedur ini memerlukan keahlian dari dokter mata yang terlatih secara khusus. LASIK dilakukan oleh dokter spesialis mata bedah refraktif, yang tidak hanya memahami cara kerja laser tetapi juga memiliki keterampilan untuk menilai kondisi mata pasien dan menentukan rencana tindakan yang paling tepat.

Mereka menjalani pelatihan ekstensif dalam teknologi laser dan teknik bedah minimal-invasif untuk memastikan bahwa setiap prosedur dilakukan dengan aman dan efektif.

Sementara itu, operasi katarak dilakukan oleh spesialis mata ahli bedah katarak (lensa) yang juga memiliki pelatihan mendalam dalam berbagai teknik bedah katarak, termasuk penggunaan alat fakoemulsifikasi dan teknologi laser.

Ahli bedah katarak harus mampu menangani berbagai kondisi lensa mata dan memiliki keterampilan untuk menempatkan lensa intraokular buatan dengan tepat.

Kedua jenis spesialisasi ini memainkan peran penting dalam diagnosis, perencanaan, dan pelaksanaan prosedur bedah mata, serta dalam perawatan pasca operasi untuk memastikan hasil yang optimal bagi pasien.

5. Proses Penyembuhan Cepat

Salah satu keunggulan utama dari LASIK dan operasi katarak adalah waktu pemulihan yang relatif cepat, memungkinkan pasien untuk kembali ke aktivitas normal mereka dalam waktu singkat.

Setelah menjalani LASIK, banyak pasien melaporkan peningkatan penglihatan yang signifikan hanya dalam waktu 8 jam, sebagian 24 hingga 48 jam.

Meskipun penglihatan mungkin memerlukan beberapa minggu untuk benar-benar stabil, kebanyakan orang dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari mereka hampir segera setelah prosedur, dengan sedikit ketidaknyamanan dan minimal pembatasan.

Demikian pula, operasi katarak menawarkan waktu pemulihan yang cepat. Banyak pasien yang menjalani operasi katarak mengalami perbaikan penglihatan yang nyata dalam 1 hari setelah prosedur.

Meskipun harus beradaptasi terhadap lensa intraokular buatan dan penyembuhan total dapat memakan waktu beberapa minggu, sebagian besar pasien dapat melakukan aktivitas normal, seperti membaca dan menonton televisi, dalam beberapa hari setelah operasi.

Baca Juga: Apakah Mata Malas Bisa Diobati dengan LASIK?

Operasi Lasik dan Katarak di Ciputra SMG Eye Clinic

Demikian informasi mengenai persamaan lasik mata dan operasi katarak. Jika Anda tertarik untuk menjalani tindakan LASIK mata atau operasi katarak, Ciputra SMG Eye Clinic adalah pilihan yang tepat.

Klinik ini menawarkan layanan bedah mata dengan teknologi terkini, pilihan bervariasi lensa premium, dan didukung oleh tim dokter mata yang berpengalaman dan tersertifikasi.

Dengan fokus pada keselamatan dan kenyamanan pasien, Ciputra SMG Eye Clinic berkomitmen untuk memberikan perawatan mata terbaik dan hasil penglihatan optimal. Kunjungi Ciputra SMG Eye Clinic untuk konsultasi lebih lanjut dan mulailah perjalanan Anda menuju penglihatan yang lebih baik.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, Sp.M

Source:

  • Diamond Vision. LASIK & Cataract Surgery: Are They the Same?. Diakses 2024.
  • Willvision. LASIK vs. Cataract Surgery: What’s the Difference?. Diakses 2024.
lasik
Read more
  • Published in LASIK
No Comments

6 Tanda-Tanda Mata Minus dan Faktor yang Memengaruhi

Jumat, 16 Agustus 2024 by Defa
tanda mata minus

Tanda-tanda mata minus membuat penglihatan jauh kabur karena cahaya tidak fokus jatuh tepat pada retina. Penyebabnya bisa karena genetik, kebiasaan buruk, atau penggunaan layar digital berlebihan.

Anda kesulitan melihat benda-benda jauh dan pandangan mata terlihat buram? Bisa jadi kondisi tersebut merupakan tanda-tanda mata minus. Mata minus bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Kondisi ini membuat mata terasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Yuk, ketahui lebih lanjut tanda-tanda mata minus di bawah ini!

Tanda-Tanda Mata Minus

Mata minus atau miopia adalah kondisi mata dimana seseorang dapat melihat objek dekat dengan jelas, tetapi kesulitan dalam melihat objek yang jauh. Berikut tanda-tanda mata minus yang umumnya terjadi:

1. Penglihatan Kabur Saat Melihat Objek yang Berjarak Jauh

Orang dengan mata minus sering mengalami kesulitan melihat objek yang berada jauh dari mereka. Misalnya, ketika mencoba membaca tulisan di papan tulis dari jarak jauh, tulisan tersebut mungkin terlihat kabur dan tidak jelas.

Hal ini terjadi karena fokus cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, melainkan di depan retina. Retina adalah lapisan di bagian dalam mata yang berfungsi menangkap cahaya dan mengirimkan sinyal visual ke otak.

Ketika cahaya tidak terfokus dengan tepat, gambar yang diterima retina menjadi buram. Akibatnya, orang dengan mata minus mungkin perlu mendekati objek tersebut atau menggunakan kacamata untuk memperjelas penglihatan mereka.

Baca Juga: Memahami Perbedaan Mata Minus dan Plus, Sudah Tahu?

2. Mata Tegang

Mata tegang terjadi dimana otot-otot mata bekerja terlalu keras untuk mencoba melihat dengan jelas, terutama objek yang berada jauh dari pandangan.

Orang dengan mata minus mengalami mata tegang karena mata mereka harus berusaha lebih keras untuk fokus pada objek yang jauh.

Ketegangan ini terjadi karena cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan benar pada retina sehingga gambar yang diterima oleh otak menjadi kabur.

Ketegangan pada mata ini sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman, seperti perasaan berat di sekitar mata, nyeri pada dahi, atau bahkan di bagian belakang kepala.

Kondisi ini dapat memburuk jika seseorang terus-menerus mencoba melihat objek yang jauh tanpa menggunakan bantuan kacamata atau lensa kontak yang sesuai.

3. Sering Menyipitkan Mata untuk Melihat Objek yang Jauh

Menyipitkan mata adalah reaksi alami yang sering dilakukan oleh orang dengan mata minus ketika mencoba melihat objek yang jauh. Dengan menyipitkan mata, mereka berharap dapat memperbaiki fokus penglihatan dan membuat gambar menjadi lebih jelas.

Menyipitkan mata membantu mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata dan mengurangi ukuran lubang tempat cahaya masuk (pupil). Ini sedikit meningkatkan fokus dan membuat objek yang jauh tampak lebih jelas, meskipun tidak sepenuhnya tajam.

Walaupun menyipitkan mata dapat membantu sementara, hal ini bukan solusi yang ideal. Menyipitkan mata secara terus-menerus dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot sekitar mata dan wajah yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan mata dan sakit kepala.

4. Mata Lelah Akibat Penglihatan Jarak Jauh

Saat Anda melakukan aktivitas yang membutuhkan penglihatan jarak jauh, seperti mengemudi atau berolahraga, mata Anda akan bekerja lebih keras untuk mencoba melihat dengan jelas.

Misalnya, ketika mengemudi, Anda harus terus-menerus mencoba untuk fokus, menduga atau memprediksikan rambu-rambu jalan, kendaraan lain, dan kondisi jalan di depan Anda yang saat jauh tidak terlalu jelas atau fokus.

Jika Anda memiliki mata minus, upaya ini akan menjadi lebih sulit dan membuat mata Anda cepat lelah. Begitu juga saat berolahraga, seperti bermain sepak bola atau basket, Anda perlu melihat bola dan pemain lain yang mungkin berada jauh dari Anda.

Usaha ini untuk melihat dengan jelas bisa menyebabkan mata tegang dan cepat lelah sehingga membuat Anda merasa tidak nyaman dan kurang fokus pada aktivitas tersebut.

Baca Juga: Penyebab Mata Minus Bertambah dan Cara Meminimalkannya

5. Kecenderungan untuk Duduk Lebih Dekat dengan Layar TV atau Komputer

Orang dengan mata minus sering duduk lebih dekat dengan layar TV atau komputer untuk melihat gambar atau teks agar lebih jelas.

Misalnya, ketika menonton TV, secara tidak sadar Anda duduk perlahan mendekat ke layar untuk melihat acara atau film karena kurang fokus.

Hal yang sama terjadi saat menggunakan ponsel, Anda mungkin memegang perangkat lebih dekat ke wajah untuk membaca teks atau melihat gambar. Duduk terlalu dekat dengan layar bisa menyebabkan ketegangan tambahan pada mata dan bisa membuat mata lebih cepat lelah.

Ini juga bisa menjadi kebiasaan buruk yang sulit diubah dan dapat memperburuk kondisi mata minus Anda seiring waktu.

Faktor Risiko Mata Minus

Seseorang lebih berisiko mengalami mata minus jika mengalami salah satu atau beberapa kondisi di bawah ini:

1. Riwayat Keluarga

Riwayat keluarga dengan miopia meningkatkan risiko seseorang untuk mempunyai kondisi yang sama, bahkan miopia yang lebih berat.

2. Lama Waktu Melakukan Pekerjaan Dekat

Menghabiskan banyak waktu untuk pekerjaan dengan penglihatan jarak dekat, seperti membaca atau menggunakan layar seperti pada smartphone atau komputer dapat meningkatkan risiko miopia.

Ini disebabkan oleh perubahan fokus yang terjadi pada mata karena paparan yang berkepanjangan pada objek yang dekat.

3. Kurangnya Waktu di Luar Ruangan

Tidak menghabiskan banyak waktu di luar ruangan juga dapat menjadi faktor risiko untuk perkembangan myopia, terutama pada anak-anak di masa pertumbuhan. Beberapa studi menunjukkan bahwa kurangnya paparan sinar matahari alami dapat berkontribusi pada progresivitas miopia.

Penting bagi Anda mengenali tanda-tanda mata minus karena jika dibiarkan kondisinya akan semakin parah dan tentunya mengganggu aktivitas sehari-hari. Segera periksa mata ke dokter agar ditangani dengan tepat.

Baca Juga: Mata Minus Bisa Sembuh Total? Yuk, Coba Cara Ini!

Anda bisa konsultasi ke dokter spesialis mata profesional di Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) untuk menjaga mata lebih sehat. Di CSEC, Anda dapat melakukan perawatan rutin hingga LASIK.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, Sp.M

Source:

  • Mayo Clinic. Nearsightedness. Diakses 2024.
  • Healthy Children. Myopia (Nearsightedness) in Children & Teens. Diakses 2024.
kesehatan mata
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Penyebab Mata Gatal dan Merah Serta Penanganan

Kamis, 01 Agustus 2024 by Defa
penyebab mata gatal dan merah

Mata gatal dan merah dapat disebabkan oleh berbagai hal. Jika mengalami kondisi ini, Anda perlu tahu apa saja yang bisa menyebabkannya. Gangguan mata merah bisa menjadi tanda penyakit blefaritis hingga glaukoma.

Mata gatal dan merah memang merupakan kondisi yang umum terjadi. Meski begitu, perlu Anda ketahui, kondisi ini tidak bisa diatasi sembarangan karena berisiko memperparah gejalanya.

Sebaiknya, mengatasi kondisi ini harus disesuaikan dengan penyebabnya. Untuk itu, yuk ketahui penyebab dan cara mengatasi mata gatal dan merah di bawah ini!

Penyebab Mata Gatal dan Merah

Berikut berbagai penyebab mata gatal dan tampak kemerahan yang umum terjadi:

1. Iritasi

Iritasi mata dapat disebabkan oleh berbagai zat yang mengenai mata langsung dan memicu respons gatal hingga merah. Misalnya, asap rokok mengandung berbagai zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada mata ketika terpapar.

Selain itu, debu yang terbawa juga bisa menjadi faktor penyebab kondisi ini, terutama jika debu tersebut mengandung partikel-partikel kecil yang dapat menyebabkan gesekan atau reaksi kimia dengan mata.

Bahan kimia, seperti bahan pembersih rumah tangga atau produk-produk kecantikan yang mengandung bahan keras juga menjadi pemicu iritasi pada mata.

Baca Juga: 7 Penyebab Mata Anak Sering Berkedip, Waspadai Gadget!

2. Mata Kering

Mata kering terjadi ketika produksi air mata tidak cukup untuk melembapkan mata, atau ketika air mata yang diproduksi menguap terlalu cepat. Ketika mata kekurangan kelembapan, hal ini menyebabkan matara terasa kering dan iritasi yang pada gilirannya terasa gatal dan merah.

Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk paparan terhadap udara yang kering/ pendingin udara, penggunaan lensa kontak yang kurang baik, atau kondisi medis tertentu, seperti sindroma mata kering.

3. Alergi

Reaksi alergi terhadap berbagai alergen, seperti serbuk sari, bulu hewan, debu, atau bahan kimia tertentu dapat menyebabkan mata gatal, merah, dan berair.

Ketika seseorang yang alergi terpapar dengan alergen yang menyebabkan respons alergi pada tubuhnya, sistem kekebalan tubuhnya akan merespons dengan memproduksi histamin yang dapat menyebabkan peradangan dan reaksi alergi pada mata.

Akibatnya, mata dapat menjadi gatal dan merah karena peradangan yang terjadi. Selain itu, paparan alergen juga dapat menyebabkan mata menjadi berair sebagai upaya tubuh untuk membersihkan alergen dari mata.

4. Infeksi

Infeksi pada mata dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau jamur. Contohnya, konjungtivitis atau yang lebih dikenal sebagai “mata merah” adalah jenis infeksi yang umum terjadi.

Pada konjungtivitis, selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan permukaan bola mata yang disebut konjungtiva mengalami peradangan. Hal ini dapat menyebabkan mata menjadi merah, gatal, dan kadang-kadang berair.

Selain itu, blefaritis merupakan jenis infeksi lain yang mempengaruhi kelopak mata. Pada blefaritis, terjadi peradangan pada tepi kelopak mata yang bisa membuat mata terasa gatal dan merah, serta mungkin disertai dengan pembengkakan.

5. Terlalu Lama di Depan Perangkat Digital

Menatap layar komputer, laptop, smartphone, atau gadget lainnya terlalu lama dapat menyebabkan sindrom mata kering dan kelelahan. Akibatnya mata terasa perih dan gatal.

Ini disebabkan oleh kurangnya kedipan mata saat fokus pada layar yang menyebabkan mata menjadi kering karena kurangnya distribusi air mata secara merata.

Selain itu, cahaya biru yang dipancarkan oleh layar elektronik juga dapat mengganggu ritme alami tubuh dan menyebabkan ketidaknyamanan mata. Sindroma mata kering dan kelelahan ini bisa menjadi penyebab mata gatal dan merah karena mata perlu berusaha lebih keras untuk menjaga kelembapannya.

6. Blefaritis

Blefaritis adalah kondisi peradangan pada kelopak mata, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk infeksi bakteri atau ketidakseimbangan minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar di sekitar mata.

Kondisi ini menyebabkan urat mata tampak kemerahan, kelopak mata menjadi gatal, dan mungkin juga terjadi pengelupasan kulit di sekitar mata. Blefaritis dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan pada mata dan membuatnya terlihat merah dan bengkak.

Baca Juga: Kenali Anatomi Mata Manusia Beserta Fungsinya

7. Glaukoma

Glaukoma terjadi ketika tekanan di dalam mata meningkat yang dapat menyebabkan kerusakan pada saraf optik dan bahkan kehilangan penglihatan jika tidak diobati.

Meskipun gatal tidak termasuk dalam gejala khas glaukoma, tetapi mata merah, sakit, dan penglihatan yang kabur dapat terjadi. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang tinggi yang memengaruhi pembuluh darah di mata, menyebabkan pembuluh darah melebar dan meningkatnya tekanan aliran darah di selaput mata, sehingga menyebabkan mata tampak merah dan terasa sakit.

8. Cedera Mata

Cedera pada mata, baik itu goresan, luka, atau benturan keras dapat menyebabkan reaksi inflamasi dan iritasi pada mata. Hal ini bisa mengakibatkan muncul bercak merah pada mata dan rasa gatal karena tubuh bereaksi terhadap cedera dan mencoba memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Selain itu, jika luka atau goresan pada mata terinfeksi, hal ini juga bisa menyebabkan gejala gatal dan merah karena infeksi yang meluas.

9. Penggunaan Lensa Kontak yang Tidak Bersih

Penggunaan lensa kontak yang kotor atau tidak bersih dapat meningkatkan risiko infeksi mata. Partikel kotoran atau bakteri yang menempel pada lensa kontak dapat mengiritasi mata dan menyebabkan reaksi inflamasi yang bisa membuat mata menjadi gatal dan merah.

Infeksi yang berkembang akibat penggunaan lensa kontak yang tidak bersih dapat menjadi penyebab serius bagi kesehatan mata jika tidak diobati dengan tepat.

10. Mata Lelah

Mata lelah adalah kondisi yang terjadi ketika mata dipaksa bekerja terlalu keras tanpa istirahat yang cukup. Hal ini sering terjadi akibat aktivitas seperti membaca dalam cahaya yang redup, bekerja di depan layar komputer untuk waktu yang lama, atau melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus visual yang intensif.

Ketika mata terus-menerus terpapar oleh aktivitas ini tanpa istirahat yang cukup, mata dapat menjadi lelah dan terasa gatal serta memerah karena stres dan ketegangan yang berlebihan.

Cara Mengatasi Mata Gatal dan Kemerahan

Kebanyakan mata gatal dan kemerahan tidak membutuhkan perawatan khusus karena dapat membaik dengan sendirinya. Namun, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas karena rasa tidak nyaman sehingga membutuhkan penanganan khusus.

Berikut cara mengatasi mata gatal dan merah yang bisa Anda lakukan:

1. Bilas Mata dengan Air Bersih

Jika mata Anda terasa gatal dan kemerahan akibat iritasi atau paparan debu, asap, atau zat-zat iritan lainnya, bilas mata dengan air bersih yang mengalir secara perlahan.

Cara ini dapat membantu membersihkan mata dari partikel yang menyebabkan iritasi dan mengurangi gejala gatal dan kemerahan.

2. Kompres Dingin

Mengompres mata dengan kain bersih yang dibasahi air dingin dapat membantu meredakan peradangan serta mengurangi gatal dan kemerahan. Kompres dingin juga membantu menyempitkan pembuluh darah di sekitar mata dan mengurangi pembengkakan.

3. Gunakan Tetes Mata

Bila mata Anda kering dan gatal, gunakan tetes mata yang mengandung larutan air mata buatan agar membantu melembabkan mata dan mengurangi gejala gatal dan kemerahan.

Pastikan untuk memilih tetes mata yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tepat.

Baca Juga: Waspadai Gejala Ulkus Kornea dan Bahayanya pada Mata

4. Hindari Paparan Zat-Zat Pemicu

Jika Anda mengetahui bahwa mata Anda sensitif terhadap beberapa zat seperti debu, asap, atau bahan kimia, hindarilah paparan langsung terhadap zat-zat tersebut sebisa mungkin.

Gunakan kacamata pelindung/ safety dan masker pelindung bila Anda harus berada di lingkungan yang berpotensi menyebabkan iritasi mata, dan pastikan untuk membersihkan area sekitar mata dengan lembut setelah terpapar zat-zat tersebut.

5. Konsultasikan dengan Dokter Mata

Dokter mata dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan penyebab pasti dari gejala yang Anda alami dan memberikan perawatan yang sesuai, seperti obat tetes mata atau pengobatan lainnya sesuai dengan kondisi Anda.

Bila Anda mengalami mata gatal dan kemerahan yang tak kunjung reda, sebaiknya konsultasi ke Ciputra SMG Eye Clinic. Ciputra SMG Eye Clinic menawarkan layanan kesehatan mata terbaik dengan dokter-dokter yang berpengalaman dan peralatan medis canggih untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, Sp.M

Source:

  • Healthline. 8 Causes of Itchy Eyes. Juli 2024.
  • Medical News Today. What’s to Know About Itchy Eyes?. Juli 2024.
kesehatan mata
Read more
  • Published in Mata
No Comments

7 Penyebab Mata Anak Sering Berkedip, Waspadai Gadget!

Kamis, 11 Juli 2024 by Defa
7 Penyebab Mata Anak Sering Berkedip, Salah Satunya Akibat Radiasi Gadget

Ada berbagai penyebab mata anak sering berkedip, mulai dari alergi, mata kering, hingga radiasi handphone. Meski umumnya akan normal dalam beberapa hari, kondisi ini perlu penanganan segera.

Terkadang, kita mungkin melihat anak-anak yang sering berkedip mata tanpa alasan yang jelas. Hal ini dapat membingungkan sekaligus mengkhawatirkan tentang kesehatan mata anak.

Lantas, apa penyebab mata anak sering berkedip? Cari tahu jawabannya di sini.

Apakah Normal Jika Mata Anak Sering Berkedip?

Mata anak yang sering berkedip menjadi hal yang normal dalam beberapa situasi, terutama jika itu adalah respons terhadap rangsangan atau situasi tertentu.

Misalnya, berkedip mata bisa menjadi respons alami terhadap cahaya terang, benda yang mendekat ke arah mata, atau bahkan jika anak merasa lelah atau ketegangan pada mata.

Selain itu, berkedip juga bisa terjadi sebagai respons terhadap situasi tertentu yang memicu kecemasan atau stres pada anak.

Namun, jika berkedip mata anak terjadi secara berlebihan, berlangsung dalam jangka waktu yang lama, atau disertai dengan gejala lain yang mengganggu.

Contohnya seperti penglihatan kabur, gatal, atau ketidaknyamanan yang terus menerus, maka hal tersebut bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu diperhatikan.

Baca Juga: Kenali Anatomi Mata Manusia Beserta Fungsinya

Penyebab Mata Anak Sering Berkedip

Mata anak yang sering berkedip dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

1. Alergi

Alergi adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap zat-zat asing seperti debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau bahan kimia tertentu.

Ketika anak terpapar alergen ini, mata mereka bisa menjadi gatal, merah, dan iritasi. Untuk meredakan ketidaknyamanan ini, anak mungkin akan sering berkedip atau menggosok mata mereka.

Hal ini bertujuan untuk menghilangkan debu atau alergen yang mungkin menempel pada permukaan mata.

Jika anak memiliki riwayat alergi yang kuat, penting untuk mengidentifikasi alergen penyebabnya dan menghindarinya sebisa mungkin. Pengobatan alergi, seperti antihistamin atau tetes mata, juga bisa membantu mengurangi gejala.

2. Radiasi Gadget

Radiasi atau cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer dapat menyebabkan ketegangan mata.

Mata anak yang terlalu lama terpapar cahaya ini bisa menjadi kering, mata lelah, atau terasa perih. Dalam upaya untuk meredakan ketidaknyamanan ini, mata anak menjadi sering berkedip.

Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat mengganggu ritme tidur anak dan memengaruhi kualitas tidur mereka.

Oleh karena itu, penting untuk mengatur waktu penggunaan gadget anak dan memberikan jeda yang cukup agar mata mereka bisa beristirahat dan mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

3. Mata Kering

Mata kering adalah kondisi di mana mata tidak dapat memproduksi atau menjaga air mata yang cukup untuk mempertahankan mata tetap lembab dan nyaman.

Air mata memiliki peran penting dalam menjaga kelembap an mata, melindungi mata dari infeksi, dan membantu dalam penglihatan yang jernih.

Ketika anak mengalami mata kering, hal ini dapat mengakibatkan sensasi seperti mata terasa kering, gatal, terbakar, atau berpasir.

Untuk mengatasi ketidaknyamanan ini, anak mungkin secara tidak sadar berkedip lebih sering untuk mencoba meredakan iritasi pada mata mereka.

Baca Juga: Waspadai Gejala Sakit Mata, dari Mata Merah hingga Berair

4. Tics

Tics merupakan gangguan neurologis yang ditandai oleh adanya gerakan atau suara yang tidak disengaja dan seringkali sulit dikendalikan. Salah satu jenis tic yang umum adalah berkedip mata secara tiba-tiba dan berulang.

Tics bisa muncul sebagai respons terhadap stres atau kecemasan, dan mereka dapat berfluktuasi dalam intensitasnya. Tics biasanya muncul pada masa anak-anak atau remaja dan bisa berubah seiring berjalannya waktu.

Tics bukan tindakan yang disengaja dan bisa menjadi tantangan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari anak.

Pengelolaan tics seringkali melibatkan perawatan medis, terutama jika tics tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari anak atau berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

5. Blefaritis

Blefaritis adalah kondisi yang terjadi ketika kelopak mata meradang. Ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau masalah kulit seperti dermatitis.

Ketika seseorang menderita blefaritis, kelopak mata mereka mungkin terasa gatal, bengkak, merah, dan teriritasi.

Kondisi ini bisa membuat mata terasa tidak nyaman dan anak yang mengalaminya mungkin berkedip sering sebagai upaya untuk meredakan ketidaknyamanan yang dirasakan.

Blefaritis memerlukan perawatan medis, seperti membersihkan kelopak mata secara teratur dan penggunaan obat tetes mata atau krim antibakteri yang akan ditentukan oleh dokter mata.

6. Gangguan Kejang (Epilepsi)

Gangguan kejang, seperti epilepsi merupakan kondisi neurologis yang dapat menyebabkan aktivitas listrik abnormal di otak.

Sementara kejang adalah gejala utama epilepsi, beberapa individu dengan epilepsi juga mengalami tics, termasuk berkedip mata yang sering.

Ini bisa menjadi salah satu gejala yang muncul selama atau setelah serangan kejang. Pengobatan yang tepat harus disesuaikan oleh dokter spesialis neurologi.

7. Gangguan Refraktif

Gangguan refraktif adalah masalah dalam penglihatan yang disebabkan oleh ketidakmampuan mata untuk merfokuskan cahaya secara tepat ke retina. Dua jenis gangguan refraktif yang umum adalah rabun jauh dan rabun dekat.

Anak yang menderita gangguan refraktif ini mungkin merasa kesulitan melihat dengan jelas, terutama dalam jarak tertentu.

Secara tidak sadar, mereka mungkin berkedip berulang kali dalam upaya untuk mencoba memperbaiki fokus penglihatan mereka.

Cara Mengatasi Mata Anak Sering Berkedip

Mengatasi mata anak yang sering berkedip memerlukan pemahaman tentang penyebabnya. Di bawah ini adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi masalah ini:

1. Konsultasi dengan Dokter atau Spesialis Mata

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter atau spesialis mata. Dokter dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan penyebab berkedip dan meresepkan pengobatan yang sesuai.

Jika masalah penglihatan seperti rabun jauh atau rabun dekat merupakan penyebabnya, dokter mungkin akan meresepkan kacamata atau lensa kontak.

2. Latihan Relaksasi Mata

Anak dapat melakukan latihan relaksasi mata seperti mengedipkan mata secara perlahan selama beberapa detik, melihat ke arah yang berbeda, atau memandang ke kejauhan untuk meredakan ketegangan mata.

3. Hindari Alergen

Jika alergi adalah penyebab berkedip, hindari pemicu alergi tersebut sesuai yang direkomendasikan oleh dokter. Ini mungkin termasuk membersihkan secara rutin lingkungan anak dari debu atau alergen lainnya.

4. Terapi Psikologis (Jika Diperlukan)

Jika berkedip disebabkan oleh faktor psikologis seperti kecemasan atau OCD, terapi psikologis dapat membantu. Psikoterapis atau psikiater anak dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah emosional atau perilaku yang mendasarinya.

Baca Juga: Waspadai Gejala Ulkus Kornea dan Bahayanya pada Mata

Penting untuk dicatat bahwa pengobatan akan sangat tergantung pada penyebab berkedip mata pada anak Anda.

Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi adalah langkah yang paling bijak untuk menentukan solusi yang tepat sesuai dengan kondisi individu anak Anda.

Anda bisa konsultasi ke dokter spesialis mata profesional di Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) untuk menjaga mata lebih sehat. Di CSEC, Anda dapat melakukan perawatan rutin hingga LASIK.

Telah direview oleh dr. Ika Citra Susanti, Sp.M​

Source:

  • American Academy of Ophthalmology. Excessive Blinking in Children. Diakses 2024.
  • Firstcry Parenting. Excessive Blinking of Eyes in Children. Diakses 2024.
kesehatan mata
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Kenali Anatomi Mata Manusia Beserta Fungsinya

Rabu, 26 Juni 2024 by Defa
anatomi mata manusia

Anatomi mata adalah studi tentang struktur fisik dan fungsional organ visual utama dalam tubuh manusia. Setiap bagian memiliki fungsi masing-masing.

Mata merupakan salah satu organ yang penting untuk kita melihat indahnya dunia. Namun, di balik kemampuan luar biasa unuk melihat warna, bentuk, dan cahaya, terdapat struktur dan fungsi yang begitu rumit.

Lalu, seperti apa anatomi mata manusia dan apa fungsi setiap bagiannya? Yuk, ketahui lengkapnya di bawah ini!

Proses Manusia Melihat

Lima indera manusia meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan sentuhan. Penglihatan, seperti indera lainnya, erat kaitannya dengan bagian-bagian tubuh kita yang lain.

Mata terhubung dengan otak dan bergantung pada otak untuk menginterpretasikan apa yang kita lihat. Cara kita melihat bergantung pada perpindahan cahaya.

Cahaya melewati bagian depan mata (kornea) menuju lensa. Kornea dan lensa bantu memfokuskan sinar cahaya ke bagian belakang mata atau retina.

Sel-sel di retina menyerap dan mengubah cahaya menjadi impuls elektrokimia yang kemudian ditransfer melalui saraf optik dan masuk ke otak.

Mata bekerja mirip dengan kamera. Tirai kamera bisa ditutup atau dibuka tergantung pada jumlah cahaya yang dibutuhkan untuk mengungkapkan film di belakang kamera.

Mata, seperti tirai kamera, beroperasi dengan cara yang sama. Iris dan pupil mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke bagian belakang mata. Ketika sangat gelap, pupil kita akan melebar, agar lebih banyak cahaya yang masuk.

Lensa kamera dapat memfokuskan objek jauh maupun dekat dengan bantuan cermin serta perangkat mekanis lainnya.

Lensa mata membantu penglihatan kita fokus, tetapi kadang-kadang perlu bantuan alat tambahan agar dapat fokus dengan sempurna.

Kacamata, lensa kontak, dan implan lensa tanam, akan membantu penglihatan yang kurang fokus melihat menjadi lebih jelas dan tajam.

Baca Juga: Memahami Perbedaan Mata Minus dan Plus, Sudah Tahu?

Anatomi Mata Manusia

Agar Anda lebih mengetahui anatomi mata dan fungsinya, berikut penjelasan lengkap yang bisa disimak:

1. Kornea

Kornea adalah lapisan transparan yang terletak di bagian depan mata. Lapisan ini memiliki fungsi penting dalam menjaga mata dari bahaya fisik dan lingkungan eksternal.

Selain itu, kornea juga berperan dalam pemfokusan cahaya yang masuk ke dalam mata. Kemampuannya untuk memfokuskan cahaya yang masuk membuatnya menjadi salah satu komponen utama dalam proses penglihatan manusia.

anatomi mata manusia

Anatomi mata manusia terdiri dari luar, tengah, dan dalam.

2. Bilik Mata Depan atau Anterior Chamber

Bilik Mata Depan atau Anterior Chamber adalah ruang yang terletak di antara kornea dan iris dalam struktur mata.

Ruang ini diisi dengan humor aquous, cairan bening yang memiliki peran dalam menjaga tekanan intraokular yang optimal.

Tekanan ini penting untuk menjaga bentuk mata dan memastikan fungsi mata yang normal. Bilik mata depan juga berperan dalam menjaga kejernihan kornea dan membantu dalam proses penghantaran cahaya.

3. Sklera

Sklera merupakan lapisan luar mata yang kuat dan keras. Fungsi utama anatomi mata ini adalah memberikan dukungan dan melindungi struktur internal mata, seperti lensa dan retina.

Ini berperan penting dalam menjaga integritas fisik mata dan memastikan organ ini tetap utuh. Sklera juga menjadi tempat melekatnya berbagai otot yang mengendalikan gerakan mata, memungkinkan kita untuk mengarahkan pandangan kita ke berbagai arah dengan mudah.

Baca Juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Mata agar Tetap Sehat dan Jernih

4. Iris dan Pupil

Iris adalah bagian dari mata yang memiliki warna dan terletak di antara kornea dan lensa. Peran utama iris adalah mengendalikan ukuran pupil, yaitu lubang di tengah mata.

Ketika cahaya di sekitar kita berkurang, iris akan melebarkan pupil untuk memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke mata, sehingga memungkinkan kita untuk melihat lebih baik dalam kondisi redup.

Sebaliknya, saat cahaya terlalu terang, iris akan menyempitkan pupil untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata, menjaga agar tidak terlalu silau.

5. Lensa

Lensa terletak di belakang iris. Lensa memiliki kemampuan untuk berubah bentuk, yang disebut akomodasi. Ini memungkinkan kita untuk fokus pada objek yang berbeda jaraknya.

Ketika kita melihat objek yang jauh, lensa akan menjadi lebih tipis, dan ketika kita melihat objek yang dekat, lensa akan menjadi lebih tebal.

Proses ini membantu kita mendapatkan gambar yang jelas dan tajam dari objek yang kita amati.

Meskipun lensa merupakan salah satu komponen penting dalam proses penglihatan, terkadang perlu bantuan tambahan seperti kacamata atau lensa kontak untuk membantu kita melihat lebih jelas.

6. Koroid dan Konjungtiva

Koroid terletak di bawah retina dalam struktur mata. Koroid mengandung banyak pembuluh darah yang membantu menyediakan suplai nutrisi yang diperlukan untuk menjaga retina tetap sehat dan berfungsi dengan baik.

Sementara itu, konjungtiva adalah lapisan tipis yang melapisi bagian depan mata dan bagian dalam kelopak mata.

Fungsi utamanya adalah menjaga mata tetap lembab dengan memproduksi lendir pelindung yang membantu mencegah mata kering dan melindungi mata dari iritasi oleh debu atau benda asing lainnya.

Konjungtiva juga membantu menjaga mata tetap dalam kondisi baik dengan menyebarkan air mata di seluruh permukaan mata.

7. Badan Vitreous

Badan vitreous merupakan substansi gelatinous yang mengisi sebagian besar bagian tengah mata. Sebagian besar cairan ini terdiri dari air dan serat kolagen yang memberikan kekuatan dan bentuk.

Badan vitreous berfungsi untuk memberikan dukungan struktural pada mata, membantu menjaga bentuknya, dan memastikan bahwa retina tetap menempel pada dinding dalam mata.

Ini juga membantu dalam menghantarkan cahaya ke retina, meskipun sebagian besar fungsi utamanya adalah menjaga struktur fisik mata tetap stabil.

8. Retina dan Saraf Optik

Retina merupakan lapisan dalam mata yang mengandung sel-sel fotoreseptor yang peka terhadap cahaya.

Ketika cahaya mencapai retina, sel-sel fotoreseptor mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak melalui serabut saraf optik.

Saraf optik adalah jalur komunikasi yang menghubungkan retina dengan otak. Fungsi penting dari retina dan saraf optik adalah mentransmisikan informasi visual dari mata ke otak, di mana informasi tersebut diinterpretasikan menjadi gambar yang kita lihat dan pahami.

9. Makula

Makula adalah area khusus di retina yang terletak di pusat lapang pandang mata. Ini adalah area yang memiliki tingkat kepadatan sel kerucut yang tinggi. Sel-sel kerucut ini bertanggung jawab atas penglihatan warna dan penglihatan tajam.

Oleh karena itu, makula sangat penting dalam melihat objek dengan detail dan mengenali warna dengan akurasi.

Kemampuan kita untuk membaca, mengemudi, dan melihat objek kecil sangat bergantung pada kesehatan dan fungsi makula.

10. Kelopak Mata

Kelopak mata melindungi mata dari berbagai elemen lingkungan dan potensi bahaya. Ini membantu menjaga mata tetap lembab dengan membantu dalam penyebaran air mata dan melindungi mata dari debu, kotoran, serta cahaya berlebihan.

Baca Juga: Ternyata Ini 10 Arti kedutan Mata Kiri Atas dari Sisi Medis

Demikian informasi mengenai anatomi mata beserta fungsinya. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga mata sebagai jendela dunia agar tetap prima, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin memeriksakan mata ke dokter.

Anda bisa konsultasi ke dokter spesialis mata profesional di Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) untuk menjaga mata lebih sehat. Di CSEC, Anda dapat melakukan perawatan rutin hingga LASIK.

Sumber:

  • American Academy of Ophthalmology. Eye Anatomy: Parts of the Eye and How We See. Diakses 2024.
  • University of Michigan. Anatomy of the Eye. Diakses 2024.

 

kesehatan mata
Read more
  • Published in Mata
No Comments

7 Penyebab Mata Buram Sebelah Secara Mendadak

Selasa, 25 Juni 2024 by Defa
penyebab mata buram

Mata lelah merupakan penyebab mata buram sebelah yang umum terjadi. Selain itu, mata buram sebelah juga bisa diakibatkan kondisi medis tertentu, seperti iritasi, ulkus kornea, hingga katarak.

Anda pernah mengalami gangguan penglihatan, seperti mata buram sebelah? Jika terjadi sementara, kondisi ini bisa terjadi karena ada cairan keluar dari mata atau menangis.

Namun, bila terjadi secara terus menerus, ada beberapa penyebabnya. Mari, simak penjelasan lebih lengkap mengenai mata buram sebelah di bawah ini.

Penyebab Mata Buram Sebelah

Umumnya, mata buram sebelah bisa hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa kasus kondisi ini harus segera mendapatkan konsultasi medis untuk cegah kebutaan permanen.

Berikut penyebab mata menjadi buram sebelah yang harus Anda waspadai:

1. Mata Lelah

Mata lelah atau astenopia adalah kondisi yang muncul ketika mata terpapar pada aktivitas yang intens dan berkepanjangan, seperti penggunaan gadget, layar komputer, atau membaca dalam waktu lama.

Aktivitas tersebut bisa menyebabkan otot mata terasa tegang dan melelahkan. Akibatnya mata menjadi merah, terasa kering, sulit fokus, dan penglihatan kabur.

Baca Juga: Gejala Sakit Mata yang Perlu Diwaspadai

2. Degenerasi Makula

Degenerasi makula adalah bentuk penyakit mata terkait usia yang mengenai makula, bagian sentral retina yang berperan dalam penglihatan pusat.

Pada kondisi ini, lapisan pigmen retina mengalami kerusakan yang menyebabkan pembuluh darah di makula bocor cairan atau darah dan mengaburkan penglihatan pusat.

Kondisi ini bisa mengakibatkan gangguan penglihatan sentral (skotoma sentral) dan melihat benda menjadi berkelok (metamorfosia).

Pengobatan dapat melibatkan terapi injeksi obat-obatan di dalam mata atau metode lain seperti laser retina. Degenerasi makula umum terjadi pada usia tua, yaitu di atas usia 50 tahun.

pemeriksaan mata buram

Segera konsultasi ke dokter bila mengalami mata buram sebelah disertai nyeri hingga perubahan warna mata.

3. Ablasio Retina

Ablasio retina terjadi ketika lapisan retina terlepas dari lapisan yang mendukungnya di bagian belakang mata. Ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk retinopati (pembuluh darah retina yang rusak), trauma, minus tinggi atau faktor genetik.

Ablasio retina dapat menyebabkan penglihatan buram seperti terhalang tirai hitam.

4. Iritasi

Iritasi mata dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk debu, polusi udara, produk kimia, atau paparan sinar matahari yang berlebihan. Ketika mata terpapar oleh zat-zat tersebut, permukaan mata menjadi meradang dan mengakibatkan mata merah, terasa perih, gatal, dan juga buram.

Mata juga mungkin menghasilkan lebih banyak air mata sebagai respons terhadap iritasi. Iritasi ini biasanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan menjauhkan diri dari faktor penyebab iritasi dan menggunakan tetes mata yang direkomendasikan oleh dokter.

Baca Juga: Memahami Perbedaan Mata Minus dan Plus, Sudah Tahu?

5. Kadar Gula Tinggi

Kadar gula darah yang tinggi, terutama pada penderita diabetes dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di mata. Kondisi ini dikenal sebagai retinopati diabetik, di mana pembuluh darah kecil di retina rusak dan bocor.

Retinopati diabetik dapat mengakibatkan mata buram karena cairan yang bocor mengganggu fungsi normal retina.

6. Ulkus Kornea

Ulkus kornea adalah luka pada lapisan transparan di permukaan mata yang disebut kornea. Penyebab umum ulkus kornea termasuk infeksi bakteri, virus, atau jamur, serta cedera fisik pada mata.

Gejala ulkus kornea meliputi mata terasa mengganjal, merah, nyeri, sensitif terhadap cahaya, dan penglihatan buram.

7. Katarak

Katarak merupakan kondisi di mana lensa alami di dalam mata menjadi keruh atau berasap seiring bertambahnya usia atau karena faktor lain, seperti cedera, peradangan mata, trauma atau penyakit tertentu. Katarak dapat menghalangi cahaya masuk ke mata dengan bebas yang mengakibatkan penglihatan buram.

Penderita katarak mungkin juga mengalami kesulitan melihat dengan jelas, terutama saat cahaya redup atau saat melihat benda jauh.

Baca juga: Gangguan Retina Mata yang Perlu Diwaspadai

8. Radang Saraf Pusat Penglihatan

Radang saraf pusat penglihatan, seperti neuritis optik adalah peradangan pada saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak. Neuritis optik dapat menyebabkan pengaburan penglihatan, penurunan warna, dan nyeri pada mata.

Penderita sering kali mengalami perubahan penglihatan yang tiba-tiba dan tidak nyaman.

9. Keratitis

Penyebab mata buram sebelah selanjutnya keratitis, yaitu peradangan pada kornea, lapisan transparan di permukaan depan mata yang membantu fokus cahaya masuk. Ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau cedera.

Gejala keratitis meliputi mata merah, nyeri, sensasi seperti ada benda asing di mata, dan pengaburan penglihatan. Pengobatan diperlukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

10. Arteritis Kranial/Temporal

Arteritis kranial/temporal juga dikenal sebagai giant cell arteritis (GCA) merupakan kondisi di mana arteri besar, biasanya di kepala dan leher, menjadi meradang sehingga menghambat aliran darah yang memberi nutrisi ke saraf mata.

Ini lebih umum terjadi pada orang tua. Salah satu komplikasi GCA adalah hilangnya penglihatan karena peradangan pembuluh darah yang menghubungkan mata dengan otak.

Gejalanya dapat berupa pengaburan penglihatan, nyeri pada kepala atau rahang, serta nyeri saat menyentuh kulit kepala.

Baca Juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Mata agar Tetap Sehat dan Jernih

Kapan Mata Buram Sebelah Harus Segera Periksa ke Dokter?

Meskipun penyebab mata buram bisa bervariasi, ada beberapa situasi di mana Anda harus segera memeriksakan mata buram sebelah ke dokter:

  • Perubahan Tiba-tiba: Mata buram muncul secara tiba-tiba dan mendadak.
  • Kehilangan Penglihatan: Disertai dengan hilangnya penglihatan sebagian atau seluruhnya.
  • Sakit atau Nyeri: Disertai dengan rasa sakit atau nyeri yang intens.
  • Cahaya Kilat atau Bintik-bintik: Muncul kilatan cahaya, bintik-bintik gelap, atau benda mengambang.
  • Gangguan Penglihatan: Mengganggu penglihatan normal, seperti kesulitan melihat objek atau membaca.
  • Riwayat Diabetes atau Penyakit Mata: Jika memiliki riwayat diabetes atau masalah mata sebelumnya.
  • Cedera atau Trauma: Setelah cedera atau trauma pada mata atau kepala.
  • Perubahan Warna Mata atau Putih Mata: Jika terjadi perubahan warna mata atau putih mata menjadi kemerahan atau kuning.

Jika Anda memiliki gejala mata buram sebelah dan tidak membaik, sebaiknya segera periksa ke dokter mata untuk mendapatkan diagnosis serta penanganan yang tepat.

Anda bisa konsultasi ke dokter spesialis mata profesional di Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Di CSEC, Anda dapat melakukan perawatan rutin hingga LASIK.

Telah direview oleh dr. Ika Citra Susanti, Sp.M

Source:

  • Healthline. 18 Causes of Sudden Blurry Vision. Diakses 2024.
  • All About Vision. Blurry Vision. Diakses 2024.

 

kesehatan mata
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Waspadai Gejala Ulkus Kornea dan Bahayanya pada Mata

Kamis, 30 Mei 2024 by Defa
Ulkus Kornea

Ulkus kornea adalah luka pada lapisan luar kornea yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau cedera. Bila tidak segera diobati, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mata hingga kebutaan.

Meskipun ulkus kornea terdengar asing, tetapi luka terbuka pada kornea ini dapat memengaruhi kualitas penglihatan seseorang dan bahkan dapat mengancam kesehatan mata secara keseluruhan. Yuk, ketahui lebih lengkap penjelasannya!

Apa Itu Ulkus Kornea?

Ulkus kornea adalah luka atau kerusakan pada lapisan terluar mata yang disebut kornea. Kornea sendiri adalah bagian transparan dan bening dari mata yang melindungi lensa mata dan pupil, serta membantu memfokuskan cahaya ke retina di bagian belakang mata.

Ulkus kornea bisa menjadi masalah serius karena lapisan ini memiliki peran penting dalam menjaga ketajaman penglihatan dan melindungi mata dari berbagai elemen berbahaya.

Baca Juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Mata agar Tetap Sehat dan Jernih

Gejala Ulkus Kornea

Gejala ulkus kornea dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya, tetapi beberapa gejala umum yang mungkin muncul:

  • Rasa sakit: Terjadi rasa sakit kuat pada mata yang terkena.
  • Iritasi dan sensasi benda asing: Sensasi iritasi atau seperti ada benda asing di mata.
  • Mata merah: Mata tampak kemerahan karena peradangan.
  • Berair: Mata mengeluarkan air mata berlebihan.
  • Sensitif terhadap cahaya (fotofobia): Mata menjadi sangat sensitif dan silau terhadap cahaya.
  • Penglihatan kabur: Penglihatan menjadi buram akibat kerusakan kornea.

Penyebab Ulkus Kornea

Ada beberapa penyebab ulkus kornea yang bisa terjadi, seperti:

1. Keratitis Herpes Simpleks

Keratitits herpes simpleks adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks yang dapat menyerang kornea.

Infeksi ini bisa menyebabkan peradangan dan luka pada kornea yang menghasilkan gejala seperti rasa sakit, mata merah, fotofobia, dan penglihatan kabur.

Keratitis herpes simpleks bisa terjadi saat virus herpes aktif di area sekitar mata.

mata merah akibat ulkus kornea

Obat tetes mata bisa mengatasi infeksi dan mencegah perkembangan lebih lanjut

2. Robeknya Kornea

Cedera fisik yang menyebabkan robek atau luka pada kornea dapat menjadi faktor utama dalam terjadinya ulkus kornea.

Ini bisa terjadi akibat benda asing yang masuk ke mata atau cedera tajam yang merusak permukaan kornea sehingga mudah terpapar patogen atau kuman yang mana kondisi ini dapat berlanjut menjadi infeksi.

3. Keratitis Acanthamoeba

Keratitis Acanthamoeba adalah infeksi mata yang jarang, disebabkan oleh mikroorganisme bersel satu yang ditemukan di air dan tanah.

Kontak mata dengan air yang terkontaminasi, seperti saat berenang atau menggunakan lensa kontak dengan air tidak steril dapat menyebabkan infeksi ini. Gejalanya termasuk nyeri mata, fotofobia, penglihatan kabur, dan sensasi seperti ada benda asing di mata.

4. Penyebab Lain

Selain penyebab yang disebutkan di atas, ulkus kornea juga dapat diakibatkan oleh sejumlah faktor lain di antaranya mata kering yang parah, gangguan peradangan seperti lupus atau rheumatoid arthritis, penggunaan lensa kontak yang tidak steril atau penggunaannya yang tidak benar, serta kekurangan vitamin A yang berperan penting dalam kesehatan mata.

Diagnosis Ulkus Kornea

Proses diagnosis ulkus kornea melibatkan langkah-langkah yang cermat dari dokter spesialis mata. Pada awalnya, tanya jawab medis akan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang gejala yang dialami, riwayat kesehatan mata, serta faktor risiko yang mungkin terkait.

Kemudian, pemeriksaan mata menyeluruh akan dilakukan, dengan fokus pada permukaan kornea. Untuk membantu visualisasi lebih baik, pewarnaan kornea dengan zat seperti fluorescein sering dilakukan, yang memungkinkan dokter mengidentifikasi adanya luka.

Pemeriksaan menggunakan cahaya tambahan juga mungkin diterapkan dalam situasi tertentu, terutama jika ada kecurigaan terhadap infeksi mikroorganisme.

Melalui penggunaan mikroskop khusus, dokter dapat memeriksa secara detail struktur mata dan mendeteksi adanya ulkus. Jika ada indikasi infeksi, pengambilan sampel untuk kultur bakteri atau tes laboratorium lainnya mungkin diperlukan.

Dengan diagnosis yang tepat, langkah selanjutnya adalah mendapatkan perawatan yang sesuai agar kondisinya tidak memburuk.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala mencurigakan pada mata, berkonsultasilah segera dengan dokter mata guna mendapatkan penanganan yang tepat waktu.

Baca Juga: Apakah Mata Malas Bisa Diobati dengan LASIK?

Cara Mengobati Ulkus Kornea

Pengobatan ulkus kornea tergantung pada penyebab serta kondisi pasien. Umumnya, dokter akan melakukan beberapa tindakan, seperti:

1. Obat-obatan

Pengobatan ulkus kornea sering dimulai dengan pemberian obat-obatan, terutama jika disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau peradangan. Jenis obat yang mungkin diresepkan termasuk:

  • Tetes Mata Antibiotik atau Antijamur: Untuk mengatasi infeksi dan mencegah perkembangan lebih lanjut.
  • Tetes Mata Steroid: Digunakan untuk mengurangi peradangan dan membantu meredakan rasa sakit.
  • Tetesan Buatan Air Mata: Untuk menjaga kelembapan mata dan memfasilitasi penyembuhan.
  • Obat Antivirus: Dalam kasus infeksi virus, seperti keratitisherpes simpleks, obat antivirus dapat diresepkan.

2. Operasi

Jika ulkus kornea sangat parah atau tidak merespons pengobatan medis, prosedur tambahan mungkin diperlukan. Beberapa jenis tindakan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Debridemen: Prosedur pembersihan luka di area ulkus untuk menghilangkan jaringan yang rusak atau terinfeksi.
  • Transplantasi Kornea: Dalam situasi ekstrem, ketika ulkus telah menyebabkan kerusakan parah, transplantasi kornea mungkin diperlukan. Ini melibatkan penggantian bagian atau seluruh kornea dengan jaringan yang sehat dari donor.
  • Pemasangan Lensa Kontak Pelindung: Lensa kontak khusus dapat ditempatkan di atas kornea untuk melindunginya dan memfasilitasi penyembuhan.

Pilihan pengobatan akan ditentukan oleh dokter mata berdasarkan penyebab, ukuran, lokasi, dan kondisi umum pasien.

Penting mengikuti instruksi dokter dan menjalani pemeriksaan rutin untuk memastikan bahwa pengobatan berjalan dengan baik dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Baca Juga: Ternyata Ini 10 Arti kedutan Mata Kiri Atas dari Sisi Medis

Jika Anda mengalami ulkus kornea atau gejala yang mencurigakan pada mata, segera konsultasi ke dokter spesialis mata profesional di Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Di CSEC, Anda dapat melakukan perawatan rutin hingga LASIK.

Apabila Anda ingin melakukan serangkaian tersebut, bisa melihat jadwal dokter dan membuat janji lebih mudah melalui WhatsApp. Mari percayakan kesehatan mata Anda dan keluarga dengan Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC).

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

Source:

  • WebMD. Corneal Ulcer. Diakses 2024.
  • Healthline. Corneal Ulcer. Diakses 2024.
kesehatan mata
Read more
  • Published in Mata
No Comments
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
Artikel Terbaru
  • jenis-jenis katarak
    Jenis-jenis Katarak dan Penanganannya
  • Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
    Ini Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
  • Tanda operasi katarak gagal
    Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya
  • health talk csec pontianak februari
    Health Talk Lasik Mata Pontianak: Sharing Happy Eyes

Jakarta - Lotte Kuningan

Lotte Shopping Avenue Fl.5 Ciputra World 1 Jakarta Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5, Kuningan

Jakarta - PIM Pondok Indah

Pondok Indah Office Tower 5 Lantai 2 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah, Jakarta Selatan - 12310

Surabaya

SkyLoft SOHO Fl.8 Ciputra World Surabaya Jl. Mayjend Sungkono No.87

© 2025 All rights reserved. Ciputra SMG Eye Clinic

TOP