• Indonesia
  • English

LASIK & Katarak Center Jakarta - Klinik Mata | Ciputra SMG Eye Clinic

  • Beranda
  • Dokter Kami
  • Bebas Kaca Mata
    • Lasik Mata
    • ReLEx SMILE
    • EVO ICL
  • Apa itu Katarak?
  • FAQs
    • ReLEx® SMILE
    • FemtoLASIK
    • Katarak
    • Lifetime Protection
    • Rekomendasi Hotel
    • EVO Visian ICL
  • Testimonials
  • Berita
    • Artikel
    • Health Talks
  • Kontak

Mata Minus Bisa Sembuh Total? Yuk, Coba Cara Ini!

Senin, 03 Januari 2022 by Devi
Kacamata minus dan lensa kotak dapat membantu Anda melihat lebih jelas terutama penglihatan jarak jauh.

Pernahkah Anda bertanya, apakah mata minus bisa sembuh? Mata minus sangat umum terjadi, tetapi dapat diobati. Bahkan pertumbuhan dan perkembangan mata minus dapat diperlambat. Penasaran bagaimana caranya? Pelajari ulasan berikut!

Baca Juga: Mata Minus Bukan Penyakit

Apakah Usia Memengaruhi Mata Minus?

Mata minus terjadi pada seseorang yang tidak dapat melihat dengan jelas benda atau objek yang letaknya jauh. Ternyata usia juga membawa perubahan yang berarti dalam penglihatan kita. Biasanya mata minus berkembang dari masa kanak-kanak antara usia 8 hingga 12 tahun. Selain itu, mata minus juga dapat berkembang pada orang dewasa. Prevalensi mata minus atau miopia meningkat pada awal masa dewasa, relatif stabil dari awal 20-an hingga usia 50 tahun dan kemudian menurun setelah usia 50 tahun.

Sementara itu, faktor lain juga dapat memengaruhi mata minus, seperti mata lelah karena melakukan aktivitas tertentu, misalnya membaca buku atau menggunakan komputer terus-menerus. Sementara mata minus yang diakibatkan faktor genetik mungkin terjadi bila kedua orang tua juga menderita mata minus.

Baca Juga: Mata Minus dan Mata Silinder: Informasi yang Harus Diketahui

Apakah pengobatan Alami Dapat Menyembuhkan Mata Minus?

Pernah terpikirkan apakah mata minus bisa sembuh dengan cara alami? Ada sejumlah bahan-bahan alami yang dipercaya sebagai obat mata minus herbal. Nyatanya, bahan alami tersebut hanya untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan mata saja, tetapi tidak serta-merta menyembuhkannya. Sebagai contoh, wortel dan sayuran lain memang menyehatkan tubuh bukan hanya mata. Sayangnya wortel tidak dapat mengurangi kelainan mata minus. Hingga kini belum ada bukti ilmiah atau hasil yang dapat diverifikasi untuk mendukungnya. Pasalnya mata minus bukanlah penyakit, tetapi gangguan kesalahan bias dari bola mata. Kelainan refraksi mata terjadi ketika mata tidak dapat memfokuskan cahaya pada retina. Sebaliknya cahaya difokuskan di depan retina sehingga membuat beda-benda yang letaknya jauh menjadi buram.

Baca Juga: Mata Minus / Rabun jauh (Miopia) : Gejala, Pencegahan, Penanganan dan Perawatan

Cara Menangani Mata Minus Secara Medis

Rabun jauh atau mata minus sebenarnya tidak dapat disembuhkan total. Namun, jangan berkecil hati karena beberapa tindakan medis berikut dapat dilakukan untuk mengatasi mata minus. Terdapat beberapa metode yang terbukti dapat memperlambat perkembangan mata minus. Kacamata dan lensa kontak merupakan contoh lensa korektif. Anda dapat mengatasi mata minus dengan memakai lensa korektif. Perangkat tersebut membantu memfokuskan cahaya pada retina mata sehingga penglihatan menjadi lebih jelas. Melalui pemeriksaan mata dapat menunjukkan bila Anda menderita mata minus. Setelah pemeriksaan, resep kacamata akan diberikan.

Kacamata minus dan lensa kotak dapat membantu Anda melihat lebih jelas terutama penglihatan jarak jauh. Namun, lensa kontak hanya berfungsi saat Anda memakainya saja. Sementara untuk mengoreksi penglihatan secara keseluruhan, Anda dapat mencoba operasi refraksi. Operasi refraksi atau biasa disebut sebagai operasi laser merupakan bentuk koreksi permanen untuk mata minus.umumnya, mereka yang melakukan operasi mata tidak perlu lagi memakai lensa kontak atau kacamata. Prosedur yang paling umum dilakukan untuk mata minus:

  1. Keratektomi fotorefraktif: Juga disebut PRK, operasi ini menggunakan laser untuk menghilangkan bagian terluar permukaan kornea sehingga memungkinkan sinar cahaya fokus pada retina Anda.
  2. LASEK: LASEK hampir mirip dengan PRK, tetapi untuk melonggarkan permukaan kornea melibatkan penggunaan alkohol. Lalu, tindakan laser dilakukan untuk mengubah bentuk kornea sampai membentuk kelengkungan kornea yang diharapkan.
  3. LASIK: Tindakan operasi ini paling umum untuk mata minus. Dokter spesialis mata menggunakan pisau mikro untuk membuat flap tipis pada lapisan kornea mata.Ini membantu membiaskan cahaya pada retina, menghasilkan penglihatan yang lebih jelas.

Nah, Ciputra SMG Eye Clinic sudah menggunakan generasi laser terbaru untuk menghilangkan mata minus. Tindakan menggunakan mesin laser tanpa pisau serta tanpa flap biasa disebut sebagai ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction). Alat ini digunakan untuk mengoreksi kelainan refraksi dengan memakai laser. Benefitnya begitu banyak, seperti luka yang sangat kecil (2-4mm), tanpa perlu membuat flap kornea sehingga proses kesembuhannya lebih cepat daripada LASIK konvensional. Mata minus dapat diatasi dengan tindakan medis untuk mengembalikan ketajaman penglihatan seseorang. LASIK dan prosedur operasi mata laser lainnya adalah perawatan jangka panjang yang efektif untuk mata minus. Jika Anda melakukan tindakan LASIK Anda dapat melihat dengan jelas tanpa perlu bantuan kacamata atau lensa kontak. Jadi tunggu apalagi? Segera konsultasikan kesehatan mata Anda kepada ahlinya dan jangan tunda sampai penglihatan terganggu ya!

Telah direview oleh dr. Syenny Budi Handoko, SpM

Source:

  • Rabun jauh (Miopia)
  • Apa itu Miopia (rabun Jauh)?
  • LASIK (Operasi Laser Mata)
mata minusmata minus bisa sembuhsembuhkan mata minus
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Ingin Menyembuhkan Mata Minus Tanpa Kacamata? Bisa!

Jumat, 17 Desember 2021 by Devi
faktor lain juga dapat memengaruhi mata minus, seperti mata lelah karena melakukan aktivitas tertentu, misalnya membaca buku

Mata minus atau rabun jauh, menyebabkan benda-benda yang jauh terlihat buram. Dengan begitu seseorang merasa tidak nyaman dan penglihatannya cukup terganggu. Jika Anda memiliki mata minus jangan dulu berkecil hati. Kabar baiknya mata minus dapat diperbaiki, lho.

Ada banyak cara untuk menyembuhkan mata minus. Mungkin Anda juga bertanya-tanya apa pilihan terapi mata minus terbaik? Mari, kita lihat satu per satu dimulai dari perawatan yang paling umum dulu ya, Happy Eyes People!

Baca Juga: Mata Minus dan Mata Silinder: Informasi yang Harus Diketahui

Penggunaan Lensa Korektif

Anda dapat mencoba menggunakan lensa korektif untuk mempertajam penglihatan yang disebabkan oleh mata minus. Jenis lensa yang dapat diresepkan dapat berupa:

1. Kacamata
Salah satu cara termudah dan umum digunakan banyak orang untuk mengatasi mata minus dengan kacamata, terutama bagi anak-anak. Dokter mata akan memeriksa tajam penglihatan sebelum dan setelah koreksi lensa, serta kondisi kesehatan mata. Kacamata bekerja dengan memfokuskan kembali sinar cahaya pada retina. Sementara itu, kacamata juga membantu melindungi mata dari sinar ultraviolet (UV). Ada berbagai jenis pilihan lensa kacamata, termasuk untuk penglihatan tunggal, bifokal, trifokal dan multifokal progresif.

2. Lensa Kontak
Selain kacamata, lensa kontak dapat dipilih untuk membuat penglihatan lebih jelas dan bidang pandang lebih luas daripada kacamata. Lensa kontak dipakai langsung tepat padan kornea mata, oleh karena itu pemakaian lensa kontak membutuhkan perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan mata. Namun, sebelum memakai lensa kontak konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terlepas dari pro dan kontra penggunaan lensa kontak.

3. Prosedur Operasi Bedah Refraksi
Pilihan lain untuk menangani mata minus tanpa harus menggunakan kacamata melalui tindakan operasi bedah refraksi. Dokter spesialis mata menggunakan sinar laser untuk membentuk kembali kornea sehingga pandangan menjadi lebih jelas. Operasi mata tersebut melibatkan penggunaan energi laser untuk memperbaiki kelengkungan kornea sehingga pembiasan cahaya menjadi fokus pada retina.

Baca Juga: Berapa Lama Operasi LASIK?

Kenali 3 jenis operasi mata laser berikut:

1. Photorefractive Keratektomy (PRK)
Metode dilakukan dengan menghilangkan lapisan epitel (bagian terluar) di permukaan kornea dan laser digunakan untuk menghilangkan jaringan dan mengubah bentuk kornea.

2. Laser Epithelial Keratomileusis (LASEK)
Hampir mirip dengan PRK, tetapi melibatkan penggunaan alkohol untuk melonggarkan permukaan kornea yang disebut epitel. Flap epitel nantinya akan dilepaskan dan dijauhkan dari area kornea yang akan dilaser. Saat laser dilakukan, jaringan kornea yang terletak di bawah flap epitel akan dilaser untuk mengubah bentuk kornea sampai membentuk kelengkungan kornea yang diharapkan.

3. Laser in Situ Keratectomy (LASIK)

Metode ini mirip dengan LASEK, tetapi pembuatan flap kornea lebih presisi menggunakan mikrokeratom atau pisau mikro. Alternatif terbaru dari mikrokeratom dalam membuat flap adalah mesin laser Femtosecond, yang biasa disebut dengan Femto LASIK. Hasilnya lebih presisi dan risiko lebih minimal.

Bahkan saat ini ada generasi terbaru dari laser bedah refraktif agar bebas dari mata minus, terkini karena sudah menggunakan mesin laser (tanpa pisau), serta tanpa flap, dikenal dengan sebutan ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction). Penasaran apa itu ReLEx® SMILE? ReLEx® SMILE merupakan metode bedah refraktif yang dilakukan untuk mengoreksi kelainan refraksi dengan menggunakan laser dengan luka sangat kecil (2-4 mm) tanpa perlu membuat flap pada kornea sehingga proses penyembuhannya lebih cepat dibandingkan LASIK konvensional.

Baca Juga: Mata Silinder / Astigmatisme: Gejala, Tes dan Pengobatan

Manakah Prosedur yang Terbaik?

Pada dasarnya ketiga teknik operasi di atas dapat menyembuhkan mata minus, membuat seseorang terbebas dari mata minus. Namun, memiliki waktu pemulihan, risiko, serta efek samping yang berbeda. Metode PRK bisa sedikit menyakitkan dan memakan waktu beberapa bulan untuk menstabilkan penglihatan. LASEK dan LASIK menjadi metode lebih baik dibandingkan PRK karena hampir tidak menimbulkan rasa sakit. Penglihatan kamu juga bisa pulih dalam bebrapa jam atau hari. LASIK sendiri dapat dilakukan bila kornea kamu cukup tebal. Sebab bila memiliki kornea tipis maka risiko komplikasi akan lebih tinggi. Bila kornea cukup tebal, metode ini dapat digunakan untuk mata minus yang lebih dari 10 D.

ReLEx® SMILE sebagai jenis laser bedah refraktif terbaru memiliki banyak kelebihan, antara lain luka sayatan paling kecil, tidak banyak syaraf yang terpotong, efek mata kering lebih minimal, serta tidak ada risiko yang berkaitan dengan flap. Jika Anda bingung memilih mana perawatan yang tepat. Silahkan bicarakan dengan dokter untuk menyembuhkan mata minus. Dokter akan merekomendasikan metode pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan visual dan gaya hidup pasien. Khusus bagi pasien yang melakukan tindakan LASIK di Ciputra SMG Eye Clinic, kami memberikan jaminan lasik seumur hidup dengan tujuan untuk membantu mempertahankan penglihatan. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, periksakan sedini mungkin kesehatan mata agar terhindar dari berbagai gangguan penglihatan.

Telah direview oleh dr Azrina Noor, SpM.

Source:

  • Rabun Jauh: Diagnosis dan Pengobatan Miopia
  • Rabun Jauh
  • 3 Pilihan Pengobatan untuk Rapujing
mata minusmenyembuhkan mata minuspengobatan mata minus
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Retina Mata Lepas? Kenali Gejala dan Pengobatannya!

Kamis, 16 Desember 2021 by Devi
Retina Mata Lepas? Kenali Gejala dan Pengobatannya!

Seperti kita ketahui, retina mata berperan penting untuk mengirim sinyal gambar yang dilihat mata ke otak. Jika lapisan ini terganggu akan berpengaruh pada sistem penglihatan. Penyakit retina mata banyak jenisnya termasuk ablasio retina atau retina mata lepas. Ablasio retina merupakan penyakit mata yang cukup serius karena lapisan tipis (retina) di bagian belakang mata terlepas dari posisi normalnya. Lantas, apa saja tanda-tanda peringatan ablasio mata dan prosedur penanganannya? Semuanya akan dikupas tuntas melalui artikel berikut!

Ablasio Retina atau Retina Mata Lepas

Ablasio retina terjadi saat lapisan tipis (retina) terlepas dari posisi normalnya. Kondisi ini menyebabkan retina tidak berfungsi normal sehingga membuat penglihatan kabur. Ablasio retina memisahkan sel-sel neurosensori retina dari lapisan pembuluh darah yang menyediakan oksigen dan nutrisi. Jika kondisi tersebut tidak segera diobati, maka semakin besar risiko kehilangan penglihatan permanen pada mata. Begitu menakutkan bukan?

Ciri-Ciri Retina Mata Lepas

Lantas, bagaimana tanda awal ablasio mata? Biasanya tanda-tanda awal dari ablasio retina, ialah floaters, flashes secara tiba-tiba, serta penglihatan menurun. Berikut ini gejala ablasio retina dan penjelasannya:

  • Adanya floaters secara tiba-tiba, yaitu titik-titik kecil yang tampak melayang pada penglihatan.
  • Kilatan flashes/ kilatan cahaya pada satu atau kedua mata, dari satu sisi yang berulang.
  • Penglihatan menjadi kabur.
  • Penglihatan area tertentu seperti gelap/menurun.
  • Munculnya bayangan seperti tirai menutupi sebagian penglihatan
  • Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, hubungi dokter mata segera untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Mata Minus / Rabun jauh (Miopia) : Gejala, Pencegahan, Penanganan dan Perawatan

Bagaimana Retina Mata Bisa Terlepas?

Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan retina mata lepas. Sebagai contoh, seiring bertambahnya usia, vitreous atau cairan pengisi bola mata mulai menyusut dan mencair. Ketika mata bergerak, vitreous juga ikut bergerak tanpa menimbulkan masalah. Vitreous ini dibungkus oleh sebuah selaput yang disebut membran hialoid, yang menempel erat pada lokasi tertentu di retina. Gerakan vitreous yang cukup hebat dapat menarik retina cukup keras untuk merobeknya. Saat itu terjadi, cairan dapat melewati robekan dan melepaskan retina. Selain itu, 3 kondisi berikut juga dapat menyebabkan retina mata lepas.

1. Adanya robekan kecil pada retina
Biasa disebut sebagai ablasio retina regmatogen yang disebabkan oleh robekan di pada retina yang memungkinkan cairan melewati dan terkumpul di bawah retina. Cairan yang menumpuk membuat retina menjauh dari jaringan di bawahnya sehingga retina mata terlepas. Risiko robekan pada retina dapat terjadi karena faktor usia, mata minus, hingga pernah menjalani operasi katarak.
2. Ablasio retina tanpa didahului robekan pada retina
Biasa disebut sebagai eksudatif, karena lapisan retina terlepas akibat akumulasi cairan di bawah retina tanpa adanya robekan di retina. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyakit mata lainnya seperti infeksi atau peradangan mata, serta tumor mata.
3. Adanya jaringan parut di permukaan retina
Biasa disebut sebagai traksional, terjadi akibat adanya jaringan parut yang muncul di permukaan retina, menarik jaringan retina di sekitarnya, dan menyebabkan retina lepas. Biasanya terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.

Salah satu faktor risiko ablasi retina ialah memiliki penyakit sistemik seperti diabetes mellitus.

Faktor Risiko Ablasi Retina

Ada banyak faktor risiko yang menyebabkan ablasio retina atau retina mata lepas, diantaranya sebagai berikut:

  • Faktor usia, di atas 50 tahun
  • Memiliki riwayat anggota keluarga dengan penyakit yang sama
  • Memiliki rabun jauh/ mata minus
  • Pernah mengalami trauma/cedera mata
  • Pernah menjalani operasi mata, misalnya operasi mata katarak
  • Pernah menderita penyakit pada mata, seperti peradangan.
  • Memiliki penyakit sistemik seperti diabetes mellitus atau hipertensi.

Bagaimana Diagnosis Ablasi Retina?

Dokter spesialis mata atau dokter mata ahli vitreo-retina perlu melakukan pemeriksaan fundus oftalmolokopi untuk melihat bagian dalam atau retina mata. Namun, jika pemeriksaan fundus oftalmoskopi tidak dapat mendeteksi kondisi retina mata dengan jelas, dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi/USG mata untuk mengamati setiap perubahan struktur yang terjadi pada retina mata.

Baca Juga: Mata Silinder / Astigmatisme: Gejala, Tes dan Pengobatan

Pengobatan Ablasio Retina

Pengobatan ablasio mata dapat dilakukan sesuai kondisi pasien. Prosedurnya dapat berbeda-beda tergantung tingkat keparahan retina. Jika retina robek dan hanya terlepas pada sebagian kecil retina, maka dokter dapat melakukan pencegahan untuk memperbaiki retina lepas dengan tindakan berikut:

1. Kriopeksi
Pembekuan pada area sekitar robekan retina mata, dilakukan agar retina tetap terjaga dan menempel di dinding mata.
2. Fotokoalugasi (Terapi Laser)
Teknik ini dilakukan dengan sinar laser untuk membantu retina tetap menempel.

Sementara bila retina yang terlepas sudah cukup luas, dokter mata ahli vitreo-retina akan memperbaiki retina dengan melakukan pembedahan. Berikut beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan.

1. Pneumatic Retinopexy
Prosedur yang dilakukan dengan menyuntikkan gelembung gas ke dalam mata. Fungsinya untuk mendorong retina ke posisi semula. Prosedur ini dilakukan bila bagian retina yang terlepas sedikit.
2. Vitrektomi
Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan cairan vitreous dan jaringan yang menarik retina. Dokter akan menyuntikkan gelembung udara pada mata pasien untuk menahan retina tetap pada posisinya. Nantinya gelembung gas akan tergantikan secara alami oleh cairan tubuh. Gelembung gas ini mendorong retina ke tempat semula. Selain gas, pada kasus tertentu dapat menggunakan cairan silicon oil untuk mempertahankan posisi retina agar tetap baik. Bila tamponade menggunakan cairan silicon oiI, akan ada prosedur operasi berikutnya untuk mengeluarkan cairan tersebut setelah 3-6 bulan.
3. Scleral Buckle
Prosedur yang dilakukan dokter dengan meletakkan sabuk lentur dari sisi luar sklera mata (bagian putih mata). Jadi sabuk lentur yang berupa bahan padat ini diposisikan untuk membantu mendekatkan dinding bola mata ke retina sehingga retina berada pada posisi semula. Namun bila kondisi lepasnya retina cukup berat, maka scleral buckle dipasang secara melingkupi seluruh lingkaran luar bola mata. Meskipun begitu, scleral buckle tidak menghalangi penglihatan Anda.

Pencegahan Ablasio Retina

Meskipun ablasio retina tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun kita dapat mengurangi risiko terjadinya ablasio retina dengan menerapkan beberapa langkah berikut.

1. Jika mengalami gejala yang pandangan seperti yang disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata.
2. Rutin melakukan pemeriksaan mata 1 tahun sekali. Terutama bagi penderita diabetes atau mata minus, harus rutin dan berkala memeriksakan kesehatan mata sesuai anjuran dokter spesialis mata.
3. Kontrol gula darah dan tekanan darah agar retina dan kesehatan mata secara umum tetap terjaga baik.
4. Mengenakan kacamata saat beraktivitas atau berolahraga untuk melindungi mata dari cedera.

Jika Anda mengalami gejala di atas, atau memiliki risiko ablasio retina, segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan memeriksa secara komprehensif sesuai kondisi masing-masing pasien. Sebab kondisi yang dialami pasien tidak semua sama, bahkan jenis ablasio retinanya mungkin saja berbeda. Dokter dapat menggunakan satu jenis metode tatalaksna ablasio retina, bisa juga kombinasi. Semua disesuaikan dengan kondisi setiap pasien. Oleh karena itu, dokter spesialis mata perlu memeriksa secara menyeluruh terhadap setiap gejala yang pasien rasakan. Jadi, penting memeriksakan kesehatan mata sejak dini untuk meminimalisir potensi gangguan penglihatan di masa mendatang. Yuk, tunggu apalagi? Lakukan pemeriksaan mata di Ciputra SMG Eye Clinic.

Telah direview oleh dr Azrina Noor, SpM.

Source:

  • Ablasi retina
  • Retina Terlepas (Ablasi Retina)
  • Apa yang perlu Anda ketahui tentang ablasi retina?
ablasio retinapengobatan retina mataretina mataretina mata lepas
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Informasi Katarak, Asuransi, dan Biaya 2025

Kamis, 04 November 2021 by Devi
Informasi Katarak Asuransi dan Biaya 2021
Beranda » Archives for Devi » Halaman 3[vc_row][/vc_row][vc_column][/vc_column][vc_column_text][vc_row][vc_column][vc_custom_heading text=”Informasi Katarak, Asuransi, dan Biaya 2025″ font_container=”tag:h1|font_size:36px|text_align:left|color:%230e7759″ use_theme_fonts=”yes”][vc_separator align=”align_left”]

Informasi katarak, asuransi, dan biaya 2025 bisa diketahui dari berbagai media baik cetak atau elektronik. Sebenarnya apa itu katarak? Katarak adalah penyakit mata yang menyebabkan lensa alami mata menjadi keruh sehingga membuat penglihatan kabur.

Informasi Katarak Asuransi dan Biaya 2021

Katarak umumnya terjadi pada lansia yang ditandai dengan mengeruhnya lensa mata.

Biasanya orang berusia di atas 40 tahun paling sering mengalami gangguan penglihatan ini. Katarak juga menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia bahkan seluruh dunia. Begitu mengerikan bukan? Oleh karena itu, sudah saatnya kita peduli dengan kesehatan mata dengan mengenali jenis, gejala, dan pencegahannya berikut ini!

Jenis Katarak Berdasarkan Letaknya

  • Katarak Subkapsularis Posterior

Katarak subkapsularis posterior muncul di bagian belakang lensa. Penderita diabetes atau menggunakan steroid dosis tinggi memiliki risiko lebih besar terkena katarak subkapsularis posterior.

  • Katarak Nuklearis

Katarak Nukelaris terbentuk di bagian tengah lensa (bagian inti dari lensa). Katarak nuklearis biasanya dikaitkan dengan proses aging (penuaan).

  • Katarak Kortikalis

Katarak Kortikalis muncul pada bagian korteks lensa mata. Bentuknya menyerupai jari-jari pada roda yang mengarah ke tengah.

Gejala dan Tanda Katarak

Gejala awal katarak bisa membuat penderitanya merasa penglihatan sedikit kabur. Anda akan melihat seolah seperti kaca yang keruh, terasa berkabut dan berasap. Katarak membuat cahaya dari matahari atau lampu tampak terlalu terang (silau) atau mencolok. Anda juga akan melihat warna tidak seterang dahulu sebelum timbulnya katarak.

Baca juga: Setelah Operasi Katarak: Ini yang harus Dilakukan

Penyebab Katarak

Sebenarnya tidak ada yang tahu persis mengapa seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, lensa alami mata berubah dari jernih menjadi keruh hingga terbentuknya katarak. Selain bertambahnya usia, faktor risiko katarak meliputi:

  • Radiasi sinar Ultraviolet
  • Diabetes Melitus
  • Hipertensi
  • Kegemukan
  • Merokok
  • Penggunaan obat Kortikosteroid dalam waktu cukup lama
  • Obat Statin yang digunakan untuk mengurangi kolesterol
  • Cedera atau peradangan mata sebelumnya
  • Operasi mata sebelumnya
  • Terapi penggantian hormon (hormone replacement therapy)
  • Konsumsi Alkohol yang signifikan
  • Miopia tinggi
  • Adanya riwayat katarak dalam keluarga

Pencegahan Katarak

Sejumlah penelitian menunjukkan nutrisi dan suplemen gizi tertentu dapat mengurangi risiko terjadinya katarak. Pada penelitian yang dilakukan selama 10 tahun, dilaporkan bahwa pemberian asupan vitamin E dan karotenoid (lutein dan zeaxanthin) dari makanan dan suplemen, dihubungkan dengan penurunan risiko terjadinya katarak secara jelas dan bermakna.

Penelitian lain menunjukkan vitamin antioksidan seperti vitamin C dan makanan yang mengandung asam lemak Omega-3 juga dapat mengurangi risiko katarak. Cara pencegahan lain adalah dengan memakai kacamata hitam saat berada di luar gedung (outdoor).

Baca juga: Manfaat Operasi Katarak

Perawatan Katarak

Kacamata, pencahayaan yang cukup terang, atau alat bantu penglihatan lainnya bisa digunakan untuk sementara waktu. Namun, Anda perlu memeriksakan kondisi mata untuk mempertimbangkan tindakan operasi terutama saat katarak sudah cukup parah. Operasi katarak merupakan prosedur sederhana yang bertujuan untuk mendapatkan kembali penglihatan yang normal.

Anda ragu memiliki katarak? Ikuti testnya!

Biaya Operasi Katarak di Ciputra SMG Eye Clinic 2025

Sebenarnya biaya operasi katarak tidak mahal tergantung jenis lensa yang dipilih. Sebagai contoh, semakin canggih lensa yang digunakan tentu saja biaya operasi yang dikeluarkan menjadi besar. Tak heran biaya operasi katarak setiap pasien tentu berbeda dengan pasien lainnya.

Ciputra SMG Eye Clinic hadir menjawab kebutuhan Anda. Ada beberapa paket operasi katarak yang tersedia, seperti Paket Lensa Zircon A, Lensa Toric, Lensa Multifocal, serta Lensa Multifocal Toric.

Baca juga: Persiapan Sebelum Operasi Mata Katarak

Keunggulan Paket Lensa Zircon A

  • Bahan lensa Aspheric Acrylic Hydrophilic (Foldable lens)
  • UV filter
  • Blue Light Blocker
  • Anti silau
  • Mengoreksi penglihatan jauh
  • Harga operasi 1 mata Rp18.000.000,-

Keunggulan Paket Lensa Monofocal Toric

  • Bahan lensa Acrylic Hydrophilic & Aspheric (Foldable lens)
  • Mengoreksi penglihatan jauh
  • Mengoreksi silindris
  • Khusus untuk silindris tinggi lebih dari 1.0 D
  • Harga operasi 1 mata Rp28.000.000,-

Keunggulan Paket Lensa Multifocal

  • Bahan lensa Acrylic Hydrophilic & Aspheric (Foldable lens)
  • Mengoreksi penglihatan dekat, sedang, dan jauh
  • Silindris di bawah 1.0 D
  • Harga operasi 1 mata Rp30.000.000,-

Keunggulan Paket Lensa Multifocal Toric

  • Bahan lensa Acrylic Hydrophilic & Aspheric (Foldable lens)
  • Mengoreksi penglihatan dekat, sedang, dan jauh
  • Mengoreksi silindris tinggi lebih dari 1.0 D
  • Harga operasi 1 mata Rp39.000.000,-

Terlepas dari keunggulan lensa yang Anda pilih. Peran teknologi tidak bisa dipisahkan dengan dunia medis. Ciputra SMG Eye Clinic menggunakan teknologi canggih, yaitu The New CENTURION® Vision System. The New CENTURION® Vision System memiliki sistem otomatis yang menyesuaikan dengan berbagai perubahan kondisi mata selama operasi.

Rekanan Asuransi Kesehatan

Jika ikut asuransi, perusahaan asuransi akan membayar biaya yang dikeluarkan. Anda sebagai pemegang polis cukup membayar biaya minimumnya saja. Apabila Anda menggunakan asuransi, tanyakan secara detail benefit yang diberikan oleh pihak Asuransi.

Biasanya operasi yang dicover asuransi menyesuaikan dengan benefit setiap nasabah. Sebagai contoh, ada lensa tertentu yang dicover oleh pihak asuransi. Ada juga perawatan dalam jangka waktu pendek (one day care) atau menginap. Sebelum melakukan operasi, ada baiknya pastikan dahulu benefit asuransi Anda ya!

Cek daftar asuransi yang bekerja sama dengan Ciputra SMG Eye Clinic di sini.

BPJS Batasi Jaminan Pelayanan Katarak

Sebelumnya BPJS menjamin biaya operasi katarak tanpa syarat, akan tetapi dalam Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan No. 2 Tahun 2018 Tentang Penjaminan Pelayanan Katarak, BPJS menerapkan syarat, metode ECCE dapat dilaksanakan setelah visus (ketajaman atau kejernihan). Namun, perlu dipastikan Ciputra SMG Eye Clinic tidak menerima jaminan kesehatan BPJS untuk pelayanan operasi katarak.

Sayangnya metode ECCE menghasilkan luka sayatan yang besar pada pasien operasi katarak sehingga membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama agar luka bekas operasi sembuh sempurna. Namun, jika Anda memilih paket operasi katarak Ciputra SMG Eye Clinic dengan metode terbaru luka sayatan lebih kecil dan penyebuhannya relatif singkat.

Itulah informasi katarak, asuransi, dan biaya yang perlu Anda pahami untuk kelancaran tindakan operasi katarak. Rencanakanlah dengan baik untuk mendapatkan hasil akhir terbaik. Segera konsultasikan kesehatan mata Anda dengan dokter spesialis mata yang sudah terlatih sesuai bidangnya di Ciputra SMG Eye Clinic. Yuk, rawat mata Anda sejak dini! Semoga informasi seputar katarak bisa membantu Anda![vc_btn title=”DAPATKAN HARGA PROMO LAYANAN KATARAK” color=”success” link=”url:https%3A%2F%2Fmata.ciputrasmgeyeclinic.com%2Fgas%2Fext%2Fkatarak-symptoms%2F|||”][vc_btn title=”COBA TEST KATARAK” color=”primary” link=”url:https%3A%2F%2Fwww.jotform.com%2Fbuild%2F211290920003036%2Fsettings%2Fconditions||target:%20_blank|”]

Source:

    • Ekstraksi Katarak Ekstrakapsular Konvensional dan Pentingnya Dalam Praktek Oftalmik Saat Ini
biaya katarakinformasi katarakinformasi seputar katarak
Read more
  • Published in Katarak
No Comments

Operasi LASIK Mata: Apakah Anda Kandidat yang Tepat?

Senin, 10 Mei 2021 by Devi
Operasi LASIK Mata

Pernah merasa lelah menggunakan kacamata atau lensa kontak? Mungkin Anda juga bertanya-tanya apakah operasi LASIK mata tepat untuk Anda? Sebelum memulainya, yuk pelajari lebih lanjut untuk mempertimbangkan keputusan Anda lewat ulasan berikut!

Operasi LASIK Mata

Operasi LASIK merupakan operasi mata yang dilakukan dengan bantuan sinar laser untuk mengurangi ketebalan jaringan kornea mata sehingga membuat penglihatan menjadi lebih baik.

Anda pun dapat terbebas dari pemakaian kacamata atau lensa kontak. Selama ini operasi LASIK memiliki catatan yang baik. Biasanya komplikasi yang mengakibatkan hilangnya penglihatan jarang terjadi dan kebanyakan orang puas dengan hasilnya.

Hanya ada efek samping tertentu, seperti mata kering dan gangguan penglihatan yang sementara umum terjadi. Namun, jangan khawatir gangguan ini akan hilang setelah beberapa minggu atau bulan.

Lalu, bagaimana dengan hasilnya? Hasilnya tergantung dari kelainan refraksi mata Anda dan faktor lainnya. Sebagai contoh, orang dengan rabun jauh ringan cenderung lebih cepat relaksasi penglihatan.

Lain halnya pada orang dengan tingkat rabun jauh yang tinggi dan memiliki astigmatisme hasilnya terkadang lebih lama dalam pemulihan penglihatan.

Apa Saja yang Termasuk dalam Operasi LASIK Mata?

Sebelum Anda memutuskan operasi LASIK mata. Ada baiknya kenali jenis gangguan penglihatan yang memerlukan tindakan medis ini. Biasanya dokter menyebutnya sebagai kelainan refraksi. Adapun gangguan penglihatan di antaranya sebagai berikut:

  • Rabun jauh (miopia): Ketika Anda melihat objek dengan jelas dari dekat, tetapi objek yang lebih jauh terlihat kabur.
  • Rabun dekat (hyperopia): Ketika Anda melihat objek yang jauh dengan lebih jelas, tetapi objek yang lebih dekat menjadi kabur.
  • Astigmatisme: Melihat objek buram dari jarak jauh maupun dekat yang bisa terjadi akibat perbedaan dari lengkungan lensa atau kornea mata.

Baca Juga: Biaya LASIK Mata: Imformasi, Perbandingan, dan Biaya

Evaluasi dan Pemeriksaan Awal

LASIK paling sesuai untuk orang yang memiliki kelainan refraksi tingkat sedang dan tidak memiliki masalah penglihatan yang tidak biasa. Dokter spesialis mata akan memastikan kondisi mata Anda agar tidak mengakibatkan komplikasi atau berakibat buruk.

Jika Anda memiliki kondisi mata seperti di bawah ini sebaiknya hindari metode operasi LASIK.

  • Penyakit mata yang menyebabkan kerusakan progresif pada penglihatan akibat penipisan kornea (keratoconus).
  • Keratitis, uveitis, herpes simpleks
  • Kelainan kelopak mata
  • Kerusakan kornea
  • Trauma mata yang berlanjut
  • Glaukoma
  • Katarak

Anda perlu memikirkan ulang bila menjalani operasi LASIK dengan kondisi berikut:

  • Menderita rabun jauh yang parah atau memiliki kelainan refraksi tinggi.
  • Memiliki perubahan refraksi mata karena faktor usia (presbiopia).
  • Aktif dalam olahraga kontak yang dapat terkena pukulan di wajah dan mata, seperti bela diri dan tinju.

Selain mengetahui riwayat kesehatan mata, dokter juga akan menanyakan kondisi medis tertentu yang tidak berhubungan dengan mata. Inilah beberapa kondisi medis yang memengaruhi operasi LASIK:

  • Penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan, seperti rheumatoid, arthritis, lupus, HIV, dan ganggua autoimun lainnya.
  • DiabetesMelitus Tipe I dan II
  • Depresi atau kondisi nyeri kronis tertentu, seperti migrain, sindrom iritasi usus besar, dan fibromyalgia.

Baca Juga: Syarat Operasi Lasik Mata

Efek Samping dan Komplikasi Operasi LASIK

Meskipun komplikasi yang menyebabkan hilangnya penglihatan jarang terjadi. Namun, efek samping tertentu terutama mata kering dan gangguan penglihatan sementara dapat terjadi.

Anda tidak perlu khawatir, biasanya akan hilang setelah beberapa minggu atau 1 bulan.

  • Mata kering
  • Silau, Lingkaran Cahaya (Halo), dan Penglihatan Ganda
  • SKoreksi Rendah (Undercorrections)
  • Koreksi Berlebihan (Overcorrections)
  • Astigmatisme
  • Masalah pada Flap
  • Kehilangan atau Perubahan Penglihatan Sementara akibat Penerangan yang Kontras.

LASIK vs Kacamata Baca

Biasanya memasuki awal hingga pertengahan usia 40-an, orang dewasa akan mengalami kehilangan kemampuan untuk fokus pada objek terdekat (presbiopia). Kondisi ini mengakibatkan sesorang kesulitan membaca tulisan kecil atau melakukan kegiatan jarak dekat.

Salah satu keuntungan yang mungkin didapat dari rabun jauh ialah meringankan presbiopia (mata tua) yang akan terjadi seiring bertambahnya usia. Tanpa kacamata baca, penderita mata rabun jauh akan fokus pada objek jarak dekat.

Artinya, seiring bertambahnya usia Anda perlu menggunakan kacamata baca. Jika orang dewasa yang lebih tua mempertimbangkan LASIK, Anda dapat memilih untuk mengoreksi penglihatan dengan metode monovision.

Pasalnya melalui metode monovision satu mata dapat dikoreksi untuk penglihatan jauh dan mata lainnya untuk penglihatan dekat. Tak semua orang dapat menyesuaikan dengan metode monovision sebaiknya lakukan uji coba sebelum menjalani bedah permanen.

Baca Juga: LASIK Mata Masa Kini

Persiapan Sebelum LASIK

Sebelum operasi LASIK mata, Anda perlu mengetahui beberapa hal agar operasi LASIK berjalan dengan lancar. Sebaiknya tidak menggunakan lensa kontak selama beberapa minggu sebelum operasi.

Pasalnya kekurangan lensa kontak mengubah bentuk alami lengkungan kornea mata Anda, yang dapat menyebabkan pengukuran tidak akurat sehingga hasil pembedahan yang kurang optimal. Selain itu, tidak mengenakan riasan mata, aksesoris rambut yang dapat mengganggu saat operasi LASIK.

Jangan lupa untuk membersihkan bulu mata setiap hari menjelang operasi LASIK untuk meminimalkan risiko infeksi akibat kotoran.

Setelah menjalani operasi LASIK Anda akan memiliki penglihatan yang baik selama bertahun-tahun atau bahkan dekade. Anda dapat berolahraga, berenang, melihat jam di pagi hari tanpa harus menggunakan kacamata atau lensa kontak.

Kebanyakan orang melaporkan puas setelah menjalani operasi LASIK. Prosedur LASIK telah disempurnakan dari waktu ke waktu bahkan ditunjang dengan teknologi terbaru yang terus menyesuaikan.

Selain itu, penting untuk memilih ahli bedah mata yang terpercaya. Dokter ahli bedah akan menentukan apakah LASIK menjadi pilihan tepat untuk Anda.

Lalu, bagaimana dengan Anda? Bicarakan dengan ahli bedah mata tentang pertanyaan dan kekhawatiran Anda dan bagaimana LASIK akan bermanfaat untuk Anda. Yuk cari tahu informasi LASIK lebih lanjut dengan menjadwalkan konsultasi di Ciputra SMG Eye Clinic!

Telah direview oleh dr. Yudisianil E. Kamal SpM(K)

Source:

  • Operasi LASIK: Apakah ini tepat untuk Anda?
  • Apa Itu Bedah Mata Epi-LASIK?
lasik mataoperasi lasikoperasi lasik mata
Read more
  • Published in LASIK
No Comments

Pemeriksaan Glaukoma Mata

Rabu, 24 Maret 2021 by Devi
Pemeriksaan Glaukoma Mata

Pernah mendengar penyakit mata satu ini? Biasa disebut glaukoma, mungkin terdengar biasa saja di telinga Anda.

Namun, tahukah Anda Glaukoma mata menjadi penyebab kebutaan nomor dua setelah katarak, lho! Ternyata mengerikan bukan? Oleh karena itu penting untuk melakukan tes atau pemeriksaan glaukoma mata sejak dini. Yuk, baca informasi selengkapnya terkait pemeriksaan glaukoma berikut!

Apa Itu Glaukoma?

Glaukoma dapat terjadi akibat meningkatnya tekanan cairan dalam bola mata. Akibatnya bisa merusak serat lembut saraf optik yang bertugas mengirimkan gambar ke otak. Saraf optik ini terdiri dari satu juta saraf yang menghubungkan retina dengan otak.

Retina mata sendiri merupakan lapisan peka cahaya yang melapisi bagian dalam mata. Jadi, bisa dipastikan untuk dapat melihat dengan baik maka dibutuhkan komponen saraf optik yang sehat.

Jika kerusakan saraf mata semakin parah, glaukoma dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Salah satu faktor risiko utama glaukoma ialah riwayat glaukoma pada keluarga/genetik.

Glaukoma sendiri perlu diwaspadai. Pasalnya glaukoma tidak memiliki gejala awal atau rasa sakit. Oleh karena itu, penting melakukan skrining mata untuk mengetahuinya pada tahap awal.

Kunjungi dokter spesialis mata untuk mengobati glaukoma sebelum kehilangan penglihatan jangka panjang. Kerusakan glaukoma pada saraf optik tidak dapat disembuhkan, dan sebagian besar kasus glaukoma biasanya semakin progresif bila tanpa pengobatan yang tepat.

Gejala Glaukoma

Glaukoma terdiri dari dua jenis, yakni glaukoma akut dan glaukoma kronis. Glaukoma akut merupakan glaukoma yang terjadi secara tiba-tiba. Sementara itu, glaukoma kronis merupakan glaukoma yang terjadi secara perlahan-lahan.

Saat merasakan sakit mata yang berat, kemerahan pada mata, hingga pandangan menjadi buram, itulah salah satu tanda penyakit glaukoma akut yang harus diwaspadai.

Pada glaukoma kronis, awanya tidak menunjukkan gejala, hanya berupa mata pegal, tidak nyaman, kadang disertai sakit kepala, tapi akan terlambat bila penyakit sudah berkembang.

Jika mengalami salah satu tanda berikut ini, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan perawatan medis.

  • Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
  • Penglihatan buram
  • Kemerahan di mata
  • Nyeri pada mata dan sekitarnya
  • Mual atau muntah

Diagnosis Glaukoma

Perlu dilakukan pemeriksaan mata secara lengkap untuk mendiagnosis glaukoma. Pemeriksaan glaukoma mata dapat dilakukan oleh dokter spesialis mata.

Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak membutuhkan waktu lama. Pertama, dokter akan menanyakan keluhan atau gejala glaukoma yang mungkin dirasakan oleh pasien, mengenai riwayat penyakit maupun keluarga.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan dan tekanan bola mata. Tekanan bola mata yang normal berkisar 10-21 mmHg. Bila tekanan bola mata normal, dokter akan memberikan obat tetes mata untuk melebarkan pupil sehingga dokter dapat melihat bagian dalam mata.

Dokter akan memeriksa saraf optik untuk mencari tanda-tanda glaukoma. Bila diperlukan, dokter akan mengambil foto sehingga mereka dapat melihat perubahan pada kunjungan berikutnya.

Selain itu, dokter mungkin juga melakukan tes lapang pandang untuk melihat apakah pasien kehilangan penglihatan tepi dengan alat yang disebut kampimetri.

Jika dokter mencurigai ada tanda-tanda glaukoma maka tes pencitraan khusus diperlukan untuk saraf optik pasien.

Penyebab Glaukoma

Apa saja yang menyebabkan atau memicu glaukoma? Sebenarnya ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan perkembangan penyakit ini. Faktor risiko tersebut meliputi:

1. Usia

Usia diatas 40 tahun menjadi faktor risiko terjadinya glaukoma. Bertambahnya usia pun meningkatkan risiko persentase seseorang menderita glaukoma. Pasien berusia 70-an memiliki risiko glaukoma 3,5 kali lipat dibandingkan pasien berusia 40-an.

2. Ras

Orang kulit hitam memiliki risiko 3-4 kali lebih besar daripada orang kulit putih untuk terkena glaukoma. Sedangkan hispanik memiliki risiko 1-2 kali lebih besar dari pada orang kulit putih.

3. Tekanan Intraokular (TIO)

Memiliki TIO di atas normal, yaitu lebih dari 21 mmHg.

4. Riwayat Keluarga

Jika ada keluarga yang pernah memiliki riwayat glaukoma, maka risiko seseorang semakin tinggi untuk menderita glaukoma.

5. Ketebalan Kornea

Ketebalan kornea mempengaruhi untuk risiko glaukoma. Pasien yang memiliki kornea lebih tipis memiliki risiko lebih besar karena peningkatan kerentanan biomekanik lamina cribrosa dan sklera peripapiler.

6. Penyakit Tertentu

Diduga kondisi lain pada mata, seperti rabun jauh/ miopia, rabun dekat/ hipermetropia, serta kondisi sistemik seperti diabetes dan hipertensi dianggap memiliki peran terhadap risiko glaukoma.

Selain itu, pasien dengan penyakit penyerta tertentu yang mengkonsumsi obat-obatan rutin seperti steroid juga memiliki risiko glaukoma lebih tinggi.

Pengobatan Glaukoma

Seperti kita ketahui, glaukoma tidak dapat disembuhkan. Glaukoma dapat dikontrol, baik dengan obat tetes, tablet, laser, maupun operasi. Obat tetes mata berfungsi untuk menurunkan tekanan mata.

Cara ini bertujuan untuk mengurangi produksi cairan yang dihasilkan dalam bola mata dan memperlebar jalan keluar cairan dalam mata. Efek dari obat glaukoma bisa membantu menjaga penglihatan, tapi juga dapat menimbulkan beberapa efek samping, diantaranya meliputi:

  • Rasa gatal atau kering pada mata
  • Mata merah atau kulit merah di sekitar mata
  • Perubahan denyut nadi dan detak jantung
  • Perubahan pernapasan
  • Mulut kering
  • Penglihatan kabur
  • Pertumbuhan bulu mata
  • Perubahan warna mata, kulit di sekitar mata atau penampilan kelopak mata.

Sebenarnya semua obat memiliki efek samping. Bahkan beberapa obat dapat menyebabkan masalah bila diminum dengan obat lain. Jadi, penting untuk memberi tahu dokter daftar setiap obat yang Anda minum secara teratur.

Pastikan juga bila Anda merasa mungkin memiliki efek samping dari obat glaukoma segera berbicara dengan dokter spesialis mata Anda. Jangan sampai Anda mencoba untuk berhenti meminum obat glaukoma tanpa saran dari dokter.

Jika kehabisan obat segera tanyakan segera kepada dokter spesialis mata Anda. Selain itu, operasi dan laser bisa menjadi pilihan untuk mengobati glaukoma yang lebih lanjut.

Operasi dilakukan untuk membuat akses tambahan untuk saluran keluar cairan dalam mata. Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis mata.

Skrining Glaukoma

Terkadang kita tidak mengetahui apakah perkembangan suatu penyakit sudah terjadi, berjalan lambat, atau justru cepat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini dengan skrining glaukoma / pemeriksaan glaukoma mata sebagai langkah awal untuk mencegah kebutaan akibat glaukoma.

Lalu, kapan seseorang perlu melakukan skrining glaukoma? Anda dapat melakukan skrining glaukoma secara berkala sebagai berikut:

  • Memiliki usia sebelum 40 tahun lakukan skrining setiap 2-4 tahun
  • Memiliki usia sesudah 40 tahun lakukan skrining setiap 2 tahun
  • Memiliki riwayat keluarga penderita glaukoma lakukan skrining setiap 1 tahun

Tujuan tes skrining/ pemeriksaan glaukoma mata untuk mendeteksi secara dini apakah pasien menderita glaukoma stadium awal. Dengan adanya pemeriksaan dan penegakan diagnosis yang tepat, maka pasien dapat diobati untuk mengurangi risiko kehilangan penglihatan.

Pasien dapat dilakukan tes skrining terbatas pada evaluasi saraf optik dan lapisan serabut saraf retina pusat. Biasanya pencitraan lapisan saraf optik dan saraf retina digunakan untuk menemukan perubahan anatomi.

Salah satu pemeriksaan penunjang yang lebih detail untuk menilai bentuk dan ketebalan, serta perubahan saraf optik mata ialah Optical coherence tomography (OCT). Sementara kampimetri digunakan untuk menilai fungsi saraf mata, sejauh mana hilangnya lapisan serat retina pada glaukoma.

Glaukoma bisa kapan saja mencuri penglihatan. Tak heran bila gangguan mata ini menjadi perhatian yang serius untuk setiap orang. Jika sudah menderita glaukoma, maka tidak bisa disembuhkan.

Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan mata ke dokter spesialis mata secara rutin. Jalani pemeriksaan mata secara teratur sesuai saran dokter spesialis mata Anda.

Semakin cepat dokter mendeteksi tanda-tanda glaukoma, maka semakin cepat Anda dapat memulai pengobatan. Jika Anda mengalami gangguan penglihatan.

Ciputra SMG Eye Clinic hadir untuk memenuhi kebutuhan di bidang kesehatan mata khususnya dengan kelainan refraksi atau tajam penglihatan. Bila Anda merasakan gejala atau tanda dari glaukoma seperti yang dijabarkan di atas, Anda bisa melakukan pemeriksaan lapang pandang di Ciputra SMG Eye Clinic.

Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan alat kampimetri. Hasil dari pemeriksan lapang pandang dapat diketahui untuk membantu diagnosis. Anda dapat ditangani langsung dengan dokter spesialis mata senior lebih dari 38 tahun berpengalaman di bidangnya.

Yuk, jaga kesehatan mata Anda mulai sekarang!

Reviewed: dr. Azrina Noor, SpM

Source:

  • Apa Itu Glaukoma?
  • Glaukoma
glaukoma mataskrining glaukomates glaukoma
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Kelebihan Operasi Katarak Fakoemulsifikasi Vs Konvensional

Senin, 19 Oktober 2020 by Devi
Kelebihan Operasi Katarak Fakoemulsifikasi Vs Konvensional

Kelebihan Operasi Katarak Fakoemulsifikasi Vs Konvensional

[/vc_column_text][vc_column_text]Inilah serba-serbi kelebihan operasi katarak. Katarak merupakan kondisi di mana lensa mata menjadi keruh yang mengakibatkan sulit untuk melihat.

Biasanya disebabkan karena faktor penuaan dan umum terjadi pada orang tua. Beberapa gejala katarak bisa Anda temui sebagai berikut:

  • Warna yang dilihat oleh mata tampak pudar,
  • Merasa silau ketika melihat sumber cahaya seperti matahari atau lampu
  • Muncul lingkaran cahaya,
  • Penglihatan malam yang buruk,
  • Penglihatan ganda atau banyak gambar dalam satu mata.

Kelebihan Operasi Katarak Fakoemulsifikasi Vs Konvensional

Gejala katarak akan semakin terasa jelas ketika katarak semakin matang. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Indonesia, diperkirakan setiap tahun kasus buta katarak bertambah sebesar 0.1% dari jumlah penduduk atau kira-kira 250.000 orang per tahun. Oleh karena itu untuk mengangkat katarak pada mata, pasien dapat melakukan operasi katarak.

Operasi Katarak Konvensional (ECCE)

Operasi katarak konvensional disebut dengan ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) untuk mengembalikan penglihatan dengan mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan yaitu IOL (Intra Ocular Lens).

Dokter akan membuat sayatan pada bagian sclera sekitar 10mm. Setelah itu, Intra Ocular Lens dimasukkan. Luka operasi ditutup dengan jahitan nilon monofilamen dan memiliki kedalaman sekitar 90% ketebalan kornea.

Berdasarkan journal MICROSURGERY AND EXTRACAPSULAR CATARACT EXTRACTION, teknik operasi ECCE dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

  • Anterior capsulotomy,
  • Nucleus expression, dan
  • Pembersihan cortex.

Ada banyak instruksi yang harus dilakukan untuk menjaga kondisi mata pasca operasi selama enam minggu seperti di bawah ini.

  • Hindari mengangkat beban berat
  • Hindari membungkuk
  • Hindari menyentuh mata dengan tangan
  • Hindari area kepala dari air pada saat mandi, bersihkan wajah menggunakan kain basah yang bersih,
  • Hindari tempat ramai dan berdebu, asap rokok, minuman beralkohol
  • Hindari mengguncangkan / menggelengkan kepala dengan kuat
  • Gunakan pelindung mata ketika tidur
  • Gunakan kacamata hitam pada saat di luar ruangan.

Baca juga: Persiapan Sebelum Operasi Mata Katarak

Operasi katarak Fakoemulsifikasi Dengan Mesin CENTURION Vision System

Semakin berkembangnya ilmu kedokteran dan teknologi, Operasi katarak fakoemulsifikasi lebih aman dibandingkan dengan operasi katarak ECCE. Metode ini dianggap sebagai standar emas prosedur karena sebagai berikut.

  • Operasi katarak fakoemulsifikasi memiliki sayatan yang lebih kecil 3mm
  • Pebih cepat periode penyembuhan.

Ciputra SMG Eye Clinic menggunakan teknologi The New CENTURION Vision System yang merupakan satu-satunya mesin Phaco yang canggih. Kelebihan the New CENTURION Vision System sebagai berikut.

  • Sistem otomatis
  • Ultrasonic Phaco membantu memecah lensa yang keruh
  • Pasien tidak memerlukan jahitan
  • Pasien dapat melakukan kegiatan seperti biasa pada keesokan harinya

Sebagai kesimpulan kelebihan dua metode operasi katarak di atas sebagai berikut.

  • Metode operasi katarak fakoemulsifikasi lebih aman dalam mengoreksi katarak dibanding operasi katarak secara konvensional, tidak ada jahitan sehingga proses penyembuhan lebih cepat.
  • ECCE membutuhkan sayatan 10mm dan luka ditutup dengan jahitan.

Baca juga: Mata Katarak? Apa Penyebabnya?

Itulah kelebihan operasi katarak yang perlu Anda ketahui. Apa pun operasi katarak yang Anda pilih sebaiknya konsultasikan dengan dokter berpengalaman di bidangnya. Yuk, dapatkan layanan katarak terbaik di Ciputra SMG Eye Clinic!

Source:

  • Ekstraksi Katarak Ekstrakapsular Konvensional dan Pentingnya Dalam Praktek Oftalmik Saat Ini
  • Phaco: Ketahui Opsi Fluidics Anda

 

kelebihan operasi katarakoperasi katarak
Read more
  • Published in Katarak
No Comments
  • 1
  • 2
  • 3
Artikel Terbaru
  • jenis-jenis katarak
    Jenis-jenis Katarak dan Penanganannya
  • Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
    Ini Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
  • Tanda operasi katarak gagal
    Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya
  • health talk csec pontianak februari
    Health Talk Lasik Mata Pontianak: Sharing Happy Eyes

Jakarta - Lotte Kuningan

Lotte Shopping Avenue Fl.5 Ciputra World 1 Jakarta Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5, Kuningan

Jakarta - PIM Pondok Indah

Pondok Indah Office Tower 5 Lantai 2 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah, Jakarta Selatan - 12310

Surabaya

SkyLoft SOHO Fl.8 Ciputra World Surabaya Jl. Mayjend Sungkono No.87

© 2025 All rights reserved. Ciputra SMG Eye Clinic

TOP