• Indonesia
  • English

LASIK & Katarak Center Jakarta - Klinik Mata | Ciputra SMG Eye Clinic

  • Beranda
  • Dokter Kami
  • Bebas Kaca Mata
    • Lasik Mata
    • ReLEx SMILE
    • EVO ICL
  • Apa itu Katarak?
  • FAQs
    • ReLEx® SMILE
    • FemtoLASIK
    • Katarak
    • Lifetime Protection
    • Rekomendasi Hotel
    • EVO Visian ICL
  • Testimonials
  • Berita
    • Artikel
    • Health Talks
  • Kontak

Jenis-jenis Katarak dan Penanganannya

Jumat, 28 Maret 2025 by Defa
jenis-jenis katarak

Katarak dibedakan menurut beberapa klasifikasi. Mulai dari berdasarkan lokasi kekeruhan lensa, seperti katarak kortikal, hingga katarak yang disebabkan penyakit, yaitu katarak diabetetika. Semua jenis katarak ini berbeda satu sama lainnya, baik dari gejala hingga penyebabnya.

Katarak adalah kondisi lensa mata yang seharusnya transparan menjadi keruh sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau buram. Meskipun katarak biasanya terjadi pada usia lanjut, tetapi bukan berarti kondisi ini hanya terjadi pada lansia.

Faktanya, katarak bisa muncul pada berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak dan dewasa muda. Yuk, ketahui lebih lanjut jenis-jenis katarak serta bahayanya di bawah ini!

Jenis-jenis Katarak

Adapun jenis-jenis katarak yang biasa terjadi, yaitu:

1. Jenis Katarak Menurut Lokasi Kekeruhan

  • Katarak Nuklear

Jenis ini memengaruhi inti lensa mata. Inti lensa adalah bagian tengah yang biasanya transparan.

Seiring bertambahnya usia, inti lensa dapat mengalami perubahan menyebabkan kekeruhan dan penumpukan materi lensa. Katarak nuklear sering terkait dengan proses penuaan dan merupakan bentuk katarak yang umum terjadi pada usia lanjut.

Gejala katarak pada mata ini mungkin tidak begitu terlihat pada tahap awal, tetapi seiring waktu, penderita dapat mengalami perubahan dalam persepsi warna dan penurunan ketajaman penglihatan. Pada tahap lanjut, penderita dapat merasakan ketidaknyamanan saat melihat kondisi cahaya yang redup atau terang.

Baca Juga: Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya


  • Katarak Subkapsular

Katarak subkapsular berkembang pada bagian belakang lensa mata, dekat dengan kapsul lensa. Kondisi ini sering kali terjadi lebih cepat daripada jenis katarak lainnya dan dapat memengaruhi penglihatan, terutama dalam situasi pencahayaan terang.

Orang yang menderita katarak subkapsular mungkin mengalami peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, bersamaan dengan penglihatan yang kabur. Gejala ini dapat membuat sulit untuk melihat dengan jelas saat berada di bawah sinar matahari atau di bawah lampu yang terang.

Katarak subkapsular dapat terkait dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, atau dapat muncul sebagai efek samping dari penggunaan steroid jangka panjang.


  • Katarak Kortikal

Katarak kortikal adalah jenis katarak yang memengaruhi bagian tepi lensa mata sehingga membuatnya menjadi kabur. Gejala umum termasuk kesulitan melihat objek terang, silau, dan perubahan persepsi warna yang membuat warna terlihat lebih kusam.

Meski awalnya gejala mungkin ringan, katarak ini dapat semakin mengganggu penglihatan seiring waktu. Penanganannya biasanya melalui operasi penggantian lensa, tergantung pada tingkat keparahan.


  • Katarak Lamellar

Katarak lamellar muncul dengan penumpukan opasitas yang terjadi pada lapisan tertentu lensa, tanpa mengganggu lapisan lainnya. Hal ini bisa mengakibatkan gangguan penglihatan yang bervariasi tergantung pada lokasi dan ukuran area yang terkena.

2. Jenis Katarak Maturitas (Tingkat Kekeruhan Lensa)


  • Katarak Insipiens

Ini adalah tahap awal katarak, di mana kekeruhan pada lensa mata sangat sedikit dan sering kali sulit terdeteksi tanpa alat pemeriksaan khusus.

Pada fase ini, banyak penderita tidak merasakan adanya masalah atau gangguan pada penglihatan mereka sehingga kondisi ini sering terabaikan. Kekeruhan biasanya mulai muncul dari tepi ekuator dan menyebar ke korteks anterior serta posterior.


  • Katarak Imatur

Pada tahap kedua katarak, kekeruhan pada lensa menjadi lebih jelas tetapi belum meliputi seluruh bagian lensa sehingga masih ada area yang tetap jernih. Pada fase ini, hidrasi pada korteks lensa menyebabkan lensa menjadi lebih cembung.

Perubahan bentuk ini memengaruhi indeks refraksi yang berpotensi mata bisa menjadi lebih minus (myopic shift). Kecembungan lensa ini juga dapat mendorong iris ke depan sehingga mengakibatkan bilik mata depan menjadi lebih sempit.


  • Katarak Matur

Jenis katarak pada mata ini adalah tahap ketiga, di mana kekeruhan telah meliputi seluruh lensa. Kekeruhan ini disebabkan oleh akumulasi ion kalsium yang merata.

Jika tidak ditangani, katarak ini dapat mengakumulasi air yang berlebih sehingga berpotensi memblok pupil dan meningkatkan tekanan di dalam bola mata.


  • Katarak Hipermatur

Katarak Hipermatur merupakan tahap paling lanjut, di mana lensa mengalami kekeruhan total dan telah melalui proses degenerasi yang signifikan. Lensa bisa menjadi lembek dan mencair, serta mungkin merembes melalui kapsul lensa, yang bisa menyebabkan peradangan pada bagian mata lain di luar lensa.

Tanda penyakit katarak jenis ini penglihatan sudah sangat terganggu dan dapat berujung pada glaukoma atau kebutaan.

Baca Juga: Apakah Boleh Operasi Katarak Setelah Lasik Mata?

3. Jenis Katarak Menurut Usia


  • Katarak Kongenital

Katarak kongenital adalah suatu kondisi di mana bayi lahir dengan lensa mata yang keruh atau kabur. Kondisi ini dapat memengaruhi salah satu atau kedua mata bayi dan dapat bersifat genetik atau terkait dengan faktor-faktor tertentu selama kehamilan.

Katarak kongenital merupakan salah satu penyebab utama kebutaan pada bayi yang dapat diatasi melalui prosedur bedah. Penyebab katarak kongenital dapat bervariasi, termasuk infeksi, penyakit genetik, atau paparan zat tertentu selama masa perkembangan janin.


  • Katarak Infantil

Katarak infantil terjadi pada anak-anak, biasanya berkembang dalam tahun-tahun awal kehidupan. Penyebabnya bisa beragam, termasuk faktor genetik, infeksi selama kehamilan, atau kondisi medis tertentu.


  • Katarak Juvenile

Katarak juvenile muncul pada remaja dan orang dewasa muda. Meskipun kurang umum, kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, trauma, atau penyakit tertentu. Katarak ini dapat berkembang lebih cepat dibandingkan dengan katarak senilis.


  • Katarak Presenilis

Katarak presenilis terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, biasanya antara usia 40 hingga 50 tahun. Penyebabnya seringkali berkaitan dengan faktor risiko seperti diabetes, paparan sinar UV, dan penggunaan obat-obatan tertentu.


  • Katarak Senilis

Jenis katarak senilis adalah jenis katarak yang paling umum dan biasanya terjadi pada orang tua, biasanya setelah usia 60 tahun. Proses penuaan adalah penyebab utama, di mana perubahan alami pada lensa menyebabkan kekeruhan dan gangguan penglihatan.

Cara Menghilangkan Katarak

Operasi katarak adalah solusi utama untuk mengatasi masalah ini. Salah satu teknik yang paling banyak digunakan untuk operasi katarak adalah Fakoemulsifikasi. Dalam metode ini, dokter membuat insisi kecil di tepi kornea untuk akses masuk alat ultrasonik yang disebut phaco tip. Alat ini berfungsi untuk mengemulsifikasi atau memecah lensa katarak di dalam mata, sehingga pasca operasi luka sangat kecil dan tidak perlu dijahit.

Di Ciputra SMG Eye Clinic menggunakan salah satu mesin terbaru yang digunakan dalam operasi katarak, yaitu The New CENTURION® Vision System. Mesin ini memiliki teknologi canggih yang bisa menyesuaikan dengan kondisi mata selama operasi sehingga memberikan kestabilan dan kenyamanan lebih bagi pasien.

Dengan fitur-fitur tersebut, The New CENTURION® Vision System membantu dokter menjalankan prosedur dengan lebih aman dan efisien.

Baca Juga: Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak, Jangan Keliru!

Penting untuk diingat bahwa jenis katarak bisa berbeda-beda tergantung penyebabnya. Jika Anda merasakan gejala yang berkaitan dengan katarak, atau memiliki penyakit tertentu yang bisa memicu katarak, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter di Ciputra SMG Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

Source:

  • Mayo Clinic. Cataracts. Maret 2025.
  • Healthline. What Is a Cataract?. Maret 2025.
Read more
  • Published in Katarak
No Comments

Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya

Kamis, 27 Februari 2025 by Defa
Tanda operasi katarak gagal

Operasi katarak memang menjadi salah satu solusi bagi Anda yang mengalami gangguan katarak. Namun, ada tanda operasi katarak gagal yang perlu Anda waspadai sehingga menyebabkan buram setelah operasi.

Katarak adalah salah satu kondisi mata yang umum terjadi di berbagai kelompok usia. Semakin bertambahnya usia, lensa di mata akan menjadi keruh dan mengganggu fungsi penglihatan.

Efek setelah operasi katarak umumnya penglihatan yang lebih jernih, namun tetap ada kemungkinan risiko dan komplikasi seperti prosedur medis lainnya. Salah satu tanda gagal adalah mata buram setelah operasi katarak.

Mari kita ketahui lebih lengkap di bawah ini.

Ciri-Ciri Operasi Katarak Gagal yang Bisa Dilihat dari Kondisi Mata

Setelah operasi katarak, kontrol biasanya dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada hari pertama, satu minggu, dan satu bulan setelah prosedur untuk memastikan pemulihan berjalan baik. Penglihatan umumnya mulai membaik dalam beberapa hari.

Namun, hasil maksimal bisa Anda rasakan dalam beberapa minggu setelah mata beradaptasi sepenuhnya. Operasi katarak biasanya hanya dilakukan sekali, karena lensa buatan yang terpasang bersifat permanen.

Meskipun operasi katarak tergolong aman, ada beberapa tanda yang perlu Anda waspadai jika hasilnya tidak sesuai harapan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri operasi katarak mengalami kegagalan:

1. Kabut atau Kekeruhan pada Penglihatan

Kabut atau kekeruhan pada penglihatan yang terjadi di awal setelah operasi katarak adalah tanda yang jelas bahwa sesuatu mungkin tidak berjalan sesuai rencana. Pada umumnya, operasi katarak bertujuan untuk menghilangkan lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa intraokular buatan, yang seharusnya memperbaiki penglihatan yang kabur atau buram akibat katarak.

Jika pasien mengalami kabut atau kekeruhan pada penglihatan setelah operasi di satu minggu pertama, ini bisa mengindikasikan beberapa hal. Salah satunya adalah kemungkinan adanya sisa materi katarak yang tertinggal atau komplikasi lain yang memengaruhi transparansi lensa intraokular yang baru dipasang.

Baca Juga: Gejala Mata Katarak yang Wajib Anda Tahu!

2. Sensasi Mata Terasa Seperti Ada Benda Asing

Sensasi seperti ada benda asing di mata setelah operasi katarak sesuatu hal yang sering terjadi karena proses penyembuhan mata memerlukan waktu. Pada operasi katarak yang gagal dapat menjadi tanda adanya komplikasi pascaoperasi, seperti inflamasi atau infeksi.

Hal ini bisa disebabkan oleh respon inflamasi tubuh terhadap proses operasi atau bahkan infeksi yang mungkin terjadi pada saat proses operasi atau setelah operasi. Sensasi ini dapat berupa mata sangat mengganjal, seperti ada benda asing, dan berair.

Jika terjadi secara persisten atau meningkat seiring waktu, sebaiknya ditindaklanjuti dengan evaluasi oleh dokter mata.

3. Penurunan Kualitas Penglihatan

Penurunan kualitas penglihatan setelah operasi katarak yang awalnya berhasil membaik adalah tanda jelas bahwa ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi pascaoperasi, lensa yang bergeser, tekanan bola mata meningkat, hingga peradangan yang memberat.

Selain itu, komplikasi seperti edema makula atau ablasio retina (retina lepas) juga bisa menyebabkan penurunan kualitas penglihatan yang signifikan. Jika penglihatan pasien mulai memburuk atau tidak kembali ke tingkat yang diharapkan setelah periode pemulihan pascaoperasi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

4. Kemerahan, Pembengkakan, atau Nyeri pada Mata

Mata merah, pembengkakan, atau nyeri pada mata setelah operasi katarak bisa menjadi indikasi adanya masalah pasca operasi. Kemerahan bisa terjadi karena peradangan akibat infeksi atau reaksi alergi terhadap bahan-bahan yang digunakan selama operasi.

Pembengkakan pada mata juga bisa terjadi karena respon inflamasi atau penumpukan cairan di dalam mata. Nyeri yang persisten atau meningkat pada mata setelah operasi katarak juga perlu diperhatikan karena bisa menandakan adanya komplikasi seperti glaukoma akut atau endoftalmitis.

5. Perubahan pada Bentuk Pupil

Perubahan pada bentuk atau ukuran pupil, seperti pupil mengecil atau membesar secara tidak wajar dapat menjadi tanda adanya masalah pasca operasi. Hal ini karena gangguan pada lensa intraokular atau komplikasi lain memengaruhi fungsi mata.

Misalnya, lensa intraokular yang tidak tepat atau mengalami dislokasi bisa menyebabkan perubahan pada bentuk atau ukuran pupil. Selain itu, gangguan otot iris yang membentuk lingkaran pupil bisa karena adanya trauma atau obat selama proses operasi.

Perubahan ini perlu evaluasi lebih lanjut oleh dokter mata untuk menentukan penyebabnya dan mengambil tindakan yang sesuai.

Baca Juga: Apakah Boleh Operasi Katarak Setelah Lasik Mata?

6. Kehilangan Penglihatan atau Bayangan dalam Pandangan

Salah satu tanda gagal adalah buta setelah operasi katarak. Gejala ini sering kali terkait dengan komplikasi serius seperti ablasio retina (retina lepas) atau edema makula (retina bengkak).

Ablasio retina adalah kondisi di mana lapisan terluar retina terlepas dari lapisan bawahnya yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan jika tidak mendapatkan penanganan dengan cepat. Sedangkan edema makula adalah pembengkakan pada area tengah retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan paling tajam dan detail.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan kehilangan penglihatan jika tidak diobati.

7. Ketidakmampuan untuk Melihat dengan Pencahayaan Rendah atau Malam Hari

Setelah operasi katarak berhasil, pasien biasanya dapat melihat dengan lebih jelas bahkan dalam kondisi pencahayaan rendah atau malam hari. Namun, jika pasien mulai mengalami kesulitan melihat dalam kondisi pencahayaan rendah setelah operasi, hal ini dapat menandakan kegagalan operasi atau adanya masalah lain pada mata.

Kesulitan dalam melihat dalam kondisi pencahayaan rendah atau malam hari bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk komplikasi pascaoperasi seperti edema makula atau kambuhnya penyakit mata lainnya seperti glaukoma.

Faktor Penyebab Operasi Katarak Gagal

Ada beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab operasi katarak gagal. Di antaranya:

  • Katarak terlalu keras/ keruh: Bila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dalam waktu lama, katarak bisa mengeras, proses operasi menjadi lebih sulit, energi yang dibutuhkan lebih besar, serta risiko keselamatan nyawa.
  • Infeksi pasca operasi: Kondisi ini dapat mengganggu proses penyembuhan dan menyebabkan kegagalan operasi.
  • Gangguan Saraf Mata: Gangguan pada saraf optik dapat memengaruhi hasil operasi katarak. Operasi katarak yang sukses tidak akan membuat penglihatan jelas bila saraf mata tidak berfungsi optimal.
  • Glaukoma: Glaukoma, terutama glaukoma pasca operasi atau peningkatan tekanan intraokular yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kegagalan operasi katarak.

Katarak Sekunder

Katarak sekunder adalah kondisi dimana kekeruhan pada lensa mata terbentuk akibat faktor-faktor lain selain penuaan. Penyebab terjadinya karena sejumlah kondisi atau faktor eksternal yang memengaruhi mata, seperti cedera mata, peradangan, penyakit mata tertentu, penggunaan obat-obatan tertentu, atau komplikasi pascaoperasi mata.

Dalam banyak kasus, katarak sekunder berkembang pada usia lebih muda daripada katarak primer, dan perkembangannya dapat lebih cepat. Perbedaan utama antara katarak primer dan katarak sekunder terletak pada penyebabnya.

Katarak primer terjadi sebagai bagian dari proses penuaan alami mata, kondisi ini terjadi ketika lensa mata menjadi lebih keruh, kaku dan menebal seiring waktu. Sedangkan katarak sekunder penyebabnya adalah akibat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan mata, seperti cedera, peradangan, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Lasik Mata dan Operasi Katarak

Dalam gejala dan penanganan, keduanya sering kali memiliki manifestasi yang serupa, tetapi penanganan katarak sekunder mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda tergantung pada penyebabnya. Oleh karena itu, diagnosis yang tepat dan pengelolaan yang sesuai sangat penting untuk kedua jenis katarak ini.

Bagi Anda yang mengalami keluhan mata berkabut dan berencana untuk operasi katarak, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu di Ciputra SMG Eye Clinic terdekat. Nantinya, dokter akan menjelaskan kondisi mata Anda, dan manfaat dari prosedur tindakan yang tentunya menguntungkan bagi Anda.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

Sumber:

  • American Academy of Ophthalmology. 10 Cataract Surgery Side Effects, and How to Cope. Februari 2025.
  • WebMD. Complications of Cataract Surgery. Februari 2025.
katarak
Read more
  • Published in Katarak
No Comments

Operasi Katarak

Jumat, 07 Februari 2025 by Defa
Operasi Katarak

Operasi katarak menjadi cara yang efektif untuk menghilangkan katarak. Tindakan ini dilakukan dengan mengganti lensa mata yang keruh agar penglihatan pasien katarak kembali normal.

Apakah Anda berusia diatas 50-60 tahun, dan merasakan penglihatan yang semakin kabur? Atau mungkin Anda memiliki orang tua atau kerabat yang mengeluhkan sulitnya melihat dengan jelas? Kemungkinan itu merupakan gejala katarak.

Tindakan ini meskipun terdengar menakutkan hingga banyak yang bertanya apakah katarak bisa sembuh tanpa operasi? Sebenarnya ini adalah langkah medis yang umum dilakukan untuk memulihkan penglihatan kabur. Mari kita telusuri lebih jauh jenis operasi katarak dan bagaimana cara melakukannya.

Apa Itu Operasi Katarak?

Operasi katarak adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk menghilangkan lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan jernih. Katarak terjadi ketika lensa mata yang seharusnya transparan menjadi keruh, mengaburkan penglihatan, dan menyebabkan gangguan penglihatan.

Operasi ini salah satu prosedur bedah paling umum dan berhasil di dunia, dan biasanya dilakukan dengan teknik yang relatif cepat dan aman. Prosedur ini bertujuan untuk memulihkan penglihatan yang kabur dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Biaya operasi katarak bervariasi tergantung pada rumah sakit, metode operasi, dan jenis lensa yang digunakan. Secara umum, biaya operasi katarak di Indonesia berkisar antara Rp5 juta hingga Rp30 juta per mata.

Operasi katarak BPJS bisa ditanggung sepenuhnya di rumah sakit yang bekerja sama, tetapi dengan ketentuan tertentu.

Baca Juga: Setelah Operasi Katarak: Ini yang harus Dilakukan

Manfaat Operasi Katarak

Operasi katarak telah menjadi salah satu prosedur bedah yang paling umum dilakukan di dunia. Selain mengembalikan kejernihan visual, ada serangkaian manfaat lebih dalam yang bisa diperoleh dari operasi ini.

Berikut manfaat operasi katarak yang bisa Anda dapatkan:

1. Pemulihan Penglihatan yang Jelas

Tindakan ini membantu memulihkan penglihatan yang kabur atau terganggu akibat katarak. Dengan mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa buatan jernih, pasien dapat melihat dengan lebih jelas dan tajam.

2. Peningkatan Kualitas Hidup

Katarak dapat menyebabkan gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti membaca, mengemudi, atau melihat objek yang jauh. Dengan menghilangkan katarak melalui tindakan ini, pasien dapat kembali melakukan aktivitas-aktivitas ini tanpa hambatan sehingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

3. Bebas dari Kacamata dan Lensa Kontak

Bagi banyak orang yang menderita katarak, penggunaan kacamata atau lensa kontak mungkin tidak lagi efektif dalam memperbaiki penglihatan. Tindakan ini memungkinkan pasien untuk mengurangi atau bahkan sepenuhnya menghentikan ketergantungan pada alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak.

4. Pencegahan Komplikasi Lebih Lanjut

Katarak yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius seperti glaukoma, peradangan, atau kehilangan penglihatan permanen. Dengan melakukan tindakan ini tepat waktu, risiko terjadinya komplikasi ini dapat dikurangi atau bahkan dihindari sama sekali.

5. Pemulihan Cepat dan Proses yang Aman

Operasi katarak biasanya pasien dapat pulang ke rumah pada hari yang sama setelah tindakan. Tingkat keberhasilan tindakan ini sangat tinggi, dan risiko komplikasi serius sangat rendah.

Dengan teknologi dan teknik bedah yang terus berkembang, proses pemulihan pascaoperasi juga semakin cepat dan nyaman.

Persiapan Sebelum Prosedur Operasi Katarak

Sebelum menjalani prosedur tindakan, persiapan yang baik sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan prosedur tersebut. Berikut adalah beberapa langkah persiapan yang biasanya direkomendasikan sebelum menjalani tindakan ini:

1. Konsultasi dengan Dokter Mata

Sebelum menjalani operasi, penting untuk menjalani konsultasi dengan dokter mata atau ahli bedah mata. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengevaluasi kondisi mata Anda dan menentukan apakah operasi katarak adalah pilihan yang tepat untuk Anda.

Diskusikan riwayat kesehatan Anda, termasuk kondisi medis yang Anda miliki dan obat-obatan yang dikonsumsi.

Baca Juga: Operasi Katarak Dengan BPJS Begini Alurnya

2. Pemeriksaan Mata yang Mendalam

Sebelum operasi, dokter mata akan melakukan serangkaian pemeriksaan mata yang mendalam untuk menilai keadaan lensa mata Anda dan merencanakan prosedur operasi dengan tepat. Ini mungkin melibatkan pengukuran sel endotel kornea, pengukuran tekanan intraokular, evaluasi tipe katarak, dan pemeriksaan retina.

3. Diskusi tentang Pilihan Lensa Intraokular

Selama konsultasi dengan dokter, Anda akan berdiskusi tentang pilihan lensa intraokular yang tersedia. Lensa ini akan ditempatkan di dalam mata Anda untuk menggantikan lensa yang keruh yang telah diangkat selama operasi.

Diskusikan dengan dokter tentang pilihan lensa yang paling sesuai dengan kebutuhan penglihatan dan gaya hidup Anda. Beberapa lensa premium dapat menghasilkan penglihatan jauh dan dekat yang jelas tanpa bantuan kacamata.

4. Persiapan Fisik dan Mental

Sebelum operasi, pastikan Anda dalam kondisi fisik dan mental yang baik. Istirahat yang cukup dan menjaga kesehatan secara umum sangat penting untuk memastikan prosedur operasi berjalan lancar.

Diskusikan kekhawatiran atau kecemasan apa pun yang Anda miliki tentang operasi dengan dokter Anda sehingga Anda merasa lebih siap dan percaya diri.

5. Berhenti Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu

Dokter Anda mungkin akan memberi tahu Anda untuk berhenti mengonsumsi beberapa obat tertentu sebelum tindakan. Informasikan dengan detail obat apa saja yang Anda konsumsi secara rutin.

Ikuti petunjuk dokter Anda dengan cermat tentang obat mana yang harus dihentikan dan kapan harus melakukannya.

6. Makanan dan Minuman

Dokter Anda mungkin juga akan memberikan instruksi khusus tentang makanan dan minuman sebelum operasi. Ini mungkin termasuk larangan makan atau minum pada malam sebelum operasi, terutama jika Anda akan menjalani anestesi umum.

Tahapan Prosedur Operasi Katarak

Prosedur operasi katarak adalah proses medis yang kompleks tetapi rutin yang dilakukan oleh dokter bedah mata terlatih. Operasi katarak berapa lama tergantung dari metode yang digunakan dan kondisi pasien.

Secara umum, prosedur ini berlangsung sekitar 15-30 menit dengan teknik fakoemulsifikasi, yang merupakan metode paling umum dan minim sayatan. Namun, jika ada kondisi tertentu seperti katarak yang lebih parah atau komplikasi lainnya, waktu tindakan bisa sedikit lebih lama.

Berikut adalah tahapan umum dari proses operasi katarak:

1. Persiapan Sebelum Operasi

Sebelum masuk ke ruang operasi, Anda akan menjalani proses pra-operasi. Ini termasuk:

  • Anestesi: Biasanya, mata Anda akan dibius lokal menggunakan tetes mata atau injeksi di sekitar mata untuk membuat Anda tidak merasakan sakit selama prosedur. Beberapa kasus mungkin memerlukan anestesi umum, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau preferensi tertentu.
  • Pemantauan Tanda Vital: Sebelum operasi, paramedis akan memantau tekanan darah, detak jantung, dan oksigen dalam darah untuk memastikan Anda dalam kondisi yang baik untuk menjalani operasi.

2. Pembukaan Kornea

Dokter bedah mata akan menggunakan instrumen mikro untuk membuat insisi kecil pada kornea Anda. Akses ini memungkinkan dokter untuk mengakses lensa yang keruh di dalam mata.

3. Penghancuran dan Pengangkatan Lensa Katarak

Setelah akses ke lensa yang keruh, dokter akan menggunakan teknik yang sesuai untuk memecah lensa katarak menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diangkat dari mata. Ini bisa dilakukan dengan metode tradisional menggunakan alat bedah mikro atau dengan teknologi canggih seperti teknik phacoemulsification, di mana gelombang ultrasonik digunakan untuk memecahkan dan menghisap lensa.

4. Pemasangan Lensa Intraokular

Setelah lensa katarak dihilangkan, dokter akan memasukkan lensa intraokular buatan ke dalam kapsul lensa yang masih ada di dalam mata. Lensa ini akan menggantikan fungsi lensa alami Anda yang diambil.

Biasanya, lensa ini terbuat dari plastik atau bahan transparan yang serupa dan dirancang untuk mengkoreksi penglihatan Anda setelah operasi.

5. Penutupan Sayatan dan Penyelesaian Operasi

Setelah lensa intraokular dipasang dengan benar, akses pada kornea Anda akan ditutup dengan hati-hati menggunakan jahitan mikro atau teknik tanpa jahitan, tergantung pada preferensi dokter dan teknik operasi yang digunakan. Setelah proses penutupan selesai, tindakan selesai.

6. Pasca Operasi

Apa yang terjadi setelah operasi katarak? Setelah operasi, Anda akan dipindahkan ke ruang pemulihan di mana Anda akan dipantau untuk memastikan tidak ada komplikasi pasca operasi.

Dokter akan memberikan instruksi tentang perawatan pasca operasi, termasuk pemberian tetes mata antibiotik dan antiinflamasi, serta pantauan jadwal kunjungan paska operasi untuk evaluasi lebih lanjut.

Lantas, berapa lama pemulihan pasca operasi katarak? Pemulihan pasca operasi katarak biasanya memakan waktu sekitar 4-6 minggu.

Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Operasi Katarak

Setelah tindakan, pasien biasanya akan merasakan perubahan pada penglihatannya yang dapat terjadi dalam beberapa hari atau minggu setelah prosedur. Beberapa pasien melaporkan pengalaman penglihatan yang lebih jernih dan terang.

Sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih sepenuhnya. Adapun perawatan setelah operasi katarak meliputi:

  • Menggunakan tetes mata dan obat-obatan sesuai petunjuk dokter.
  • Membatasi aktivitas fisik yang berat untuk sementara waktu.
  • Melindungi mata dari cedera dengan menghindari gesekan atau tekanan yang berlebihan.
  • Hindari merokok dan paparan asap yang dapat mengganggu proses penyembuhan.
  • Menggunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari langsung.
  • Rutin menjalani pemeriksaan sesuai jadwal pasca operasi dengan dokter mata.
  • Menghubungi dokter segera jika ada gejala seperti nyeri, kemerahan, atau penglihatan kabur yang tidak biasa.

Banyak yang bertanya berapa lama mata tidak boleh kena air setelah operasi katarak? Umumnya, sekitar 1 hingga 2 minggu untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.

Efek Samping Operasi Katarak yang Perlu Diperhatikan

Sama seperti operasi lainnya, tindakan ini juga memiliki berbagai efek samping yang jarang terjadi. Berikut efek samping operasi katarak:

  • Nyeri atau ketidaknyamanan mata
  • Penglihatan kabur atau buram sementara
  • Sensasi terasa seperti ada benda asing di mata
  • penyakit mata sekunder atau komplikasi

Komplikasi Operasi Katarak

Adapun beberapa komplikasi operasi katarak yang perlu Anda waspadai, seperti:

  • Infeksi mata
  • Edema kornea
  • Ablasio retina
  • Endoftalmitis
  • Glaukoma sekunder
  • Dislokasi lensa intraokular
  • Kornea irreguler

Konsultasi Tindakan Operasi Katarak

Itu dia informasi umum mengenai operasi katarak. Tanda operasi katarak gagal dapat berupa penglihatan yang tetap buram atau bahkan memburuk setelah tindakan, nyeri mata yang tidak kunjung hilang, munculnya peradangan atau infeksi, tekanan mata yang tidak normal, serta lepasnya lensa buatan.

Jika mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Apakah tertarik menjalani operasi ini? Tindakan katarak dapat membuat Anda terbebas dari katarak dan kacamata, lho!

Anda bisa konsultasi seputar katarak dan detail lebih lanjut di Ciputra SMG Eye Clinic terdekat. Nantinya, dokter akan menjelaskan manfaat dari prosedur tindakan yang tentunya menguntungkan bagi Anda.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

Source:

  • Mayo Clinic. Cataract Surgery. Februari 2025.
  • Amarican Academy of Ophthalmology. Cataract Surgery: Risks, Recovery, Costs. Februari 2025.
katarak
Read more
  • Published in Katarak
No Comments

Ini 8 Cara Pencegahan Katarak yang Mudah Dilakukan

Kamis, 26 Desember 2024 by Defa
cara mencegah katarak

Cara mencegah katarak adalah dengan melindungi mata dari sinar UV, makan makanan bergizi, tidak merokok, hingga rutin memeriksakan mata. Katarak umumnya karena penuaan, paparan sinar UV, dan gaya hidup tidak sehat.

Katarak adalah salah satu masalah kesehatan mata yang sering dialami, terutama oleh orang usia lanjut. Kondisi ini muncul dengan lensa mata yang menjadi keruh sehingga penglihatan terganggu dan bisa berdampak pada aktivitas sehari-hari.

Meskipun katarak umum terjadi, kabar baiknya adalah kondisi ini bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan mata sejak dini. Mulai dari melindungi mata dari paparan sinar UV hingga mengonsumsi makanan bergizi, langkah-langkah sederhana ini dapat membantu Anda mengurangi risiko katarak dan menjaga kualitas penglihatan lebih lama.

Yuk, pelajari lebih lanjut tentang cara mencegah katarak untuk melindungi kesehatan mata di bawah ini!

Cara Mencegah Katarak

Adapun beberapa cara mencegah katarak yang bisa Anda lakukan:

1. Menggunakan Kacamata

Untuk mencegah katarak, salah satu langkah penting adalah mengurangi paparan mata terhadap sinar ultraviolet (UV). Penggunaan kacamata hitam yang dapat melindungi mata dari sinar UV sangat disarankan.

Baca Juga: Katarak Diabetik, Komplikasi Diabetes pada Penglihatan

2. Kurangi Konsumsi Alkohol

Minum alkohol terlalu banyak bisa meningkatkan risiko terkena katarak. Meski minum dalam jumlah kecil, seperti anggur mungkin dianggap aman. Namun, sebaiknya tetap batasi konsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan mata.

3. Berhenti Merokok

Merokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar penyebab katarak. Berhenti merokok, terutama di usia yang lebih tua adalah langkah penting cara mencegah katarak dan menjaga kesehatan mata secara keseluruhan.

4. Mengelola Kondisi Kesehatan yang Berhubungan

Beberapa kondisi kesehatan seperti hipertensi, obesitas, penyakit ginjal kronis, dan diabetes dapat meningkatkan risiko katarak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kondisi ini tetap terkendali.

Jika Anda memiliki diabetes, pastikan kadar gula darah selalu stabil. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga dapat membantu menurunkan berat badan dan risiko katarak.

5. Konsumsi Makanan Kaya Karotenoid

Karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin terbukti menjadi cara mencegah katarak. Kedua zat ini memiliki sifat antioksidan dan dapat ditemukan dalam sayuran hijau seperti kale atau bayam, serta dalam telur. Selain itu, vitamin A yang banyak terdapat dalam labu juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata.

6. Rutin Melakukan Pemeriksaan Mata

Pemeriksaan mata secara berkala penting untuk mendeteksi katarak sejak dini. Untuk orang dewasa tanpa faktor risiko, sebaiknya melakukan pemeriksaan mata setiap 2 tahun hingga usia 64 tahun.

Setelah usia 64, pemeriksaan harus setiap tahun. Jika Anda memiliki risiko tinggi, pemeriksaan tahunan tetap dianjurkan tanpa memandang usia.

Baca Juga: Katarak pada Anak yang Perlu Diwaspadai

7. Makan Makanan Tinggi Vitamin

Cara mencegah katarak selanjutnya adalah konsumsi makanan kaya vitamin E, lutein, dan zeaxanthin seperti biji bunga matahari, almond, bayam, stroberi, dan sayuran hijau. Vitamin C dan omega-3 juga bermanfaat.

8. Cukupi Kebutuhan Zinc

Zinc merupakan mineral penting yang banyak terdapat di jaringan mata. Mineral ini melindungi lensa mata dari kerusakan. Makanan seperti daging merah, kerang, kacang arab, dan yogurt adalah sumber zinc yang baik dan dapat mendukung kesehatan mata Anda.

Cara Mengatasi Katarak

Untuk mengatasi katarak pada tahap awal, Anda dapat menggunakan beberapa alat bantu, seperti kacamata dengan ukuran terbaru, loupe (kaca pembesar), atau pencahayaan yang lebih terang untuk meningkatkan penglihatan sementara.

Namun, jika katarak sudah berkembang cukup parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, pembedahan bisa menjadi pilihan yang perlu dipertimbangkan.

Banyak orang menganggap penurunan penglihatan sebagai bagian dari penuaan yang tidak bisa dihindari. Padahal, operasi katarak adalah prosedur yang relatif sederhana dan tidak terlalu menyakitkan yang bisa membantu mengembalikan penglihatan.

Selama prosedur, dokter akan mengangkat lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa intraokular (IOL) yang bening. Saat ini, lensa intraokular (IOL) dengan desain baru sedang dikembangkan untuk memberikan manfaat lebih bagi pasien.

IOL multifokal memungkinkan Anda melihat dengan jelas pada berbagai jarak, baik jauh maupun dekat. Ada juga IOL yang dapat melindungi mata dari radiasi sinar ultraviolet dan sinar biru yang dapat merusak retina.

Baca Juga: 8 Gejala Mata Katarak yang Wajib Anda Tahu!

Itu dia informasi mengenai cara mencegah katarak yang bisa Anda lakukan. Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar katarak atau ingin mempertimbangkan menjalani operasi katarak, Anda dapat mengunjungi Ciputra SMG Eye Clinic.

Di klinik ini, Anda akan mendapatkan layanan profesional dari dokter spesialis mata berpengalaman. Klinik ini menyediakan konsultasi lengkap mengenai penanganan katarak dan pilihan pengobatan terbaik untuk kondisi Anda.

Dengan fasilitas modern, Ciputra SMG Eye Clinic siap membantu Anda mendapatkan penglihatan yang lebih baik.

Telah direview oleh dr. Yudisianil E. Kamal SpM(K)

Source:

  • All About Vision. What Is a Cataract?. November 2024.
  • Verrywell Health. 10 Ways to Prevent Cataracts Naturally. November 2024.
katarak
Read more
  • Published in Katarak
No Comments

Katarak Diabetik, Komplikasi Diabetes pada Penglihatan

Selasa, 24 September 2024 by Defa
Katarak Diabetik, Komplikasi Diabetes pada Gangguan Penglihatan

Katarak diabetik adalah kondisi di mana lensa mata keruh akibat diabetes sehingga mengakibatkan penurunan penglihatan. Ini terjadi karena kadar gula darah tinggi yang merusak protein lensa.

Salah satu komplikasi serius yang sering terkait dengan diabetes adalah katarak diabetik. Meskipun sering kali terjadi tanpa disadari, mengetahui gejala, penyebab, serta cara mengobatinya menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan mata Anda. Untuk itu, simak artikel ini sampai selesai.

Gejala Katarak Diabetik

Katarak diabetik adalah salah satu komplikasi serius yang dapat terjadi pada mata akibat diabetes. Anda perlu mengetahui gejala penyakit ini untuk mencegah perkembangan katarak agar tidak parah .

1. Penglihatan Kabur atau Berkabut

Salah satu gejala paling umum dari katarak diabetik adalah penglihatan menjadi kabur atau terasa seperti melihat melalui awan. Lensa mata yang keruh menyebabkan cahaya tidak bisa mencapai retina dengan jelas sehingga penglihatan menjadi kabur.

Baca Juga: Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak, Jangan Keliru!

2. Sensitivitas Terhadap Cahaya

Mata Anda mungkin menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, terutama cahaya terang. Cahaya yang biasanya tidak mengganggu sekarang mungkin terasa menyilaukan dan menyebabkan ketidaknyamanan.

3. Perubahan dalam Warna dan Kontras

Anda mungkin melihat perubahan pada persepsi warna atau kesulitan membedakan warna yang berdekatan. Kontras antara objek dan latar belakang juga mungkin menjadi kurang jelas.

Katarak juga dapat menyebabkan kehilangan kemampuan Anda untuk membedakan antara objek dan latar belakang yang memiliki kontras rendah, seperti huruf pada halaman buku atau trotoar pada jalanan.

4. Kesulitan Melihat pada Malam Hari

Katarak diabetik dapat mengganggu kemampuan Anda melihat di kondisi pencahayaan rendah atau malam hari. Mata mungkin kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan pencahayaan.

5. Perubahan Frekuensi Pergantian Kacamata

Jika Anda merasa perlu mengganti kacamata lebih sering daripada biasanya, ini bisa menjadi tanda adanya perubahan dalam kemampuan penglihatan Anda akibat katarak diabetik.

6. Ketidaknyamanan Mata

Mata akan terasa gatal, merah, kering, atau teriritasi lebih sering daripada biasanya. Ini bisa disebabkan oleh perubahan dalam komposisi air mata yang disebabkan oleh katarak.

7. Perubahan Bentuk Pupil

Pupil (bagian tengah mata yang mengatur masuknya cahaya) mungkin terlihat berbeda dalam ukuran atau bentuk ketika terpapar cahaya. Ini bisa menjadi tanda adanya katarak yang berkembang.

Penyebab Katarak Diabetik

Katarak diabetik dapat terjadi karena dua faktor, yaitu kerusakan pembuluh darah di mata dan pembengkakan cairan di antara lensa mata dan kornea.

Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Kerusakan Pembuluh Darah

Salah satu dampak yang sering diakibatkan oleh diabetes adalah kerusakan pada pembuluh darah disebut retinopati diabetik. Retinopati diabetik terjadi ketika pembuluh darah di lapisan retina, bagian mata yang peka cahaya, mengalami kerusakan dan peradangan.

Ketika pembuluh darah ini rusak, suplai darah dan oksigen ke area sekitarnya bisa terganggu. Kondisi ini dapat menyebabkan berkurangnya kesehatan lensa mata karena tidak mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen.

Pada akhirnya berkontribusi pada perkembangan katarak diabetik. Selain itu, kerusakan pembuluh darah juga dapat menyebabkan perdarahan dalam mata, yang dapat mempercepat pembentukan katarak.

Baca Juga: Katarak pada Anak yang Perlu Diwaspadai

2. Pembengkakan Cairan di Antara Lensa Mata dan Kornea

Diabetes dapat memengaruhi keseimbangan cairan di dalam mata, terutama di daerah di antara lensa mata dan kornea (bagian transparan di depan mata). Jika cairan mulai terakumulasi atau bengkak di wilayah ini, perubahan keseimbangan refraksi mata dapat terjadi.

Ini berarti bahwa fokus cahaya pada retina bisa terganggu, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan dalam penglihatan.

Pembengkakan cairan juga dapat memengaruhi kejelasan lensa mata, yang menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada pembentukan katarak diabetik.

Faktor Risiko Katarak Diabetik

Faktor risiko katarak pada diabetes adalah usia yang lebih tua, durasi diabetes yang lama, dan pengendalian metabolisme yang menurun.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), 32% dari orang dewasa yang berusia 45 tahun ke atas dan memiliki diabetes juga menderita katarak.

Orang yang berusia di atas 65 tahun dengan diabetes memiliki dua kali lebih besar kemungkinan untuk mengalami katarak dibandingkan dengan orang seusia tanpa diabetes.

Sedangkan orang yang berusia di bawah 65 tahun dengan diabetes memiliki tiga hingga empat kali lebih besar kemungkinan untuk alami katarak dibandingkan dengan orang seusia yang tidak memiliki kondisi diabetes.

Apakah Operasi Katarak Diabetik Perlu Dilakukan?

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dokter dapat menentukan apakah katarak diabetik memerlukan pembedahan.

Jika katarak tidak menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah dan dapat dicegah dengan mengontrol gula darah, pembedahan biasanya tidak diperlukan.

Penderita diabetes juga bisa memakai kacamata untuk memperbaiki penglihatan. Operasi katarak akan direkomendasikan oleh dokter bila penglihatan berkurang secara signifikan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Jika Anda juga memiliki gejala lain seperti sakit kepala atau sulit berkonsentrasi, dokter mungkin mempertimbangkan untuk menjalani operasi.

Menurut American Association of Ophthalmologists, pada operasi katarak dokter akan mengangkat lensa yang kekeruhan dan mengganti dengan lensa tanam yang jernih.

Cara Mencegah Katarak Diabetik

Beberapa cara yang dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko katarak diabetik:

  • Kendalikan kadar gula darah
  • Lakukan pemeriksaan mata rutin
  • Jaga kesehatan umum
  • Hindari merokok dan minum alkohol
  • Pantau tekanan darah dan kolesterol
  • Gunakan kacamata pelindung
  • Kendalikan diabetes
  • Konsumsi makanan sehat

Penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi mata, termasuk katarak diabetes. Komplikasi ini dapat dicegah dengan pengobatan dini, pengendalian gula darah serta gaya hidup yang sehat.

Jika tidak dilakukan dengan tepat dan cepat, komplikasi akan semakin sulit ditangani. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk menyadari risiko ini sejak dini.

Baca Juga: Terobosan Terkini-Layanan Katarak Mata di Surabaya

Jika Anda tertarik untuk menjalani tindakan operasi katarak, Ciputra SMG Eye Clinic adalah pilihan yang tepat.

Klinik ini menawarkan layanan bedah mata dengan teknologi terkini, pilihan bervariasi lensa premium, dan didukung oleh tim dokter mata yang berpengalaman dan tersertifikasi.

Dengan fokus pada keselamatan dan kenyamanan pasien, Ciputra SMG Eye Clinic berkomitmen untuk memberikan perawatan mata terbaik dan hasil penglihatan optimal. Kunjungi Ciputra SMG Eye Clinic untuk konsultasi lebih lanjut dan mulailah perjalanan Anda menuju penglihatan yang lebih baik.

Telah direview oleh dr. Ika Citra Susanti, Sp.M

Source:

  • Medical News Today. Cataracts and Diabetes: A Guide. Diakses 2024.
  • World Journal of Diabetes. Cataract in Diabetes Mellitus. Diakses 2024.
kesehatan mata
Read more
  • Published in Katarak
No Comments

Katarak pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Selasa, 31 Oktober 2023 by Devi
Katarak pada Anak

Umumnya, katarak sering dialami oleh orang tua. Tak menutup kemungkinan juga terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Meskipun katarak jarang terjadi pada anak-anak. Namun, beberapa bayi atau anak-anak bisa mengalami katarak. Lantas, bagaimana ciri-ciri mata katarak pada anak? Pelajari ulasan berikut!

Baca Juga: Katarak Kongenital pada Bayi

Katarak pada Anak

Katarak pada anak adalah kondisi di mana terjadi perubahan pada lensa mata yang mengakibatkan penglihatan menjadi buram atau terganggu. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua mata anak. Ada dua jenis utama katarak pada anak, yaitu katarak kongenital dan katarak yang baru berkembang setelah bayi lahir.

Katarak kongenital adalah katarak yang hadir sejak bayi lahir atau muncul dalam beberapa bulan setelah lahir. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor genetik atau perkembangan yang tidak normal selama kehamilan

Selain katarak kongenital, anak-anak juga dapat mengalami katarak yang didapat, yang berkembang setelah lahir akibat berbagai faktor. Beberapa penyebab katarak yang didapat pada anak meliputi cedera pada mata, infeksi, penyakit genetik, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Katarak yang didapat juga dapat terjadi pada anak yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti diabetes atau gangguan metabolik.

Katarak pada anak dapat memengaruhi satu atau kedua mata anak. Anak-anak dengan katarak yang tidak diobati atau ditangani serius, secara visual menghadapi kebutaan seumur hidup. Kondisi ini akan mengganggu tumbuh kembang dan kualitas hidup mereka.

Ciri-Ciri Mata Katarak pada Anak

Gejala katarak akan berbeda untuk setiap anak. Ciri-ciri mata katarak pada anak dapat mencangkup sebagai berikut:

  • Pupil tampak putih tidak seperti pada umumnya
  • Gerakan mata tidak dapat terkontrol (nistagmus)
  • Penglihatan berwarna atau buram
  • Kesulitan melihat
  • Lampu yang terlihat terlalu terang atau silau
  • Melihat lingkaran cahaya di sekitar objek

Jika ada keluhan yang menyerupai ciri mata katarak pada anak segera bicarakan dengan dokter spesialis mata untuk diagnosis. Gejala katarak juga terlihat menyerupai masalah kesehatan lain.

Baca Juga: Apakah Bisa Operasi Katarak Dijamin Asuransi Kesehatan?

Penyebab Katarak pada Bayi dan Anak

Penyebab katarak pada setiap anak dapat bervariasi. Ada anak yang sudah mendapatkan katarak setelah dilahirkan biasa disebut sebagai katarak bawaan atau katarak kongenital. Faktor genetik dan down syndrome menjadi penyebab katarak bawaan.

Sementara penyebab katarak lainnya karena interaksi abnormal pada protein yang menggumpal atau terbentuk daerah berawan pada mata. Adapun beberapa kemungkinan lain penyebab katarak meliputi:

1. Trauma pada Mata

Penyebab katarak traumatis karena cedera pada mata akibat kecelakaan atau insiden yang melibatkan benda-benda tajam. Umumnya cedera lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Terdapat dua jenis cedera pada mata, yakni cedera terbuka dan cedera tertutup. Cedera terbuka pada mata terjadi ketika ada luka pada permukaan mata atau kelopak mata yang dapat mengakibatkan masuknya benda asing ke dalam mata.

Contoh penyebab cedera terbuka yang umum adalah cedera dengan busur atau anak panah, cedera logam, kayu, batu, atau petasan. Cedera terbuka dapat merusak lensa mata dan menyebabkan perkembangan katarak.

Sementara cedera tertutup pada mata terjadi tanpa ada luka terbuka pada permukaan mata atau kelopak mata. Cedera ini biasanya disebabkan oleh benturan atau trauma langsung pada mata, misalnya dari pukulan atau benda yang memukul mata.

Cedera tertutup juga dapat merusak lensa mata dan menyebabkan katarak pada anak. Dalam kedua jenis cedera mata tersebut, kerusakan pada lensa mata dapat mengakibatkan pembentukan katarak. Katarak dapat terjadi akibat kerusakan pada protein-protein dalam lensa mata yang mengakibatkan penglihatan menjadi buram (kekeruhan pada lensa tersebut).

Katarak pada Anak

Pemeriksaan mata dilakukan untuk menegakkan diagnosis katarak dan menilai tingkat keparahan katarak.

2. Diabetes atau Penyakit Metabolik Lain

Tahukah Anda, diabetes atau penyakit metabolik lainnya dapat menyebabkan pembentukan katarak pada anak. Ketika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik, gula juga dapat mengendap pada lensa mata dan mengganggu keseimbangan cairan dan nutrisi pada lensa tersebut. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan katarak metabolik.

Anak-anak dengan diabetes yang bergantung pada insulin dan memiliki kontrol gula darah yang buruk atau gejala diabetes yang berkepanjangan sebelum diagnosis memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan katarak metabolik. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur pada semua anak yang menderita diabetes, terutama jika mereka mengalami gejala penglihatan kabur atau kekeruhan pada lensa mata.

Jika katarak metabolik menyebabkan penurunan penglihatan yang signifikan atau mengganggu kualitas hidup anak, operasi katarak dapat dipertimbangkan. Komplikasi dari pengobatan penyakit, seperti rheumatoid arthritis, terapi radiasi setelah kanker juga memengaruhi gangguan penglihatan.

Baca Juga: Biaya Operasi Katarak di Ciputra SMG Eye Clinic

Jenis Katarak pada Anak

Katarak ringan biasanya tidak memengaruhi penglihatan. Sementara katarak lain yang lebih progresif dapat menyebabkan masalah penglihatan pada anak-anak. Katarak pada lansia disebabkan karena penuaan. Lain halnya dengan katarak pada anak yang mungkin memiliki jenis katarak lain termasuk:

  • Katarak kongenital: Juga dikenal sebagai katarak masa kanak-kanak, terjadi pada saat bayi dilahirkan atau pada usia dini. Katarak kongenital biasanya terjadi di kedua mata anak. Penyebabnya dapat berkaitan dengan faktor genetik, metabolisme, hormonal, atau kromosom, seperti Sindrom Down.
  • Katarak sekunder: Katarak sekunder terjadi sebagai akibat dari komplikasi penyakit lain, seperti diabetes atau masalah mata lainnya. Misalnya, anak yang menderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat mengembangkan katarak sekunder.
  • Katarak traumatis: Katarak traumatis terjadi akibat cedera pada mata, setelah mata anak mengalami luka. Katarak traumatis sering terjadi pada anak laki-laki, terutama akibat benturan benda tajam atau tumpul pada mata.
  • Katarak radiasi: Katarak radiasi terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi dalam jangka panjang. Paparan radiasi yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada retina dan memicu perkembangan katarak

Baca Juga: 8 Gejala Mata Katarak yang Wajib Anda Tahu!

Skrining Katarak pada Anak

Skrining katarak pada anak dapat dilakukan di klinik khusus mata. Beberapa yang dilakukan selama pemeriksaan meliputi:

  • Pemeriksaan riwayat kesehatan: Petugas medis akan menanyakan riwayat kesehatan anak. Pemeriksaan ketajaman visual: Mereka perlu melakukan pemeriksaan visual secara menyeluruh termasuk ketajaman visual untuk mengukur sejauh mana anak dapat melihat dengan jelas pada jarak tertentu.
  • Pemeriksaan pupil: Dengan melebarkan pupil anak menggunakan tetes mata atau obat lainnya untuk melihat dengan lebih baik bagian dalam mata, termasuk lensa mata, retina, dan saraf optik. Pemeriksaan ini dapat membantu dalam menegakkan diagnosis katarak dan menilai tingkat keparahan katarak.
  • Pemeriksaan segmen anterior: Pemeriksaan segmen anterior mata untuk mencari kelainan, termasuk opasitas lenticular yang dapat mengindikasikan katarak. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat seperti slit-lamp examination.
  • Pemeriksaan pupil dilatasi: Jika diperlukan, dokter dapat memutuskan untuk melebarkan pupil anak dengan menggunakan tetes mata atau obat lainnya seperti homatropin. Hal ini memungkinkan dokter untuk melihat struktur mata dengan lebih baik.

Selama skrining, penting bagi anak untuk merasa nyaman dan tidak takut. Ibu dapat memangku anak untuk memberikan kenyamanan dan dukungan. Jika ada ketidakmampuan anak dalam memusatkan penglihatan atau mengikuti objek pada usia yang seharusnya mampu melakukannya, sebaiknya segera beritahu dokter.

Setelah skrining selesai dan hasilnya dievaluasi, dokter akan memberikan rekomendasi perawatan yang sesuai berdasarkan gejala, usia, dan kesehatan keseluruhan anak. Jika ditemukan adanya katarak, dokter mata akan memberikan penanganan dan pengobatan yang tepat, termasuk kemungkinan operasi katarak jika diperlukan.

Telah direview oleh dr. Syenny Budi Handoko, SpM

Source:

  • Katarak Pediatrik-American Academy of Ophthalmology
  • Katarak Anak-National Library of Medicine
  • Katarak Pediatrik: Gambaran Umum
  • Katarak pada Anak-anak
ciri katarakciri-ciri katarakkatarak pada anak
Read more
  • Published in Katarak
No Comments

Degenerasi Makula Terkait Usia, Gejala hingga Pengobatan

Senin, 10 Juli 2023 by Defa
Degenerasi Makula

Degenerasi makula adalah gangguan pada makula yang menyebabkan penurunan penglihatan sentral, umumnya menyerang orang di atas usia 50 tahun. Gejala utamanya meliputi penglihatan kabur, kesulitan membaca, dan munculnya area gelap di tengah penglihatan. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Degenerasi makula menjadi salah satu kondisi mata yang sering kali tidak disadari hingga penglihatan mulai terganggu. Penyakit ini kerap menyerang individu usia lanjut sehingga membuat mereka sulit untuk menikmati aktivitas sehari-hari seperti membaca atau melihat wajah orang terdekat.

Meski tidak menyebabkan kebutaan total, degenerasi makula dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Namun, banyak orang yang belum menyadari bahaya penyakit ini hingga terlambat.

Apa Itu Degenerasi Makula?

Degenerasi makula adalah gangguan penglihatan yang umum menyerang lansia, terutama seseorang yang berusia 50 tahun ke atas. Kondisi ini memengaruhi makula, bagian tengah retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan pusat yang tajam.

Makula memainkan peran penting dalam aktivitas sehari-hari seperti membaca, mengemudi, dan mengenali wajah. Penyakit ini menyebabkan hilangnya penglihatan di bagian tengah lapangan pandang.

Pada beberapa orang, kondisi ini berkembang secara perlahan, sementara pada orang lain bisa terjadi lebih cepat. Gejala awal sering kali ringan atau tidak jelas sehingga sulit dideteksi.

Karena itu, banyak yang menganggap perubahan penglihatan ini sebagai bagian dari proses penuaan alami. Penting untuk menyadari bahwa perubahan tersebut bisa menjadi tanda penyakit ini dan pemeriksaan mata secara rutin sangat disarankan untuk mendeteksi masalah ini sejak dini.

Baca Juga: Katarak Diabetik, Komplikasi Diabetes pada Penglihatan

Apa Saja Jenis Degenerasi Makula?

Penyakit ini termasuk dalam penyakit progresif yang kondisinya dapat bertambah buruk dari waktu ke waktu. Degenerasi makula dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan gejalanya, meliputi:

1. Degenerasi Makula Kering

Jenis penyakit yang kering berkembang melalui tiga tahap, yaitu awal, menengah, dan lanjut. Penyakit ini ditandai dengan penumpukan endapan kuning yang disebut drusen di bawah lapisan makula.

Pada tahap awal, drusen kecil mungkin tidak memengaruhi penglihatan. Namun, saat drusen membesar dan jumlahnya bertambah, penglihatan bisa mulai terganggu.

Drusen yang besar dan banyak dapat mengganggu fungsi sel-sel peka cahaya di makula yang bertanggung jawab untuk penglihatan tajam di bagian tengah. Akibatnya, penglihatan menjadi buram, distorsi muncul, ketajaman penglihatan menurun, dan aktivitas sehari-hari seperti membaca, mengemudi, atau mengenali wajah menjadi sulit.

Seiring waktu, sel-sel peka cahaya di makula dapat menipis atau mati menyebabkan penurunan penglihatan sentral yang lebih serius. Proses ini biasanya terjadi perlahan selama bertahun-tahun dan tingkat keparahan gejalanya dapat bervariasi pada setiap individu.

2. Degenerasi Makula Basah

Degenerasi makula basah terjadi ketika pembuluh darah yang tidak normal tumbuh di bawah makula, bagian penting dari retina. Pembuluh darah ini rapuh dan sering bocor, menyebabkan darah dan cairan merembes ke dalam lapisan retina.

Kebocoran ini dapat menyebabkan jaringan makula rusak dan membentuk bekas luka, yang mengakibatkan gangguan atau bahkan hilangnya penglihatan sentral secara permanen. Penderita biasanya mengalami titik buta atau area kosong di tengah penglihatan mereka.

Jenis ini berkembang lebih cepat dibandingkan dengan degenerasi makula kering. Dalam beberapa kasus, pertumbuhan pembuluh darah abnormal bisa terjadi dengan cepat sehingga kerusakan retina dapat terjadi dalam waktu singkat.

Karena itulah, jenis ini dianggap lebih serius dan memerlukan perawatan segera.

Gejala Umum Degenerasi Makula

Berikut gejala umum yang sering terkait dengan degenerasi makula terkait usia (age-related macular degeneration/AMD). Namun, tidak semua orang memiliki gejala yang sama, gejalanya meliputi:

  • Penglihatan buram atau kabur.
  • Kesulitan mengenali wajah seseorang.
  • Garis lurus tampak bergelombang (distorsi garis lurus).
  • Ada bagian gelap, kosong, atau titik buta yang muncul di tengah penglihatan.
  • Kehilangan penglihatan sentral yang mengganggu aktivitas/pekerjaan.

Selain poin-poin di atas, kehadiran drusen yang merupakan endapan kuning di bagian retina dapat menjadi tanda awal yang sering terlihat pada degenerasi makula terkait usia.

Dokter mata dapat mengidentifikasi adanya drusen selama pemeriksaan mata rutin dan kehadirannya dapat menunjukkan risiko yang lebih tinggi terhadap perkembangan AMD yang lebih parah.

Faktor Risiko Berkembangnya Degenerasi Makula

Penyebab pasti degenerasi makula masih belum diketahui dengan pasti. Namun, beberapa faktor genetik dan lingkungan telah diidentifikasi sebagai faktor yang memengaruhi perkembangan penyakit ini terkait usia (age-related macular degeneration/AMD) meliputi:

  • Berusia 50 tahu ke atas
  • Kebiasaan merokok
  • Tekanan darah tinggi
  • Riwayat dari keluarga

Diagnosis Degenerasi Makula

Terkadang gejala penyakit ini terkait usia menyerupai gangguan mata lainnya. Jadi untuk memastikannya, Anda perlu berbicara dengan profesional perawatan mata untuk diganosis.

Dokter akan melihat riwayat medis lengkap dan pemeriksaan mata. Ada beberapa tes yang perlu Anda lakukan agar dokter dapat mendiagnosis penyakit, meliputi:

  • Tes Ketajaman Visual: Dilakukan untuk mengukur kemampuan penglihatan pada berbagai jarak. Biasanya, Anda diminta membaca huruf atau angka pada jadwal visual.
  • Pelebaran Pupil: Dokter memberikan obat tetes mata untuk memperlebar pupil. Hal ini membantu dokter melihat ke dalam mata dengan lebih jelas.
  • Tes Amsler Grid: Garis amsler membantu Anda untuk melihat kisi-kisi dan melaporkan jika ada bagian yang terdistorsi, kabur, atau kosong. Ini membantu mendeteksi perubahan penglihatan sentral yang mungkin terjadi pada degenerasi makula.

Selain tes di atas, ada juga tes pencitraan yang penting untuk mendiagnosis dan mengamati perkembangan penyakit ini terkait usia. Beberapa di antaranya adalah:

  • Optical Coherence Tomography (OCT): Tes ini menggunakan teknologi pencitraan non-invasif untuk mendapatkan gambar detail lapisan retina dan makula. Ini membantu dokter melihat ketebalan lapisan-lapisan di mata dan mendeteksi perubahan yang terjadi pada makula.
  • Fluorescein Angiography: Pemeriksaan ini melibatkan penyuntikan pewarna khusus ke dalam pembuluh darah di lengan Anda, dan kemudian gambar-gambar yang diambil saat pewarnaan melalui pembuluh darah di mata. Prosedur ini membantu dokter mengevaluasi apakah ada pembuluh darah abnormal, bocor, atau berdarah di makula.

Baca Juga: 5 Manfaat Operasi Katarak dan Rasakan Keuntungannya

Pengobatan Degenerasi Makula

Berikut adalah beberapa pilihan perawatan yang dapat dipertimbangkan:

Perawatan untuk Degenerasi Makula Kering:

  • Suplemen vitamin: Mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin C, vitamin E, zinc, lutein, dan zeaxanthin dapat membantu melambatkan perkembangan penyakit ini. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengambil suplemen ini, karena dosis dan jenisnya dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu.

Perawatan untuk Degenerasi Makula Basah:

  • Obat anti-angiogenesis: Obat ini biasanya diberikan melalui suntikan langsung ke mata untuk menghentikan pertumbuhan pembuluh darah abnormal yang menyebabkan jenis basah. Obat ini membantu mengurangi kebocoran dan perdarahan pada makula.
  • Terapi laser: Pada beberapa kasus, terapi laser dapat digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah abnormal yang menyebabkan kebocoran. Prosedur ini membantu memperlambat perkembangan degenerasi makula basah.

Komplikasi Degenerasi Makula

Orang yang mengalami penyakit ini hingga kehilangan penglihatan sentral memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi dan merasa terisolasi secara sosial. Kehilangan penglihatan yang parah juga bisa menyebabkan munculnya halusinasi visual yang dikenal sebagai sindrom Charles Bonnet.

Degenerasi makula kering dapat berkembang menjadi jenis basah yang jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kehilangan penglihatan total dengan cepat.

Cara Mencegah Degenerasi Makula

Penting untuk rutin memeriksakan mata agar tanda-tanda awal penyakit ini bisa terdeteksi. Ada beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini:

  • Kelola kondisi kesehatan secara menyeluruh. Jika Anda memiliki penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, pastikan Anda mengikuti anjuran dokter dan rutin minum obat sesuai resep.
  • Hindari merokok. Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan yang tidak merokok. Jika Anda kesulitan berhenti, mintalah bantuan dari tenaga medis.
  • Jaga berat badan dan rutin berolahraga. Jika berat badan Anda berlebih, cobalah mengurangi asupan kalori dan tingkatkan aktivitas fisik setiap hari.
  • Konsumsi makanan yang kaya buah dan sayur. Buah dan sayuran mengandung vitamin antioksidan yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit ini.
  • Konsumsi ikan. Ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang bisa menurunkan risiko penyakit ini. Anda juga bisa mendapatkan omega-3 dari kacang-kacangan seperti walnut.

Baca Juga: Jenis Operasi Katarak Mana yang Tepat untuk Anda?

Itu dia informasi mengenai degenerasi makula. Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar penyakit ini, Anda dapat mengunjungi Ciputra SMG Eye Clinic.

Di klinik ini, Anda akan mendapatkan layanan profesional dari dokter spesialis mata berpengalaman. Klinik ini menyediakan konsultasi lengkap mengenai penanganan masalah kesehatan mata dan pilihan pengobatan terbaik untuk kondisi Anda.

Dengan fasilitas modern, Ciputra SMG Eye Clinic siap membantu Anda mendapatkan penglihatan yang lebih baik.

Telah direview oleh dr. Amir Shidik, Sp.M(K)

Source:

  • WebMD. Age-Related Macular Degeneration (AMD). Januari 2025.
  • Cleveland Clinic. Macular Degeneration. Januari 2025
katarak
Read more
  • Published in Katarak
No Comments

Terobosan Terkini-Layanan Katarak Mata di Surabaya

Jumat, 24 Februari 2023 by Devi
Terobosan Terkini-Layanan Katarak Mata di Surabaya

Beranda » Katarak[vc_row][vc_column][vc_custom_heading text=”Terobosan Terkini-Layanan Katarak Mata di Surabaya” font_container=”tag:h1|font_size:50px|text_align:left|line_height:45px” use_theme_fonts=”yes” css_animation=”none”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_custom_heading text=”Ciputra SMG Eye Clinic telah hadir di Surabaya dengan layanan Katarak.” font_container=”tag:h2|font_size:25px|text_align:left|line_height:35px” google_fonts=”font_family:ABeeZee%3Aregular%2Citalic|font_style:400%20regular%3A400%3Anormal” css_animation=”none” el_class=”h2-subhead”][/vc_column][/vc_row][vc_row content_placement=”middle” el_class=”showon-Mobile”][vc_column width=”1/2″][vc_gallery interval=”3″ images=”13008,9731,9733″ img_size=”full”][/vc_column][vc_column width=”1/2″][vc_column_text el_class=”mobile-first-text”]Ciputra SMG Eye Clinic merupakan klinik spesialisasi di bidang LASIK yang bekerja sama dengan Singapore Medical Group (SMG). Selain LASIK, Layanan Katarak kami juga sudah hadir di Surabaya dengan konsep modern dan memiliki layanan standar internasional untuk mengukur kualitas tindakan katarak.

Dokter-dokter spesialis mata senior yang sudah terlatih dan terampil di bidangnya akan menangani tindakan katarak. Layanan Katarak di Ciputra SMG Eye Clinic Surabaya membantu penglihatan pasien dapat kembali sepenuhnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Dengan adanya layanan katarak di Ciputra SMG Eye Clinic, Surabaya. Kami berharap dapat membantu dan memudahkan Anda memiliki pilihan lokasi untuk menyembuhkan lensa mata yang keruh.

Inilah yang Anda tunggu-tunggu! Layanan katarak dengan teknologi paling terkini hadir di Surabaya hanya untuk Anda[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_custom_heading text=”LAYANAN KATARAK: DENGAN THE NEW CENTURION VISION SYSTEM” font_container=”tag:h2|font_size:35px|text_align:left|line_height:45px” use_theme_fonts=”yes” el_class=”relex-green”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Layanan Katarak di Ciputra SMG Eye Clinic Surabaya menggunakan teknologi The New CENTURION Vision System yang mana satu-satunya mesin Phaco canggih dengan berbagai kelebihan meliputi:

  • Sistem otomatis
  • Ultrasonic Phaco membantu memecah lensa yang keruh
  • Pasien tidak memerlukan jahitan
  • Pasien dapat melakukan kegiatan seperti biasa pada keesokan harinya

Metode operasi katarak fakoemulsifikasi yang digunakan juga lebih aman dengan standar emas prosedur, memiliki sayatan yang lebih kecil 3 mm, tanpa adanya jahitan sehingga periode penyembuhan pasca operasi lebih cepat.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_custom_heading text=”Dokter Ciputra Lasik Center (Surabaya)” font_container=”tag:h2|text_align:left|color:%23007858″ use_theme_fonts=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row css=”.vc_custom_1618810185607{margin-right: 10px !important;margin-bottom: 30px !important;margin-left: 10px !important;}”][vc_column width=”1/3″][vc_single_image image=”9827″ img_size=”200×225″ alignment=”center” style=”vc_box_shadow_border_circle_2″][vc_custom_heading text=”dr. Ratna Parma Jaya, SpM” font_container=”tag:h2|font_size:16|text_align:center|color:%23007858″ use_theme_fonts=”yes” el_class=”doctor_name”][vc_btn title=”Buat Janji Online” style=”flat” shape=”square” color=”success” align=”center” link=”url:https%3A%2F%2Fciputra.as.me%2Fcsec-surabaya-cws%3Ffield%3A7383708%3Dwebsitekatpage||target:%20_blank|”][/vc_column][vc_column width=”1/3″][vc_single_image image=”9829″ img_size=”200×225″ alignment=”center” style=”vc_box_shadow_border_circle_2″][vc_custom_heading text=”dr. Syenny Budi Handoko, SpM” font_container=”tag:h2|font_size:16|text_align:center|color:%23007858″ use_theme_fonts=”yes” el_class=”doctor_name”][vc_btn title=”Buat Janji Online” style=”flat” shape=”square” color=”success” align=”center” link=”url:https%3A%2F%2Fciputra.as.me%2Fcsec-surabaya-cws%3Ffield%3A7383708%3Dwebsitekatpage||target:%20_blank|”][/vc_column][/vc_row][vc_row css=”.vc_custom_1618810185607{margin-right: 10px !important;margin-bottom: 30px !important;margin-left: 10px !important;}”][vc_column width=”1/3″][vc_single_image image=”9825″ img_size=”200×225″ alignment=”center” style=”vc_box_shadow_border_circle_2″][vc_custom_heading text=”dr. Dianawati Koesoemowardani, SpM” font_container=”tag:h2|font_size:16|text_align:center|color:%23007858″ use_theme_fonts=”yes” el_class=”doctor_name”][vc_btn title=”Buat Janji Online” style=”flat” shape=”square” color=”success” align=”center” link=”url:https%3A%2F%2Fciputra.as.me%2Fcsec-surabaya-cws%3Ffield%3A7383708%3Dwebsitekatpage||target:%20_blank|”][/vc_column][vc_column width=”1/3″][vc_single_image image=”11534″ img_size=”200×225″ alignment=”center” style=”vc_box_shadow_border_circle_2″][vc_custom_heading text=”dr. Dimas Setya Adinugraha, SpM” font_container=”tag:h2|font_size:16|text_align:center|color:%23007858″ use_theme_fonts=”yes” el_class=”doctor_name”][vc_btn title=”Buat Janji Online” style=”flat” shape=”square” color=”success” align=”center” link=”url:https%3A%2F%2Fciputra.as.me%2Fcsec-surabaya-cws%3Ffield%3A7383708%3Dwebsitekatpage||target:%20_blank|”][/vc_column][/vc_row][vc_row full_width=”stretch_row_content” gap=”10″ equal_height=”yes” content_placement=”middle” bg_type=”image” parallax_style=”vcpb-vz-jquery” bg_image_new=”id^2038|url^https://ciputrasmgeyeclinic.com/wp-content/uploads/2016/11/femto-bg.jpg|caption^null|alt^FemtoLASIK|title^femto-bg|description^null” bg_image_repeat=”no-repeat” enable_overlay=”enable_overlay_value” multi_color_overlay=”uvc-multi-color-bg” css=”.vc_custom_1618810517168{margin-right: 10px !important;margin-left: 10px !important;padding-top: -20px !important;}”][vc_column width=”2/3″][vc_custom_heading text=”Dapatkan info pricelist dan harga khusus LASIK potongan hingga 7.9jt!” font_container=”tag:h1|font_size:30px|text_align:left|line_height:44px” use_theme_fonts=”yes” el_class=”white-text”][/vc_column][vc_column width=”1/3″][vc_btn title=”KLIK DISINI UNTUK MENGAMBIL PROMO” style=”flat” shape=”square” color=”danger” size=”lg” align=”center” button_block=”true” link=”url:https%3A%2F%2Fciputrasmgeyeclinic.com%2Flasik-promo%2F|title:LASIK%2FReLEx%C2%AE%20SMILE%20Quiz||”][/vc_column][/vc_row]

katrak mata surabayalayanan surabaya
Read more
  • Published in Katarak
No Comments

5 Manfaat Operasi Katarak dan Rasakan Keuntungannya

Senin, 02 Januari 2023 by Devi
manfaat operasi katarak

Ketika dokter spesialis mata mendiagnosis katarak jangan berkecil hati dahulu. Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan operasi katarak. Tindakan ini termasuk dalam prosedur yang aman dan ketika operasi selesai Anda dapat melihat dengan jelas. Yuk, pelajari lebih lanjut manfaat operasi katarak pada ulasan berikut!

Katarak menjadi penyebab umum yang mengganggu penglihatan seiring bertambahnya usia. Mengangkat katarak memiliki manfaat yang jelas untuk memulihkan penglihatan Anda. Dokter akan mengganti lensa alami Anda yang keruh dengan lensa buatan.

Lebih dari 95% dari mereka dengan mata sehat yang menjalani operasi ini mengalami penglihatan yang lebih baik setelahnya. Penglihatan Anda akan meningkat setelah operasi katarak. Objek yang Anda lihat tampak lebih jelas dan tajam. Penglihatan juga akan terus meningkat saat mata Anda sembuh. Adapun manfaat operasi katarak lainnya meliputi:

1. Memperjelas Penglihatan

Ketika katarak menghalangi penglihatan tentu banyak aspek kehidupan yang tidak dapat kita kendalikan. Pandangan menjadi buram dan tidak jelas. Kondisi ini menyebabkan Anda tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa, seperti mengemudi, membaca, berolahraga dan lainnya. Kabar baiknya, penderita katarak hidup lebih menyenangkan setelah operasi katarak. Ya, sebelum melakukan operasi, pasien dapat mendiskusikan pilihan lensa buatan dengan dokter spesialis mata. Pemilihan lensa tergantung pada kebutuhan, visi, profesi, bahkan budget seseorang. Penderita juga dapat memilih lensa premium yang memiliki banyak keunggulan, seperti mengatasi penglihatan jarak dekat, sedang, jauh, serta mengoreksi gangguan penglihatan lainnya, seperti silinder, astigmatisme.

Artinya, pasien dapat mengurangi ketergantungan terhadap kacamata untuk membantu memperjelas penglihatannya. Tanpa kacamata membuat mereka dapat melanjutkan hobi favorit, seperti menjahit, membaca, berenang, dan banyak lagi. Tindakan operasi katarak memungkinkan pasien melakukan hobi atau kegiatan lain yang tidak mereka nikmati selama bertahun-tahun. Setelah operasi katarak penglihatan menjadi lebih baik bahkan tanpa kacamata.

Baca Juga: Apakah Ada Hubungan Usia dengan Katarak?

2. Mencegah Penderita Terkena Cedera

Pandangan yang tidak jelas terutama bagi orang tua membuat seseorang memiliki risiko terkena cedera. Jatuh menjadi penyebab utama cedera yang kerap orang tua alami. Orang tua yang memakai kacamata bifokal atau multifokal ternyata dapat mengurangi sensitivitas kontras dan presepsi kedalaman yang dapat menyebabkan seseorang tersandung di tangga atau trotoar. Kebanyakan orang setelah operasi katarak tidak membutuhkan lensa multifokal. Beberapa penelitian menunjukkan pengankatan katarak dapat mengurangi risiko jatuh.

3. Mencegah Demensia

Manfaat operasi katarak lainnya membantu mencegah seseorang terkena demensia. Hubungan penglihatan dan demensia menjadi fokus penelitian terbaru. Laporan kasus terbaru, pengangkatan katarak mengurangi risiko terkena demensia.

Studi ini dilakukan lebih dari 3.000 orang dewasa yang lebih tua dengan katarak dan glaukoma selama 24 tahun. Hasilnya, mereka yang menjalani operasi katarak hanpir 30% lebih kecil kemungkinannya daripada yang lain untuk mengembangkan demensia bahkan setelah memperhitungkan tingkat pendidikan, riwayat kesehatan, ras dan akses ke layanan medis.

Baca Juga: Apakah Bisa Operasi Katarak Dijamin Asuransi Kesehatan?

4. Melindungi Kesehatan Mata

Bertambahnya usia membuat seseorang lebih rentan terganggu kesehatannya termasuk bagian mata. Mata yang berfungsi untuk melihat dapat terganggu berbagai masalah termasuk katarak. Biasanya penderita katarak tidak menutup kemungkinan memiliki risiko gangguan mata lainnya. Itulah sebabnya banyak yang memiliki satu penyakit dapat mengembangkan yang lain. Oleh karena itu, operasi katarak dapat mencegah berbagai komplikasi dan melindungi penglihatan Anda.

5. Prosedur yang Mudah dan Efektif

Tindakan operasi katarak dilakukan dengan aman dan terbukti efektif. Prosesnya pun efisien setelah tindakan operasi, Anda dapat pulang tanpa perlu rawat inap. Pastikan Anda mengikuti saran dari dokter dan melakukan perawatan pasca operasi katarak untuk mempercepat proses penyembuhan.

Katarak merupakan gangguan pada mata yang menyebabkan lensa mata keruh. Gejala yang menandai katarak, seperti penglihatan kabur, silau, penglihatan buruk di malam hari, dan lingkaran cahaya. Katarak yang terjadi pada satu atau dua mata tentu dapat mempengaruhi penglihatan Anda dan dapat mengganggu rutinitas harian. Namun, pengobatan katarak dengan operasi dapat mengatasi masalah ini. Operasi katarak menawarkan banyak manfaat bukan hanya meningkatkan penglihata saja, tetapi lebih dari itu. Dokter spesialis mata akan mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa buatan baru atau lensa intraokular/IOL. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak seputar layanan katarak konsultasikan segera dengan dokter spesialis mata berpengalaman.

Telah direview oleh dr. Syenny Budi Handoko, SpM

Source:

  • Katarak dan Glaukoma
  • Apa yang Diharapkan Dari Operasi Katarak
  • 3 Manfaat Mengejutkan dari Operasi Katarak
keuntungan operasi katarakmanfaat operasi katarakoperasi katarak
Read more
  • Published in Katarak
No Comments

Apakah Ada Hubungan Usia dengan Katarak?

Rabu, 16 November 2022 by Devi
hubungan usia dengan katarak

Kita semua tahu, salah satu faktor yang dapat memengaruhi terjadinya katarak ialah usia. Katarak lebih sering terjadi pada orang dewasa. Lantas, adakah hubungan antara usia dengan katarak? Artikel ini akan membahas hubungan umur dengan terjadinya katarak. Mari, simak selengkapnya dalam ulasan berikut!

Baca Juga: Katarak Kongenital pada Bayi

Katarak pada Orang Tua

Katarak adalah gangguan penglihatan yang terjadi akibat perubahan lensa mata dari jernih menjadi keruh. Seiring waktu bercak-bercak ini biasanya menjadi lebih besar menyebabkan penglihatan menjadi buram dan berkabut. Jika dibiarkan tanpa perawatan berujung mengalami kebutaan.

Ketika masih muda, mata kita biasanya terlihat bening seperti kaca. Sayangnya, seiring bertambahnya usia lensa mata akan menjadi buram ibaratnya seperti kaca toilet yang lambat laun kotor sehingga membatasi penglihatan kita. Katarak lebih sering terjadi pada orang dan kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Hubungan Usia dengan Katarak

Tahukah Anda? Sekitar 1 dari 5 orang di atas usia 65 tahun mengalami katarak. Katarak menjadi masalah kesehatan yang umum dari penuaan dan sering terjadi pada orang tua. Dilansir dari berbagai Studi Cross Sectional tercatat prevalensi katarak pada individu berusia 65-74 tahun sebanyak 54%. Prevalensi ini meningkat sampai 70% untuk individu di atas 75 tahun. Studi lain dari The Beaver Dam Eye Study juga menemukan sekitar 38,8% pria dan 45,9% wanita berusia lebih dari 74 tahun menderita katarak.

Tes Katarak Terkait Usia

Sama halnya dengan pengujian katarak pada umumnya. Anda akan melakukan serangkaian tes mata termasuk pemeriksaan ketajaman visual untuk mengukur seberapa baik penglihatan Anda dalam berbagai jarak. Jika ada tanda atau gejala yang menunjukkan Anda menderita katarak, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis mata untuk melakukan tes dan perawatan lainnya.

Baca Juga: Apakah Bisa Operasi Katarak Dijamin Asuransi Kesehatan?

Mengobati Katarak Terkait Usia

Jika Anda menderita katarak, dokter tidak langsung merekomendasikan tindakan operasi. Dokter akan melihat kondisi penglihatan Anda terlebih dahulu. Adapun kondisi yang wajib kita ketahui meliputi:

1. Dalam Kasus Ringan

Jika katarak Anda tidak begitu mengganggu penglihatan atau kecil, kacamata atau lensa kontak dapat membantu untuk sementara waktu. Pastikan Anda menerapkan perilaku hidup sehat untuk memperlambat pertumbuhan katarak. Jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan mata dengan dokter spesialis mata.

Mungkin saja Anda belum perlu melakukan operasi katarak untuk beberapa tahun ke depan. Pastikan juga kacamata dan lensa kontak memiliki resep terbaru dan akurat. Ini akan berguna membantu Anda mengatasi gejala katarak sampai tindakan operasi diperlukan.

2. Dalam Kasus Tertentu

Ketika kualitas hidup dan kemampuan melakukan aktivitas sudah terganggu, seperti menonton TV, membaca buku, atau mengemudi. Dokter mata akan merekomendasikan operasi katarak. Selain itu, dalam kasus tertentu bila katarak menghalangi pemeriksaan atau pengobatan penyakit mata yang berbeda, seperti degenerasi makula terkait usia atau retinopati diabetik, dokter akan menyarankan operasi.

Anda perlu melakukan operasi meskipun katarak tidak memnegaruhi kehidupan atau penglihatan Anda. Tindakan operasi akan diperlukan untuk mengangkat dan mengganti lensa yang terkena. Pembedahan menjadi satu-satunya pengobatan yang sudah terbukti efektif untuk katarak.

Baca Juga: Biaya Operasi Katarak di Ciputra SMG Eye Clinic

3. Operasi Katarak

Katarak dapat disembuhkan dengan tindakan operasi. Selama beberapa dekade telah dilakukan dengan aman dan efektif. Penderita katarak yang melakukan operasi dapat meningkatkan kemampuan penglihatan sehingga Anda dapat menjalankan aktivitas seperti biasa.

Jika Anda mempertimbangkan untuk menjalani operasi, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan atau tes mata beberapa hari sebelumnya. Petugas medis akan meminta Anda berhenti minum obat tertentu untuk sementara waktu dan berpuasa sebelum tindakan operasi. Operasi katarak sangat efisien hanya memakan waktu kurang dari 30 menit. Setelah tindakan, Anda boleh beristirahat pulang pada hari yang sama dan dokter akan menjadwalkan pemeriksaan pasca operasi.

Setelah operasi sebaiknya ada seseorang yang menemani Anda pulang dan mengemudi. Rasa tidak nyaman akan timbul sekitar 3-7 hari. Hindari menggosok atau menyentuh bagian mata hingga mengangkat sesuatu yang berat.

Jika Anda memiliki gejala, seperti penglihatan kabur, sulit melihat dalam cahaya redup, warna terlihat pudar segera mencari saran atau bantuan medis. Katarak biasanya tidak menyakitkan dan tidak membuat mata iritasi atau merah. Bagaimana tertarik mencoba operasi katarak? Yuk, konsultasikan dengan dokter kami!

Telah direview oleh dr. Syenny Budi Handoko, SpM

Source:

  • Katarak
  • Prevalensi dan Faktor Rsiko pada Katarak Terkait Usia dan Operasi pada Orang Dewasa di Atas 50 Tahun di Distrik Binhu, Wuxi, Cina
  • Katarak Terkait Usia

 

hubungan usia dengan katarakkatarak dan usiaketerkaitan katarak dengan usia
Read more
  • Published in Katarak
No Comments
  • 1
  • 2
  • 3
Artikel Terbaru
  • jenis-jenis katarak
    Jenis-jenis Katarak dan Penanganannya
  • Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
    Ini Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
  • Tanda operasi katarak gagal
    Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya
  • health talk csec pontianak februari
    Health Talk Lasik Mata Pontianak: Sharing Happy Eyes

Jakarta - Lotte Kuningan

Lotte Shopping Avenue Fl.5 Ciputra World 1 Jakarta Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5, Kuningan

Jakarta - PIM Pondok Indah

Pondok Indah Office Tower 5 Lantai 2 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah, Jakarta Selatan - 12310

Surabaya

SkyLoft SOHO Fl.8 Ciputra World Surabaya Jl. Mayjend Sungkono No.87

© 2025 All rights reserved. Ciputra SMG Eye Clinic

TOP