• Indonesia
  • English

LASIK & Katarak Center Jakarta - Klinik Mata | Ciputra SMG Eye Clinic

  • Beranda
  • Dokter Kami
  • Bebas Kaca Mata
    • Lasik Mata
    • ReLEx SMILE
    • EVO ICL
  • Apa itu Katarak?
  • FAQs
    • ReLEx® SMILE
    • FemtoLASIK
    • Katarak
    • Lifetime Protection
    • Rekomendasi Hotel
    • EVO Visian ICL
  • Testimonials
  • Berita
    • Artikel
    • Health Talks
  • Kontak

10 Cara Menjaga Kesehatan Mata agar Tetap Sehat dan Jernih

Rabu, 06 Maret 2024 by Defa
Cara Menjaga Kesehatan Mata agar Tetap Sehat dan Jernih

Menjaga kesehatan mata bisa dilakukan dengan cara rutin pemeriksaan mata, makan makanan sehat, hingga membatasi penggunaan gadget. Manfaatnya, Anda bisa terhindar dari penyakit rabun, infeksi pada mata, glaukoma, bahkan kebuataan.

Paparan sinar biru dari layar gadget, paparan sinar ultraviolet dari matahari, dan bekerja dalam pencahayaan yang kurang ideal dapat berdampak negatif pada kesehatan mata kita. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan mata dengan tepat.

Cara Menjaga Kesehatan Mata

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata, di antaranya:

1. Melakukan Pemeriksaan Mata Rutin

Pemeriksaan mata rutin merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan mata. Secara berkala menjalani pemeriksaan mata dengan dokter spesialis mata yang terpercaya dapat membantu mendeteksi secara dini potensi masalah kesehatan mata, seperti gangguan penglihatan atau penyakit mata.

Melalui pemeriksaan ini, dokter mata dapat memberikan rekomendasi terkait tatalaksana, peresepan kacamata atau lensa kontak yang sesuai, serta memberikan saran untuk memelihara kesehatan mata secara keseluruhan.

2. Penuhi Nutrisi untuk Mata

Penting untuk disadari bahwa kesehatan mata kita juga terkait erat dengan asupan nutrisi yang kita konsumsi. Makanan kaya vitamin A, seperti wortel, bayam, dan ubi jalar, dapat membantu menjaga kesehatan retina.

Sementara itu, vitamin C yang ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk dan stroberi, bersama dengan vitamin E ndan zinc dari kacang-kacangan dan biji-bijian, berperan dalam melindungi mata dari radikal bebas dan mencegah kondisi seperti degenerasi makula.

Dengan menjaga pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi, kita dapat memberikan dukungan optimal untuk kesehatan mata kita.

Baca juga: Daftar Vitamin yang Membantu Menjaga Kesehatan Mata

Cara Menjaga Kesehatan Mata agar Tetap Sehat dan Jernih

Pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendeteksi secara dini potensi masalah kesehatan mata, seperti gangguan penglihatan atau penyakit mata.

3. Batasi Penggunaan Gadget

Penggunaan gadget yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mata. Layar gadget, seperti smartphone dan komputer, menghasilkan sinar biru yang dapat menyebabkan mata lelah dan gangguan tidur. Untuk mengatasi hal ini, disarankan untuk membatasi waktu penggunaan gadget, terutama sebelum tidur.

Selain itu, perlu diterapkan kebiasaan beristirahat sejenak setiap satu atau dua jam saat bekerja di depan layar. Pilihan penggunaan filter layar atau aplikasi yang mengurangi sinar biru juga dapat membantu mengurangi dampak negatif pada mata.

4. Penggunaan Cahaya yang Cukup

Pencahayaan yang tidak memadai dapat menimbulkan ketegangan mata dan mengganggu kenyamanan visual. Penting untuk memastikan bahwa ruangan tempat Anda membaca atau bekerja memiliki pencahayaan yang cukup, sehingga mata dapat fokus dengan nyaman pada aktivitas tersebut.

Hindari pencahayaan yang terlalu redup atau terlalu terang, karena kedua kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan mata. Jika memungkinkan, manfaatkan pencahayaan alami dan atur pencahayaan buatan agar merata dan tidak menyilaukan. Dengan demikian, penggunaan mata dalam berbagai aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dengan lebih nyaman dan efisien.

5. Istirahatkan Mata

Istirahat bagi mata merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatannya, terutama bagi mereka yang sering bekerja di depan komputer atau layar gadget dalam waktu yang lama. Aturan sederhana yang dapat diterapkan adalah aturan 20-20-20, yang mengharuskan kita untuk memandang objek yang berjarak lebih dari 20 kaki selama 20 detik setiap 20 menit.

Praktik ini membantu meredakan kelelahan mata yang disebabkan oleh fokus yang berlebihan pada layar komputer atau smartphone, sehingga memberikan waktu bagi mata untuk beristirahat dan mengurangi risiko ketegangan mata.

Baca Juga: 10 Penyebab Mata Anak Bengkak, Jangan Dianggap Sepele!

6. Gunakan Kacamata Anti UV

Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit mata, termasuk katarak dan degenerasi makula. Oleh karena itu, penggunaan kacamata dengan perlindungan UV menjadi sangat penting, terutama saat berada di luar ruangan.

Kacamata ini tidak hanya melindungi mata dari efek buruk sinar UV, tetapi juga membantu mengurangi silau yang dapat merugikan penglihatan. Investasi dalam kacamata dengan perlindungan UV dapat berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan mata jangka panjang dan meminimalkan risiko gangguan mata yang disebabkan oleh paparan sinar UV.

7. Rawat Lensa Kontak dengan Baik

Jika Anda menggunakan lensa kontak sebagai alat koreksi penglihatan, perawatan yang baik menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan mata Anda. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dokter mata dan produsen lensa kontak dalam hal perawatan dan penggantian lensa.

Bersihkan lensa kontak secara teratur dengan cairam pembersih yang direkomendasikan, hindari tidur dengan lensa kontak terpasang, dan pastikan untuk mengganti lensa sesuai jadwal yang ditentukan. Dengan merawat lensa kontak dengan cermat, Anda dapat mencegah iritasi, infeksi, dan masalah mata lainnya yang dapat muncul akibat penggunaan lensa kontak yang kurang higienis.

8. Hentikan Kebiasaan Merokok

Merokok bukan hanya berdampak negatif pada sistem pernapasan, tetapi juga memiliki dampak serius pada kesehatan mata. Zat-zat kimia berbahaya dalam asap rokok dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit mata serius, seperti degenerasi makula dan katarak. Merokok juga dapat menyebabkan mata kering dan meningkatkan ketidaknyamanan.

Oleh karena itu, menghentikan kebiasaan merokok bukan hanya untuk kesehatan umum, tetapi juga untuk menjaga kesehatan mata Anda. Dengan berhenti merokok, Anda memberikan kontribusi besar dalam menjaga kejernihan penglihatan dan mencegah risiko gangguan mata yang dapat memengaruhi kualitas hidup Anda.

Baca juga: Screening Retina Mata Cegah Kerusakan Mata

9. Jangan Langsung Melihat Cahaya Terlalu Terang

Penting untuk menjaga kesehatan mata dengan berhati-hati terhadap paparan cahaya yang terlalu terang. Melihat langsung ke sumber cahaya yang menyilaukan, seperti matahari pada siang hari atau lampu yang terlalu terang, dapat menyebabkan kerusakan mata jangka pendek dan jangka panjang.

Paparan berlebihan terhadap sinar terang ini dapat merusak struktur mata, termasuk lensa dan retina sehingga menjaga jarak dan menggunakan perlindungan mata seperti kacamata hitam dengan filter ultraviolet dapat membantu mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh cahaya yang terlalu terang.

10. Bersihkan Bagian Mata Setelah Memakai Makeup

Bagi mereka yang menggunakan makeup, perawatan mata tidak hanya mencakup pemilihan produk yang aman, tetapi juga pemeliharaan kebersihan setelah penggunaan. Sisa-sisa makeup di sekitar mata dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan iritasi atau infeksi.

Oleh karena itu, penting untuk secara lembut membersihkan makeup di sekitar mata setelah penggunaan. Gunakan pembersih yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit Anda, dan pastikan untuk menghapus semua makeup dengan hati-hati. Hal ini untuk mencegah potensi masalah kesehatan mata yang dapat muncul akibat penggunaan makeup yang tidak bersih.

Baca Juga: Ketahui Mata Juling pada Anak dan Dewasa

Jika Anda mengalami keluhan pada mata, sebaiknya segera konsultasi ke dokter spesialis mata profesional di Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Di CSEC, Anda dapat melakukan perawatan rutin hingga LASIK.

Apabila Anda ingin melakukan serangkaian tersebut, bisa melihat jadwal dokter dan membuat janji lebih mudah melalui WhatsApp. Mari percayakan kesehatan mata Anda dan keluarga dengan Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC).

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

Source:

  • Cleveland Clinic. 5 Ways to Maintain Good Vision and Healthy Eyes. Diakses 2024.
  • WebMD. How to Keep Your Eyes Healthy. Diakses 2024.
kesehatan mata
Read more
  • Published in Mata
No Comments

3 Jenis Operasi Ablasio Retina dan Prosedur Pelaksanaannya

Senin, 22 Januari 2024 by Defa
Operasi Ablasio Retina

Ablasio retina (retinal detachment) adalah kondisi serius yang memengaruhi mata dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan bahkan kehilangan penglihatan total jika tidak diobati dengan cepat dan tepat. Dalam situasi ini, intervensi bedah diperlukan untuk mengembalikan retina terlepas ke posisi yang benar dan memperbaiki masalah mendasarinya. Simak penjelasan lebih lengkap mengenai prosedur operasi ablasio retina di bawah ini.

3 Jenis Operasi Ablasio Retina

Terdapat tiga jenis teknik operasi ablasio retina yang umum digunakan, yaitu pneumatik retinopeksi, scleral buckle, dan vitrektomi. Setiap teknik memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda untuk memperbaiki kondisi retina yang terlepas.

1. Pneumatik Retinopeksi

Operasi ablasio retina pneumatik retinopeksi adalah prosedur bedah untuk mengobati kondisi ablasio retina, di mana lapisan retina terlepas dari tempatnya di dalam mata. Retina adalah lapisan tipis sel-sel fotosensitif di belakang mata yang bertanggung jawab untuk menangkap cahaya dan mengirimkan sinyal visual ke otak.

Tahap operasi ablasio retina dengan teknik pneumatik retinopeksi ini bertujuan untuk mengembalikan posisi retina yang terlepas ke dinding belakang mata dan memastikan penglihatan lebih baik.

Baca Juga: Gangguan Retina Mata dan Diagnosisnya

Prosedur ablasio retina pneumatik retinopeksi melibatkan penggunaan gas berbentuk gelembung di dalam mata untuk membantu reposisi dan menempelkan kembali retina yang terlepas dengan cara memberikan tekanan.

Berikut tahap-tahap umum dari operasi ablasio retina dengan teknik pneumatik retinopeksi:

  • Persiapan Pasca Operasi

Persiapan pre operasi ablasio retina pneumatik retinopeksi merupakan langkah penting untuk memastikan kesuksesan prosedur dan pemulihan yang optimal. Dokter mata akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi mata pasien, termasuk pemeriksaan oftalmologis dan funduskopi, untuk menentukan posisi dan luas ablasio retina, serta ultrasonografi bila diperlukan.

Selain pemeriksaan fisik, pasien akan diberikan penjelasan tentang prosedur operasi, manfaat, dan risiko yang mungkin terjadi. Penggunaan tetes mata anestesi untuk menghilangkan rasa sakit selama operasi juga akan dijelaskan. Persiapan ini membantu pasien merasa lebih tenang dan siap secara mental dan emosional.

  • Penetesan Anestesi

Sebelum operasi dimulai, tetes mata anestesi akan diberikan untuk menghilangkan rasa sakit dan memastikan Anda nyaman selama prosedur.

  • Injeksi Gas Pneumatik

Dokter akan menyuntikkan gelembung gas (misalnya, gas C3F8 atau SF6) ke dalam bola mata melalui jarum kecil. Gas ini akan menempati ruang di belakang lensa mata dan mendorong retina kembali ke tempat semula.

  • Perendaman Kepala dan Posisi

Setelah injeksi gas, dokter akan memberi instruksi untuk mempertahankan posisi tertentu dengan posisi kepala menghadap ke bawah (telungkup). Kemudian, secara perlahan menjadi posisi tegak sesuai dengan letak robekan. Prosedur ini memudahkan gas mencapai area yang tepat dan membantu dalam mereposisi retina ke dinding belakang mata.

  • Penutupan Luka

Pasca tindakan, luka jarum akan menutup secara bertahan, mata Anda akan diperban atau penutup pelindung, hindari mata dari paparan air selama 3 hari. Setelah beberapa waktu, gelembung gas akan mengalami penyerapan alami oleh tubuh Anda. Selama periode ini, retina akan direposisi kembali ke tempatnya oleh gas tersebut.

2. Scleral Buckle

Operasi ablasio retina dengan scleral buckle adalah prosedur bedah dengan menempatkan sabuk lentur dari bagian luar sklera mata (bagian putih mata). Sabuk lentur ini berbentuk bahan padat dan ditempatkan dengan tujuan untuk mendekatkan dinding bola mata ke retina sehingga retina dapat kembali ke posisi semula.

Jika ablasio retina sangat luas, scleral buckle akan ditempatkan mengelilingi seluruh bagian luar bola mata. Meskipun demikian, penggunaan scleral buckle tidak akan mengganggu penglihatan.

Berikut tahapan umum dari operasi ablasio retina dengan scleral buckle:

  • Anestesi

Sebelum operasi dimulai, pasien akan diberikan anestesi untuk membuatnya merasa nyaman dan bebas dari rasa sakit selama prosedur. Anestesi lokal atau umum dapat digunakan tergantung pada kebijakan dokter dan kebutuhan pasien.

Operasi Ablasio Retina

Sebelum dilakukan operasi, dokter akan meneteskan anestesi untuk menghilangkan rasa sakit.

  • Pembukaan Konjungtiva

Dokter mata akan membuat sayatan kecil pada lapisan tipis yang melapisi bola mata disebut konjungtiva untuk mengakses dinding mata (sklera).

Baca Juga: Screening Retina Mata Cegah Kerusakan Mata

  • Pemasangan Scleral Buckle

Scleral buckle adalah cincin atau sabuk fleksibel yang terbuat dari bahan seperti silikon atau bahan sintetis lainnya. Ini akan ditempatkan di sekitar bola mata dan dijahit di bawah konjungtiva di beberapa tempat. Scleral buckle berfungsi memberikan dukungan eksternal pada dinding mata (sklera) dan mengurangi tekanan di area yang tempat lepasnya retina, membantu retina kembali ke posisi seharusnya.

  • Drainase Cairan Subretina

Jika ada cairan yang terjebak di bawah retina yang terlepas (subretina), dokter dapat melakukan drainase cairan ini melalui jarum kecil atau instrumen lain yang disisipkan melalui sklera.

  • Pembekuan (Cryopexy atau Laser)

Teknik cryopexy atau laser dapat digunakan untuk membekukan atau menggumpalkan jaringan di sekitar retina yang terlepas. Hal ini membantu menyatukan retina dengan dinding mata (sklera) dan membantu mencegah terulangnya ablasio retina.

  • Penutupan Sayatan

Setelah selesai, konjungtiva dan lapisan mata lainnya akan ditutup kembali dengan jahitan halus. Proses pemulihan mungkin memerlukan beberapa minggu, dan pasien perlu mematuhi anjuran dokter mengenai pantangan aktivitas, pemakaian obat tetes mata, dan kunjungan kontrol untuk memastikan penyembuhan yang baik.

3. Vitrektomi

Operasi ablasio retina dengan vitrektomi adalah prosedur dilakukan dengan tujuan mengeluarkan vitreous dan jaringan yang menarik retina. Dokter akan menginjeksikan gas atau cairan seperti silicone oil ke mata pasien untuk menjaga agar retina tetap berada pada posisinya.

Berikut adalah tahapan umum dari operasi ablasio retina dengan vitrektomi:

  • Anestesi

Sebelum operasi dimulai, mata pasien akan diberikan anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit. Dalam beberapa kasus, anestesi umum juga dapat digunakan, tergantung pada kebijakan dan kebutuhan medis.

  • Pembuatan Sayatan

Dokter bedah mata akan membuat tiga sayatan kecil pada sklera (bagian putih mata). Ini memungkinkan akses ke bagian dalam mata untuk memulai prosedur.

  • Vitrektomi

Selama prosedur vitrektomi, dokter akan mengeluarkan melalui saluran kecil seluruh vitreous (jelly-like substance) yang mengisi rongga tengah bola mata. Pengangkatan vitreous diperlukan karena sebagian kasus ablasio retina terjadi karena vitreous menarik retina dan menyebabkan pemisahan.

  • Pelepasan Tarikan pada Retina

Setelah vitreous diangkat, dokter akan memeriksa retina dan mencari area robekan atau tarikan utama. Jika ada tarikan pada retina yang menyebabkan pemisahan, dokter akan membebaskan tarikan tersebut.

Baca Juga: Retina Mata Lihat Lebih Dalam!

  • Pemasangan Gas atau Silicone Oil

Setelah ablasio retina diperbaiki, dokter dapat memasukkan gas atau silicone oil ke dalam mata untuk membantu menopang retina kembali ke posisi normal. Gas atau silicone oil akan mengisi rongga mata yang sebelumnya diisi oleh vitreous. Gas akan terserap dengan sendirinya dalam beberapa minggu, sementara silicone oil perlu diangkat dalam operasi tambahan setelah retina telah menempel kembali dengan baik.

  • Penutupan Sayatan

Setelah prosedur selesai, dokter akan menutup sayatan pada sklera dengan jahitan kecil atau menggunakan metode penutupan lainnya.

Pasca operasi pasien akan diberikan perawatan khusus dan petunjuk untuk memfasilitasi pemulihan dan menjaga stabilitas retina yang telah diperbaiki.

Demikian informasi mengenai operasi ablasio retina. Sebelum menjalani operasi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mata berpengalaman dan bertanya tentang prosedur yang direkomendasikan serta perkiraan hasil yang diharapkan.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

Source:

  • Tindakan Pneumatik Retinopexy pada Ablasio Retina
  • Ablasi Retina
  • Memperbaiki Ablasi Retina Regmatogen
  • Operasi untuk Detasemen Retina
ablasio retinaOperasi Ablasio Retinaretina mata
Read more
  • Published in Mata
No Comments

10 Penyebab Mata Anak Bengkak, Jangan Dianggap Sepele!

Senin, 01 Januari 2024 by Devi
10 Penyebab Mata Anak Bengkak, Jangan Dianggap Sepele!

Mata anak bengkak adalah salah satu masalah kesehatan yang sering ditemui pada. Sebagai orang tua, tentu saja merasa khawatir ketika melihat anak mengalami kondisi ini.

Bengkak pada area sekitar mata bisa mengganggu kenyamanan dan penglihatan si kecil, sehingga penting bagi kita untuk memahami gejala dan penyebabnya serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini. Simak informasi lengkap penyebab mata anak bengkak di bawah ini.

Penyebab Mata Anak Bengkak

Beberapa kasus mata bengkak anak memang tidak bahaya, tetapi Anda disarankan untuk membawanya ke dokter untuk mencegah komplikasi. Berikut beberapa penyebab mata anak bengkak yang dapat terjadi.

1. Digigit Serangga

Salah satu penyebab mata anak bengkak adalah digigit serangga. Gigitan serangga seperti nyamuk dapat menyebabkan mata menjadi sembab dan terlihat membengkak.

Kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya. Jika anak merasa gatal dan tidak nyaman, Anda bisa mengompresnya dengan waslap lembut yang sudah direndam air dingin ke mata mereka.

Baca Juga: Waspadai 13 Gejala Sakit Mata Ini!

2. Kalazion

Perlu dicatat kalazion seringkali disamakan dengan bintitan, padahal keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Meskipun gejala kalazion dan bintitan mirip, yakni berupa benjolan di kelopak mata yang menyebabkan pembengkakan mata. Namun, sebenarnya kalazion umumnya tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali.

Menurut American Optometric Association, kalazion merupakan benjolan yang terbentuk perlahan akibat penyumbatan dan pembengkakan kelenjar minyak di kelopak mata. Kalazion sering kali muncul sebagai benjolan merah, lunak, dan membengkak di area kelopak mata.

3. Terlalu Sering Mengucek Mata

Penyebab umum mata anak bengkak adalah terlalu sering mengucek mata hingga merah dan berair. Anak-anak mungkin mengusap atau mengucek matanya ketika merasa lelah, gatal, atau merasa ada benda asing yang menempel di mata mereka. Namun, kebiasaan ini dapat menyebabkan mata anak menjadi bengkak.

Untuk mencegah mata anak bengkak, disarankan melarang mereka mengusap matanya secara berlebihan. Dengan demikian, pembengkakan yang terjadi dapat perlahan-lahan hilang dan tidak semakin memburuk.

4. Reaksi Alergi

Melansir National Health Service, faktor paling sering yang menyebabkan mata bengkak anak adalah reaksi alergi. Anak-anak cenderung lebih rentan terhadap alergi karena sistem tubuh mereka masih sangat sensitif terhadap bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi.

Sebagai contoh, asap rokok, bulu hewan, debu, serbuk sari, atau beberapa jenis makanan dan minuman dapat menjadi pemicu iritasi. Ketika mata anak terpapar oleh bahan-bahan tersebut yang memicu iritasi, kelopak mata akan membengkak dan menjadi kemerahan.

Biasanya, reaksi alergi pada anak tidak hanya menyebabkan mata bengkak saja. Umumnya, mata yang membengkak akibat alergi juga dapat disertai dengan gejala hidung yang gatal dan berair, batuk, serta bersin-bersin.

Baca Juga: Ketahui Mata Juling pada Anak dan Dewasa?

10 Penyebab Mata Anak Bengkak, Jangan Dianggap Sepele!

Konjungtivitis atau pink eyes bisa menjadi penyebab mata anak bengkak.

5. Cedera

Penyebab mata bengkak anak adalah cedera. Selain menjadi gejala suatu penyakit, bengkak pada mata anak bisa terjadi akibat cedera. Cedera fisik yang terjadi di sekitar area mata dapat menyebabkan pembengkakan, peradangan, kemerahan, atau gejala lainnya. Bisa saja anak mengalami cedera ini saat sedang bermain.

Terkadang, anak-anak tidak menyadari adanya pembengkakan dan tetap melanjutkan aktivitas mereka. Untuk itu, sebagai orang tua, Anda harus memastikan anak-anak beraktivitas dengan aman menghindari cedera.

6. Konjungtivitis

Konjungtivitis atau pink eyes bisa menjadi penyebab mata anak bengkak. Konjungtivitis merupakan kondisi di mana terjadi peradangan pada jaringan konjungtiva yang melapisi area sekitar mata dan bagian dalam kelopak mata. Peradangan pada konjungtiva ini bisa diakibatkan oleh berbagai faktor seperti virus, bakteri, alergi, iritasi, dan jamur.

7. Terjadinya Sumbatan pada Saluran Air Mata

Ketika jalur saluran air mata terhalang, air mata menjadi terjebak dan mengumpul di sekitar mata, yang menyebabkan bengkak di area bawah mata. Kondisi ini umumnya dipicu oleh cedera, infeksi, atau paparan zat kimia di mata.

Biasanya, saluran air mata yang tersumbat akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, sebagai orang tua, Anda dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dengan mengompres area bawah mata anak menggunakan kain yang telah direndam dalam air hangat.

Baca Juga: Ternyata Ini 10 Arti kedutan Mata Kiri Atas dari Sisi Medis

8. Bintitan

Anda pernah melihat ada benjolan di ujung kelopak mata atau di bagian bawah mata anak? Jenis benjolan ini disebut bintitan. Seperti yang dijelaskan oleh Kids Health, bintitan disebabkan oleh penumpukan bakteri yang menyebabkan infeksi pada kelenjar minyak di ujung kelopak mata dekat bulu mata.

Bintitan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Umumnya, bintitan bisa membesar dalam waktu 1 atau 2 hari, lalu mengecil, dan menghilang dengan sendirinya.

Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena bintitan bukanlah penyakit menular seperti jerawat. Jadi, tidak perlu takut menatap mata anak yang sedang mengalami bintitan karena Anda tidak akan tertular penyakit ini.

9. Kelelahan

Perlu berhati-hati, mata bengkak anak bisa disebabkan oleh rasa lelah yang mereka alami. Dalam beberapa situasi, retensi cairan yang terjadi selama tidur dapat menyebabkan pembengkakan pada mata, terutama jika si kecil mengalami gangguan tidur. Untuk mengatasinya, Anda dapat mengompres anak menggunakan air dingin.

10. Selulitis Periorbital

Selulitis periorbita adalah kondisi di mana bakteri menyerang jaringan lunak di sekitar mata, khususnya pada kelopak mata. Biasanya, kondisi ini muncul setelah anak digigit serangga di area sekitar mata.

Selain menyebabkan pembengkakan pada mata, selulitis periorbita juga ditandai dengan mata yang merah dan kulit di sekitar mata yang sedikit mengeras.

Perlu Anda ketahui, kondisi mata bengkak anak jangan dianggap sepele. Segera konsultasikan ke dokter spesialis mata untuk mengetahui penyebab pasti.

Telah direview oleh dr. Syenny Budi Handoko, SpM

Source:

  • Apa yang Menyebabkan Kelopak Mata Bengkak dan Apa yang Harus Dilakukan?
  • Konjungtivitis (Mata Merah Muda)
  • Chalazion
  • Alergi
  • Konjungtivitis: Tinjauan Sistematis
mata anak bengkakmata bengkak pada anak
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Ternyata Ini 10 Arti kedutan Mata Kiri Atas dari Sisi Medis

Jumat, 08 Desember 2023 by Devi
Ternyata Ini 10 Arti kedutan Mata Kiri Atas dari Sisi Medis

Apakah Anda pernah mengalami kedutan mata kiri atas secara tiba-tiba? Kedutan mata adalah fenomena umum yang seringkali dianggap sebagai pertanda atau isyarat mistis oleh beberapa budaya. Namun, dalam dunia medis kedutan menjadi tanda adanya masalah kesehatan mata. Lantas, apa saja penyebab mata kedutan? Cari tahu dalam ulasan berikut!

Penyebab Mata Kedutan

Mata kedutan dapat menjadi salah satu tanda adanya masalah yang mengakibatkan kejang saraf dan otot di mata. Umumnya, kondisi ini bisa terjadi selama beberapa hari bahkan berbulan-bulan. Berikut beberapa penyebab kedutan mata kiri atas yang perlu Anda waspadai.

Stres dan kecemasan menjadi salah satu penyebab kedutan mata kiri atas. Ketika seseorang mengalami stres atau kecemasan, tubuh merespons dengan melepaskan hormon stres seperti kortisol. Kortisol mempengaruhi sistem saraf, termasuk saraf yang mengendalikan otot-otot di sekitar mata.

1. Stres dan Kecemasan

Stres menyebabkan otot-otot mata berkontraksi secara tidak terkendali, sehingga menimbulkan kedutan. Kedutan ini seringkali bersifat sementara dan akan mereda setelah stres atau kecemasan berkurang.

2. Kurang Tidur

Kurang tidur menyebabkan tubuh mengalami gangguan pada berbagai fungsi fisiologis. Kurang tidur mengganggu keseimbangan hormon, termasuk hormon yang mengatur stimulus otot-otot. Hal ini menyebabkan otot sekitar mata mengalami kontraksi yang tidak terkontrol dan membuat mata kedutan.

Kedutan mata menjadi tanda bahwa tubuh membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk mengembalikan keseimbangan hormonal dan fungsi-fungsi tubuh yang lain.

Baca Juga: Waspadai 13 Gejala Sakit Mata Ini!

3. Kelelahan Mata

Penggunaan intensif perangkat elektronik seperti komputer, ponsel, atau menonton layar dalam waktu lama bisa menyebabkan kelelahan pada mata. Mata yang terus-menerus bekerja dalam posisi tertentu menyebabkan otot-otot sekitar mata menjadi tegang.

Ketegangan ini dapat menyebabkan mata kedutan. Selain itu, kelelahan mata juga dapat disebabkan oleh kurangnya istirahat mata atau paparan terlalu lama terhadap lingkungan yang berwarna terang.

4. Dehidrasi

Ketika tubuh kekurangan cairan, regulasi mekanisme otot menjadi terganggu, sehingga bisa menjadi tegang dan kaku, termasuk otot-otot sekitar mata.

Kondisi ini dapat menyebabkan kontraksi otot yang tidak terkendali dan mengakibatkan mata kedutan. Penting untuk mengonsumsi cukup air setiap hari agar tubuh tetap terhidrasi dan mencegah terjadinya kedutan akibat dehidrasi.

5. Efek Samping Obat

Beberapa obat memiliki efek samping yang dapat memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan otot-otot mata berkontraksi tidak terkendali. Contohnya adalah obat-obatan stimulan atau obat-obatan yang mengandung kafein.

Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu dan mengalami kedutan mata yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk memeriksa apakah efek samping obat bisa menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Screening Retina Mata Cegah Kerusakan Mata

6. Konsumsi Kafein Berlebihan

Kandungan zat stimulan pada kafein dapat memengaruhi sistem saraf. Konsumsi kafein berlebihan, misalnya dalam minuman kopi atau minuman energi, dapat menyebabkan otot-otot tubuh, termasuk otot-otot sekitar mata, menjadi lebih aktif.

Akibatnya, kedutan pada otot mata bisa muncul karena kontraksi otot yang tidak terkendali. Mengurangi konsumsi kafein dapat membantu mengurangi kedutan pada mata yang disebabkan oleh efek stimulan kafein.

7. Gangguan Permukaan Mata

Beberapa gangguan permukaan mata dapat menyebabkan mata kedutan. Contohnya, mata kering (keratoconjunctivitis sicca) adalah kondisi di mana mata tidak menghasilkan cukup air mata atau air mata menguap terlalu cepat, sehingga menyebabkan mata menjadi kering dan teriritasi. Kedutan mata dapat menjadi salah satu gejala dari kondisi ini.

Selain itu, konjungtivitis (peradangan pada selaput tipis yang melapisi bagian putih mata) atau blefaritis (peradangan pada kelopak mata) juga dapat menyebabkan ketegangan otot dan munculnya kedutan.

8. Gangguan Sistem Saraf

Beberapa gangguan pada sistem saraf dapat menyebabkan kedutan mata kiri atas berulang. Hemifacial spasm adalah kondisi di mana otot-otot wajah berkontraksi tidak terkendali di salah satu sisi wajah, termasuk otot di sekitar mata.

Tourette’s syndrome adalah gangguan saraf yang ditandai oleh gerakan atau suara yang tidak terkontrol dan kadang-kadang kedutan mata bisa menjadi salah satu yang terjadi. Segera konsultasi ke dokter bila kedutan mata terjadi persisten atau terus menerus.

Ternyata Ini 10 Arti kedutan Mata Kiri Atas dari Sisi Medis

Penggunaan intensif perangkat elektronik membuat mata menjadi tegang yang memicu mata kedutan.

Baca Juga: Apakah Mata Malas Bisa Diobati dengan LASIK?

9. Defisiensi Elektrolit

Kekurangan atau ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, seperti kekurangan magnesium, bisa menjadi penyebab kedutan mata. Magnesium adalah mineral penting untuk fungsi otot dan sistem saraf. Ketika tubuh kekurangan magnesium, otot-otot bisa mengalami ketegangan dan kontraksi tidak terkontrol.

10. Keluhan Medis Lainnya

Beberapa kondisi medis lainnya juga dapat menyebabkan kedutan pada mata contohnya, gangguan tidur, seperti sleep apnea atau insomnia, bisa menyebabkan ketegangan otot dan menyebabkan kedutan.

Selain itu, kelainan hormonal seperti hyperthyroidism (kelenjar tiroid terlalu aktif) juga bisa menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan otot, termasuk otot di sekitar mata.

Baca Juga: Penyebab Mata Minus Bertambah dan Cara Meminimalkannya

Cara Mengatasi Mata Kedutan

Mata kedutan bisa menjadi hal yang mengganggu, tetapi biasanya tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan beberapa cara. Berikut cara mengatasi mata kedutan:

1. Istirahatkan Mata

Istirahatkan mata secara teratur, khususnya jika Anda banyak menghabiskan waktu di depan layar. Istirahatkan mata dengan cara mengalihkan pandangan dari layar setiap 20-30 menit selama 20 detik, fokus pada satu titik yang berjarak lebih dari 20 kaki (>6 meter).

2. Kurangi Konsumsi Kafein

Kurangi konsumsi kafein seperti kopi, teh, minuman energi, dan minuman berkafein lainnya. Pilih minuman tanpa kafein seperti air putih atau minuman herbal untuk membantu meredakan ketegangan pada otot mata.

3. Atur Kebiasaan Tidur

Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam, yaitu sekitar 7-9 jam untuk orang dewasa. Atur waktu tidur secara teratur dengan menjaga rutinitas tidur yang konsisten, sehingga tubuh dapat beristirahat dengan optimal dan otot mata pun dapat memulihkan diri dengan baik.

Jika Anda sering kesulitan tidur, cobalah untuk mencari cara untuk meningkatkan kualitas tidur, seperti menjaga lingkungan tidur yang nyaman dan tenang, menghindari makanan atau minuman yang merangsang sebelum tidur, menghindari penggunaan ponsel yang intens 1-2 jam sebelum waktu tidur, serta menciptakan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan seperti membaca buku atau mendengarkan musik relaksasi.

Baca Juga: Pemeriksaan Mata Berkala Penting Dilakukan?

4. Gunakan Kompres Dingin

Kompres dingin dapat membantu meredakan ketegangan pada otot-otot sekitar mata dan mengurangi gejala kedutan. Caranya cukup mudah, Anda bisa menggunakan kompres dingin khusus yang didapatkan di apotek. Tempatkan kompres dingin di atas mata yang kedutan selama beberapa menit untuk meredakan ketegangan dan memberikan efek relaksasi pada mata.

5. Minum Air Putih Cukup

Dehidrasi dapat memengaruhi kesehatan mata dan memperburuk kondisi kedutan. Pastikan Anda minum air putih cukup setiap hari, sekitar 8 gelas per hari atau lebih sesuai kebutuhan tubuh Anda. Air membantu menjaga kelembaban mata dan keseimbangan cairan dalam tubuh, sehingga penting untuk memastikan tubuh Anda terhidrasi dengan baik.

6. Konsultasikan ke Dokter

Meskipun kedutan mata umumnya tidak berbahaya, tetapi jika kondisi ini berlangsung lebih dari beberapa minggu atau disertai dengan gejala lain yang mengganggu seperti nyeri mata atau perubahan penglihatan, segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mencari penyebab kedutan yang lebih mendalam.

Beberapa kondisi seperti kelelahan mata, gangguan saraf, atau masalah kesehatan tertentu dapat menyebabkan kedutan mata yang berkepanjangan. Dengan berkonsultasi ke dokter, Anda dapat mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai, jika diperlukan.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

Source:

  • Mata Berkedut
  • Mengapa Mataku Berkedut? Berikut Cara Menghentikannya
  • Ketegangan Mata Digital: Prevalensi, Pengukuran dan Perbaikan
alasan medis kedutan matakedutan matakedutan mata kiri atas
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Apakah Mata Malas Bisa Diobati dengan LASIK?

Jumat, 18 Agustus 2023 by Devi
Apakah Mata Malas Bisa Diobati dengan LASIK?

Penderita mata malas akan melihat kualitas penglihatan yang dihasilkan kedua mata berbeda. Satu mata akan mengalami pandangan kabur dan pandangan normal pada mata lainnya.

Akibatnya, anak tidak belajar melihat dengan baik di tahun pertama kehidupannya. Orang yang menderita ambliopia, atau mata malas yang tidak diobati pada masa kanak-kanak, sering kehilangan penglihatan di masa dewasa. Pelajari lebih lanjut ulasan berikut!

Baca Juga: Penyebab Mata Minus Bertambah dan Cara Meminimalkannya

Apa yang Bisa Menyebabkan Mata Malas?

Penyakit mata malas dapat terjadi pada anak karena ketidaksempurnaan jalur saraf antara lapisan tipis jaringan (retina) di bagian belakang mata dan otak. Jadi, lebih sedikit sinyal visual yang dapat diterima oleh mata (mata yang lebih lemah).

Dampaknya, kemampuan mata untuk bekerja sama berkurang dan otak mengabaikan masukan dari mata yang lebih lemah. Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan ambliopia meliputi:

1. Mata Juling (Strabismus)

Mata juling terjadi ketika posisi mata ke dua arah yang berbeda. Kondisi ini membuat satu mata melihat lurus ke depan, sementara mata lain ke arah yang berbeda; ke luar, atas, bawah, atau ke dalam. Penderita malas akan mengalami penglihatan ganda dan tidak dapat memusatkan pandangan pada satu titik saja dengan baik.

2. Gangguan Refraksi

Memiliki gangguan akibat perbedaan refraksi dari kedua mata dapat menjadi penyebab mata malas. Mata yang dapat melihat dengan jelas akan lebih dominan digunakan. Sebagai contoh, gangguan refraksi, seperti astigmatisme, rabun jauh, dan rabun dekat.

3. Katarak

Anak yang dilahirkan dengan katarak, di mana lensa mata yang tadinya jernih menjadi keruh membuat penglihatan menjadi buram. Jika kondisi ini hanya terjadi pada satu mata saja dapat memicu mata malas pada anak.

4. Gangguan pada Kelopak Mata

Kelopak mata yang turun dapat menghalangi penglihatan pada mata anak yang sedang berkembang dan dapat menyebabkan mata malas.Beberapa kondisi di atas dapat menyebabkan mata malas.

Anak Anda mungkin tidak menyadari memiliki penglihatan yang lebih baik di pada satu matanya. Oleh karena itu, penting untuk rutin memeriksakan kesehatan mata dengan dokter spesialis mata.

Baca Juga: Waspadai 13 Gejala Sakit Mata Ini!

Kapan Pemeriksaan Mata Dilakukan?

Sebaiknya memeriksakan mata dapat dilakukan sejak bayi baru lahir secara berkala. Setidaknya anak yang menginjak usia 4 tahun sudah kooperatif untuk diperiksa tajam penglihatan. Terutama bila memiliki riwayat keluarga dengan mata yang tidak sejajar, katarak masa kanak-kanak, atau penyakit mata serius lainnya, dokter spesialis mata perlu memeriksanya ketika mereka masih bayi.

Awalnya dokter umum atau dokter spesialis anak menguji tajam penglihatan sebagai bagian dari pemeriksaan medis umum anak. Jika mereka melihat tanda-tanda masalah mata, mereka dapat merujuk anak ke dokter spesialis mata untuk tes lebih lanjut.

Jika anak Anda menderita gangguan refraksi, seperti rabun dekat, jauh, atau astigmatisme, dapat segera dilakukan pemeriksaan lengkap untuk meminimalkan perkembangan ambliopia. Mereka dapat memakai kacamata atau lensa kontak ketika mereka berusia satu minggu. Beberapa bentuk mata malas seperti yang berkaitan dengan mata juling dapat dengan mudah dideteksi oleh orang tua.

Sementara bentuk lain dari mata malas mungkin tidak dapat diketahui tanpa pemeriksaan atau skrining penglihatan. Diagnosis dan perawatan dini dapat membantu mencegah masalah jangka panjang dengan penglihatan anak Anda. Mata dengan penglihatan yang lebih buruk biasanya bisa diperbaiki dengan kacamata atau lensa kontak, atau tindakan operasi.

Baca Juga: Screening Retina Mata Cegah Kerusakan Mata

Apakah Mata Malas dapat diobati dengan LASIK?

Jika mata malas pada masa bayi (sebelum usia 9-10 tahun) tidak segera diatasi, maka bukan tidak mungkin seseorang dapat kehilangan penglihatan secara permanen. Sayangnya, pembedahan tidak dapat dilakukan untuk mengembalikan mata malas pada orang dewasa ke penglihatan normal.

Orang dewasa dengan Amblyopia Strabismus dapat menjalani operasi otot mata untuk membuat mata menjadi lurus, tetapi ini hanya berguna secara estetik dan tidak mengembalikan penglihatan normal pada mata Amblyopia.

Apakah mata malas dapat diobati dengan LASIK? LASIK dapat memperbaiki penglihatan pada mata yang lemah jika kelemahannya disebabkan oleh kelainan refraksi. Koreksi Penglihatan Laser (LASIK atau PRK) dapat dilakukan pada mata Amblyopia yang ringan, tapi tidak mengembalikan penglihatan normal.

Tindakan dilakukan untuk mengurangi ketergantungan mata lemah pada kacamata, tetapi ini tidak mengembalikan penglihatan normal dan membuat mata berfungsi seperti halnya memakai kacamata.

Alternatif Pengobatan untuk Mata Malas

Biasanya perawatan mata malas pada anak paling efektif saat masa perkembangan otak bagian penglihatan masih berjalan. Sangat penting untuk memulai terapi anak-anak dengan amblyopia sejak dini – semakin cepat semakin baik. Anak-anak yang tumbuh tanpa terapi amblyopia, sangat mungkin memiliki masalah penglihatan seumur hidup. Pengobatan amblyopia biasanya kurang efektif pada orang dewasa dibandingkan pada anak-anak.


Jika LASIK tidak dapat membantu mengobati mata Anda atau belum mampu melakukan operasi LASIK. Kabar baiknya, Anda dapat mencoba perawatan lain, meliputi:

1. Kacamata atau Lensa Kontak

Pada orang dewasa, kacamata atau lensa kontak adalah satu-satunya pengobatan alternatif untuk mata malas akibat gangguan refraksi. Keduanya dapat memperbaiki beberapa masalah penglihatan dan memungkinkan Anda untuk melihat lebih jelas.

Kacamata dan lensa kontak hanya berfungsi jika mata malas tidak mengalami kehilangan penglihatan yang signifikan. Pilihan terapi lainnya, yaitu penggunaan filter khusus (Bangerter filter) yang dipasang di atas lensa kacamata anak untuk mengurangi penglihatan pada mata yang lebih kuat.

2. Mengenakan Penutup Mata di Mata yang penglihatan Lebih Kuat

Metode ini dengan cara menutup mata yang penglihatannya lebih kuat. Otak bagian penglihatan dilatih untuk mengaktifkan penglihatan mata yang lebih lemah. Penggunaan penutup mata ini berbeda untuk setiap orang. Beberapa anak hanya perlu memakai penutup mata selama 2 jam sehari. Sementara yang lain menggunakannya dengan durasi yang lebih lama.

Baca Juga: 10 Alasan Kenapa Harus LASIK di Ciputra SMG Eye Clinic

3. Memberikan Obat Tetes Mata Khusus

Obat tetes mata atropin untuk mengurangi kenyamanan penglihatan, yang diberikan pada mata yang penglihatannya lebih kuat atau lebih jelas. Perawatan ini lebih mudah digunakan pada anak kecil yang mungkin mencoba melepas penutup mata.


Setelah anak Anda memulai terapi, dokter akan memantau penglihatan mereka. Namun, akan memakan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan hasil terbaik. Setelah itu, anak Anda mungkin masih perlu menjalankan terapi ini secara berkala untuk mencegah kembalinya amblyopia.

4. Tindakan Operasi

Pembedahan menjadi salah satu pilihan untuk tatalaksana ambliopia. Sebagai contoh, operasi strabismus dilakukan untuk meluruskan mata yang tidak sejajar atau juling. Operasi untuk membantu mata lurus memungkinkan mata untuk bekerja sama sebagai sebuah tim.

Namun, penderita ambliopia masih perlu membutuhkan kacamata atau penutup mata bila diperlukan pada mata yang penglihatannya kuat. Operasi lain, seperti operasi katarak, operasi glaukoma, atau operasi retina juga kadang-kadang diperlukan sebagai bagian dari terapi untuk mencegah atau mengobati ambliopia.

Mata malas merupakan masalah penglihatan umum di mana salah satu mata jauh lebih kuat daripada mata lainnya. Dampak dari mata malas dapat menghalangi perkembangan visual di masa kanak-kanak dan menghalangi jalur kritis antara mata dan otak. Hal ini dapat mempengaruhi penglihatan seseorang seumur hidup bila terlambat ditangani.

Semakin awal Anda menerapkan pengobatan, maka semakin baik. Jika ambliopia tidak diobati pada masa kanak-kanak. Penglihatan pada mata yang terkena akan berkurang secara permanen. Jadi, jangan abaikan kesehatan mata Anda ya!

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

Source:

  • Ambliopia: Apa itu Mata Malas?
  • Mata Malas (Ambliopia)
  • Amblyopia
  • Ambliopia: Jenis, Diagnosis, Pengobatan, dan Perspektif Baru
  • Operasi Mata LASIK
  • Bisakah LASIK Memperbaiki Mata Malas (Ambliopia)? Yang Perlu Anda Ketahui
  • Apakah Operasi Mungkin untuk Orang Dewasa dengan Ambliopia?

 

gangguan mata malasmata malasmata malas dengan lasikpengobatan mata malas
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Penyebab Mata Minus Bertambah dan Cara Meminimalkannya

Senin, 10 Juli 2023 by Devi

Mata minus atau miopia dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Anda akan merasa kesulitan melihat objek yang jauh. Perawatan yang tidak tepat dapat memperburuk miopia. Berbagai kondisi dapat menyebabkan mata minus bertambah. Lantas, apa saja penyebab mata minus bertambah? Cari tahu dalam ulasan berikut!

Orang dengan mata minus memiliki masalah dengan kekuatan fokus pada mata. Mereka akan membutuhkan kacamata atau lensa kontak untuk membantu mereka melihat jauh dengan jelas.

Orang yang menghabiskan banyak waktu untuk melakukan pekerjaan visual dengan intens, seperti bermain video game, bekerja di depan komputer, lebih mungkin terkena mata minus.

Baca Juga: Ingin Menyembuhkan Mata Minus Tanpa Kacamata? Bisa!

Berbagai Penyebab Mata Minus Bertambah

Sinar cahaya yang harusnya difokuskan pada jaringan saraf di bagian belakang mata (retina) justru difokuskan di depan retina. Miopia dapat terjadi karena faktor genetik, lingkungan, hingga kebiasaan membaca yang kurang tepat. Selain itu, ada berbagai kondisi yang membuat mata minus semakin parah atau bertambah di antaranya berikut.

1. Bertambah Usia

Mata minus dapat meningkat seiring bertambahnya usia terutama pada anak-anak. Peningkatan mata minus dapat menyebabkan risiko lebih tinggi terkena penyakit mata yang mengancam penglihatan.

Pertumbuhan mata pada anak menyebabkan miopia semakin memburuk saat mata tumbuh dan berubah bentuk. Struktur mata anak terus berkembang hingga usia 20 tahun. Pertumbuhan mata berhenti pada usia 20.

2. Kebiasaan Penggunaan Gadget

Penggunaan perangkat digital yang kurang tepat dan dalam waktu lama dapat dikaitkan dengan perkembangan miopia. Mata minus Anda akan bertambah bila tidak memperbaiki kebiasaan membaca dan menggunakan gadget.

Banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam untuk bekerja, bermain game, menonton di semua jenis perangkat digital berbeda, seperti smartphone, tablet, komputer, dan lainnya.

Penggunaan perangkat digital dalam waktu lama tidak hanya memengaruhi perkembangan miopia, tetapi juga membuat mata tegang. Jika Anda melihat perangkat digital yang berbeda terlalu banyak.

Beristirahatlah secara teratur setiap 20 menit untuk mengalihkan pandangan dari layar, mengamati objek yang jauh, dan mengistirahatkan mata. Anda bisa berkedip 10 kali untuk melumasi mata Anda.

Baca Juga: Mata Minus Bisa Sembuh Total? Yuk, Coba Cara Ini!

Cara Mencegah agar Minus Tidak Bertambah Parah

Jika Anda tidak dapat mengurangi penggunaan ponsel dan komputer dalam waktu dekat. Lantas, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi ketegangan mata? Berikut beberapa cara untuk mencegah miopia tidak bertambah parah.

1. Sesuaikan Kecerahan dan Kontras Layar

Jika Anda harus berkerja menggunakan perangkat digital. Sesuaikan tingkat kecerahan dengan cahaya di sekitar Anda. Anda juga perlu mengatur kontras pada layar komputer termasuk gadget untuk mengurangi ketegangan mata. Pastikan Anda menggunakan fitur eye protection pada layar untuk mengurangi kelelahan mata.

Ketika menggunakan komputer sebaiknya atur posisi duduk sekitar 25 inci dari layar. Hadapkan layar komputer sehingga mata Anda menatap sedikit ke bawah, tidak lurus ke depan atau ke atas. Selain itu, pastikan punggung Anda tegak dan kedua kaki Anda menopang tubuh bagian bawah.

2. Gunakan Kacamata Anda

Kebanyakan orang dengan mata minus akan mendapatkan kacamata resep untuk mengoreksi dan memfokuskan penglihatan. Anda mungkin perlu memakainya sepanjang waktu. Lensa multifokal menawarkan berbagai kekuatan lensa yang berbeda, memungkinkan pemakai untuk memfokuskan penglihatan mereka dengan jelas untuk jarak jauh dan dekat tanpa memerlukan perangkat korektif tambahan.

Orang yang menghabiskan banyak waktu melakukan pekerjaan yang intensif secara visual, seperti bermain video game atau bekerja di depan komputer, berisiko lebih tinggi terkena miopia.

Penderita miopia dapat mengalami kesulitan melihat film atau layar TV dengan jelas, papan tulis di sekolah atau saat mengemudi. Umumnya, mata minus pertama kali terjadi pada anak usia sekolah. Jika Anda merasakan perubahan pada penglihatan segera kontrol mata Anda dan temui dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Telah direview oleh dr. Devy Mandagi, SpM.

Source:

  • Penglihatan Dewasa: 19 hingga 40 Tahun
  • Miopia (Rabun Jauh)
  • Menjaga Penglihatan Anda
  • Komputer, Perangkat Digital dan Ketegangan Mata
  • Rabun Jauh
mata minusmata minus bertambahmengobati mata minus bertambahpenyebab mata minus
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Waspadai 13 Gejala Sakit Mata Ini

Kamis, 07 April 2022 by Defa
gejala sakit mata

Gejala sakit mata bisa berupa mata merah, berair, gatal, nyeri, atau penglihatan kabur. Penyebab umumnya meliputi infeksi, alergi, paparan debu, atau kelelahan mata akibat layar gadget.

Sakit mata bukan sekadar gangguan ringan yang bisa diabaikan. Dampaknya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti sulit membaca, bekerja, atau bahkan sekadar melihat layar ponsel.

Beberapa gejala, seperti mata merah atau gatal, mungkin tampak sepele. Namun, jika disertai nyeri hebat, sensitivitas terhadap cahaya, atau tiba-tiba kehilangan penglihatan, ini bisa menjadi tanda kondisi serius seperti glaukoma atau infeksi berat.

Menunda penanganan tidak hanya memperburuk kondisi mata, tetapi juga berisiko menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan. Jadi, jangan pernah abaikan gejala sekecil apa pun.

Gejala Sakit Mata yang Perlu Anda Waspadai

Seiring bertambahnya usia, kemampuan mata seseorang akan berkurang. Sebagai contoh, lensa mata menjadi kurang elastis dan menebal, tidak dapat melihat dengan jelas di malam hari saat mengemudi.

Bahkan pada kondisi yang parah mata tidak dapat melihat, yang artinya menjadi tanda Anda mengalami kondisi medis serius. Tanda dan gejala sakit mata berikut perlu Anda waspadai:

1. Mata Merah

Gejala sakit mata ini mungkin pernah Anda alami. Mata merah umum terjadi pada siapa saja dan biasanya mudah untuk dideteksi.

Sebagian besar kasus mata merah juga dikenal sebagai konjungtivitis atau peradangan pada konjungtiva. Akan tampak kemerahan pada bagian putih bola mata (sklera) akibat pelebaran pada pembuluh darah mata.

2. Alergi Mata

Sama halnya seperti alergi hidung, seseorang dapat juga terkena alergi mata yang membuat mata terasa gatal, berkaca-kaca, dan merah. Hindari pemicu atau sumber alergi, seperti serbuk sari, debu, hewan peliharaan, untuk membantu meringankan gejala.

3. Bintitan (Hordeolum)

Bintitan merupakan benjolan yang terlihat seperti jerawat atau bisul yang muncul di kelopak mata. Penyebabnya karena infeksi bakteri dan biasanya tidak berbahaya, umumnya dapat hilang dalam waktu kurang dari seminggu.

Hindari memencet bintitan karena dapat menyebarkan infeksi ke daerah sekitar mata.

Baca juga: Gangguan pada Retina Mata

4. Mata Kering

Kurangnya kelembapan mata menyebabkan mata menjadi kering. Sementara itu, mata kering juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti pemakaian lensa kontak, penggunaan obat-obatan tertentu (antihistamin, beta blocker, opiat, antidepresan trisiklik), penyakit lain, cedera atau faktor lingkungan (pengaruh AC).

Kurangnya produksi air mata dan gangguan pada lapisan air mata juga bisa menyebabkan mata menjadi kering. Jika seseorang mengalami mata kering disertai gejala lain, seperti penglihatan kabur, mata terasa sakit atau ada sesuatu yang mengganjal, segera hubungi dokter spesialis mata.

5. Mata Bengkak

Seringkali, mata terlihat bengkak setelah bangun tidur atau usai menangis. Hal yang biasanya dianggap wajar dan sementara.

Namun, jika pembengkakan mata disertai dengan gejala lain seperti penglihatan kabur atau rasa nyeri, hal ini patut diwaspadai. Terlebih lagi, bila bengkak tidak kunjung mereda dalam 24-48 jam, ada baiknya segera mencari penanganan medis untuk mencegah kondisi yang lebih serius.

6. Infeksi Kornea Mata (Keratitis)

Peradangan pada kornea mata terjadi akibat penggunaan lensa kontak, cedera, infeksi bakteri, jamur atau virus. Penderita akan merasakan mata terasa buram, perih, kemerahan, cenderung sensitif terhadap cahaya.

Jika tidak diobati secara segera dan efektif dapat menyebabkan masalah penglihatan, bahkan kebutaan dapat terjadi.

7. Ulkus Kornea (Luka pada Kornea)

Luka pada kornea mata dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti kemasukan sesuatu yang mengenai mata, infeksi jamur, bakteri, virus, hingga cedera. Jika mengalami luka pada kornea mata segera lakukan pengobatan agar tidak terjadi komplikasi di kemudian hari.

8. Rabun Senja

Pernahkah Anda merasa kesulitan melihat di malam hari? Jika iya, mungkin Anda mengalami rabun senja, tetapi bukan sebuah penyakit. Melainkan gejala yang disebabkan oleh penyakit tertentu.

9. Mata Berair

Pernahkah Anda mengalami mata berair. Jika iya, itu justru menjadi pertanda bahwa mata Anda terlalu kering.

Akibatnya, mata akan berusaha mengatasi iritasi akibat kering dengan memproduksi air mata sebanyak-banyaknya. Bila mata kita dipenuhi dengan kotoran, kita biasa menyebutnya sebagai belekan.

Belekan akibat kotoran memiliki warna yang beragam, seperti kuning, putih hingga hijau. Belekan dianggap normal bila ditemui saat bagun tidur, dengan jumlah yang sedikit.

Namun, perlu diwaspadai bila warna belekan berwarna kuning atau hijau, khawatirnya akibat infeksi bakteri. Sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis mata.

10. Penglihatan Mata Kabur

Ketika mata menjadi buram atau kabur, bisa menjadi gejala sakit mata yang umum. Namun, penglihatan kabur dapat menjadi tanda penyakit tertentu, seperti diabetes, katarak, hingga glaukoma.

11. Lingkaran di Sekitar Kornea/Corneal Arcus

Corneal Arcus merupakan tampilan berbentuk seperti cincin putih yang melingkar disisi luar kornea. Hal ini sering terjadi pada lansia, tetapi dapat juga terjadi pada dewasa muda yang umumnya terjadi akibat endapan lipid yang berhubungan dengan penyakit tertentu, seperti kolesterol, artherosclerosis, penyakit jantung.

Baca juga: Tanda-Tanda Mata Minus dan Faktor yang Memengaruhi

12. Kelopak Mata Turun

Seiring bertambahnya usia, kelopak mata seseorang akan turun terutama pada kelompok lansia. Tanda alami penuaan ini terjadi karena berkurangnya kekuatan tendon atau otot, serta jaringan sekitarnya mengalami pelonggaran sehingga kelopak mata menurun.

Sayangnya, bila anak-anak mengalami kondisi ini, mungkin saja anak tersebut menderita ptosis kongenital, yaitu gangguan otot kelopak mata, biasanya terdeteksi sejak lahir.

13. Mata Kuning

Pernah mengalami mata kuning? Biasanya penderita penyakit kuning mengalaminya. Pada bagian putih mata atau sklera berubah menjadi kuning.

Kuning pada mata terjadi karena bilirubin (zat pewarna urin yang dihasilkan hati) masuk ke pembuluh darah. Sementara itu mata yang berwarna kuning juga menandakan hati seseorang mengalami gangguan, seperti peradangan, infeksi bahkan kanker.

Penyebab lain mata kuning ialah karotenemia, yaitu tubuh berubah menjadi kuning karena terlalu banyak konsumsi karoten yang bersumber dari wortel. Hal ini terjadi bila mengonsumsi wortel dalam jumlah berlebihan.

Cara Mengatasi Sakit Mata

Mengatasi sakit mata tidak selalu memerlukan perawatan medis, terutama jika gejalanya masih ringan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, baik dengan menggunakan obat-obatan yang sesuai maupun perawatan rumahan sederhana.

Penting untuk memahami opsi yang tersedia agar mata bisa kembali sehat tanpa memperburuk kondisi.

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dicoba.

1. Obat Sakit Mata

Berikut adalah beberapa jenis obat sakit mata yang bisa Anda coba:

  • Tetes Mata Antihistamin: Tetes mata ini efektif untuk meredakan gejala mata merah dan gatal akibat alergi. Biasanya digunakan sesuai anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan.
  • Tetes Mata Antibiotik: Diresepkan untuk mengobati infeksi bakteri pada mata seperti konjungtivitis. Penggunaannya harus sesuai arahan dokter.
  • Salep Mata: Salep antibiotik sering digunakan untuk infeksi yang lebih serius atau saat pasien kesulitan menggunakan tetes mata.
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID): NSAID dalam bentuk tetes mata dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri ringan pada mata.
  • Obat Dekongestan Mata: Digunakan untuk mengurangi pembengkakan pada mata, terutama yang disebabkan oleh iritasi ringan.

2. Perawatan Rumahan untuk Sakit Mata

Mengatasi gangguan pada mata juga bisa dengan melakukan perawatan rumahan, seperti:

  • Kompres Hangat: Rendam kain bersih dalam air hangat, peras, dan letakkan di atas mata selama 5-10 menit. Ini membantu meredakan iritasi dan meningkatkan aliran darah di area mata.
  • Kompres Dingin: Jika mata terasa bengkak, kompres dingin dengan kain lembut dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa tidak nyaman.
  • Menggunakan Air Mata Buatan: Untuk mata kering akibat terlalu lama menatap layar atau paparan AC, air mata buatan dapat memberikan kelembapan tambahan.
  • Membersihkan Kelopak Mata: Gunakan kapas atau kain lembut yang dibasahi air hangat untuk membersihkan kelopak mata, terutama jika ada kotoran atau kerak akibat infeksi.
  • Hindari Menyentuh atau Mengucek Mata: Menghindari kontak langsung dengan mata dapat mencegah iritasi lebih lanjut dan penyebaran infeksi.
  • Istirahatkan Mata: Kurangi waktu menatap layar atau membaca untuk memberi mata waktu istirahat dan pulih lebih cepat.

Perawatan ini dapat membantu meringankan gejala sakit mata, tetapi jika kondisi memburuk atau berlangsung lama, segera konsultasikan dengan dokter mata. Anda dapat mengunjungi Ciputra SMG Eye Clinic.

Di klinik ini, Anda akan mendapatkan layanan profesional dari dokter spesialis mata berpengalaman. Klinik ini menyediakan konsultasi lengkap mengenai penanganan katarak dan pilihan pengobatan terbaik untuk kondisi Anda.

Dengan fasilitas modern, Ciputra SMG Eye Clinic siap membantu Anda mendapatkan penglihatan yang lebih baik.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

Source:

  • WebMD. Eye Pain: What Are the Causes?. Desember 2024.
  • Cleveland Clinic. Eye Irritation. Desember 2024.
kesehatan mata
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Screening Retina Mata Cegah Kerusakan Mata

Senin, 31 Januari 2022 by Devi
Doctor,Pointing,At,Eye,Chart

Selain memperhatikan kesehatan badan, Anda juga perlu memeriksakan kesehatan mata. Apalagi gangguan penglihatan dan kebutaan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Nggak mau kan badan sehat, tapi penglihatan terganggu? Mengingat fungsinya yang vital, penting untuk menjaga retina mata. Kalau begitu, pelajari lebih lanjut proses screening retina mata ini.

Kenapa Perlu Screening Retina Mata?

Sebagian besar mungkin pernah mempertanyakan hal yang sama, kenapa ya perlu skrining retina mata? Coba bayangkan jika kita tidak rutin melakukan pemeriksaan mata mungkin kita tidak menyadari adanya gangguan penglihatan. Sebab tanda-tanda awal masalah kesehatan yang serius dapat dideteksi selama skrining mata. Bahkan mencangkup tekanan darah tinggi serta risiko stroke dan diabetes. Ketika kondisi mata terdeteksi lebih awal, dokter dapat melakukan perawatan efektif dalam mengurangi atau mencegah kerusakan penglihatan Anda.

Selama Proses Screening Retina Mata

Pada prosedur skrining retina, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan gabungan, seperti Optical Coherence Tomography (OCT) dan pemeriksaan foto fundus. Foto fundus mata telah menjadi alat skrining populer pada tingkat perawatan primer. Foto fundus mata berguna untuk mengidentifikasi bagian fundus mata. Akan dilakukan pengambilan gambar yang menampilkan gambaran pada daerah di belakang mata yang mencangkup saraf mata atau saraf optikus, retina, makula serta pembuluh darah retina. Pemeriksaan ini merupakan tes tanpa rasa sakit dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit. Prosedur yang dapat dilakukan di antaranya:

  • Dokter akan melebarkan mata Anda dengan obat tetes khusus untuk emmperluas pupil mata.
  • Pasien akan dibantu oleh tenaga medis untuk meletakkan dagu dan dahi pada alat penyangga agar kepala tetap stabil.
  • Pasien akan mendengarkan instruksi untuk membuka mata selebar mungkin dan memandang lurus suatu objek.
  • Alat laser akan mengamati data yang direkam dari mata pasien secara otomatis.
  • Gambar yang telah terekam akan muncul pada monitor atau layar sehingga dokter dapat menganalisisnya.

Screening retina mata memungkinkan sesorang mengetahui lebih dini kondisi mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Skrining retina mata dapat mendeteksi gangguan mata, seperti retinopati diabetik (kondisi mata akibat diabetes), ablasio retina, edema makula, glaukoma, serta degenerasi makula. Umumnya bagi mereka yang menderita hipertensi dan diabetes lebih berisiko terkena penyakit mata. Dengan demikian, perlu memeriksakan mata setiap tahun atau lebih sering jika memiliki gejala atau kondisi mata tertentu.

Baca Juga: Gangguan Retina Mata dan Diagnosisnya

Setelah Proses Screening Retina Mata

Setelah screening mata dilakukan mungkin Anda membutuhkan seseorang untuk mengantar karena kondisi mata akan kabir selama sekitar 4 jam dan mungkin penglihatan Anda akan sensitif terhadap sinar matahari. Selama 4 jam pasca screening hindari menggunaka soft lens atau lensa kontak. Jika hasil dicurigai ada keluhan terkait kondisi kesehatan mata Anda, maka dokter akan menjelaskannya.

Baca Juga: Retina Mata Lepas? Kenali Gejala dan Pengobatannya!

Apa Saja Kelebihan Screening Retina Mata?

Adapun keunggulan screening retina mata ialah sebagai berikut:

1. Screening retina mata memungkinkan dokter untuk melihat tanda penyakit mata yang tidak dapat terdeteksi sebelumnya.
2. Tes yang dilakukan juga tidak menimbulkan rasa sakit dan hasilnya mudah untuk dokter tafsirkan. Dokter dapat menyimpan gambar di komputer dan membandingkannya dengan pemindaian lainnya.
3. Melihat kesehatan mata secara keseluruhan tidak hanya di depan mata saja, tetapi juga apa yang ada di belakang mata.
4. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter mata menilai beberapa kondisi seperti, glaukoma, ablasio retina, degenerasi makula, hingga retinopati diabetik (kondisi mata akibat diabetes).
5. Pemeriksaan retina mata juga memberikan gambaran historis tentang perubahan-perubahan halus yang membantu memantau kesehatan penglihatan.
6. Hasil gambar dapat dibandingkan secara berdampingan, dari waktu ke waktu untuk menenukan perubahan atau gangguan pada mata Anda.

Seperti kita ketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengungkapkan 80% dari semua gangguan penglihatan dapat dicegah atau disembuhkan. Skrining awal untuk semua orang penting dilakukan untuk menurunkan biaya kebutaan yang dapat dihindari. Patut diingat bahwa, skrining retina mata tidak menggantikan pemeriksaan mata secara teratur. Oleh karena itu pastikan tetap melakukan pemeriksaan mata ke dokter spesialis mata secara berkala ya!

Telah direview oleh dr. Syenny Budi Handoko, SpM

Source:

  • Apa itu Pencitraan Retina?
  • Teknik Pencitraan Retina untuk Skrining Retinopati Diabetik
  • Ablasi Retina
pemeriksaan retina matascreening matascreening retina
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Mata Minus Bisa Sembuh Total? Yuk, Coba Cara Ini!

Senin, 03 Januari 2022 by Devi
Kacamata minus dan lensa kotak dapat membantu Anda melihat lebih jelas terutama penglihatan jarak jauh.

Pernahkah Anda bertanya, apakah mata minus bisa sembuh? Mata minus sangat umum terjadi, tetapi dapat diobati. Bahkan pertumbuhan dan perkembangan mata minus dapat diperlambat. Penasaran bagaimana caranya? Pelajari ulasan berikut!

Baca Juga: Mata Minus Bukan Penyakit

Apakah Usia Memengaruhi Mata Minus?

Mata minus terjadi pada seseorang yang tidak dapat melihat dengan jelas benda atau objek yang letaknya jauh. Ternyata usia juga membawa perubahan yang berarti dalam penglihatan kita. Biasanya mata minus berkembang dari masa kanak-kanak antara usia 8 hingga 12 tahun. Selain itu, mata minus juga dapat berkembang pada orang dewasa. Prevalensi mata minus atau miopia meningkat pada awal masa dewasa, relatif stabil dari awal 20-an hingga usia 50 tahun dan kemudian menurun setelah usia 50 tahun.

Sementara itu, faktor lain juga dapat memengaruhi mata minus, seperti mata lelah karena melakukan aktivitas tertentu, misalnya membaca buku atau menggunakan komputer terus-menerus. Sementara mata minus yang diakibatkan faktor genetik mungkin terjadi bila kedua orang tua juga menderita mata minus.

Baca Juga: Mata Minus dan Mata Silinder: Informasi yang Harus Diketahui

Apakah pengobatan Alami Dapat Menyembuhkan Mata Minus?

Pernah terpikirkan apakah mata minus bisa sembuh dengan cara alami? Ada sejumlah bahan-bahan alami yang dipercaya sebagai obat mata minus herbal. Nyatanya, bahan alami tersebut hanya untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan mata saja, tetapi tidak serta-merta menyembuhkannya. Sebagai contoh, wortel dan sayuran lain memang menyehatkan tubuh bukan hanya mata. Sayangnya wortel tidak dapat mengurangi kelainan mata minus. Hingga kini belum ada bukti ilmiah atau hasil yang dapat diverifikasi untuk mendukungnya. Pasalnya mata minus bukanlah penyakit, tetapi gangguan kesalahan bias dari bola mata. Kelainan refraksi mata terjadi ketika mata tidak dapat memfokuskan cahaya pada retina. Sebaliknya cahaya difokuskan di depan retina sehingga membuat beda-benda yang letaknya jauh menjadi buram.

Baca Juga: Mata Minus / Rabun jauh (Miopia) : Gejala, Pencegahan, Penanganan dan Perawatan

Cara Menangani Mata Minus Secara Medis

Rabun jauh atau mata minus sebenarnya tidak dapat disembuhkan total. Namun, jangan berkecil hati karena beberapa tindakan medis berikut dapat dilakukan untuk mengatasi mata minus. Terdapat beberapa metode yang terbukti dapat memperlambat perkembangan mata minus. Kacamata dan lensa kontak merupakan contoh lensa korektif. Anda dapat mengatasi mata minus dengan memakai lensa korektif. Perangkat tersebut membantu memfokuskan cahaya pada retina mata sehingga penglihatan menjadi lebih jelas. Melalui pemeriksaan mata dapat menunjukkan bila Anda menderita mata minus. Setelah pemeriksaan, resep kacamata akan diberikan.

Kacamata minus dan lensa kotak dapat membantu Anda melihat lebih jelas terutama penglihatan jarak jauh. Namun, lensa kontak hanya berfungsi saat Anda memakainya saja. Sementara untuk mengoreksi penglihatan secara keseluruhan, Anda dapat mencoba operasi refraksi. Operasi refraksi atau biasa disebut sebagai operasi laser merupakan bentuk koreksi permanen untuk mata minus.umumnya, mereka yang melakukan operasi mata tidak perlu lagi memakai lensa kontak atau kacamata. Prosedur yang paling umum dilakukan untuk mata minus:

  1. Keratektomi fotorefraktif: Juga disebut PRK, operasi ini menggunakan laser untuk menghilangkan bagian terluar permukaan kornea sehingga memungkinkan sinar cahaya fokus pada retina Anda.
  2. LASEK: LASEK hampir mirip dengan PRK, tetapi untuk melonggarkan permukaan kornea melibatkan penggunaan alkohol. Lalu, tindakan laser dilakukan untuk mengubah bentuk kornea sampai membentuk kelengkungan kornea yang diharapkan.
  3. LASIK: Tindakan operasi ini paling umum untuk mata minus. Dokter spesialis mata menggunakan pisau mikro untuk membuat flap tipis pada lapisan kornea mata.Ini membantu membiaskan cahaya pada retina, menghasilkan penglihatan yang lebih jelas.

Nah, Ciputra SMG Eye Clinic sudah menggunakan generasi laser terbaru untuk menghilangkan mata minus. Tindakan menggunakan mesin laser tanpa pisau serta tanpa flap biasa disebut sebagai ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction). Alat ini digunakan untuk mengoreksi kelainan refraksi dengan memakai laser. Benefitnya begitu banyak, seperti luka yang sangat kecil (2-4mm), tanpa perlu membuat flap kornea sehingga proses kesembuhannya lebih cepat daripada LASIK konvensional. Mata minus dapat diatasi dengan tindakan medis untuk mengembalikan ketajaman penglihatan seseorang. LASIK dan prosedur operasi mata laser lainnya adalah perawatan jangka panjang yang efektif untuk mata minus. Jika Anda melakukan tindakan LASIK Anda dapat melihat dengan jelas tanpa perlu bantuan kacamata atau lensa kontak. Jadi tunggu apalagi? Segera konsultasikan kesehatan mata Anda kepada ahlinya dan jangan tunda sampai penglihatan terganggu ya!

Telah direview oleh dr. Syenny Budi Handoko, SpM

Source:

  • Rabun jauh (Miopia)
  • Apa itu Miopia (rabun Jauh)?
  • LASIK (Operasi Laser Mata)
mata minusmata minus bisa sembuhsembuhkan mata minus
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Ingin Menyembuhkan Mata Minus Tanpa Kacamata? Bisa!

Jumat, 17 Desember 2021 by Devi
faktor lain juga dapat memengaruhi mata minus, seperti mata lelah karena melakukan aktivitas tertentu, misalnya membaca buku

Mata minus atau rabun jauh, menyebabkan benda-benda yang jauh terlihat buram. Dengan begitu seseorang merasa tidak nyaman dan penglihatannya cukup terganggu. Jika Anda memiliki mata minus jangan dulu berkecil hati. Kabar baiknya mata minus dapat diperbaiki, lho.

Ada banyak cara untuk menyembuhkan mata minus. Mungkin Anda juga bertanya-tanya apa pilihan terapi mata minus terbaik? Mari, kita lihat satu per satu dimulai dari perawatan yang paling umum dulu ya, Happy Eyes People!

Baca Juga: Mata Minus dan Mata Silinder: Informasi yang Harus Diketahui

Penggunaan Lensa Korektif

Anda dapat mencoba menggunakan lensa korektif untuk mempertajam penglihatan yang disebabkan oleh mata minus. Jenis lensa yang dapat diresepkan dapat berupa:

1. Kacamata
Salah satu cara termudah dan umum digunakan banyak orang untuk mengatasi mata minus dengan kacamata, terutama bagi anak-anak. Dokter mata akan memeriksa tajam penglihatan sebelum dan setelah koreksi lensa, serta kondisi kesehatan mata. Kacamata bekerja dengan memfokuskan kembali sinar cahaya pada retina. Sementara itu, kacamata juga membantu melindungi mata dari sinar ultraviolet (UV). Ada berbagai jenis pilihan lensa kacamata, termasuk untuk penglihatan tunggal, bifokal, trifokal dan multifokal progresif.

2. Lensa Kontak
Selain kacamata, lensa kontak dapat dipilih untuk membuat penglihatan lebih jelas dan bidang pandang lebih luas daripada kacamata. Lensa kontak dipakai langsung tepat padan kornea mata, oleh karena itu pemakaian lensa kontak membutuhkan perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan mata. Namun, sebelum memakai lensa kontak konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terlepas dari pro dan kontra penggunaan lensa kontak.

3. Prosedur Operasi Bedah Refraksi
Pilihan lain untuk menangani mata minus tanpa harus menggunakan kacamata melalui tindakan operasi bedah refraksi. Dokter spesialis mata menggunakan sinar laser untuk membentuk kembali kornea sehingga pandangan menjadi lebih jelas. Operasi mata tersebut melibatkan penggunaan energi laser untuk memperbaiki kelengkungan kornea sehingga pembiasan cahaya menjadi fokus pada retina.

Baca Juga: Berapa Lama Operasi LASIK?

Kenali 3 jenis operasi mata laser berikut:

1. Photorefractive Keratektomy (PRK)
Metode dilakukan dengan menghilangkan lapisan epitel (bagian terluar) di permukaan kornea dan laser digunakan untuk menghilangkan jaringan dan mengubah bentuk kornea.

2. Laser Epithelial Keratomileusis (LASEK)
Hampir mirip dengan PRK, tetapi melibatkan penggunaan alkohol untuk melonggarkan permukaan kornea yang disebut epitel. Flap epitel nantinya akan dilepaskan dan dijauhkan dari area kornea yang akan dilaser. Saat laser dilakukan, jaringan kornea yang terletak di bawah flap epitel akan dilaser untuk mengubah bentuk kornea sampai membentuk kelengkungan kornea yang diharapkan.

3. Laser in Situ Keratectomy (LASIK)

Metode ini mirip dengan LASEK, tetapi pembuatan flap kornea lebih presisi menggunakan mikrokeratom atau pisau mikro. Alternatif terbaru dari mikrokeratom dalam membuat flap adalah mesin laser Femtosecond, yang biasa disebut dengan Femto LASIK. Hasilnya lebih presisi dan risiko lebih minimal.

Bahkan saat ini ada generasi terbaru dari laser bedah refraktif agar bebas dari mata minus, terkini karena sudah menggunakan mesin laser (tanpa pisau), serta tanpa flap, dikenal dengan sebutan ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction). Penasaran apa itu ReLEx® SMILE? ReLEx® SMILE merupakan metode bedah refraktif yang dilakukan untuk mengoreksi kelainan refraksi dengan menggunakan laser dengan luka sangat kecil (2-4 mm) tanpa perlu membuat flap pada kornea sehingga proses penyembuhannya lebih cepat dibandingkan LASIK konvensional.

Baca Juga: Mata Silinder / Astigmatisme: Gejala, Tes dan Pengobatan

Manakah Prosedur yang Terbaik?

Pada dasarnya ketiga teknik operasi di atas dapat menyembuhkan mata minus, membuat seseorang terbebas dari mata minus. Namun, memiliki waktu pemulihan, risiko, serta efek samping yang berbeda. Metode PRK bisa sedikit menyakitkan dan memakan waktu beberapa bulan untuk menstabilkan penglihatan. LASEK dan LASIK menjadi metode lebih baik dibandingkan PRK karena hampir tidak menimbulkan rasa sakit. Penglihatan kamu juga bisa pulih dalam bebrapa jam atau hari. LASIK sendiri dapat dilakukan bila kornea kamu cukup tebal. Sebab bila memiliki kornea tipis maka risiko komplikasi akan lebih tinggi. Bila kornea cukup tebal, metode ini dapat digunakan untuk mata minus yang lebih dari 10 D.

ReLEx® SMILE sebagai jenis laser bedah refraktif terbaru memiliki banyak kelebihan, antara lain luka sayatan paling kecil, tidak banyak syaraf yang terpotong, efek mata kering lebih minimal, serta tidak ada risiko yang berkaitan dengan flap. Jika Anda bingung memilih mana perawatan yang tepat. Silahkan bicarakan dengan dokter untuk menyembuhkan mata minus. Dokter akan merekomendasikan metode pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan visual dan gaya hidup pasien. Khusus bagi pasien yang melakukan tindakan LASIK di Ciputra SMG Eye Clinic, kami memberikan jaminan lasik seumur hidup dengan tujuan untuk membantu mempertahankan penglihatan. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, periksakan sedini mungkin kesehatan mata agar terhindar dari berbagai gangguan penglihatan.

Telah direview oleh dr Azrina Noor, SpM.

Source:

  • Rabun Jauh: Diagnosis dan Pengobatan Miopia
  • Rabun Jauh
  • 3 Pilihan Pengobatan untuk Rapujing
mata minusmenyembuhkan mata minuspengobatan mata minus
Read more
  • Published in Mata
No Comments
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
Artikel Terbaru
  • jenis-jenis katarak
    Jenis-jenis Katarak dan Penanganannya
  • Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
    Ini Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
  • Tanda operasi katarak gagal
    Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya
  • health talk csec pontianak februari
    Health Talk Lasik Mata Pontianak: Sharing Happy Eyes

Jakarta - Lotte Kuningan

Lotte Shopping Avenue Fl.5 Ciputra World 1 Jakarta Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5, Kuningan

Jakarta - PIM Pondok Indah

Pondok Indah Office Tower 5 Lantai 2 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah, Jakarta Selatan - 12310

Surabaya

SkyLoft SOHO Fl.8 Ciputra World Surabaya Jl. Mayjend Sungkono No.87

© 2025 All rights reserved. Ciputra SMG Eye Clinic

TOP