• Indonesia
  • English

LASIK & Katarak Center Jakarta - Klinik Mata | Ciputra SMG Eye Clinic

  • Beranda
  • Dokter Kami
  • Bebas Kaca Mata
    • Lasik Mata
    • ReLEx SMILE
    • EVO ICL
  • Apa itu Katarak?
  • FAQs
    • ReLEx® SMILE
    • FemtoLASIK
    • Katarak
    • Lifetime Protection
    • Rekomendasi Hotel
    • EVO Visian ICL
  • Testimonials
  • Berita
    • Artikel
    • Health Talks
  • Kontak

3 Jenis Operasi Ablasio Retina dan Prosedur Pelaksanaannya

Senin, 22 Januari 2024 by Defa
Operasi Ablasio Retina

Ablasio retina (retinal detachment) adalah kondisi serius yang memengaruhi mata dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan bahkan kehilangan penglihatan total jika tidak diobati dengan cepat dan tepat. Dalam situasi ini, intervensi bedah diperlukan untuk mengembalikan retina terlepas ke posisi yang benar dan memperbaiki masalah mendasarinya. Simak penjelasan lebih lengkap mengenai prosedur operasi ablasio retina di bawah ini.

3 Jenis Operasi Ablasio Retina

Terdapat tiga jenis teknik operasi ablasio retina yang umum digunakan, yaitu pneumatik retinopeksi, scleral buckle, dan vitrektomi. Setiap teknik memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda untuk memperbaiki kondisi retina yang terlepas.

1. Pneumatik Retinopeksi

Operasi ablasio retina pneumatik retinopeksi adalah prosedur bedah untuk mengobati kondisi ablasio retina, di mana lapisan retina terlepas dari tempatnya di dalam mata. Retina adalah lapisan tipis sel-sel fotosensitif di belakang mata yang bertanggung jawab untuk menangkap cahaya dan mengirimkan sinyal visual ke otak.

Tahap operasi ablasio retina dengan teknik pneumatik retinopeksi ini bertujuan untuk mengembalikan posisi retina yang terlepas ke dinding belakang mata dan memastikan penglihatan lebih baik.

Baca Juga: Gangguan Retina Mata dan Diagnosisnya

Prosedur ablasio retina pneumatik retinopeksi melibatkan penggunaan gas berbentuk gelembung di dalam mata untuk membantu reposisi dan menempelkan kembali retina yang terlepas dengan cara memberikan tekanan.

Berikut tahap-tahap umum dari operasi ablasio retina dengan teknik pneumatik retinopeksi:

  • Persiapan Pasca Operasi

Persiapan pre operasi ablasio retina pneumatik retinopeksi merupakan langkah penting untuk memastikan kesuksesan prosedur dan pemulihan yang optimal. Dokter mata akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi mata pasien, termasuk pemeriksaan oftalmologis dan funduskopi, untuk menentukan posisi dan luas ablasio retina, serta ultrasonografi bila diperlukan.

Selain pemeriksaan fisik, pasien akan diberikan penjelasan tentang prosedur operasi, manfaat, dan risiko yang mungkin terjadi. Penggunaan tetes mata anestesi untuk menghilangkan rasa sakit selama operasi juga akan dijelaskan. Persiapan ini membantu pasien merasa lebih tenang dan siap secara mental dan emosional.

  • Penetesan Anestesi

Sebelum operasi dimulai, tetes mata anestesi akan diberikan untuk menghilangkan rasa sakit dan memastikan Anda nyaman selama prosedur.

  • Injeksi Gas Pneumatik

Dokter akan menyuntikkan gelembung gas (misalnya, gas C3F8 atau SF6) ke dalam bola mata melalui jarum kecil. Gas ini akan menempati ruang di belakang lensa mata dan mendorong retina kembali ke tempat semula.

  • Perendaman Kepala dan Posisi

Setelah injeksi gas, dokter akan memberi instruksi untuk mempertahankan posisi tertentu dengan posisi kepala menghadap ke bawah (telungkup). Kemudian, secara perlahan menjadi posisi tegak sesuai dengan letak robekan. Prosedur ini memudahkan gas mencapai area yang tepat dan membantu dalam mereposisi retina ke dinding belakang mata.

  • Penutupan Luka

Pasca tindakan, luka jarum akan menutup secara bertahan, mata Anda akan diperban atau penutup pelindung, hindari mata dari paparan air selama 3 hari. Setelah beberapa waktu, gelembung gas akan mengalami penyerapan alami oleh tubuh Anda. Selama periode ini, retina akan direposisi kembali ke tempatnya oleh gas tersebut.

2. Scleral Buckle

Operasi ablasio retina dengan scleral buckle adalah prosedur bedah dengan menempatkan sabuk lentur dari bagian luar sklera mata (bagian putih mata). Sabuk lentur ini berbentuk bahan padat dan ditempatkan dengan tujuan untuk mendekatkan dinding bola mata ke retina sehingga retina dapat kembali ke posisi semula.

Jika ablasio retina sangat luas, scleral buckle akan ditempatkan mengelilingi seluruh bagian luar bola mata. Meskipun demikian, penggunaan scleral buckle tidak akan mengganggu penglihatan.

Berikut tahapan umum dari operasi ablasio retina dengan scleral buckle:

  • Anestesi

Sebelum operasi dimulai, pasien akan diberikan anestesi untuk membuatnya merasa nyaman dan bebas dari rasa sakit selama prosedur. Anestesi lokal atau umum dapat digunakan tergantung pada kebijakan dokter dan kebutuhan pasien.

Operasi Ablasio Retina

Sebelum dilakukan operasi, dokter akan meneteskan anestesi untuk menghilangkan rasa sakit.

  • Pembukaan Konjungtiva

Dokter mata akan membuat sayatan kecil pada lapisan tipis yang melapisi bola mata disebut konjungtiva untuk mengakses dinding mata (sklera).

Baca Juga: Screening Retina Mata Cegah Kerusakan Mata

  • Pemasangan Scleral Buckle

Scleral buckle adalah cincin atau sabuk fleksibel yang terbuat dari bahan seperti silikon atau bahan sintetis lainnya. Ini akan ditempatkan di sekitar bola mata dan dijahit di bawah konjungtiva di beberapa tempat. Scleral buckle berfungsi memberikan dukungan eksternal pada dinding mata (sklera) dan mengurangi tekanan di area yang tempat lepasnya retina, membantu retina kembali ke posisi seharusnya.

  • Drainase Cairan Subretina

Jika ada cairan yang terjebak di bawah retina yang terlepas (subretina), dokter dapat melakukan drainase cairan ini melalui jarum kecil atau instrumen lain yang disisipkan melalui sklera.

  • Pembekuan (Cryopexy atau Laser)

Teknik cryopexy atau laser dapat digunakan untuk membekukan atau menggumpalkan jaringan di sekitar retina yang terlepas. Hal ini membantu menyatukan retina dengan dinding mata (sklera) dan membantu mencegah terulangnya ablasio retina.

  • Penutupan Sayatan

Setelah selesai, konjungtiva dan lapisan mata lainnya akan ditutup kembali dengan jahitan halus. Proses pemulihan mungkin memerlukan beberapa minggu, dan pasien perlu mematuhi anjuran dokter mengenai pantangan aktivitas, pemakaian obat tetes mata, dan kunjungan kontrol untuk memastikan penyembuhan yang baik.

3. Vitrektomi

Operasi ablasio retina dengan vitrektomi adalah prosedur dilakukan dengan tujuan mengeluarkan vitreous dan jaringan yang menarik retina. Dokter akan menginjeksikan gas atau cairan seperti silicone oil ke mata pasien untuk menjaga agar retina tetap berada pada posisinya.

Berikut adalah tahapan umum dari operasi ablasio retina dengan vitrektomi:

  • Anestesi

Sebelum operasi dimulai, mata pasien akan diberikan anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit. Dalam beberapa kasus, anestesi umum juga dapat digunakan, tergantung pada kebijakan dan kebutuhan medis.

  • Pembuatan Sayatan

Dokter bedah mata akan membuat tiga sayatan kecil pada sklera (bagian putih mata). Ini memungkinkan akses ke bagian dalam mata untuk memulai prosedur.

  • Vitrektomi

Selama prosedur vitrektomi, dokter akan mengeluarkan melalui saluran kecil seluruh vitreous (jelly-like substance) yang mengisi rongga tengah bola mata. Pengangkatan vitreous diperlukan karena sebagian kasus ablasio retina terjadi karena vitreous menarik retina dan menyebabkan pemisahan.

  • Pelepasan Tarikan pada Retina

Setelah vitreous diangkat, dokter akan memeriksa retina dan mencari area robekan atau tarikan utama. Jika ada tarikan pada retina yang menyebabkan pemisahan, dokter akan membebaskan tarikan tersebut.

Baca Juga: Retina Mata Lihat Lebih Dalam!

  • Pemasangan Gas atau Silicone Oil

Setelah ablasio retina diperbaiki, dokter dapat memasukkan gas atau silicone oil ke dalam mata untuk membantu menopang retina kembali ke posisi normal. Gas atau silicone oil akan mengisi rongga mata yang sebelumnya diisi oleh vitreous. Gas akan terserap dengan sendirinya dalam beberapa minggu, sementara silicone oil perlu diangkat dalam operasi tambahan setelah retina telah menempel kembali dengan baik.

  • Penutupan Sayatan

Setelah prosedur selesai, dokter akan menutup sayatan pada sklera dengan jahitan kecil atau menggunakan metode penutupan lainnya.

Pasca operasi pasien akan diberikan perawatan khusus dan petunjuk untuk memfasilitasi pemulihan dan menjaga stabilitas retina yang telah diperbaiki.

Demikian informasi mengenai operasi ablasio retina. Sebelum menjalani operasi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mata berpengalaman dan bertanya tentang prosedur yang direkomendasikan serta perkiraan hasil yang diharapkan.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

Source:

  • Tindakan Pneumatik Retinopexy pada Ablasio Retina
  • Ablasi Retina
  • Memperbaiki Ablasi Retina Regmatogen
  • Operasi untuk Detasemen Retina
ablasio retinaOperasi Ablasio Retinaretina mata
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Retina Mata Lepas? Kenali Gejala dan Pengobatannya!

Kamis, 16 Desember 2021 by Devi
Retina Mata Lepas? Kenali Gejala dan Pengobatannya!

Seperti kita ketahui, retina mata berperan penting untuk mengirim sinyal gambar yang dilihat mata ke otak. Jika lapisan ini terganggu akan berpengaruh pada sistem penglihatan. Penyakit retina mata banyak jenisnya termasuk ablasio retina atau retina mata lepas. Ablasio retina merupakan penyakit mata yang cukup serius karena lapisan tipis (retina) di bagian belakang mata terlepas dari posisi normalnya. Lantas, apa saja tanda-tanda peringatan ablasio mata dan prosedur penanganannya? Semuanya akan dikupas tuntas melalui artikel berikut!

Ablasio Retina atau Retina Mata Lepas

Ablasio retina terjadi saat lapisan tipis (retina) terlepas dari posisi normalnya. Kondisi ini menyebabkan retina tidak berfungsi normal sehingga membuat penglihatan kabur. Ablasio retina memisahkan sel-sel neurosensori retina dari lapisan pembuluh darah yang menyediakan oksigen dan nutrisi. Jika kondisi tersebut tidak segera diobati, maka semakin besar risiko kehilangan penglihatan permanen pada mata. Begitu menakutkan bukan?

Ciri-Ciri Retina Mata Lepas

Lantas, bagaimana tanda awal ablasio mata? Biasanya tanda-tanda awal dari ablasio retina, ialah floaters, flashes secara tiba-tiba, serta penglihatan menurun. Berikut ini gejala ablasio retina dan penjelasannya:

  • Adanya floaters secara tiba-tiba, yaitu titik-titik kecil yang tampak melayang pada penglihatan.
  • Kilatan flashes/ kilatan cahaya pada satu atau kedua mata, dari satu sisi yang berulang.
  • Penglihatan menjadi kabur.
  • Penglihatan area tertentu seperti gelap/menurun.
  • Munculnya bayangan seperti tirai menutupi sebagian penglihatan
  • Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, hubungi dokter mata segera untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Mata Minus / Rabun jauh (Miopia) : Gejala, Pencegahan, Penanganan dan Perawatan

Bagaimana Retina Mata Bisa Terlepas?

Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan retina mata lepas. Sebagai contoh, seiring bertambahnya usia, vitreous atau cairan pengisi bola mata mulai menyusut dan mencair. Ketika mata bergerak, vitreous juga ikut bergerak tanpa menimbulkan masalah. Vitreous ini dibungkus oleh sebuah selaput yang disebut membran hialoid, yang menempel erat pada lokasi tertentu di retina. Gerakan vitreous yang cukup hebat dapat menarik retina cukup keras untuk merobeknya. Saat itu terjadi, cairan dapat melewati robekan dan melepaskan retina. Selain itu, 3 kondisi berikut juga dapat menyebabkan retina mata lepas.

1. Adanya robekan kecil pada retina
Biasa disebut sebagai ablasio retina regmatogen yang disebabkan oleh robekan di pada retina yang memungkinkan cairan melewati dan terkumpul di bawah retina. Cairan yang menumpuk membuat retina menjauh dari jaringan di bawahnya sehingga retina mata terlepas. Risiko robekan pada retina dapat terjadi karena faktor usia, mata minus, hingga pernah menjalani operasi katarak.
2. Ablasio retina tanpa didahului robekan pada retina
Biasa disebut sebagai eksudatif, karena lapisan retina terlepas akibat akumulasi cairan di bawah retina tanpa adanya robekan di retina. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyakit mata lainnya seperti infeksi atau peradangan mata, serta tumor mata.
3. Adanya jaringan parut di permukaan retina
Biasa disebut sebagai traksional, terjadi akibat adanya jaringan parut yang muncul di permukaan retina, menarik jaringan retina di sekitarnya, dan menyebabkan retina lepas. Biasanya terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.

Salah satu faktor risiko ablasi retina ialah memiliki penyakit sistemik seperti diabetes mellitus.

Faktor Risiko Ablasi Retina

Ada banyak faktor risiko yang menyebabkan ablasio retina atau retina mata lepas, diantaranya sebagai berikut:

  • Faktor usia, di atas 50 tahun
  • Memiliki riwayat anggota keluarga dengan penyakit yang sama
  • Memiliki rabun jauh/ mata minus
  • Pernah mengalami trauma/cedera mata
  • Pernah menjalani operasi mata, misalnya operasi mata katarak
  • Pernah menderita penyakit pada mata, seperti peradangan.
  • Memiliki penyakit sistemik seperti diabetes mellitus atau hipertensi.

Bagaimana Diagnosis Ablasi Retina?

Dokter spesialis mata atau dokter mata ahli vitreo-retina perlu melakukan pemeriksaan fundus oftalmolokopi untuk melihat bagian dalam atau retina mata. Namun, jika pemeriksaan fundus oftalmoskopi tidak dapat mendeteksi kondisi retina mata dengan jelas, dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi/USG mata untuk mengamati setiap perubahan struktur yang terjadi pada retina mata.

Baca Juga: Mata Silinder / Astigmatisme: Gejala, Tes dan Pengobatan

Pengobatan Ablasio Retina

Pengobatan ablasio mata dapat dilakukan sesuai kondisi pasien. Prosedurnya dapat berbeda-beda tergantung tingkat keparahan retina. Jika retina robek dan hanya terlepas pada sebagian kecil retina, maka dokter dapat melakukan pencegahan untuk memperbaiki retina lepas dengan tindakan berikut:

1. Kriopeksi
Pembekuan pada area sekitar robekan retina mata, dilakukan agar retina tetap terjaga dan menempel di dinding mata.
2. Fotokoalugasi (Terapi Laser)
Teknik ini dilakukan dengan sinar laser untuk membantu retina tetap menempel.

Sementara bila retina yang terlepas sudah cukup luas, dokter mata ahli vitreo-retina akan memperbaiki retina dengan melakukan pembedahan. Berikut beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan.

1. Pneumatic Retinopexy
Prosedur yang dilakukan dengan menyuntikkan gelembung gas ke dalam mata. Fungsinya untuk mendorong retina ke posisi semula. Prosedur ini dilakukan bila bagian retina yang terlepas sedikit.
2. Vitrektomi
Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan cairan vitreous dan jaringan yang menarik retina. Dokter akan menyuntikkan gelembung udara pada mata pasien untuk menahan retina tetap pada posisinya. Nantinya gelembung gas akan tergantikan secara alami oleh cairan tubuh. Gelembung gas ini mendorong retina ke tempat semula. Selain gas, pada kasus tertentu dapat menggunakan cairan silicon oil untuk mempertahankan posisi retina agar tetap baik. Bila tamponade menggunakan cairan silicon oiI, akan ada prosedur operasi berikutnya untuk mengeluarkan cairan tersebut setelah 3-6 bulan.
3. Scleral Buckle
Prosedur yang dilakukan dokter dengan meletakkan sabuk lentur dari sisi luar sklera mata (bagian putih mata). Jadi sabuk lentur yang berupa bahan padat ini diposisikan untuk membantu mendekatkan dinding bola mata ke retina sehingga retina berada pada posisi semula. Namun bila kondisi lepasnya retina cukup berat, maka scleral buckle dipasang secara melingkupi seluruh lingkaran luar bola mata. Meskipun begitu, scleral buckle tidak menghalangi penglihatan Anda.

Pencegahan Ablasio Retina

Meskipun ablasio retina tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun kita dapat mengurangi risiko terjadinya ablasio retina dengan menerapkan beberapa langkah berikut.

1. Jika mengalami gejala yang pandangan seperti yang disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata.
2. Rutin melakukan pemeriksaan mata 1 tahun sekali. Terutama bagi penderita diabetes atau mata minus, harus rutin dan berkala memeriksakan kesehatan mata sesuai anjuran dokter spesialis mata.
3. Kontrol gula darah dan tekanan darah agar retina dan kesehatan mata secara umum tetap terjaga baik.
4. Mengenakan kacamata saat beraktivitas atau berolahraga untuk melindungi mata dari cedera.

Jika Anda mengalami gejala di atas, atau memiliki risiko ablasio retina, segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan memeriksa secara komprehensif sesuai kondisi masing-masing pasien. Sebab kondisi yang dialami pasien tidak semua sama, bahkan jenis ablasio retinanya mungkin saja berbeda. Dokter dapat menggunakan satu jenis metode tatalaksna ablasio retina, bisa juga kombinasi. Semua disesuaikan dengan kondisi setiap pasien. Oleh karena itu, dokter spesialis mata perlu memeriksa secara menyeluruh terhadap setiap gejala yang pasien rasakan. Jadi, penting memeriksakan kesehatan mata sejak dini untuk meminimalisir potensi gangguan penglihatan di masa mendatang. Yuk, tunggu apalagi? Lakukan pemeriksaan mata di Ciputra SMG Eye Clinic.

Telah direview oleh dr Azrina Noor, SpM.

Source:

  • Ablasi retina
  • Retina Terlepas (Ablasi Retina)
  • Apa yang perlu Anda ketahui tentang ablasi retina?
ablasio retinapengobatan retina mataretina mataretina mata lepas
Read more
  • Published in Mata
No Comments
Artikel Terbaru
  • jenis-jenis katarak
    Jenis-jenis Katarak dan Penanganannya
  • Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
    Ini Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
  • Tanda operasi katarak gagal
    Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya
  • health talk csec pontianak februari
    Health Talk Lasik Mata Pontianak: Sharing Happy Eyes

Jakarta - Lotte Kuningan

Lotte Shopping Avenue Fl.5 Ciputra World 1 Jakarta Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5, Kuningan

Jakarta - PIM Pondok Indah

Pondok Indah Office Tower 5 Lantai 2 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah, Jakarta Selatan - 12310

Surabaya

SkyLoft SOHO Fl.8 Ciputra World Surabaya Jl. Mayjend Sungkono No.87

© 2025 All rights reserved. Ciputra SMG Eye Clinic

TOP