10 Cara Menjaga Kesehatan Mata agar Tetap Sehat dan Jernih
Menjaga kesehatan mata bisa dilakukan dengan cara rutin pemeriksaan mata, makan makanan sehat, hingga membatasi penggunaan gadget. Manfaatnya, Anda bisa terhindar dari penyakit rabun, infeksi pada mata, glaukoma, bahkan kebuataan.
Paparan sinar biru dari layar gadget, paparan sinar ultraviolet dari matahari, dan bekerja dalam pencahayaan yang kurang ideal dapat berdampak negatif pada kesehatan mata kita. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan mata dengan tepat.
Cara Menjaga Kesehatan Mata
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata, di antaranya:
1. Melakukan Pemeriksaan Mata Rutin
Pemeriksaan mata rutin merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan mata. Secara berkala menjalani pemeriksaan mata dengan dokter spesialis mata yang terpercaya dapat membantu mendeteksi secara dini potensi masalah kesehatan mata, seperti gangguan penglihatan atau penyakit mata.
Melalui pemeriksaan ini, dokter mata dapat memberikan rekomendasi terkait tatalaksana, peresepan kacamata atau lensa kontak yang sesuai, serta memberikan saran untuk memelihara kesehatan mata secara keseluruhan.
2. Penuhi Nutrisi untuk Mata
Penting untuk disadari bahwa kesehatan mata kita juga terkait erat dengan asupan nutrisi yang kita konsumsi. Makanan kaya vitamin A, seperti wortel, bayam, dan ubi jalar, dapat membantu menjaga kesehatan retina.
Sementara itu, vitamin C yang ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk dan stroberi, bersama dengan vitamin E ndan zinc dari kacang-kacangan dan biji-bijian, berperan dalam melindungi mata dari radikal bebas dan mencegah kondisi seperti degenerasi makula.
Dengan menjaga pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi, kita dapat memberikan dukungan optimal untuk kesehatan mata kita.
Baca juga: Daftar Vitamin yang Membantu Menjaga Kesehatan Mata

Pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendeteksi secara dini potensi masalah kesehatan mata, seperti gangguan penglihatan atau penyakit mata.
3. Batasi Penggunaan Gadget
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mata. Layar gadget, seperti smartphone dan komputer, menghasilkan sinar biru yang dapat menyebabkan mata lelah dan gangguan tidur. Untuk mengatasi hal ini, disarankan untuk membatasi waktu penggunaan gadget, terutama sebelum tidur.
Selain itu, perlu diterapkan kebiasaan beristirahat sejenak setiap satu atau dua jam saat bekerja di depan layar. Pilihan penggunaan filter layar atau aplikasi yang mengurangi sinar biru juga dapat membantu mengurangi dampak negatif pada mata.
4. Penggunaan Cahaya yang Cukup
Pencahayaan yang tidak memadai dapat menimbulkan ketegangan mata dan mengganggu kenyamanan visual. Penting untuk memastikan bahwa ruangan tempat Anda membaca atau bekerja memiliki pencahayaan yang cukup, sehingga mata dapat fokus dengan nyaman pada aktivitas tersebut.
Hindari pencahayaan yang terlalu redup atau terlalu terang, karena kedua kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan mata. Jika memungkinkan, manfaatkan pencahayaan alami dan atur pencahayaan buatan agar merata dan tidak menyilaukan. Dengan demikian, penggunaan mata dalam berbagai aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dengan lebih nyaman dan efisien.
5. Istirahatkan Mata
Istirahat bagi mata merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatannya, terutama bagi mereka yang sering bekerja di depan komputer atau layar gadget dalam waktu yang lama. Aturan sederhana yang dapat diterapkan adalah aturan 20-20-20, yang mengharuskan kita untuk memandang objek yang berjarak lebih dari 20 kaki selama 20 detik setiap 20 menit.
Praktik ini membantu meredakan kelelahan mata yang disebabkan oleh fokus yang berlebihan pada layar komputer atau smartphone, sehingga memberikan waktu bagi mata untuk beristirahat dan mengurangi risiko ketegangan mata.
Baca Juga: 10 Penyebab Mata Anak Bengkak, Jangan Dianggap Sepele!
6. Gunakan Kacamata Anti UV
Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit mata, termasuk katarak dan degenerasi makula. Oleh karena itu, penggunaan kacamata dengan perlindungan UV menjadi sangat penting, terutama saat berada di luar ruangan.
Kacamata ini tidak hanya melindungi mata dari efek buruk sinar UV, tetapi juga membantu mengurangi silau yang dapat merugikan penglihatan. Investasi dalam kacamata dengan perlindungan UV dapat berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan mata jangka panjang dan meminimalkan risiko gangguan mata yang disebabkan oleh paparan sinar UV.
7. Rawat Lensa Kontak dengan Baik
Jika Anda menggunakan lensa kontak sebagai alat koreksi penglihatan, perawatan yang baik menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan mata Anda. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dokter mata dan produsen lensa kontak dalam hal perawatan dan penggantian lensa.
Bersihkan lensa kontak secara teratur dengan cairam pembersih yang direkomendasikan, hindari tidur dengan lensa kontak terpasang, dan pastikan untuk mengganti lensa sesuai jadwal yang ditentukan. Dengan merawat lensa kontak dengan cermat, Anda dapat mencegah iritasi, infeksi, dan masalah mata lainnya yang dapat muncul akibat penggunaan lensa kontak yang kurang higienis.
8. Hentikan Kebiasaan Merokok
Merokok bukan hanya berdampak negatif pada sistem pernapasan, tetapi juga memiliki dampak serius pada kesehatan mata. Zat-zat kimia berbahaya dalam asap rokok dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit mata serius, seperti degenerasi makula dan katarak. Merokok juga dapat menyebabkan mata kering dan meningkatkan ketidaknyamanan.
Oleh karena itu, menghentikan kebiasaan merokok bukan hanya untuk kesehatan umum, tetapi juga untuk menjaga kesehatan mata Anda. Dengan berhenti merokok, Anda memberikan kontribusi besar dalam menjaga kejernihan penglihatan dan mencegah risiko gangguan mata yang dapat memengaruhi kualitas hidup Anda.
Baca juga: Screening Retina Mata Cegah Kerusakan Mata
9. Jangan Langsung Melihat Cahaya Terlalu Terang
Penting untuk menjaga kesehatan mata dengan berhati-hati terhadap paparan cahaya yang terlalu terang. Melihat langsung ke sumber cahaya yang menyilaukan, seperti matahari pada siang hari atau lampu yang terlalu terang, dapat menyebabkan kerusakan mata jangka pendek dan jangka panjang.
Paparan berlebihan terhadap sinar terang ini dapat merusak struktur mata, termasuk lensa dan retina sehingga menjaga jarak dan menggunakan perlindungan mata seperti kacamata hitam dengan filter ultraviolet dapat membantu mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh cahaya yang terlalu terang.
10. Bersihkan Bagian Mata Setelah Memakai Makeup
Bagi mereka yang menggunakan makeup, perawatan mata tidak hanya mencakup pemilihan produk yang aman, tetapi juga pemeliharaan kebersihan setelah penggunaan. Sisa-sisa makeup di sekitar mata dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan iritasi atau infeksi.
Oleh karena itu, penting untuk secara lembut membersihkan makeup di sekitar mata setelah penggunaan. Gunakan pembersih yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit Anda, dan pastikan untuk menghapus semua makeup dengan hati-hati. Hal ini untuk mencegah potensi masalah kesehatan mata yang dapat muncul akibat penggunaan makeup yang tidak bersih.
Baca Juga: Ketahui Mata Juling pada Anak dan Dewasa
Jika Anda mengalami keluhan pada mata, sebaiknya segera konsultasi ke dokter spesialis mata profesional di Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Di CSEC, Anda dapat melakukan perawatan rutin hingga LASIK.
Apabila Anda ingin melakukan serangkaian tersebut, bisa melihat jadwal dokter dan membuat janji lebih mudah melalui WhatsApp. Mari percayakan kesehatan mata Anda dan keluarga dengan Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC).
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM
Source:
- Cleveland Clinic. 5 Ways to Maintain Good Vision and Healthy Eyes. Diakses 2024.
- WebMD. How to Keep Your Eyes Healthy. Diakses 2024.
- Published in Mata
Waspadai 13 Gejala Sakit Mata Ini
Gejala sakit mata bisa berupa mata merah, berair, gatal, nyeri, atau penglihatan kabur. Penyebab umumnya meliputi infeksi, alergi, paparan debu, atau kelelahan mata akibat layar gadget.
Sakit mata bukan sekadar gangguan ringan yang bisa diabaikan. Dampaknya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti sulit membaca, bekerja, atau bahkan sekadar melihat layar ponsel.
Beberapa gejala, seperti mata merah atau gatal, mungkin tampak sepele. Namun, jika disertai nyeri hebat, sensitivitas terhadap cahaya, atau tiba-tiba kehilangan penglihatan, ini bisa menjadi tanda kondisi serius seperti glaukoma atau infeksi berat.
Menunda penanganan tidak hanya memperburuk kondisi mata, tetapi juga berisiko menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan. Jadi, jangan pernah abaikan gejala sekecil apa pun.
Gejala Sakit Mata yang Perlu Anda Waspadai
Seiring bertambahnya usia, kemampuan mata seseorang akan berkurang. Sebagai contoh, lensa mata menjadi kurang elastis dan menebal, tidak dapat melihat dengan jelas di malam hari saat mengemudi.
Bahkan pada kondisi yang parah mata tidak dapat melihat, yang artinya menjadi tanda Anda mengalami kondisi medis serius. Tanda dan gejala sakit mata berikut perlu Anda waspadai:
1. Mata Merah
Gejala sakit mata ini mungkin pernah Anda alami. Mata merah umum terjadi pada siapa saja dan biasanya mudah untuk dideteksi.
Sebagian besar kasus mata merah juga dikenal sebagai konjungtivitis atau peradangan pada konjungtiva. Akan tampak kemerahan pada bagian putih bola mata (sklera) akibat pelebaran pada pembuluh darah mata.
2. Alergi Mata
Sama halnya seperti alergi hidung, seseorang dapat juga terkena alergi mata yang membuat mata terasa gatal, berkaca-kaca, dan merah. Hindari pemicu atau sumber alergi, seperti serbuk sari, debu, hewan peliharaan, untuk membantu meringankan gejala.
3. Bintitan (Hordeolum)
Bintitan merupakan benjolan yang terlihat seperti jerawat atau bisul yang muncul di kelopak mata. Penyebabnya karena infeksi bakteri dan biasanya tidak berbahaya, umumnya dapat hilang dalam waktu kurang dari seminggu.
Hindari memencet bintitan karena dapat menyebarkan infeksi ke daerah sekitar mata.
Baca juga: Gangguan pada Retina Mata
4. Mata Kering
Kurangnya kelembapan mata menyebabkan mata menjadi kering. Sementara itu, mata kering juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti pemakaian lensa kontak, penggunaan obat-obatan tertentu (antihistamin, beta blocker, opiat, antidepresan trisiklik), penyakit lain, cedera atau faktor lingkungan (pengaruh AC).
Kurangnya produksi air mata dan gangguan pada lapisan air mata juga bisa menyebabkan mata menjadi kering. Jika seseorang mengalami mata kering disertai gejala lain, seperti penglihatan kabur, mata terasa sakit atau ada sesuatu yang mengganjal, segera hubungi dokter spesialis mata.
5. Mata Bengkak
Seringkali, mata terlihat bengkak setelah bangun tidur atau usai menangis. Hal yang biasanya dianggap wajar dan sementara.
Namun, jika pembengkakan mata disertai dengan gejala lain seperti penglihatan kabur atau rasa nyeri, hal ini patut diwaspadai. Terlebih lagi, bila bengkak tidak kunjung mereda dalam 24-48 jam, ada baiknya segera mencari penanganan medis untuk mencegah kondisi yang lebih serius.
6. Infeksi Kornea Mata (Keratitis)
Peradangan pada kornea mata terjadi akibat penggunaan lensa kontak, cedera, infeksi bakteri, jamur atau virus. Penderita akan merasakan mata terasa buram, perih, kemerahan, cenderung sensitif terhadap cahaya.
Jika tidak diobati secara segera dan efektif dapat menyebabkan masalah penglihatan, bahkan kebutaan dapat terjadi.
7. Ulkus Kornea (Luka pada Kornea)
Luka pada kornea mata dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti kemasukan sesuatu yang mengenai mata, infeksi jamur, bakteri, virus, hingga cedera. Jika mengalami luka pada kornea mata segera lakukan pengobatan agar tidak terjadi komplikasi di kemudian hari.
8. Rabun Senja
Pernahkah Anda merasa kesulitan melihat di malam hari? Jika iya, mungkin Anda mengalami rabun senja, tetapi bukan sebuah penyakit. Melainkan gejala yang disebabkan oleh penyakit tertentu.
9. Mata Berair
Pernahkah Anda mengalami mata berair. Jika iya, itu justru menjadi pertanda bahwa mata Anda terlalu kering.
Akibatnya, mata akan berusaha mengatasi iritasi akibat kering dengan memproduksi air mata sebanyak-banyaknya. Bila mata kita dipenuhi dengan kotoran, kita biasa menyebutnya sebagai belekan.
Belekan akibat kotoran memiliki warna yang beragam, seperti kuning, putih hingga hijau. Belekan dianggap normal bila ditemui saat bagun tidur, dengan jumlah yang sedikit.
Namun, perlu diwaspadai bila warna belekan berwarna kuning atau hijau, khawatirnya akibat infeksi bakteri. Sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis mata.
10. Penglihatan Mata Kabur
Ketika mata menjadi buram atau kabur, bisa menjadi gejala sakit mata yang umum. Namun, penglihatan kabur dapat menjadi tanda penyakit tertentu, seperti diabetes, katarak, hingga glaukoma.
11. Lingkaran di Sekitar Kornea/Corneal Arcus
Corneal Arcus merupakan tampilan berbentuk seperti cincin putih yang melingkar disisi luar kornea. Hal ini sering terjadi pada lansia, tetapi dapat juga terjadi pada dewasa muda yang umumnya terjadi akibat endapan lipid yang berhubungan dengan penyakit tertentu, seperti kolesterol, artherosclerosis, penyakit jantung.
Baca juga: Tanda-Tanda Mata Minus dan Faktor yang Memengaruhi
12. Kelopak Mata Turun
Seiring bertambahnya usia, kelopak mata seseorang akan turun terutama pada kelompok lansia. Tanda alami penuaan ini terjadi karena berkurangnya kekuatan tendon atau otot, serta jaringan sekitarnya mengalami pelonggaran sehingga kelopak mata menurun.
Sayangnya, bila anak-anak mengalami kondisi ini, mungkin saja anak tersebut menderita ptosis kongenital, yaitu gangguan otot kelopak mata, biasanya terdeteksi sejak lahir.
13. Mata Kuning
Pernah mengalami mata kuning? Biasanya penderita penyakit kuning mengalaminya. Pada bagian putih mata atau sklera berubah menjadi kuning.
Kuning pada mata terjadi karena bilirubin (zat pewarna urin yang dihasilkan hati) masuk ke pembuluh darah. Sementara itu mata yang berwarna kuning juga menandakan hati seseorang mengalami gangguan, seperti peradangan, infeksi bahkan kanker.
Penyebab lain mata kuning ialah karotenemia, yaitu tubuh berubah menjadi kuning karena terlalu banyak konsumsi karoten yang bersumber dari wortel. Hal ini terjadi bila mengonsumsi wortel dalam jumlah berlebihan.
Cara Mengatasi Sakit Mata
Mengatasi sakit mata tidak selalu memerlukan perawatan medis, terutama jika gejalanya masih ringan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, baik dengan menggunakan obat-obatan yang sesuai maupun perawatan rumahan sederhana.
Penting untuk memahami opsi yang tersedia agar mata bisa kembali sehat tanpa memperburuk kondisi.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dicoba.
1. Obat Sakit Mata
Berikut adalah beberapa jenis obat sakit mata yang bisa Anda coba:
- Tetes Mata Antihistamin: Tetes mata ini efektif untuk meredakan gejala mata merah dan gatal akibat alergi. Biasanya digunakan sesuai anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan.
- Tetes Mata Antibiotik: Diresepkan untuk mengobati infeksi bakteri pada mata seperti konjungtivitis. Penggunaannya harus sesuai arahan dokter.
- Salep Mata: Salep antibiotik sering digunakan untuk infeksi yang lebih serius atau saat pasien kesulitan menggunakan tetes mata.
- Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID): NSAID dalam bentuk tetes mata dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri ringan pada mata.
- Obat Dekongestan Mata: Digunakan untuk mengurangi pembengkakan pada mata, terutama yang disebabkan oleh iritasi ringan.
2. Perawatan Rumahan untuk Sakit Mata
Mengatasi gangguan pada mata juga bisa dengan melakukan perawatan rumahan, seperti:
- Kompres Hangat: Rendam kain bersih dalam air hangat, peras, dan letakkan di atas mata selama 5-10 menit. Ini membantu meredakan iritasi dan meningkatkan aliran darah di area mata.
- Kompres Dingin: Jika mata terasa bengkak, kompres dingin dengan kain lembut dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa tidak nyaman.
- Menggunakan Air Mata Buatan: Untuk mata kering akibat terlalu lama menatap layar atau paparan AC, air mata buatan dapat memberikan kelembapan tambahan.
- Membersihkan Kelopak Mata: Gunakan kapas atau kain lembut yang dibasahi air hangat untuk membersihkan kelopak mata, terutama jika ada kotoran atau kerak akibat infeksi.
- Hindari Menyentuh atau Mengucek Mata: Menghindari kontak langsung dengan mata dapat mencegah iritasi lebih lanjut dan penyebaran infeksi.
- Istirahatkan Mata: Kurangi waktu menatap layar atau membaca untuk memberi mata waktu istirahat dan pulih lebih cepat.
Perawatan ini dapat membantu meringankan gejala sakit mata, tetapi jika kondisi memburuk atau berlangsung lama, segera konsultasikan dengan dokter mata. Anda dapat mengunjungi Ciputra SMG Eye Clinic.
Di klinik ini, Anda akan mendapatkan layanan profesional dari dokter spesialis mata berpengalaman. Klinik ini menyediakan konsultasi lengkap mengenai penanganan katarak dan pilihan pengobatan terbaik untuk kondisi Anda.
Dengan fasilitas modern, Ciputra SMG Eye Clinic siap membantu Anda mendapatkan penglihatan yang lebih baik.
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM
Source:
- WebMD. Eye Pain: What Are the Causes?. Desember 2024.
- Cleveland Clinic. Eye Irritation. Desember 2024.
- Published in Mata
9 Cara Ampuh Mencegah Mata Lelah Akibat Gadget
Cara mencegah mata lelah akibat gadget penting untuk diketahui dan dilakukan sejak dini agar terhindar dari masalah kesehatan mata yang lebih serius, seperti mata minus. Berbagai langkah pencegahan tersebut tidak luput dari pengaturan cahaya hingga lamanya menggunakan gadget.
Mata lelah akibat penggunaan gadget secara berlebihan telah menjadi masalah umum yang sering dihadapi. Kondisi ini dapat memengaruhi kenyamanan dan kinerja sehari-hari.
Namun, dengan beberapa langkah sederhana, Anda dapat mengatasi mata lelah akibat gadget dengan mudah.
Pengertian dan Penyebab Mata Lelah
Mata Lelah adalah kondisi di mana mata merasa lelah, tegang, atau tidak nyaman setelah penggunaan yang berlebihan, terutama melihat layar gadget atau komputer dalam waktu yang lama. Penyebab utama mata lelah akibat gadget adalah tegangnya otot bola mata yang terus menerus berusaha membaca teks dan gambar di layar, disertai dengan penurunan frekuensi kedipan mata.
Hal ini menyebabkan mata terfokus pada layar cenderung berkedip lebih lambat dari biasanya yang dapat menyebabkan gejala, seperti sakit kepala, mata kering, silau, pandangan buram atau berbayang, serta nyeri pada leher, bahu, dan punggung.
Baca Juga: Ternyata Ini 10 Arti kedutan Mata Kiri Atas dari Sisi Medis
Cara Mencegah Mata Lelah Akibat Gadget
Agar mata lelah tidak bertambah parah, Anda bisa mencoba beberapa langkah pencegahan di bawah ini:
1. Ikuti Aturan 20-20-20
Saat Anda terpaku pada layar gadget untuk jangka waktu yang lama, mata bekerja keras dan terus-menerus berfokus pada objek yang sama. Untuk memberi mata istirahat, praktikkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan Anda dari layar dan fokuskan pada objek yang berjarak sekitar 20 kaki selama 20 detik.
Cara ini membantu mengurangi kelelahan mata dan memberi kesempatan pada mata untuk beristirahat sejenak. Selain itu, pastikan posisi layar gadget Anda juga tepat. Layar sebaiknya berjarak sekitar 25 inci dari mata Anda dan sedikit di bawah tingkat mata.
Demikianlah beberapa cara mengatasi mata lelah yang dapat Anda lakukan sehari-hari. Bila Anda mengalami mata lelah dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera konsultasi ke dokter spesialis mata profesional di Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Di CSEC, Anda dapat melakukan perawatan rutin hingga LASIK.
Apabila Anda ingin melakukan serangkaian tersebut, bisa melihat jadwal dokter dan membuat janji lebih mudah melalui WhatsApp. Mari percayakan kesehatan mata Anda dan keluarga dengan Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC).
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM
Source:
- Mayo Clinic. Eyestrain. Diakses 2024.
- All About Vision. Computer Eye Strain – 10 Steps for Relief. Diakses 2024.
- Published in Featured Article, Mata
Mata Minus Bukan Penyakit, Ini Risiko Penyebabnya
Mata minus adalah salah satu gangguan di mana mata memiliki kesulitan dalam memfokuskan cahaya pada titik fokus yang tepat di belakang retina. Kondisi mata minus bisa disebabkan berbagai faktor, mulai dari genetik hingga gaya hidup.
Kondisi mata minus tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, kondisi mata minus membuat ketidaknyamanan dalam penglihatan seseorang. Penyebabnya, bukan cuma soal gaya hidup yang tidak sehat, tapi diantaranya dianggap terkait dengan faktor keturunan atau biasa disebut dengan faktor genetik.
Penyebab Kondisi Mata Minus
Mata minus atau miopia adalah kondisi mata di mana seseorang memiliki kesulitan dalam melihat objek yang jauh, sementara penglihatan objek yang dekat masih relatif baik.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh panjang bola mata yang lebih panjang dari biasanya atau kornea yang terlalu melengkung. Gejala yang biasa terjadi pada mata minus meliputi kesulitan dalam melihat jarak yang jauh dengan jelas, sering mengedipkan mata, menggosok mata secara berlebihan, sakit kepala, dan ketegangan pada area sekitar mata.
Baca Juga: Memahami Perbedaan Mata Minus dan Plus, Sudah Tahu?
Ketika mengalami gejala ini, seseorang mungkin merasa perlu untuk memicingkan mata atau mendekatkan objek untuk melihat dengan lebih jelas. Hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang, terutama jika tidak ditangani dengan tepat melalui koreksi penglihatan yang sesuai.
Kondisi mata minus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
1. Genetik
Faktor genetik adalah salah satu penyebab utama miopia (mata minus). Jika salah satu atau kedua orang tua mengalami miopia, ada kemungkinan besar anak-anak mereka juga akan mengembangkan kondisi yang sama.
Penelitian menunjukkan bahwa miopia memiliki komponen hereditas yang kuat. Gen-gen tertentu dapat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bola mata yang pada akhirnya menentukan apakah seseorang akan mengalami miopia.
Mutasi atau variasi dalam gen-gen ini dapat menyebabkan bola mata menjadi lebih panjang dari normal sehingga cahaya yang masuk difokuskan di depan retina, bukan langsung di atasnya.
Selain itu, kombinasi beberapa gen yang berbeda juga dapat berinteraksi dan meningkatkan risiko miopia. Dalam keluarga dengan riwayat miopia, penting untuk memonitor perkembangan mata anak-anak dan melakukan pemeriksaan mata secara rutin.

Lasik mata menjadi prosedur yang efektif menghilangkan mata minus dengan cepat.
2. Jarang Melakukan Aktivitas di Luar Ruangan
Aktivitas di luar ruangan, terutama saat terpapar sinar matahari sangat penting untuk kesehatan mata. Paparan sinar matahari membantu dalam pembentukan vitamin D yang penting untuk kesehatan mata dan tubuh secara keseluruhan.
Sinar matahari juga membantu dalam pengaturan ritme sirkadian tubuh yang dapat memengaruhi kualitas tidur dan oleh karena itu juga dapat berdampak pada kesehatan mata.
Ketika seseorang jarang berada di luar ruangan, mereka kekurangan paparan sinar matahari yang cukup, yang dapat meningkatkan risiko perkembangan masalah mata, termasuk mata minus.
3. Kebiasaan Membaca Jarak Dekat
Kebiasaan membaca, terutama pada jarak dekat serta tanpa istirahat yang cukup dapat membebani mata secara berlebihan. Saat membaca atau melakukan aktivitas yang memerlukan fokus pada objek yang dekat secara terus-menerus, otot mata akan bekerja keras untuk mempertahankan fokus, dan ini dapat menyebabkan kelelahan mata.
Jika kebiasaan ini terjadi secara teratur tanpa adanya istirahat yang cukup dapat meningkatkan risiko terkena gangguan refraksi seperti mata minus. Oleh karena itu, penting untuk mengambil istirahat secara teratur saat melakukan aktivitas yang memerlukan fokus pada objek yang dekat. Hal ini untuk memberi istirahat pada otot mata dan mencegah kelelahan yang berlebihan.
Baca Juga: Mata Minus Bisa Sembuh Total? Yuk, Coba Cara Ini!
4. Melihat Layar Terlalu Dekat
Penggunaan perangkat elektronik yang terus meningkat, seperti ponsel pintar, tablet, dan komputer telah membawa dampak signifikan pada kesehatan mata. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar elektronik, terutama dalam jarak dekat menyebabkan mata terus-menerus berfokus pada objek yang dekat.
Kondisi ini memaksa otot mata untuk bekerja lebih keras dan lebih lama yang pada gilirannya dapat menyebabkan ketegangan pada mata, mata lelah, dan berkembangnya mata minus.
Selain itu, efek sinar biru yang dipancarkan oleh layar elektronik juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah mata, termasuk mata minus. Sebaiknya, gunakan gadget dengan bijak dengan beristirahat sesekali dan memperhatikan jarak pandang.
5. Kekurangan Zat Karoten
Nutrisi memainkan peran penting dalam kesehatan mata, salah satunya zat karotenoid, seperti beta-karoten. Beta-karoten adalah prekursor vitamin A yang dikenal penting untuk kesehatan mata, terutama dalam menjaga kesehatan retina.
Kekurangan zat karotenoid dalam diet dapat menyebabkan berbagai masalah mata, termasuk penurunan ketajaman penglihatan dan risiko terkena kondisi seperti mata minus.
Makanan kaya beta-karoten, seperti wortel, bayam, brokoli, dan paprika, seharusnya menjadi bagian penting dari pola makan sehari-hari untuk menjaga kesehatan mata yang optimal.
Suplemen mungkin juga diperlukan bagi individu yang memiliki risiko kekurangan zat karotenoid dalam diet, tetapi konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Baca Juga: Mata Minus Bukan Penyakit
Demikian informasi mengenai penyebab kondisi mata minus. Umumnya, mata minus diatasi dengan menggunakan lensa kontak dan kacamata agar penglihatan seseorang kembali normal.
Namun, Anda juga bisa menghilangkan mata minus dengan LASIK mata.
LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) adalah prosedur bedah melibatkan penggunaan laser untuk membentuk kembali kornea mata sehingga sinar cahaya dapat difokuskan dengan lebih baik pada retina.
Selama prosedur LASIK, lapisan luar kornea diangkat untuk mengakses jaringan di bawahnya, di mana laser kemudian digunakan untuk mengubah bentuk kornea sesuai dengan kebutuhan koreksi penglihatan. LASIK sering kali memberikan hasil yang cepat dan efektif. Namun, seperti halnya prosedur bedah, LASIK juga memiliki risiko tertentu yang perlu dipertimbangkan dengan cermat sebelum menjalani prosedur tersebut.
Anda bisa konsultasi seputar lasik di Ciputra SMG Eye Clinic terdekat. Nantinya, dokter akan menjelaskan manfaat dari prosedur tindakan yang tentunya menguntungkan bagi Anda.
Telah direview oleh dr. Ika Citra Susanti, SpM
Source:
- Cleveland Clinic. Myopia (Nearsightedness). Diakses 2024.
- Healthline. Nearsightedness (Myopia). Diakses 2024.
- Published in Mata
Apa Vitamin Terbaik untuk Kesehatan Mata?
Apa Vitamin Terbaik untuk Mata Anda
Halo Happy Eyes People! Vitamin untuk mata penting diperhitungkan untuk kesehatan mata. Mata Anda adalah organ kompleks yang membutuhkan banyak vitamin agar dapat berfungsi dengan baik. Ada beberapa vitamin tertentu yang penting untuk menjaga kesehatan mata agar lebih baik. Saat ini telah dikenal banyak antioksidan kuat yang bermanfaat untuk melindungi mata dan bagian tubuh lainnya dari kerusakan oksidatif dan peradangan.
Kekurangan vitamin tertentu dapat meningkatkan risiko beberapa kondisi mata, seperti katarak, dan degenerasi makula terkait usia (AMD). Penelitian menunjukkan bahwa beberapa suplemen vitamin dan mineral dapat membantu melindungi atau memperlambat perkembangan kondisi tersebut.
Dalam artikel ini, kami menguraikan empat vitamin yang penting untuk kesehatan mata, serta terdapat daftar berbagai sumber makanan dari vitamin ini.Mari kita simak bersama-sama!
4 Vitamin yang berkontribusi untuk Kesehatan Mata
Orang yang ingin melindungi kesehatan mata mereka harus cukup mengkonsumsi sejumlah vitamin didalam kandungan makanan mereka.
- Vitamin A dan Beta Karoten
Vitamin A sangat penting untuk fungsi penglihatan yang baik. Vitamin A bersama komponen protein Rhodopsin memungkinkan mata untuk melihat dalam kondisi cahaya rendah.
Vitamin A juga mendukung fungsi kornea, yang merupakan lapisan luar pelindung mata. Seseorang yang kekurangan vitamin A memungkinkan untuk dijumpai gejala pada mata mereka menghasilkan produksi air mata terlalu sedikit untuk tetap dilumasi (dry eyes).
- Vitamin E
Alpha tocopherol adalah bentuk vitamin E yang memiliki sifat antioksidan kuat.
Antioksidan membantu melawan radikal bebas, yang dapat merusak jaringan di seluruh tubuh. Kadang-kadang, radikal bebas dapat merusak protein di dalam mata. Kerusakan ini dapat menyebabkan perubahan protein pada lensa yang disebut katarak.
Sebuah penelitian pada tahun 2014 mengamati studi yang menghubungkan vitamin E dengan pencegahan katarak. Beberapa penelitian menemukan bahwa kejernihan lensa lebih baik pada orang yang mengkonsumsi suplemen vitamin E.
- Vitamin C
Vitamin C adalah antioksidan kuat lainnya yang melindungi terhadap kerusakan oksidatif.
Kerusakan oksidatif adalah faktor kunci dalam dua jenis katarak yang terkait usia (tersering): katarak kortikalis dan nuklearis. Katarak kortikalis berkembang dari bagian tepi lensa, sementara katarak nuklearis terjadi dari pusatnya atau bagian inti lensa.
- Vitamin B
Sebuah studi tahun 2009 menunjukkan bahwa suplementasi harian dengan kombinasi vitamin B-6, B-9, dan B-12 dapat mengurangi risiko AMD. AMD adalah penyakit mata degeneratif pada nakula retina yang sangat mempengaruhi penglihatan.
Namun, studi khusus ini hanya melibatkan wanita. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung penggunaan vitamin B dalam mencegah AMD pada wanita dan pria.
Sebuah studi sebelumnya mengamati asupan nutrisi dan kesehatan mata pada 2.900 orang yang berusia antara 49 dan 97 tahun. Temuan mengungkapkan bahwa asupan protein, vitamin A, dan vitamin B riboflavin, tiamin, dan niasin yang lebih tinggi memiliki hubungan dengan tingkat katarak nuklearis yang lebih rendah.

Vitamin untuk mata
Sumber makanan vitamin ini
Diet seimbang dan sehat yang mengandung beragam makanan berikut dapat menyediakan cukup vitamin dan nutrisi untuk meningkatkan kesehatan mata. Penelitian menunjukkan bahwa nutrisi ini bekerja bersama untuk melindungi mata. Jadi makan berbagai macam makanan sehat adalah pendekatan dan cara terbaik untuk menjaga kesehatan mata Anda.
Di bawah ini, kami mencantumkan sumber makanan vitamin yang kami sebutkan dalam artikel ini.
- Vitamin A dan beta karoten:
- ubi
- wortel
- paprika merah
- labu
- Vitamin E:
- kacang almond
- biji bunga matahari
- kacang kacangan
- minyak safflower
- minyak kedelai
- minyak jagung
- minyak biji gandum
- asparagus
- Vitamin C:
- jeruk dan jus jeruk
- Brokoli
- kubis Brussel
- Blackberry
- jus anggur
- Vitamin B-1, atau tiamin:
- kacang polong
- kacang-kacangan
- Babi
- ikan
- kacang hijau
- yogurt
- Vitamin B-2, atau riboflavin:
- daging sapi
- gandum
- yogurt
- susu
- remis
- jamur
- kacang almond
- Vitamin B-3, atau niasin:
- hati sapi
- ayam
- salmon dan tuna
- beras merah dan putih
- kacang kacangan
- Vitamin B-6, atau piridoksin:
- buncis
- sayuran hijau gelap
- unggas
- hati sapi
- salmon dan tuna
- Vitamin B-9, atau asam folat:
- sayuran hijau gelap
- kacang kacangan
- kacang polong
- makanan laut
- biji bunga matahari
- telur
- Vitamin B-12, atau cobalamin:
- ikan
- hati
- daging merah
- unggas
- telur
- susu yang diperkaya, sereal, dan ragi nutrisi
Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Lakukan konsultasi kesehatan mata Anda dengan dokter Kami di Ciputra SMG Eye Clinic untuk mengetahui kondisi mata secara berkala.
- Published in Featured Article, Health Talk, Mata
Mengenal Perbedaan Mata Minus dan Silinder, Apa Saja?
Perbedaan mata minus dan silinder terletak pada jenis gangguan penglihatannya. Mata minus membuat penglihatan jauh menjadi buram, sedangkan mata silinder menyebabkan bayangan tampak kabur atau berbayang pada semua jarak.
Pernah merasa kesulitan melihat jauh atau melihat benda tampak berbayang? Bisa jadi itu tanda mata minus atau silinder.
Kedua gangguan ini sering disamakan, padahal penyebab dan cara mengatasinya berbeda. Mata minus membuat penglihatan jauh jadi buram, sedangkan mata silinder menyebabkan bayangan ganda atau kabur di berbagai jarak.
Yuk, kenali beda mata minus dan silinder agar tahu cara mengatasinya dengan tepat!
Apa Itu Mata Minus dan Silinder?
Mata minus adalah gangguan penglihatan yang membuat objek jauh terlihat buram, sementara objek dekat tetap jelas. Kondisi ini terjadi karena bentuk bola mata yang terlalu panjang sehingga cahaya jatuh di depan retina, bukan tepat di atasnya.
Sedangkan mata silinder (astigmatisme) adalah kelainan akibat bentuk kornea atau lensa yang tidak sempurna, menyebabkan penglihatan tampak kabur dan berbayang. Penderita mata silinder biasanya mengalami lebih dari satu titik fokus sehingga objek terlihat tidak jelas di berbagai jarak.
Rabun jauh cenderung dipengaruhi oleh faktor keturunan dan kebiasaan, seperti terlalu sering menatap layar dalam jarak dekat. Sementara itu, mata silinder bisa terjadi sejak lahir atau bersamaan dengan rabun jauh maupun rabun dekat.
Kedua gangguan ini dapat diperiksa melalui tes mata dan dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak, atau prosedur medis seperti operasi Lasik. Mengenali perbedaannya penting agar penanganannya lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan mata Anda.
Baca Juga: Biaya Lasik Mata 2025: Informasi, Perbandingan dan Biaya
Gejala Mata Minus (Rabun Jauh) dan Silindris
Cara mengetahui mata minus dan silinder adalah mengenali gejalanya. Berikut cara membedakan mata minus dan silinder berdasarkan gejala:
Gejala Mata Minus (Rabun Jauh)
Mata minus menyebabkan kesulitan melihat benda yang jauh, sementara objek dekat tetap terlihat jelas. Gejalanya meliputi:
- Penglihatan buram saat melihat benda jauh sehingga sering mendekatkan diri ke objek.
- Menyipitkan atau memicingkan mata untuk melihat lebih jelas.
- Sakit kepala akibat kelelahan mata.
- Kesulitan melihat saat mengemudi, terutama di malam hari (night myopia).
Rabun jauh biasanya terdeteksi sejak masa kanak-kanak dan sering didiagnosis saat anak mulai bersekolah. Beberapa tanda pada anak yang mengalami rabun jauh antara lain:
- Sering memicingkan mata.
- Menonton TV atau melihat layar dari jarak sangat dekat.
- Sulit mengenali benda atau tulisan dari kejauhan.
- Sering berkedip berlebihan atau menggosok mata.
Gejala Mata Silinder (Astigmatisme)
Mata silinder terjadi akibat kelengkungan kornea atau lensa yang tidak sempurna, sehingga menyebabkan penglihatan kabur atau berbayang. ciri-Ciri mata silinder meliputi:
- Penglihatan jauh tampak kabur atau terdistorsi (objek terlihat lebih dari satu fokus).
- Mata terasa lelah atau tidak nyaman.
- Sakit kepala akibat ketegangan mata.
- Kesulitan melihat dengan jelas saat malam hari.
- Sering menyipitkan mata atau memiringkan kepala untuk mendapatkan fokus yang lebih baik.
Penyebab Mata Minus dan Silinder
Mata minus (miopia) umumnya disebabkan oleh faktor keturunan dan lingkungan. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki mata minus, kemungkinan besar anaknya juga akan mengalami kondisi serupa.
Selain itu, kebiasaan melihat dalam jarak dekat, seperti membaca, menatap layar komputer, atau menggunakan ponsel dalam waktu lama juga bisa memicu mata minus. Miopia biasanya muncul sejak masa kanak-kanak dan dapat memburuk saat anak tumbuh, tetapi cenderung stabil setelah remaja.
Kondisi ini terjadi karena cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, melainkan di depannya, sehingga penglihatan jauh menjadi buram.
Sementara itu, penyebab mata silinder (astigmatisme) lebih sering karena faktor keturunan, di mana bentuk kornea atau lensa mata tidak sempurna sejak lahir. Selain faktor genetik, tekanan berlebih dari kelopak mata terhadap kornea juga bisa menyebabkan mata silinder.
Mata silinder umumnya bukan akibat penyakit, tetapi bisa muncul karena cedera mata, kelainan bentuk kornea seperti keratoconus, atau komplikasi setelah operasi mata. Akibatnya, cahaya yang masuk tidak fokus pada satu titik, sehingga penglihatan menjadi kabur atau berbayang.
Baca Juga: 10 Alasan Kenapa Harus LASIK di Ciputra SMG Eye Clinic
Pengobatan Mata Minus
Mata minus atau rabun jauh dapat diatasi dengan beberapa metode, mulai dari penggunaan lensa koreksi hingga prosedur bedah. Pengobatan ini bertujuan untuk membantu cahaya masuk dan jatuh tepat di retina, sehingga penglihatan menjadi lebih jelas.
Berikut beberapa cara mengobati mata minus:
1. Menggunakan Lensa Koreksi
Lensa koreksi membantu memperbaiki rabun jauh dengan membiaskan cahaya agar fokus jatuh tepat di retina. Ada dua jenis lensa koreksi yang umum digunakan:
- Kacamata: Cara paling sederhana dan aman untuk meningkatkan ketajaman penglihatan. Tersedia dalam berbagai jenis, seperti lensa monofokal (untuk satu jarak), bifokal (untuk dua jarak berbeda), dan lensa progresif (multifokal).
- Lensa Kontak: Diletakkan langsung di permukaan kornea dan tersedia dalam berbagai jenis, seperti soft lens (lunak) dan rigid gas permeable (kaku). Beberapa lensa kontak juga dirancang khusus untuk menangani kombinasi rabun jauh dan silinder.
2. Prosedur LASIK (Laser in Situ Keratomileusis)
Metode ini menggunakan laser untuk mengubah bentuk kornea agar cahaya bisa fokus dengan baik di retina. Dokter mata akan membuat flap tipis di permukaan kornea.
Lalu menghilangkan sebagian jaringan dengan laser untuk meratakan bentuknya. LASIK memiliki pemulihan yang lebih cepat dan nyaman dibandingkan prosedur operasi mata lainnya.
Pengobatan Mata Silinder
Pengobatan mata silinder bertujuan untuk meningkatkan ketajaman penglihatan dan kenyamanan mata. Terdapat dua metode utama yang bisa dilakukan, yaitu menggunakan lensa koreksi atau melalui prosedur bedah refraktif (LASIK).
1. Lensa Koreksi
Lensa koreksi membantu memperbaiki kelengkungan kornea yang tidak rata sehingga cahaya dapat difokuskan dengan benar di retina. Jenis lensa koreksi meliputi:
- Kacamata: Kacamata dengan lensa silinder dirancang untuk menyesuaikan bentuk kornea yang tidak rata, sehingga menghilangkan efek bayangan dan membuat penglihatan lebih jelas.
- Lensa Kontak: Lensa kontak juga dapat mengoreksi mata silinder hingga -3 dioptri. Tersedia dalam berbagai jenis, seperti lensa lunak (soft lens), sekali pakai (disposable), pemakaian jangka panjang (extended wear), dan lensa kaku (rigid gas permeable). Namun, pemakaian lensa kontak dalam waktu lama berisiko meningkatkan infeksi mata.
2. Operasi LASIK
Metode LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) dilakukan dengan membuat lipatan tipis (flap) pada kornea, kemudian menggunakan laser untuk meratakan dan menipiskan kornea yang tidak rata. Setelah itu, lipatan kornea dikembalikan ke posisi semula.
Prosedur ini dapat menjadi solusi permanen untuk mengoreksi mata silinder.
Baca Juga: Lasik Mata dengan BPJS Belum Dijamin? Ada 3 Alternatif Lain
Mata minus dan silinder bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat membaca, bekerja di depan layar, atau berkendara. Untungnya, kondisi ini bisa dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak, atau prosedur medis seperti LASIK.
Menjaga kesehatan mata dengan rutin memeriksakan kondisi penglihatan juga penting untuk mencegah gangguan yang lebih serius. Jika Anda ingin mendapatkan pemeriksaan mata menyeluruh atau mempertimbangkan LASIK mata sebagai solusi permanen untuk mengatasi mata minus dan silinder, Anda bisa berkonsultasi dengan ahli di Ciputra SMG Eye Clinic.
Dengan teknologi canggih dan tenaga medis berpengalaman, Anda bisa mendapatkan perawatan terbaik agar mata sehat dan nyaman.
Telah direview oleh dr. Yudisianil E. Kamal SpM(K)
Source:
- WebMD. What Is Myopia (Nearsightedness)?. Januari 2025.
- MayoClinic. Nearsightedness. Januari 2025.
- Medical News Today. What Are The Differences Between Astigmatism and Myopia?. Januari 2025.
- Published in LASIK
CSEC dan CMC Berikan Medical Check Up Gratis di HUT ke-2
Tentang Acara
Selasa, 5 Desember 2017, Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) dan Ciputra Medical Center (CMC) merayakan hari jadinya yang kedua dengan memberikan layanan medical check up atau pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh terhadap para tamu undangan, termasuk para rekan wartawan dari berbagai media dan juga para bloggers.
Direktur Ciputra Healthcare, Veimeirawati Kusnadi menuturkan bahwa layanan medical check up yang diberikan kepada rekan-rekan media dan bloggers merupakan ucapan rasa syukur CSEC dan CMC atas perjalanannya yang kini sudah memasuki tahun ke-2. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyedia layanan kesehatan, rekan media dan bloggers merupakan partner yang sangat penting bagi CSEC dan CMC untuk memberikan edukasi kesehatan terhadap masyarakat. Veimeirawati pun berharap agar pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan, mampu menjadi pengalaman dan mendorong para rekan media juga bloggers untuk menyampaikan betapa pentingnya melakukan medical check up terhadap masyarakat melalui karya tulis mereka.
Medical Check Up
Medical check up merupakan pemeriksaan kesehatan dengan tujuan membantu memahami kondisi kesehatan seseorang sedini mungkin. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Ciputra Medical center (CMC), Dr. Hoyi Siantoresmi, MARS. “Tujuan suatu pemeriksaan kesehatan secara berkala adalah untuk membantu mengindentifikasi kondisi kesehatan seseorang sejak dini, sehingga dapat membantu lebih memahami kondisi kesehatan mereka dan juga melakukan tindakan preventif dan kuratif yang diperlukan,” ujar beliau menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur dari Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC), drg. Ferra J. Papilaya, MM, MARS, menambahkan bahwa pemeriksaan pelayanan kesehatan mata juga merupakan salah satu bagian dari medical check up, sehingga perlu dilakukan untuk membantu mengevaluasi kondisi kesehatan mata seseorang. “Ada beberapa rangkaian pemeriksaan dengan alat maupun konsultasi dokter spesialis yang dilakukan dalam pemeriksaan kesehatan mata,”, lanjut drg. Ferra.
Setelah dibuka dengan dilakukannya medical check up terhadap para awak media dan bloggers, acara yang bertempat pada klinik di dalam Mal Lotte Shopping Avenue lt.5 ini, langsung dilanjutkan dengan perayaan ulang tahun secara sederhana dan diakhiri dengan pengucapan rasa syukur lewat prosesi pemotongan tumpeng dan nasi kuning oleh Direktur Ciputra Healthcare, Viemeirawati Kusnadi dan juga Jonathan Dewey selaku Chief Finance Officer Ciputra Healthcare.
- 1
- 2