• Indonesia
  • English

LASIK & Katarak Center Jakarta - Klinik Mata | Ciputra SMG Eye Clinic

  • Beranda
  • Dokter Kami
  • Bebas Kaca Mata
    • Lasik Mata
    • ReLEx SMILE
    • EVO ICL
  • Apa itu Katarak?
  • FAQs
    • ReLEx® SMILE
    • FemtoLASIK
    • Katarak
    • Lifetime Protection
    • Rekomendasi Hotel
    • EVO Visian ICL
  • Testimonials
  • Berita
    • Artikel
    • Health Talks
  • Kontak

Apakah Boleh Operasi Katarak Setelah Lasik Mata?

Kamis, 30 Januari 2025 by Defa
apakah bisa operasi katarak setelah lasik

Tak jarang seseorang harus melakukan operasi katarak setelah LASIK karena kondisi tertentu. Namun, apakah boleh operasi katarak setelah LASIK mata? Jawabannya boleh, tetapi Anda harus konsultasi dan melakukan serangkaian pemeriksaan.

LASIK mata bertujuan untuk mengkoreksi masalah penglihatan seperti miopia, hipermetropia, dan astigmatisme dengan menggunakan laser untuk membentuk kembali kornea mata. Namun, dalam beberapa kasus, seseorang dapat mengalami katarak setelah menjalani prosedur LASIK.

Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh sehingga menyebabkan penglihatan kabur. Tetapi, apakah boleh melakukan operasi katarak setelah LASIK mata? Mari simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini.

Mengenal Prosedur LASIK

Prosedur LASIK adalah salah satu jenis pembedahan penglihatan yang paling umum. Ini adalah singkatan dari “Laser-Assisted in Situ Keratomileusis.” LASIK berfungsi untuk mengatasi masalah penglihatan, seperti miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), dan astigmatisme dengan mengubah bentuk kornea mata.

Prosesnya melibatkan penggunaan laser yang sangat canggih untuk membentuk kembali kornea sehingga memungkinkan cahaya untuk fokus dengan benar di retina mata.

Prosedur LASIK biasanya dilakukan oleh seorang ahli bedah mata yang berpengalaman. Langkah pertama dalam prosedur ini adalah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap mata pasien untuk memastikan bahwa ia memenuhi syarat untuk menjalani LASIK.

Setelah itu, dokter akan menggunakan laser femtosecond untuk memotong flap tipis di permukaan kornea yang kemudian dilipat untuk mengakses jaringan di bawahnya. Laser excimer kemudian untuk menghilangkan sejumlah kecil jaringan kornea sesuai dengan resep penglihatan yang telah dihitung sebelumnya.

Proses LASIK biasanya cepat dan nyaman. Setelah prosedur selesai, pasien mungkin akan merasakan sedikit ketidaknyamanan atau iritasi, tetapi ini biasanya bersifat sementara.

Kebanyakan pasien melaporkan pebaikan penglihatan dalam beberapa hari setelah LASIK. Meskipun hasil akhirnya mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Lasik Mata dan Operasi Katarak

Mengenal Prosedur Katarak

Prosedur katarak adalah tindakan medis untuk mengatasi katarak, yaitu sebuah kondisi mata di mana lensa mata menjadi kabur atau keruh. Katarak biasanya terjadi akibat penuaan alami, meskipun faktor-faktor, seperti cedera, penyakit, atau paparan sinar UV juga dapat menyebabkan katarak.

Prosedur katarak bertujuan untuk mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa buatan yang jernih atau disebut lensa intraokular. Lensa ini dapat mengembalikan penglihatan menjadi jelas dan membantu pasien melihat lebih baik.

Langkah pertama dalam prosedur katarak adalah pemeriksaan mata menyeluruh dengan dokter. Dokter akan mengevaluasi tingkat keparahan katarak dan memutuskan apakah pasien memenuhi syarat operasi.

Jika iya, dokter akan menjelaskan prosedur tersebut secara rinci kepada pasien dan memberikan instruksi persiapan sebelum operasi. Prosedur ini umumnya menggunakan anestesi lokal sehingga pasien akan tetap sadar tetapi tidak akan merasakan sakit selama operasi.

Selama operasi, dokter akan membuat sayatan kecil di permukaan mata dan menghapus lensa mata yang keruh. Lensa intraokular kemudian ditempatkan.

Proses ini sering kali cukup cepat dan tidak menyakitkan. Setelah operasi, pasien biasanya akan termonitor untuk memastikan tidak ada komplikasi dan diberikan intruksi perawatan pascaoperasi.

Baca Juga: Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak, Jangan Keliru!

Apakah Bisa Operasi Katarak Setelah Lasik?

Anda dapat menjalani operasi katarak setelah operasi LASIK. Ketika operasi katarak dengan laser siap, lensa berkabut pada mata tergantikan dengan implan lensa intraokular (IOL) yang disebut juga operasi katarak dengan IOL atau operasi lensa yang dapat isesuai dengan fokus cahaya.

Meskipun operasi katarak memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, namun masih mungkin terjadi kesalahan refraktif residu atau “kejutan refraktif,” sehingga menyebabkan penglihatan terganggu dan memerlukan penggunaan kacamata.

Tes evaluasi pra-operasi standar untuk operasi katarak tetap berlaku setelah LASIK, seperti tes mata lengkap dengan fundoskopi untuk memeriksa masalah mata lainnya dan biometri berkualitas baik, idealnya menggunakan teknologi infra-merah untuk mengukur dimensi mata, guna memilih kekuatan implan lensa yang akurat.

Anda harus memberitahu dokter bedah bahwa Anda telah menjalani LASIK sebelumnya. Perhitungan kekuatan implan lensa oleh dokter bedah mata harus mempertimbangkan riwayat pengobatan LASIK.

Jika terlaksanakan dengan benar, berdasarkan beberapa rumus dan metode perhitungan modern, operasi ini dapat sama akuratnya dengan operasi katarak pada mata yang belum pernah menjalani LASIK.

Meskipun demikian, ada kemungkinan kecil (kurang dari 0,5%) perbedaan target refraksi mata yang tidak dapat terprediksi setelah operasi katarak. Jika ada ketidakakuratan yang signifikan, pasien dapat mempertimbangkan prosedur perbaikan seperti tindakan LASIK ulang atau penggantian implan lensa, tetapi ini hanya jika penggunaan kacamata tidak memadai.

Operasi LASIK setelah operasi katarak dapat dokter lakukan beberapa minggu setelah operasi katarak. Dokter akan menggunakan laser femtosecond yang membuat flap halus di kornea.

Kemudian, dokter bedah melipat kembali flap untuk mengakses lapisan tengah kornea. Laser excimer untuk memancarkan cahaya ultraviolet ke kornea.

Setelah itu, flapnya terletakkan kembali sehingga mata sembuh tanpa perlu balutan atau jahitan. Sampai saat ini, belum dilaporkan risiko atau komplikasi operasi katarak setelah LASIK.

Semua pasien operasi katarak sebaiknya mengikuti petunjuk perawatan pasca operasi, seperti menjaga kebersihan mata dan tangan, serta menggunakan tetes mata yang dokter resepkan. Beberapa efek samping pasca operasi yang umum, seperti mata kering, silau ringan, dan lingkaran cahaya.

Kondisi ini biasanya mereda setelah beberapa minggu hingga bulan. Pada intinya, operasi katarak dapat dilakukan setelah LASIK mata, meskipun ada faktor-faktor yang perlu Anda pertimbangkan.

Baca Juga: Apakah LASIK Mata Sakit?

Sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini, sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis. Anda bisa berkonsultasi ke Ciputra SMG Eye Clinic yang memiliki reputasi baik dalam bidang oftalmologi.

Dengan berkonsultasi, Anda bisa mendapatkan informasi yang tepat tentang kondisi mata dan apakah operasi katarak sesuai dengan kebutuhan Anda.

Telah direview oleh dr. Ika Citra Susanti, SpM.

Source:

  • Tidewater Eye Centers. Can You Have LASIK After Cataract Surgery?. Januari 2025.
  • NVISION Eye Centers. Can You Get LASIK After Cataract Surgery? Find Out if You Qualify. Januari 2025.
lasik
Read more
  • Published in LASIK
No Comments

Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak, Jangan Keliru!

Selasa, 27 Agustus 2024 by Defa
Mengenal Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak

Persamaan LASIK mata dan operasi katarak bukan hanya memperbaiki kondisi mata, tetapi juga teknik prosedur hingga proses penyembuhan keduanya memiliki persamaan signifikan.

LASIK mata dan operasi katarak adalah dua prosedur bedah yang umum dilakukan untuk meningkatkan kualitas penglihatan. Meskipun ditujukan untuk kondisi mata yang berbeda, keduanya memiliki beberapa persamaan.

Apa saja persamaan lasik mata dan operasi katarak? Simak artikel ini sampai selesai ya.

1. Tujuan untuk Memperbaiki Kualitas Penglihatan

LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) dan operasi katarak adalah dua prosedur bedah yang memiliki tujuan utama yang sama, yaitu memperbaiki dan meningkatkan kualitas penglihatan pasien.

LASIK dirancang untuk mengatasi kelainan refraksi seperti miopia (rabun jauh), hiperopia (rabun dekat), dan astigmatisme (mata silinder).

Kelainan refraksi terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak difokuskan dengan benar pada retina sehingga mengakibatkan penglihatan kabur atau tidak jelas pada jarak tertentu.

Dengan mengubah bentuk kornea menggunakan laser, LASIK membantu cahaya untuk difokuskan tepat pada retina sehingga pasien dapat melihat lebih jelas dan sering kali tidak memerlukan kacamata atau lensa kontak lagi.

Baca Juga: 6 Syarat Operasi LASIK Mata, Anda Termasuk Kriterianya?

Di sisi lain, operasi katarak dilakukan untuk mengatasi katarak, yaitu kondisi di mana lensa alami mata menjadi keruh dan mengganggu penglihatan.

Katarak biasanya berkembang seiring bertambahnya usia, tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti cedera mata, penggunaan obat tertentu, atau kondisi kesehatan tertentu.

Ketika katarak berkembang, penglihatan menjadi semakin kabur, silau dari cahaya menjadi lebih mengganggu, dan warna mungkin tampak kurang cerah.

Operasi katarak melibatkan pengangkatan lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa intraokular buatan yang mengembalikan transparansi lensa dan memungkinkan cahaya untuk melewati mata tanpa hambatan sehingga mengembalikan penglihatan yang jelas dan tajam.

2. Prosedur Sama-Sama Tindakan Invasif

Baik LASIK maupun operasi katarak adalah prosedur bedah mata yang melibatkan tindakan invasif pada struktur mata, meskipun teknik dan area yang ditangani berbeda. LASIK adalah prosedur bedah refraktif yang berfokus pada kornea, yaitu lapisan transparan di depan mata.

Prosedur ini dimulai dengan pembuatan flap tipis pada kornea menggunakan mikrokeratom atau laser femtosecond. Flap ini kemudian diangkat untuk mengekspos stroma kornea, dan laser excimer digunakan untuk mengablasikan jaringan kornea dengan presisi tinggi.

Proses reshaping ini memungkinkan cahaya untuk difokuskan dengan benar pada retina sehingga memperbaiki kelainan refraksi dan meningkatkan ketajaman penglihatan.

Prosedur operasi katarak bertujuan untuk menghilangkan lensa mata yang menjadi keruh karena kondisi katarak, kemudian menggantinya dengan lensa buatan yang transparan.

Teknik yang paling umum digunakan adalah fakoemulsifikasi, di mana sebuah alat ultrasound digunakan untuk memecah lensa yang keruh menjadi fragmen kecil yang kemudian diangkat dari mata melalui sebuah insisi kecil.

Setelah lensa yang keruh diangkat, sebuah lensa intraokular (IOL) buatan dimasukkan ke dalam mata untuk menggantikan fungsi lensa alami yang telah diangkat. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal, dan pasien umumnya dapat pulang pada hari yang sama.

3. Keduanya Menggunakan Teknologi Laser

LASIK secara khusus bergantung pada teknologi laser untuk mengubah bentuk kornea. Prosedur LASIK menggunakan laser excimer yang sangat presisi untuk mengubah kelengkungan lapisan jaringan kornea.

Laser ini memungkinkan dokter mata untuk meremodeling kornea dengan sangat tepat sesuai dengan kebutuhan refraksi pasien yang pada akhirnya meningkatkan penglihatan tanpa memerlukan kacamata atau lensa kontak.

Pada operasi katarak, teknologi laser juga digunakan, terutama dalam teknik yang disebut Femtosecond Laser-Assisted Cataract Surgery (FLACS). Laser femtosecond dapat membuat insisi kornea yang sangat presisi dan konsisten, serta membantu dalam memecah lensa katarak menjadi potongan-potongan kecil sebelum diangkat.

Baca Juga: Ketahui 5 Fakta Seputar Operasi Lasik Mata

4. Dilakukan oleh Spesialis Mata

Kedua prosedur ini memerlukan keahlian dari dokter mata yang terlatih secara khusus. LASIK dilakukan oleh dokter spesialis mata bedah refraktif, yang tidak hanya memahami cara kerja laser tetapi juga memiliki keterampilan untuk menilai kondisi mata pasien dan menentukan rencana tindakan yang paling tepat.

Mereka menjalani pelatihan ekstensif dalam teknologi laser dan teknik bedah minimal-invasif untuk memastikan bahwa setiap prosedur dilakukan dengan aman dan efektif.

Sementara itu, operasi katarak dilakukan oleh spesialis mata ahli bedah katarak (lensa) yang juga memiliki pelatihan mendalam dalam berbagai teknik bedah katarak, termasuk penggunaan alat fakoemulsifikasi dan teknologi laser.

Ahli bedah katarak harus mampu menangani berbagai kondisi lensa mata dan memiliki keterampilan untuk menempatkan lensa intraokular buatan dengan tepat.

Kedua jenis spesialisasi ini memainkan peran penting dalam diagnosis, perencanaan, dan pelaksanaan prosedur bedah mata, serta dalam perawatan pasca operasi untuk memastikan hasil yang optimal bagi pasien.

5. Proses Penyembuhan Cepat

Salah satu keunggulan utama dari LASIK dan operasi katarak adalah waktu pemulihan yang relatif cepat, memungkinkan pasien untuk kembali ke aktivitas normal mereka dalam waktu singkat.

Setelah menjalani LASIK, banyak pasien melaporkan peningkatan penglihatan yang signifikan hanya dalam waktu 8 jam, sebagian 24 hingga 48 jam.

Meskipun penglihatan mungkin memerlukan beberapa minggu untuk benar-benar stabil, kebanyakan orang dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari mereka hampir segera setelah prosedur, dengan sedikit ketidaknyamanan dan minimal pembatasan.

Demikian pula, operasi katarak menawarkan waktu pemulihan yang cepat. Banyak pasien yang menjalani operasi katarak mengalami perbaikan penglihatan yang nyata dalam 1 hari setelah prosedur.

Meskipun harus beradaptasi terhadap lensa intraokular buatan dan penyembuhan total dapat memakan waktu beberapa minggu, sebagian besar pasien dapat melakukan aktivitas normal, seperti membaca dan menonton televisi, dalam beberapa hari setelah operasi.

Baca Juga: Apakah Mata Malas Bisa Diobati dengan LASIK?

Operasi Lasik dan Katarak di Ciputra SMG Eye Clinic

Demikian informasi mengenai persamaan lasik mata dan operasi katarak. Jika Anda tertarik untuk menjalani tindakan LASIK mata atau operasi katarak, Ciputra SMG Eye Clinic adalah pilihan yang tepat.

Klinik ini menawarkan layanan bedah mata dengan teknologi terkini, pilihan bervariasi lensa premium, dan didukung oleh tim dokter mata yang berpengalaman dan tersertifikasi.

Dengan fokus pada keselamatan dan kenyamanan pasien, Ciputra SMG Eye Clinic berkomitmen untuk memberikan perawatan mata terbaik dan hasil penglihatan optimal. Kunjungi Ciputra SMG Eye Clinic untuk konsultasi lebih lanjut dan mulailah perjalanan Anda menuju penglihatan yang lebih baik.

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, Sp.M

Source:

  • Diamond Vision. LASIK & Cataract Surgery: Are They the Same?. Diakses 2024.
  • Willvision. LASIK vs. Cataract Surgery: What’s the Difference?. Diakses 2024.
lasik
Read more
  • Published in LASIK
No Comments

6 Syarat Operasi LASIK Mata, Anda Termasuk Kriterianya?

Rabu, 27 Maret 2024 by Defa
Syarat LASIK Mata yang Harus Anda Ketahui

Untuk melakukan operasi LASIK mata, ada beberapa persyaratan medis yang harus dipenuhi, seperti pasien tidak menderita penyakit tententu, berhenti memakai lensa kontak, hingga tidak sedang hamil. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak artikel ini.

Operasi LASIK telah menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin membebaskan diri dari ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.

Namun, meskipun prosedur ini terbukti aman dan efektif, tidak semua orang cocok untuk menjalani operasi mata LASIK. Untuk itu, yuk ketahui syarat LASIK mata di bawah ini!

Syarat Operasi LASIK Mata

LASIK adalah prosedur bedah mata yang dirancang untuk mengoreksi masalah refraksi mata, seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme.

Teknik ini menggunakan kombinasi canggih dari teknologi laser dan teknik bedah yang presisi untuk membentuk kembali permukaan kornea, bagian luar mata yang bertanggung jawab atas pemfokusan cahaya ke retina.

Bagi Anda yang berencana ingin melakukan prosedur ini, berikut syarat LASIK mata yang harus dipatuhi.

1. Kesehatan Mata yang Baik

Syarat LASIK mata yang pertama adalah kondisi mata yang sehat secara keseluruhan. Artinya, mata Anda tidak boleh mengalami masalah serius seperti infeksi atau kondisi mata kronis yang dapat memengaruhi hasil operasi.

Sebelum operasi, dokter mata akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan bahwa mata Anda tidak memiliki masalah kesehatan selama atau setelah prosedur LASIK.

Jika terdapat masalah yang ditemukan, biasanya Anda dianjurkan untuk menjalani perawatan dan perbaikan kondisi mata sebelum melakukan operasi LASIK.

Baca Juga: Ketahui 5 Fakta Seputar Operasi Lasik Mata

Syarat operasi LASIK Mata

Kehamilan dapat memengaruhi stabilitas mata dan kornea, serta volume cairan di dalam mata sehingga tidak disarankan operasi LASIK.

2. Kesehatan Tubuh dan Tidak Ada Riwayat Penyakit

Kesehatan tubuh secara keseluruhan juga memiliki dampak pada kelayakan untuk operasi LASIK. Meskipun prosedur ini berfokus pada mata, kesehatan tubuh yang baik akan membantu dalam proses pemulihan dan hasil akhir operasi.

Jika Anda memiliki riwayat penyakit kronis atau kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi proses penyembuhan, mungkin memengaruhi keputusan dokter untuk menjalani operasi LASIK.

Kondisi yang mungkin menghalangi Anda untuk menjalani LASIK antara lain:

  • Gangguan autoimun
  • Diabetes
  • Kondisi nyeri kronis (seperti fibromyalgia atau migrain)
  • Arthritis rheumatoid
  • Depresi

Jika Anda memiliki salah satu kondisi di atas atau kondisi lain yang diketahui menghambat penyembuhan, dokter mata akan berkonsultasi dengan dokter umum atau spesialis.

Bila kondisinya stabil dan gejalanya ditangani dengan baik, Anda mungkin masih bisa menjadi kandidat.

Riwayat kesehatan yang baik juga mencakup penggunaan obat-obatan tertentu atau alergi yang dapat mempengaruhi reaksi Anda terhadap prosedur atau obat yang digunakan selama operasi dan pemulihan.

Jika memiliki riwayat penyakit tertentu, dokter akan mempertimbangkan risiko dan manfaat operasi LASIK secara hati-hati dan mungkin merekomendasikan alternatif atau tindakan tambahan sebelum memutuskan apakah Anda memenuhi syarat untuk operasi ini.

3. Ketebalan Kornea di Atas 500

Ketebalan kornea adalah faktor penting dalam operasi LASIK karena prosedur ini melibatkan penghapusan lapisan tipis pada permukaan kornea untuk mengubah pemfokusan cahaya.

Kornea adalah lapisan jarngan transparan pada permukaan depan mata yang berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.

Untuk melakukan LASIK dengan aman dan efektif, ketebalan kornea yang mencukup sangat diperlukan.

Dalam pemeriksaan, dokter akan mengukur ketebalan kornea Anda. Jika ketebalan kornea tidak mencapai ambang batas yang diperlukan (biasanya di atas 500 mikron), prosedur LASIK mungkin tidak dianjurkan.

Ini karena penghapusan lapisan tipis pada kornea dapat mengubah struktur dan kekuatan kornea dan jika ketebalannya terlalu rendah, ini bisa berdampak pada keberhasilan operasi dan kesehatan mata Anda.

Baca Juga: Lasik Mata Masa Kini!

4. Menghentikan Pemakaian Lensa Kontak

Sebelum menjalani operasi LASIK, penting untuk menghentikan pemakaian lensa kontak dalam jangka waktu tertentu yang ditentukan oleh dokter.

Lensa kontak dapat memengaruhi bentuk kornea dan mengubah refraksi mata sementara.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meminta Anda untuk berhenti menggunakan lensa kontak selama beberapa minggu sebelum pemeriksaan pra-operasi.

Hal ini diperlukan agar kornea dapat kembali ke bentuk aslinya dan memberikan pengukuran refraksi yang akurat sebelum operasi LASIK.

Mengenakan lensa kontak terus-menerus sebelum pemeriksaan dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat, yang pada gilirannya dapat berpengaruh pada hasil akhir operasi.

5. Tidak Sedang Hamil

Salah satu faktor penting dalam persyaratan operasi LASIK adalah status kehamilan.

Selama kehamilan, perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh dapat memengaruhi stabilitas refraksi mata, yang dapat memengaruhi hasil operasi LASIK.

Kehamilan dapat menyebabkan perubahan sementara dalam ukuran dan bentuk kornea, serta dapat berdampak pada volume cairan di dalam tubuh, termasuk mata.

Oleh karena itu, jika Anda sedang hamil atau merencanakan untuk hamil dalam waktu dekat, dokter mungkin akan menyarankan untuk menunda operasi LASIK sampai setelah masa kehamilan.

6. Status Refraksi yang Stabil

Syarat LASIK mata selanjutnya adalah kondisi refraksi mata harus stabil. Ini berarti bahwa kelainan refraksi Anda, seperti miopia, astigmatisme, atau hipermetropi, tidak mengalami perubahan signifikan dalam jangka waktu tertentu.

Dokter akan memeriksa riwayat penglihatan Anda untuk memastikan bahwa perubahan refraksi sudah tidak berlangsung secara terus-menerus.

Kestabilan refraksi adalah penting karena operasi LASIK merubah bentuk kornea untuk mengoreksi kelainan refraksi.

Jika refraksi masih terus berubah setelah operasi, hasil akhir operasi mungkin tidak sesuai dengan harapan.

Oleh karena itu, dokter akan memantau perubahan refraksi Anda dalam beberapa waktu sebelum memutuskan apakah Anda memenuhi syarat untuk operasi LASIK.

Baca Juga: 4 Jenis Metode LASIK: PRK, FemtoLASIK, ReLEx SMILE, SMILE PRO

Penting untuk memahami bahwa setiap individu memiliki karakteristik mata yang unik dan keputusan mengenai kelayakan operasi LASIK harus dibuat setelah konsultasi menadalam dengan dokter spesialis mata.

Proses tersebut melibatkan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan apakah Anda adalah kandidat yang cocok untuk operasi LASIK serta memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi mata.

Anda bisa konsultasi seputar lasik di Ciputra SMG Eye Clinic terdekat. Nantinya, dokter akan menjelaskan manfaat dari prosedur tindakan yang tentunya menguntungkan bagi Anda.

Telah direview oleh dr. Devy C Mandagi, SpM

Source:

  • Atlantic Eye Institute. Criteria For A Good LASIK Candidate. Diakses 2024.
  • Mayo Clinic. LASIK Surgery: Is It Right For You?. Diakses 2024.
lasik
Read more
  • Published in LASIK
No Comments

Ketahui 5 Fakta Seputar Operasi Lasik Mata

Senin, 12 Februari 2024 by Defa
Ketahui 5 Fakta Seputar Operasi Lasik Mata

Mata adalah organ tubuh yang berfungsi menerima informasi dalam bentuk visual. Namun, tidak jarang kondisi seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme mengganggu kualitas penglihatan.

Saat ini, operasi lasik (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) telah menjadi salah satu prosedur bedah mata yang paling populer dan efektif dalam mengatasi masalah penglihatan tersebut.

Sayangnya, semakin populer prosedur ini banyak informasi beredar yang keliru. Artikel ini akan membahas fakta-fakta operasi lasik mata yang perlu Anda ketahui.

Apa Itu Operasi Lasik Mata?

Lasik merupakan salah satu jenis operasi mata refraktif yang menggunakan laser untuk memperbaiki masalah pada penglihatan seseorang. Operasi ini dilakukan sebagai prosedur rawat jalan, sehingga pasien dapat pulang pada hari yang sama.

Tujuan utama dari lasik adalah untuk memperbaiki kesalahan refraksi pada mata, yang terjadi ketika mata tidak dapat membiaskan cahaya dengan tepat, menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Dengan melakukan operasi lasik mata, masalah refraksi ini dapat diatasi sehingga pasien dapat melihat lebih jelas dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Lasik juga menjadi pilihan pengobatan yang menarik bagi Anda yang tidak ingin bergantung pada kacamata atau lensa kontak untuk memperbaiki penglihatan.

Setelah menjalani tindakan, beberapa orang mungkin tidak lagi memerlukan bantuan kacamata atau lensa kontak sama sekali. Namun, ada juga yang mungkin tetap membutuhkan kacamata dalam situasi tertentu, seperti saat mengemudi di malam hari atau saat membaca.

Sebelum memutuskan untuk menjalani lasik, sangat penting untuk memahami bagaimana prosedur ini bekerja serta menyadari baik keuntungan maupun risiko yang mungkin terkait. Perlu diingat bahwa tidak semua orang bisa menjalani tindakan ini.

Jadi, sebelum memutuskan untuk menjalani tindakan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mata yang berpengalaman guna mendapatkan penjelasan lebih lanjut apakah Anda cocok menjadi kandidat operasi lasik mata.

Baca juga: Informasi Biaya Lasik Mata 2024 dan Perbandingan Harga

Fakta-fakta Operasi Lasik Mata

Banyak mitos yang beredar mengenai operasi lasik mata. Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui kebenarannya:

1. Lasik Mata Tidak Menyakitkan

Saat ini sudah ada metode lasik terbaru, yaitu ReLEx SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction). Prosedur ini merupakan suatu metode bedah refraktif yang dapat mengoreksi kelainan refraksi dengan menggunakan mesin laser tanpa menggunakan pisau.

Kelainan refraksi yang dapat diperbaiki melalui ReLEx SMILE antara lain Myopia dan Astigmatism. Pada metode ReLEx SMILE, tidak diperlukan pembuatan flap di kornea seperti pada prosedur LASIK yang konvensional.

Dikarenakan tidak ada pembuatan flap, proses penyembuhan setelah tindakan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan LASIK konvensional. Waktu operasinya hanya memakan beberapa menit saja, dan setelah operasi selesai, penglihatan dapat mencapai 80% dari keadaan normal, bahkan akan mencapai 100% dalam beberapa hari.

Prosedur lasik dilakukan secara rawat jalan sehingga Anda dapat pulang ke rumah setelah sekitar dua jam. Biasanya, dalam beberapa hari setelah prosedur, Anda sudah dapat kembali melakukan aktivitas rutin seperti biasa.

Ketahui 5 Fakta Seputar Operasi Lasik Mata

Operasi lasik diprioritaskan untuk seseorang dengan mata minus di atas -4 dioptri.

2. Lasik Tidak Hanya Mengobati Miopi (Rabun Jauh)

Fakta selanjutnya mengenai lasik adalah prosedur ini dapat mengobati gangguan penglihatan selain mata minus. Pada tahun 1950-an, awalnya lasik memang digunakan untuk mengatasi masalah mata minus atau miopia.

Namun, seiring kemajuan teknologi kesehatan, kini lasik juga dapat mengobati masalah mata plus, astigmatisma, atau silinder. Dalam hal ini, “plus” merujuk pada masalah rabun dekat atau hipermetropia, bukan presbiopi.

Baca juga: 4 Jenis Metode LASIK: PRK, FemtoLASIK, ReLEx SMILE, SMILE PRO

3. Tidak Semua Orang Dapat Menjalani Operasi Lasik Mata

Walaupun banyak orang yang sudah menjalani tindakan ini, tetapi masih banyak yang tidak dapat melakukannya. Bedah refraktif ini lebih diprioritaskan bagi Anda yang memiliki kondisi mata rabun parah, seperti memiliki mata minus di atas -4 dioptri atau mengalami penurunan penglihatan yang terus bertambah setiap tahunnya.

Ada beberapa kriteria yang tidak bisa melakukan operasi lasik, seperti:

  • Usia di bawah 18 tahun
  • Memiliki penyakit mata yang menyebabkan kornea menipis dan membengkak, atau jika Anda memiliki riwayat keluarga
  • Memiliki rabun jauh yang parah
  • Memiliki pupil yang sangat besar atau kornea yang tipis
  • Memiliki perubahan mata terkait usia yang menyebabkan penglihatan menjadi kurang jelas

4. Tidak Menyebabkan Kebutaan

Fakta selanjutnya adalah risiko dari operasi ini tidak menyebabkan kebutaan. Sebelum menjalani operasi ini, dokter mata akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kesehatan mata untuk memastikan apakah mata Anda memenuhi syarat menjalani operasi tersebut.

Prosedur pembentukan lapisan kornea untuk memperbaiki penglihatan memang memiliki risiko, seperti halnya tindakan medis lainnya. Meskipun begitu, kemungkinan terjadinya komplikasi serius seperti mata terasa kering atau penglihatan kabur setelah tindakan umumnya jarang terjadi dan dapat dicegah dengan baik.

Dokter mata akan memberikan instruksi yang detail mengenai perawatan setelah operasi untuk mencegah kemungkinan infeksi dan memastikan proses pemulihan mata berjalan dengan baik.

Selama beberapa hari setelah tindakan, mungkin Anda akan mengalami sedikit ketidaknyamanan, tetapi ini merupakan bagian dari proses pemulihan yang normal.

Penting untuk diingat bahwa tindakan ini adalah prosedur yang aman dan telah membantu jutaan orang untuk memperbaiki penglihatan, sehingga dapat bebas dari ketergantungan pada kacamata.

Baca juga: Risiko dan Manfaat LASIK: Ini Hal yang Perlu Diketahui

5. Tindakan Lasik Tidak Membutuhkan Waktu Lama

Proses ini bisa dianggap berlangsung singkat, sekitar 30 menit. Selama operasi, Anda akan berbaring dan dilengkapi dengan sistem teknologi laser yang canggih.

Secara umum, proses ini tidak menimbulkan rasa sakit, meskipun ada kemungkinan sedikit ketidaknyamanan pada mata.

Apakah Anda salah satu calon yang tertarik untuk menjalani operasi lasik mata? Segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata berpengalaman dan terpercaya.

Anda bisa konsultasi seputar lasik di Ciputra SMG Eye Clinic terdekat. Nantinya, dokter akan menjelaskan manfaat dari prosedur tindakan yang tentunya menguntungkan bagi Anda.

Telah direview oleh dr. Devy C Mandagi, SpM

Source:

  • Bedah Mata LASIK
  • Operasi Mata LASIK: Cocok untuk Siapa?
  • Apakah Medicare Menanggung Operasi Mata LASIK?
lasilasikoperasi lasik
Read more
  • Published in LASIK
No Comments

Lasik Mata dan Dapatkan Jaminan Seumur Hidup!

Senin, 18 Februari 2019 by irmankarim
Lifetime Protection

Beranda » lasik[vc_row][vc_column][vc_custom_heading text=”Lasik Mata dan Dapatkan Jaminan Seumur Hidup!” font_container=”tag:h1|font_size:36px|text_align:left” use_theme_fonts=”yes”][vc_separator align=”align_left”][vc_column_text]Mungkin ada diantara kalian yang masih ragu dan takut untuk melakukan tindakan lasik karena kuatir tidak mendapatkan hasil yang sesuai. Bagaimana bila satu tahun, 2 tahun bahkan 5 tahun kedepan kondisi mata yang sudah normal mengalami perubahan visual kembali?

Lifetime Protection

Kini Anda tidak perlu ragu atau takut untuk melakukan tindakan lasik. Ciputra SMG Eye Clinic selalu berupaya untuk memberikan layanan terbaik dengan hasil tindakan lasik mata yang berkualitas tinggi. Dengan dukungan dokter bedah mata yang berpengalaman serta ditunjang oleh teknologi canggih terkini, maka kami memberikan layanan Lifetime Protection bagi Anda yang telah melakukan tindakan lasik mata di Ciputra SMG Eye Clinic

Apa Itu Lifetime Protection?

Lifetime Protection merupakan layanan terbaru dari Ciputra SMG Eye Clinic bagi pasien yang telah melakukan tindakan lasik. Layanan ini diberikan kepada pasien dengan tujuan untuk membantu mempertahankan penglihatan Anda sebaik mungkin setiap saat. Kami memastikan bahwa jika suatu saat Anda mengalami perubahan kemampuan penglihatan, Anda dapat menerima prosedur lasik tambahan secara gratis bila memenuhi syarat secara medis yang ditentukan oleh dokter bedah mata kami.

Tunggu apa lagi, konsultasikan kondisi mata Anda kepada kami di Ciputra SMG Eye Clinic.

Yuk, lihat video pengalaman pasien Kami di Ciputra SMG Eye Clinic.

Persiapan Sebelum Operasi Mata Katarak.

Mata Kering Setelah Operasi LASIK? Wajarkah?[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

lasiklasikfloatrelex smile
Read more
  • Published in Featured Article, LASIK
No Comments

Health Talk Lasik Ciputra SMG Eye Clinic ke Makassar

Jumat, 11 Mei 2018 by Roni
Dokter spesialis mata Ciputra SMG Eye Clinic, dr. Heru Mahendrata Singgih, Sp.M, sebagai pembicara.

Beranda » lasik[vc_row][vc_column][vc_custom_heading text=”Health Talk Lasik Mata” font_container=”tag:h1|font_size:40px|text_align:left|line_height:50px” use_theme_fonts=”yes” el_class=”heading-darkblue”][vc_custom_heading text=”Sharing Happy Eyes bersama Ciputra SMG Eye Clinic di Makassar” font_container=”tag:h1|font_size:35px|text_align:left|line_height:45px” use_theme_fonts=”yes” el_class=”heading-blue” css=”.vc_custom_1585096862325{margin-top: -20px !important;}”][vc_column_text]

Acara Health Talk

Health Talk Lasik yang bertema “Sharing Happy Eyes with Ciputra SMG Eye Clinic” kembali diadakan pada hari Sabtu, 7 April 2018 di Grand Clarion, Room Gardenia – Makassar. Berbagai informasi tentang Lasik yang dapat mengoreksi rabun jauh (myopia), rabun dekat (hyperopia) dan silindris dipaparkan saat acara ini berlangsung.

Kali ini, dokter spesialis mata yang menjadi pembicara adalah dr. Heru Mahendrata Singgih, Sp.M. Tak lupa, seorang pasien yang sebelumnya telah melakukan lasik bersama dengan dr. Heru Mahendrata Singgih, Sp.M ikut hadir membagikan pengalamannya saat melakukan LASIK ReLEx SMILE di Ciputra SMG Eye Clinic – Jakarta.

Baca Juga: Mata Silinder / Astigmatisme: Gejala, Tes dan Pengobatan
[/vc_column_text][vc_row_inner][vc_column_inner width=”1/2″][vc_single_image image=”4013″ img_size=”full”][/vc_column_inner][vc_column_inner width=”1/2″][/vc_column_inner][/vc_row_inner][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Salah satu pasien (perempuan) dr. Heru Mahendrata Singgih, Sp.M, yang berasal dari Makassar, sedang berbagi pengalamannya saat Lasik di Ciputra SMG Eye Clinic

Peserta Health Talk

Peserta health talk yang sedang memberikan pertanyaanSelain itu, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk pemeriksaan mata gratis, mendapatkan harga khusus Lasik – FemtoLASIK and ReLEx SMILE, potongan harga senilai Rp 10.000.000, dan juga fasilitas lainnya yang hanya diberikan kepada warga Makassar.

Drg. Ferra J. Papilaya, MM., MARS., direktur Ciputra SMG Eye Clinic – Jakarta mengatakan, “Kami sangat senang dengan antusias peserta di setiap kota-kota yang kami kunjungi, salah satunya Makassar. Semoga dengan adanya Health talk ini, dapat memberikan edukasi tentang Lasik di Makassar secara lebih jelas. Lalu, dengan teknologi terkini yang kami miliki, serta didukung tenaga professional yang kompeten, Ciputra SMG Eye Clinic dapat menjadi solusi bagi peserta health talk serta masyarakat yang membutuhkan tindakan Lasik.”

Baca Juga: Mata Minus / Rabun jauh (Miopia) : Gejala, Pencegahan, Penanganan dan Perawatan[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column width=”1/2″][vc_gallery interval=”3″ images=”8286,4013,4014,4012,4015,4016″ img_size=”600×450″][/vc_column][vc_column width=”1/2″][/vc_column][/vc_row][vc_row css=”.vc_custom_1584590013912{margin-bottom: 50px !important;}”][vc_column][vc_btn title=”PERBANDINGAN METODE LASIK” style=”flat” color=”primary” link=”url:https%3A%2F%2Fciputrasmgeyeclinic.com%2Fperbandingan-metode-lasik-z-lasik-vs-relex-smile%2F%3Futm_source%3DActiveCampaign%26utm_medium%3Demail%26utm_content%3DHi%26utm_campaign%3DAC%26gclid%3DCj0KCQjwi43oBRDBARIsAExSRQFPQso2-gSHjDtO6haUaFu5pX7OAEbfs8g1tBG0KmiirpCG6W-v2VEaAqihEALw_wcB|||”][vc_btn title=”BIAYA LASIK” style=”flat” color=”success” link=”url:https%3A%2F%2Fciputrasmgeyeclinic.com%2Fbiaya-dan-informasi-lasik-mata-2019%2F|||”][vc_btn title=”BERAPA LAMA OPERASI LASIK?” style=”flat” color=”warning” link=”url:https%3A%2F%2Fciputrasmgeyeclinic.com%2Fberapa-lama-operasi-lasik%2F%3Futm_source%3DActiveCampaign%26utm_medium%3Demail%26utm_content%3DHi%26utm_campaign%3DAC%26gclid%3DCj0KCQjwi43oBRDBARIsAExSRQFPQso2-gSHjDtO6haUaFu5pX7OAEbfs8g1tBG0KmiirpCG6W-v2VEaAqihEALw_wcB|||”][/vc_column][/vc_row]

Ciputralasik
Read more
  • Published in Health Talk
No Comments

CSEC dan CMC Berikan Medical Check Up Gratis di HUT ke-2

Kamis, 21 Desember 2017 by irmankarim
HUT CSEC 1
Beranda » lasik[vc_row][vc_column][vc_custom_heading text=”CSEC dan CMC Berikan Medical Check Up Gratis di HUT ke-2″ font_container=”tag:h1|font_size:36px|text_align:left” use_theme_fonts=”yes”][vc_separator][vc_column_text]

Tentang Acara

Selasa, 5 Desember 2017, Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) dan Ciputra Medical Center (CMC) merayakan hari jadinya yang kedua dengan memberikan layanan medical check up atau pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh terhadap para tamu undangan, termasuk para rekan wartawan dari berbagai media dan juga para bloggers.

Direktur Ciputra Healthcare, Veimeirawati Kusnadi menuturkan bahwa layanan medical check up yang diberikan kepada rekan-rekan media dan bloggers merupakan ucapan rasa syukur CSEC dan CMC atas perjalanannya yang kini sudah memasuki tahun ke-2. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyedia layanan kesehatan, rekan media dan bloggers merupakan partner yang sangat penting bagi CSEC dan CMC untuk memberikan edukasi kesehatan terhadap masyarakat. Veimeirawati pun berharap agar pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan, mampu menjadi pengalaman dan mendorong para rekan media juga bloggers untuk menyampaikan betapa pentingnya melakukan medical check up terhadap masyarakat melalui karya tulis mereka.

HUT CSEC 2

Medical Check Up

Medical check up merupakan pemeriksaan kesehatan dengan tujuan membantu memahami kondisi kesehatan seseorang sedini mungkin. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Ciputra Medical center (CMC), Dr. Hoyi Siantoresmi, MARS. “Tujuan suatu pemeriksaan kesehatan secara berkala adalah untuk membantu mengindentifikasi kondisi kesehatan seseorang sejak dini, sehingga dapat membantu lebih memahami kondisi kesehatan mereka dan juga melakukan tindakan preventif dan kuratif yang diperlukan,” ujar beliau menambahkan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur dari Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC), drg. Ferra J. Papilaya, MM, MARS, menambahkan bahwa pemeriksaan pelayanan kesehatan mata juga merupakan salah satu bagian dari medical check up, sehingga perlu dilakukan untuk membantu mengevaluasi kondisi kesehatan mata seseorang. “Ada beberapa rangkaian pemeriksaan dengan alat maupun konsultasi dokter spesialis yang dilakukan dalam pemeriksaan kesehatan mata,”, lanjut drg. Ferra.

Setelah dibuka dengan dilakukannya medical check up terhadap para awak media dan bloggers, acara yang bertempat pada klinik di dalam Mal Lotte Shopping Avenue lt.5 ini, langsung dilanjutkan dengan perayaan ulang tahun secara sederhana dan diakhiri dengan pengucapan rasa syukur lewat prosesi pemotongan tumpeng dan nasi kuning oleh Direktur Ciputra Healthcare, Viemeirawati Kusnadi dan juga Jonathan Dewey selaku Chief Finance Officer Ciputra Healthcare.

HUT CSECkatarakkesehatankesehatan mataklinik matalasikmata
Read more
  • Published in Mata, News
No Comments

Ciputra Healthcare Hadirkan Klinik Mata Dalam Mal

Kamis, 23 November 2017 by irmankarim
CSEC HUT

Beranda » lasik[vc_row][vc_column][vc_custom_heading text=”Ciputra Healthcare Hadirkan Klinik Mata Dalam Mal” font_container=”tag:h1|font_size:36px|text_align:left” use_theme_fonts=”yes”][vc_separator][vc_column_text]Jakarta, 5 Desember 2015, Ciputra Healthcare meresmikan klinik mata Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) yang merupakan hasil joint venture dengan Singapore Medical Group (SMG). Cakra Ciputra selaku Managing Director Ciputra Group mengungkapkan, “Klinik tersebut menyediakan pelayanan kesehatan mata komprehensif dan berkelas premium”. Jadi, saat mengalami gangguan mata, orang Indonesia tak perlu lagi pergi jauh-jauh ke Singapura untuk menjalani pengobatan, cukup mendatangi CSEC yang memiliki pelayanan layaknya di luar negeri.

Direktor Ciputra Healthcare, Veimeirawaty Kusnadi menambahkan, CSEC menghadirkan ReLEx® SMILE yang merupakan layanan LASIK dengan metode dan teknologi terkini yang bertujuan untuk memperbaiki pengelihatan dengan minimal invasive, pemulihan yang lebih cepat, minim efek samping dan minim rasa nyeri.

CSEC juga menandatangani MoU kerjasama dengan Bank Mata untuk menjadi klinik mata rujukan bagi calon donor mata dan Yayasan Glaukoma Indonesia untuk mendukung pencegahan kebutaan yang diakibatkan oleh penyakit glaukoma.

Klinik Kami

Selain CSEC, Ciputra Healthcare juga meresmikan satu klinik lagi, yakni Ciputra Medical Center (CMC). CMC merupakan klinik multispesialis yang dirancang sebagai layanan kesehatan bersifat preventif dan rehabilitatif. Berbagai macam klinik pun ada di CMC, seperti Health Screening, Occupational Health Clinic, Dental Clinic, Physiotherapy Clinic, Nutrition & Weight Management Clinic, Mind & Behavior Clinic, Female Clinic, Medical Specialties Clinic (Internist, Neurology, Cardiology), dan General Practitioner Clinic.

Lebih lanjut, Veimeirawati mengungkapkan, “CMC dilengkapi fasilitas penunjang medis yang meliputi laboratorium, radiologi dan peralatan diagnosa yang menunjang pelayanan Health Screening maupun layanan lainnya,” katanya. Selain itu CMC juga menandatangani MoU kerjasama dengan Dokter Sehat dan Lions Club untuk edukasi kesehatan masyarakat.

Kedua klinik yang berlokasi di dalam Mal Ciputra World 1 Jakarta ini bertujuan untuk memudahkan akses bagi para profesional yang bekerja, beraktifitas, dan tinggal di sekitar klinik. Lebih lanjut, Cakra mengungkapkan bahwa CSEC dan CMC diharapkan dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berkualitas.

Di Dalam Mal

Kini Mal atau pusat perbelanjaan tidak hanya untuk berbelanja atau makan saja. Sejak didirikannya CSEC dan CMC oleh Ciputra Healthcare, Mal pun bisa Anda kunjungi untuk mengatasi kondisi kesehatan Anda.

kesehatanlasikmata
Read more
  • Published in Mata, News
No Comments

Teknologi ReLEx® SMILE, Metode Operasi Lasik Paling Baru

Kamis, 23 November 2017 by irmankarim
ReLEx SMILE

Jakarta, 18 September 2015, Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) memperkenalkan teknologi ReLEx® SMILE yang merupakan metode paling baru dari operasi Lasik. ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction) merupakan generasi ketiga dari Lasik yang menggunakan prosedur bedah refraktif tanpa menggunakan pisau (bladeless) juga tanpa irisan (flapless) untuk mengoreksi kelainan yang terjadi pada mata seperti rabun jauh (myopia), rabun dekat (hyperopia), dan astigmatisme (silindris).

Baca Juga: Apakah Boleh Operasi Katarak Setelah Lasik Mata?

Jenis Teknologi dalam ReLEx SMILE

ReLEx SMILE adalah teknik terbaru dalam operasi mata yang menggunakan laser untuk mengoreksi rabun jauh (miopia) dan astigmatisme. Teknologi ini semakin berkembang untuk memastikan hasil yang lebih akurat, aman, dan nyaman bagi pasien.

Berikut adalah beberapa teknologi canggih yang digunakan dalam prosedur ini:

1. VISX Star S4 IR Active Trak

Teknologi ReLEx SMILE ini untuk meningkatkan presisi dan kenyamanan selama prosedur. Beberapa fitur unggulannya meliputi:

  • Variable Spot Beam Technology: Teknologi ini memungkinkan laser menyesuaikan ukuran dan bentuknya agar energi lebih sesuai dengan kondisi mata pasien sehingga hasilnya lebih optimal.
  • 3D Active Track: Laser ini bisa mengikuti pergerakan mata secara otomatis dalam tiga arah sehingga tetap mengenai titik yang tepat meskipun mata bergerak sedikit. Ini membuat pasien lebih nyaman karena tidak perlu menahan mata tetap diam.
  • Variable Spot Scanning (VSS): Teknologi ini memperluas area yang dapat diperbaiki hingga 51% sehingga mengurangi risiko efek samping seperti silau atau bayangan setelah operasi.
    Iris Registration (IR): Sistem ini membantu memastikan laser mengenai bagian yang tepat di mata tanpa perlu sentuhan langsung sehingga prosedur menjadi lebih akurat dan aman.

2. Allegretto Wave dengan PerfectPulse Technology

Teknologi laser ini memiliki berbagai fitur untuk memastikan operasi berjalan aman dan hasilnya lebih baik. Beberapa keunggulannya antara lain:

  • Smart Energy Control: Setiap sinar laser melewati tiga tahap pemeriksaan sebelum mengenai mata untuk memastikan energinya stabil. Jika ada ketidaksesuaian, sistem akan langsung menyesuaikan sebelum laser berikutnya ditembakkan.
  • Fast Eye-tracking: Teknologi ini menggunakan sensor inframerah untuk mendeteksi gerakan mata hingga 200 kali per detik. Bila mata bergerak sedikit, sistem akan menyesuaikan dalam waktu kurang dari 6 milidetik, sehingga laser tetap bekerja pada area yang benar.
  • Wavefront-Optimization: Teknologi ini memastikan bentuk alami kornea tetap terjaga setelah operasi sehingga mengurangi risiko efek samping seperti silau atau gangguan penglihatan di malam hari.
  • Non-Overlapping Pulses: Laser ditembakkan dengan cara yang teratur agar tidak mengenai titik yang sama secara berulang dalam waktu singkat. Ini membantu mencegah panas berlebih yang bisa merusak jaringan mata.

3. iFS™ Advanced Femtosecond Laser

Teknologi ReLEx SMILE ini meningkatkan presisi dalam pembuatan flap (lapisan tipis pada kornea) saat operasi LASIK. Dengan kecepatan tinggi, proses pembuatan flap menjadi lebih cepat dan hampir tanpa hambatan, sehingga prosedur berjalan lebih lancar dan nyaman.

iFS™ Advanced Femtosecond Laser juga menggunakan energi yang lebih rendah daripada teknologi sebelumnya. Hal ini membantu mengurangi risiko peradangan atau reaksi jaringan setelah operasi sehingga proses pemulihan menjadi lebih cepat.

Keunggulan lainnya adalah hasil permukaan kornea yang lebih halus berkat teknologi IntraLase®. Dengan permukaan stromal yang lebih rata, kualitas penglihatan setelah operasi menjadi lebih baik dan risiko efek samping seperti silau berkurang.

Selain itu, flap yang terbuat dari teknologi ini memiliki potongan sisi dengan sudut khusus yang lebih stabil. Hal ini membuat flap tetap pada posisi yang tepat setelah operasi sehingga hasilnya lebih optimal dan lebih aman bagi pasien.

Teknologi ini juga memungkinkan pembuatan flap berbentuk elips yang lebih sesuai dengan bentuk alami kornea. Bentuk ini membantu mendistribusikan tekanan secara merata sehingga hasil koreksi penglihatan menjadi lebih akurat dan nyaman bagi pasien.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Lasik Mata dan Operasi Katarak

4. VisuMax

VisuMax adalah teknologi laser dari ZEISS yang menggunakan femtosecond laser untuk membentuk lapisan tipis berbentuk lensa kontak di bawah permukaan kornea. Lapisan ini kemudian terangkat melalui sayatan kecil, sehingga prosedur lebih minim invasif daripada metode konvensional.

Salah satu keunggulan utama VisuMax adalah kemampuannya untuk bekerja dengan sangat lembut sehingga lebih sedikit bagian permukaan kornea yang terpengaruh. Hal ini membantu mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko efek samping setelah operasi.

Teknologi ini untuk memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pasien. Tekanan pada mata saat prosedur berlangsung jauh lebih ringan daripada metode lain sehingga pasien tidak merasa tertekan atau tidak nyaman selama operasi.

VisuMax juga memiliki fitur “Smart Bed Technology” yang memastikan posisi pasien tetap stabil selama prosedur berlangsung. Jika pasien bergerak sedikit, tempat tidur laser akan otomatis menyesuaikan posisinya agar tetap sejajar dengan target operasi sehingga hasilnya tetap presisi.

5. iDesign Wavefront

iDesign Wavefront adalah sistem pemetaan mata yang menggunakan teknologi wavefront untuk membuat prosedur LASIK lebih personal dan sesuai dengan kondisi mata setiap pasien. Dengan pemetaan yang sangat akurat, dokter dapat merancang prosedur koreksi penglihatan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasien.

Teknologi ini tidak hanya mampu mengoreksi rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hipermetropi), tetapi juga bisa untuk menangani astigmatisme campuran. Dengan cakupan koreksi yang lebih luas, teknologi ini memberikan solusi bagi lebih banyak orang yang ingin terbebas dari kacamata atau lensa kontak.

Keunggulan lainnya adalah kemampuannya dalam menangani pasien dengan presbiopi atau mata tua. iDesign Wavefront merupakan satu-satunya teknologi LASIK yang disetujui untuk Monovision LASIK, yaitu metode untuk mereka yang berusia di atas 40 tahun dan mengalami kesulitan melihat dekat akibat penuaan. Sebanyak 96% pasien yang menjalani prosedur ini melaporkan lebih jarang menggunakan kacamata setelah enam bulan.

Dengan sistem pengukuran canggih, iDesign Wavefront mampu mengambil lima jenis pengukuran hanya dalam satu kali pemindaian. Hal ini memungkinkan dokter untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan akurat, sehingga setiap prosedur LASIK benar-benar sesuai dengan karakteristik unik mata pasien.

Teknologi dalam ReLEx SMILE terus berkembang untuk memberikan hasil operasi mata yang lebih akurat, aman, dan nyaman bagi pasien. Dengan metode yang semakin sesuai dengan kebutuhan pasien, prosedur ini menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang ingin mendapatkan penglihatan lebih jernih tanpa harus bergantung pada kacamata atau lensa kontak.

6. AMO WaveScan WaveFront™ System

AMO WaveScan WaveFront™ System adalah teknologi pemetaan mata yang sangat akurat dan cepat dalam menganalisis gangguan penglihatan seseorang. Sistem ini dokter dapat melihat bagaimana cahaya melewati mata pasien dan menentukan koreksi yang paling tepat sesuai dengan kondisi mata masing-masing.

Teknologi ini menggunakan metode Advanced CustomVue™, yaitu prosedur koreksi penglihatan yang sesuai dengan karakteristik unik mata setiap pasien. Dengan tingkat presisi yang tinggi, sistem ini dapat mengurangi risiko efek samping seperti silau atau penglihatan buram setelah operasi, serta meningkatkan kualitas penglihatan pasien secara keseluruhan.

Keunggulan utama dari AMO WaveScan WaveFront™ System adalah kecepatannya dalam menangkap data serta akurasi tinggi dalam menganalisis setiap detail mata. Dokter dapat merancang prosedur operasi yang lebih presisi, memastikan hasil yang lebih maksimal untuk setiap pasien.

7. Oculus Pentacam

Oculus Pentacam adalah alat diagnostik yang berfungsi untuk memetakan struktur bagian depan mata, termasuk kornea dan lensa, secara menyeluruh. Teknologi ini menggunakan kamera khusus yang berputar untuk menangkap gambar mata dalam bentuk tiga dimensi, sehingga memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan metode pemindaian lainnya.

Salah satu keunggulan Oculus Pentacam adalah kemampuannya mengukur bagian tengah kornea dengan tingkat ketepatan yang sangat tinggi. Proses pemindaian ini berlangsung kurang dari dua detik sehingga pasien tidak perlu khawatir merasa tidak nyaman saat pemeriksaan. Selain itu, jika mata pasien bergerak sedikit selama pemindaian, sistem ini dapat secara otomatis menyesuaikan posisi dan mengoreksi kesalahan agar hasil tetap akurat.

Teknologi ini mampu mengukur hingga 25.000 titik di permukaan mata, sehingga memberikan gambaran yang sangat detail mengenai kondisi mata pasien. Dengan data yang lengkap dan akurat, dokter dapat merancang perawatan yang lebih presisi dan mengurangi risiko komplikasi setelah operasi.

Teknologi seperti AMO WaveScan WaveFront™ dan Oculus Pentacam berperan besar dalam meningkatkan efektivitas prosedur ReLEx SMILE. Dokter dapat memberikan perawatan yang lebih personal dan hasil yang lebih optimal bagi pasien yang ingin mendapatkan penglihatan yang lebih baik tanpa kacamata atau lensa kontak.

Kelebihan ReLEx® SMILE

Dokter spesialis mata Ciputra SMG Eye Clinic, dr. Utami Noor Sya’baniyah SpM menjelaskan bahwa prosedur dari ReLEx® SMILE hanya menggunakan satu mesin Femtosecond laser dengan teknologi paling modern saat ini untuk mengoreksi bentuk kornea mata dengan sayatan yang sangat kecil sehingga waktu pemulihan yang dibutuhkan pasca tindakan menjadi lebih cepat dan minim efek samping seperti nyeri, silau juga mata kering. “Berbeda dengan lasik yang membuat sayatan pada kornea hingga 20 mm, ReLEx® SMILE hanya membuat sayatan kecil 2-4 mm di permukaan kornea.

Waktu yang dibutuhkan untuk proses ini juga lebih cepat, hanya sekitar 10 menit,” ujar dr. Utami.

Syarat kandidat ReLEx® SMILE

Tidak semua orang penderita mata minus dan silindris bisa menjalani metode ReLEx® SMILE. Dr. Utami menjelaskan ada beberapa persyaratan untuk melakukan prosedur koreksi pengelihatan ini, seperti harus berusia 18 tahun ke atas, tidak mengalami perubahan resep kacamata yang signifikan selama satu tahun terakhir, miopa hingga minus 10 atau astigmatisme hingga minus 5. “Lalu, tidak sedang hamil, tidak memiliki sejarah medis mata signifikan, tidak memiliki sejarah penyakit mata di keluarga dan pecinta olahraga esktrim,” lanjutnya.

Baca Juga: Mengenal Phakic iOL dan Perbedaannya dengan Lasik Mata

Biaya ReLEx® SMILE

Bicara mengenai biaya yang harus dikeluarkan, direktur Ciputra Healthcare, Veimeirawaty Kusnadi mengatakan, untuk masa promo Ciputra SMG Eye Clinic mengenakan tarif ReLEx® SMILE sebesar Rp. 30 juta untuk sepasang mata. Namun, nantinya untuk menjalani lasik dengan teknologi paling baru ini, pasien harus mengeluarkan biaya pada kisaran Rp. 35 juta sampai dengan Rp. 40 juta untuk sepasang mata.

lasikrelex smile
Read more
  • Published in LASIK, ReLEx SMILE
No Comments

Sejarah LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis)

Kamis, 23 November 2017 by irmankarim
Sejarah lasik 1

Mungkin di antara Anda banyak yang sudah mengenal atau familiar dengan LASIK. Namun, apakah Anda telah mengetahui sejarah bagaimana LASIK bisa ditemukan? Berikut sejarah singkat perkembangan LASIK dari era 1960-an hingga era modern.

Periode 1960-an

– Profesor Jose Ignacio Barraquer – Pengenalan Keratomileusis

Perjalanan panjang sejarah LASIK dimulai dari negara Kolombia. Seorang dokter mata bernama Jose Ignacio Barraquer berhasil mengembangkan prosedur autoplastik untuk memperbaiki gangguan refraksi mata yang disebut dengan Keratomileusis.

Periode 1970-an

– Svyatoslov N. Fyodorov, MD menciptakan Keratotomi Radial

Pada tahun 1970-an di Rusia, Svyatoslav Fyodorov berhasil menemukan teknik yang disebut dengan Keratotomi Radial (RK), setelah melihat seorang anak muda yang rabun dengan luka pada kornea akibat pecahan kaca. Setelah luka sang anak muda tersebut sembuh, Ia pun berteori bahwa pemotongan radial membuat kornea menjadi rata, sehingga pengelihatan anak muda tersebut menjadi lebih baik daripada sebelum mengalami luka.

– Penemuan Laser Excimer

Laser excimer ditemukan pertama kali oleh kelompok fisika dan kimia dari IBM® Thomas J. Watson Research Center di Yorktown, New York. Samuel Blum, Rangaswamy Srinivasan dan James J. Wynne yang merupakan peneliti di Research Center tersebut, telah mengeksplorasi cara baru untuk menggunakan laser excimer.

Periode 1980-an

– Stephen Trokel, MD – Penggunaan Laser Excimer pertama kali pada kornea

Dr Steven Trokel memperkenalkan Keratektomi Photorefractive (PRK). Dia juga mematenkan laser Excimer untuk memperbaiki penglihatan dan melakukan operasi laser pertama pada mata pasien di tahun 1987.

Setelah mempelajari karya dari IBM, dokter mata Stephen Trokel, yang berafiliasi dengan Columbia Presbyterian Medical Center di New York City, datang ke IBM® Thomas J. Watson Research Center pada tahun 1983 untuk berkolaborasi dalam melakukan eksperimen bersama Srinivasan dan peneliti lainnya, Bodil Braren.

Baca Juga: Mata Minus / Rabun jauh (Miopia) : Gejala, Pencegahan, Penanganan dan Perawatan

Trokel, Srinivasan, dan Braren lalu menulis sebuah makalah yang memperkenalkan gagasan menggunakan laser untuk membentuk kembali kornea mata dengan tujuan memperbaiki gangguan refraksi, seperti rabun jauh.

Dr Steven Trokel berhasil membuat sambungan ke kornea dan melakukan operasi laser pertama di mata pasien pada tahun 1987.

Periode 1990-an

– PRK disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration)

Keratektomi fotorefraktif atau PRK adalah jenis operasi mata korektif pertama yang menggunakan laser daripada pisau untuk menghilangkan jaringan kornea. Metode ini disetujui penggunaannya untuk operasi mata oleh FDA (Food and Drug Administration) pada sekitar tahun 1996.

– LASIK disetujui oleh FDA

Gagasan menggabungkan teknologi flap yang telah terbukti sebelumnya dan membentuk kembali kornea dengan laser excimer terjadi pada awal tahun 1990an dan dengan disetujuinya metode LASIK oleh FDA, menandai era operasi LASIK dimulai.

Periode 2000-an

– Evolusi Laser Femtosecond dalam Bedah Refraktif

Pada tahun 1997, Dr Tibor Juhasz, seorang insinyur biomedis yang familiar dengan penelitian femtosecond sebelumnya, mulai memikirkan tentang aplikasi medis. Laser IntraLase merupakan laser femtosecond pertamanya yang disetujui untuk LASIK tanpa pisau di Amerika Serikat, yang telah memperoleh persetujuan FDA pada tahun 2001. IntraLase Inc. kemudian mengenalkan beberapa model baru laser ini dengan berbagai fitur-fitur yang semakin canggih.

– Teknologi Wavefront Disetujui

Pada Mei 2003, FDA menyetujui penggunaan Customized Wavefront LASIK yang menggunakan sistem CustomVue VISX, sebuah generasi koreksi penglihatan laser yang benar-benar baru. Dengan teknologi ini, tujuan pembedahan tidak lagi untuk menghasilkan pengelihatan yang setara saat Anda menggunakan kacamata atau kontak terbaik, namun melebihi kualitas penglihatan saat memakai kacamata atau kontak.

LASIK Masa Kini

– Teknologi LASIK Terbaru dengan Zeiss ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction)

Saat ini koreksi terhadap kelainan refraksi mata benar-benar memasuki babak baru dengan hadirnya teknologi Zeiss ReLEx® SMILE. ReLEx® SMILE merupakan metode bedah refraktif yang dapat mengoreksi kelainan refraksi tanpa perlu pembuatan flap pada kornea yang biasa dilakukan pada prosedur LASIK pada umumnya.

Baca Juga: Mata Silinder / Astigmatisme: Gejala, Tes dan Pengobatan

Dengan tidak adanya proses pembuatan flap, proses penyembuhan yang menggunakan teknologi Zeiss ReLEx® SMILE menjadi jauh lebih cepat dibandingkan metode LASIK konvensional. Proses operasi juga menjadi sangat cepat, hanya memakan waktu beberapa menit saja dan pengelihatan pun akan membaik 80% hingga 100% setelah beberapa hari pasca operasi. Kelainan refraksi yang dapat dikoreksi dengan teknologi Zeiss ReLEx® SMILE diantaranya adalah Miopia (rabun jauh) dan Astigmatisma (silinder).

Ciputra SMG Eye Clinic adalah salah satu klinik mata terbaik, menyediakan layanan koreksi refraksi mata dengan teknologi Zeiss ReLEx® SMILE. Jadi, jika Anda mengalami kelainan refraksi mata seperti Miopia atau Astigmatisma dan ingin memperbaiki pengelihatan Anda, Anda bisa segera menghubungi tim kami pada (021) 298 881 38.

kesehatanlasikmata
Read more
  • Published in LASIK, ReLEx SMILE
No Comments
Artikel Terbaru
  • jenis-jenis katarak
    Jenis-jenis Katarak dan Penanganannya
  • Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
    Ini Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
  • Tanda operasi katarak gagal
    Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya
  • health talk csec pontianak februari
    Health Talk Lasik Mata Pontianak: Sharing Happy Eyes

Jakarta - Lotte Kuningan

Lotte Shopping Avenue Fl.5 Ciputra World 1 Jakarta Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5, Kuningan

Jakarta - PIM Pondok Indah

Pondok Indah Office Tower 5 Lantai 2 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah, Jakarta Selatan - 12310

Surabaya

SkyLoft SOHO Fl.8 Ciputra World Surabaya Jl. Mayjend Sungkono No.87

© 2025 All rights reserved. Ciputra SMG Eye Clinic

TOP