• Indonesia
  • English

LASIK & Katarak Center Jakarta - Klinik Mata | Ciputra SMG Eye Clinic

  • Beranda
  • Dokter Kami
  • Bebas Kaca Mata
    • Lasik Mata
    • ReLEx SMILE
    • EVO ICL
  • Apa itu Katarak?
  • FAQs
    • ReLEx® SMILE
    • FemtoLASIK
    • Katarak
    • Lifetime Protection
    • Rekomendasi Hotel
    • EVO Visian ICL
  • Testimonials
  • Berita
    • Artikel
    • Health Talks
  • Kontak

Penyebab Mata Minus Bertambah dan Cara Meminimalkannya

Senin, 10 Juli 2023 by Devi

Mata minus atau miopia dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Anda akan merasa kesulitan melihat objek yang jauh. Perawatan yang tidak tepat dapat memperburuk miopia. Berbagai kondisi dapat menyebabkan mata minus bertambah. Lantas, apa saja penyebab mata minus bertambah? Cari tahu dalam ulasan berikut!

Orang dengan mata minus memiliki masalah dengan kekuatan fokus pada mata. Mereka akan membutuhkan kacamata atau lensa kontak untuk membantu mereka melihat jauh dengan jelas.

Orang yang menghabiskan banyak waktu untuk melakukan pekerjaan visual dengan intens, seperti bermain video game, bekerja di depan komputer, lebih mungkin terkena mata minus.

Baca Juga: Ingin Menyembuhkan Mata Minus Tanpa Kacamata? Bisa!

Berbagai Penyebab Mata Minus Bertambah

Sinar cahaya yang harusnya difokuskan pada jaringan saraf di bagian belakang mata (retina) justru difokuskan di depan retina. Miopia dapat terjadi karena faktor genetik, lingkungan, hingga kebiasaan membaca yang kurang tepat. Selain itu, ada berbagai kondisi yang membuat mata minus semakin parah atau bertambah di antaranya berikut.

1. Bertambah Usia

Mata minus dapat meningkat seiring bertambahnya usia terutama pada anak-anak. Peningkatan mata minus dapat menyebabkan risiko lebih tinggi terkena penyakit mata yang mengancam penglihatan.

Pertumbuhan mata pada anak menyebabkan miopia semakin memburuk saat mata tumbuh dan berubah bentuk. Struktur mata anak terus berkembang hingga usia 20 tahun. Pertumbuhan mata berhenti pada usia 20.

2. Kebiasaan Penggunaan Gadget

Penggunaan perangkat digital yang kurang tepat dan dalam waktu lama dapat dikaitkan dengan perkembangan miopia. Mata minus Anda akan bertambah bila tidak memperbaiki kebiasaan membaca dan menggunakan gadget.

Banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam untuk bekerja, bermain game, menonton di semua jenis perangkat digital berbeda, seperti smartphone, tablet, komputer, dan lainnya.

Penggunaan perangkat digital dalam waktu lama tidak hanya memengaruhi perkembangan miopia, tetapi juga membuat mata tegang. Jika Anda melihat perangkat digital yang berbeda terlalu banyak.

Beristirahatlah secara teratur setiap 20 menit untuk mengalihkan pandangan dari layar, mengamati objek yang jauh, dan mengistirahatkan mata. Anda bisa berkedip 10 kali untuk melumasi mata Anda.

Baca Juga: Mata Minus Bisa Sembuh Total? Yuk, Coba Cara Ini!

Cara Mencegah agar Minus Tidak Bertambah Parah

Jika Anda tidak dapat mengurangi penggunaan ponsel dan komputer dalam waktu dekat. Lantas, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi ketegangan mata? Berikut beberapa cara untuk mencegah miopia tidak bertambah parah.

1. Sesuaikan Kecerahan dan Kontras Layar

Jika Anda harus berkerja menggunakan perangkat digital. Sesuaikan tingkat kecerahan dengan cahaya di sekitar Anda. Anda juga perlu mengatur kontras pada layar komputer termasuk gadget untuk mengurangi ketegangan mata. Pastikan Anda menggunakan fitur eye protection pada layar untuk mengurangi kelelahan mata.

Ketika menggunakan komputer sebaiknya atur posisi duduk sekitar 25 inci dari layar. Hadapkan layar komputer sehingga mata Anda menatap sedikit ke bawah, tidak lurus ke depan atau ke atas. Selain itu, pastikan punggung Anda tegak dan kedua kaki Anda menopang tubuh bagian bawah.

2. Gunakan Kacamata Anda

Kebanyakan orang dengan mata minus akan mendapatkan kacamata resep untuk mengoreksi dan memfokuskan penglihatan. Anda mungkin perlu memakainya sepanjang waktu. Lensa multifokal menawarkan berbagai kekuatan lensa yang berbeda, memungkinkan pemakai untuk memfokuskan penglihatan mereka dengan jelas untuk jarak jauh dan dekat tanpa memerlukan perangkat korektif tambahan.

Orang yang menghabiskan banyak waktu melakukan pekerjaan yang intensif secara visual, seperti bermain video game atau bekerja di depan komputer, berisiko lebih tinggi terkena miopia.

Penderita miopia dapat mengalami kesulitan melihat film atau layar TV dengan jelas, papan tulis di sekolah atau saat mengemudi. Umumnya, mata minus pertama kali terjadi pada anak usia sekolah. Jika Anda merasakan perubahan pada penglihatan segera kontrol mata Anda dan temui dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Telah direview oleh dr. Devy Mandagi, SpM.

Source:

  • Penglihatan Dewasa: 19 hingga 40 Tahun
  • Miopia (Rabun Jauh)
  • Menjaga Penglihatan Anda
  • Komputer, Perangkat Digital dan Ketegangan Mata
  • Rabun Jauh
mata minusmata minus bertambahmengobati mata minus bertambahpenyebab mata minus
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Mata Minus Bisa Sembuh Total? Yuk, Coba Cara Ini!

Senin, 03 Januari 2022 by Devi
Kacamata minus dan lensa kotak dapat membantu Anda melihat lebih jelas terutama penglihatan jarak jauh.

Pernahkah Anda bertanya, apakah mata minus bisa sembuh? Mata minus sangat umum terjadi, tetapi dapat diobati. Bahkan pertumbuhan dan perkembangan mata minus dapat diperlambat. Penasaran bagaimana caranya? Pelajari ulasan berikut!

Baca Juga: Mata Minus Bukan Penyakit

Apakah Usia Memengaruhi Mata Minus?

Mata minus terjadi pada seseorang yang tidak dapat melihat dengan jelas benda atau objek yang letaknya jauh. Ternyata usia juga membawa perubahan yang berarti dalam penglihatan kita. Biasanya mata minus berkembang dari masa kanak-kanak antara usia 8 hingga 12 tahun. Selain itu, mata minus juga dapat berkembang pada orang dewasa. Prevalensi mata minus atau miopia meningkat pada awal masa dewasa, relatif stabil dari awal 20-an hingga usia 50 tahun dan kemudian menurun setelah usia 50 tahun.

Sementara itu, faktor lain juga dapat memengaruhi mata minus, seperti mata lelah karena melakukan aktivitas tertentu, misalnya membaca buku atau menggunakan komputer terus-menerus. Sementara mata minus yang diakibatkan faktor genetik mungkin terjadi bila kedua orang tua juga menderita mata minus.

Baca Juga: Mata Minus dan Mata Silinder: Informasi yang Harus Diketahui

Apakah pengobatan Alami Dapat Menyembuhkan Mata Minus?

Pernah terpikirkan apakah mata minus bisa sembuh dengan cara alami? Ada sejumlah bahan-bahan alami yang dipercaya sebagai obat mata minus herbal. Nyatanya, bahan alami tersebut hanya untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan mata saja, tetapi tidak serta-merta menyembuhkannya. Sebagai contoh, wortel dan sayuran lain memang menyehatkan tubuh bukan hanya mata. Sayangnya wortel tidak dapat mengurangi kelainan mata minus. Hingga kini belum ada bukti ilmiah atau hasil yang dapat diverifikasi untuk mendukungnya. Pasalnya mata minus bukanlah penyakit, tetapi gangguan kesalahan bias dari bola mata. Kelainan refraksi mata terjadi ketika mata tidak dapat memfokuskan cahaya pada retina. Sebaliknya cahaya difokuskan di depan retina sehingga membuat beda-benda yang letaknya jauh menjadi buram.

Baca Juga: Mata Minus / Rabun jauh (Miopia) : Gejala, Pencegahan, Penanganan dan Perawatan

Cara Menangani Mata Minus Secara Medis

Rabun jauh atau mata minus sebenarnya tidak dapat disembuhkan total. Namun, jangan berkecil hati karena beberapa tindakan medis berikut dapat dilakukan untuk mengatasi mata minus. Terdapat beberapa metode yang terbukti dapat memperlambat perkembangan mata minus. Kacamata dan lensa kontak merupakan contoh lensa korektif. Anda dapat mengatasi mata minus dengan memakai lensa korektif. Perangkat tersebut membantu memfokuskan cahaya pada retina mata sehingga penglihatan menjadi lebih jelas. Melalui pemeriksaan mata dapat menunjukkan bila Anda menderita mata minus. Setelah pemeriksaan, resep kacamata akan diberikan.

Kacamata minus dan lensa kotak dapat membantu Anda melihat lebih jelas terutama penglihatan jarak jauh. Namun, lensa kontak hanya berfungsi saat Anda memakainya saja. Sementara untuk mengoreksi penglihatan secara keseluruhan, Anda dapat mencoba operasi refraksi. Operasi refraksi atau biasa disebut sebagai operasi laser merupakan bentuk koreksi permanen untuk mata minus.umumnya, mereka yang melakukan operasi mata tidak perlu lagi memakai lensa kontak atau kacamata. Prosedur yang paling umum dilakukan untuk mata minus:

  1. Keratektomi fotorefraktif: Juga disebut PRK, operasi ini menggunakan laser untuk menghilangkan bagian terluar permukaan kornea sehingga memungkinkan sinar cahaya fokus pada retina Anda.
  2. LASEK: LASEK hampir mirip dengan PRK, tetapi untuk melonggarkan permukaan kornea melibatkan penggunaan alkohol. Lalu, tindakan laser dilakukan untuk mengubah bentuk kornea sampai membentuk kelengkungan kornea yang diharapkan.
  3. LASIK: Tindakan operasi ini paling umum untuk mata minus. Dokter spesialis mata menggunakan pisau mikro untuk membuat flap tipis pada lapisan kornea mata.Ini membantu membiaskan cahaya pada retina, menghasilkan penglihatan yang lebih jelas.

Nah, Ciputra SMG Eye Clinic sudah menggunakan generasi laser terbaru untuk menghilangkan mata minus. Tindakan menggunakan mesin laser tanpa pisau serta tanpa flap biasa disebut sebagai ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction). Alat ini digunakan untuk mengoreksi kelainan refraksi dengan memakai laser. Benefitnya begitu banyak, seperti luka yang sangat kecil (2-4mm), tanpa perlu membuat flap kornea sehingga proses kesembuhannya lebih cepat daripada LASIK konvensional. Mata minus dapat diatasi dengan tindakan medis untuk mengembalikan ketajaman penglihatan seseorang. LASIK dan prosedur operasi mata laser lainnya adalah perawatan jangka panjang yang efektif untuk mata minus. Jika Anda melakukan tindakan LASIK Anda dapat melihat dengan jelas tanpa perlu bantuan kacamata atau lensa kontak. Jadi tunggu apalagi? Segera konsultasikan kesehatan mata Anda kepada ahlinya dan jangan tunda sampai penglihatan terganggu ya!

Telah direview oleh dr. Syenny Budi Handoko, SpM

Source:

  • Rabun jauh (Miopia)
  • Apa itu Miopia (rabun Jauh)?
  • LASIK (Operasi Laser Mata)
mata minusmata minus bisa sembuhsembuhkan mata minus
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Ingin Menyembuhkan Mata Minus Tanpa Kacamata? Bisa!

Jumat, 17 Desember 2021 by Devi
faktor lain juga dapat memengaruhi mata minus, seperti mata lelah karena melakukan aktivitas tertentu, misalnya membaca buku

Mata minus atau rabun jauh, menyebabkan benda-benda yang jauh terlihat buram. Dengan begitu seseorang merasa tidak nyaman dan penglihatannya cukup terganggu. Jika Anda memiliki mata minus jangan dulu berkecil hati. Kabar baiknya mata minus dapat diperbaiki, lho.

Ada banyak cara untuk menyembuhkan mata minus. Mungkin Anda juga bertanya-tanya apa pilihan terapi mata minus terbaik? Mari, kita lihat satu per satu dimulai dari perawatan yang paling umum dulu ya, Happy Eyes People!

Baca Juga: Mata Minus dan Mata Silinder: Informasi yang Harus Diketahui

Penggunaan Lensa Korektif

Anda dapat mencoba menggunakan lensa korektif untuk mempertajam penglihatan yang disebabkan oleh mata minus. Jenis lensa yang dapat diresepkan dapat berupa:

1. Kacamata
Salah satu cara termudah dan umum digunakan banyak orang untuk mengatasi mata minus dengan kacamata, terutama bagi anak-anak. Dokter mata akan memeriksa tajam penglihatan sebelum dan setelah koreksi lensa, serta kondisi kesehatan mata. Kacamata bekerja dengan memfokuskan kembali sinar cahaya pada retina. Sementara itu, kacamata juga membantu melindungi mata dari sinar ultraviolet (UV). Ada berbagai jenis pilihan lensa kacamata, termasuk untuk penglihatan tunggal, bifokal, trifokal dan multifokal progresif.

2. Lensa Kontak
Selain kacamata, lensa kontak dapat dipilih untuk membuat penglihatan lebih jelas dan bidang pandang lebih luas daripada kacamata. Lensa kontak dipakai langsung tepat padan kornea mata, oleh karena itu pemakaian lensa kontak membutuhkan perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan mata. Namun, sebelum memakai lensa kontak konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terlepas dari pro dan kontra penggunaan lensa kontak.

3. Prosedur Operasi Bedah Refraksi
Pilihan lain untuk menangani mata minus tanpa harus menggunakan kacamata melalui tindakan operasi bedah refraksi. Dokter spesialis mata menggunakan sinar laser untuk membentuk kembali kornea sehingga pandangan menjadi lebih jelas. Operasi mata tersebut melibatkan penggunaan energi laser untuk memperbaiki kelengkungan kornea sehingga pembiasan cahaya menjadi fokus pada retina.

Baca Juga: Berapa Lama Operasi LASIK?

Kenali 3 jenis operasi mata laser berikut:

1. Photorefractive Keratektomy (PRK)
Metode dilakukan dengan menghilangkan lapisan epitel (bagian terluar) di permukaan kornea dan laser digunakan untuk menghilangkan jaringan dan mengubah bentuk kornea.

2. Laser Epithelial Keratomileusis (LASEK)
Hampir mirip dengan PRK, tetapi melibatkan penggunaan alkohol untuk melonggarkan permukaan kornea yang disebut epitel. Flap epitel nantinya akan dilepaskan dan dijauhkan dari area kornea yang akan dilaser. Saat laser dilakukan, jaringan kornea yang terletak di bawah flap epitel akan dilaser untuk mengubah bentuk kornea sampai membentuk kelengkungan kornea yang diharapkan.

3. Laser in Situ Keratectomy (LASIK)

Metode ini mirip dengan LASEK, tetapi pembuatan flap kornea lebih presisi menggunakan mikrokeratom atau pisau mikro. Alternatif terbaru dari mikrokeratom dalam membuat flap adalah mesin laser Femtosecond, yang biasa disebut dengan Femto LASIK. Hasilnya lebih presisi dan risiko lebih minimal.

Bahkan saat ini ada generasi terbaru dari laser bedah refraktif agar bebas dari mata minus, terkini karena sudah menggunakan mesin laser (tanpa pisau), serta tanpa flap, dikenal dengan sebutan ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction). Penasaran apa itu ReLEx® SMILE? ReLEx® SMILE merupakan metode bedah refraktif yang dilakukan untuk mengoreksi kelainan refraksi dengan menggunakan laser dengan luka sangat kecil (2-4 mm) tanpa perlu membuat flap pada kornea sehingga proses penyembuhannya lebih cepat dibandingkan LASIK konvensional.

Baca Juga: Mata Silinder / Astigmatisme: Gejala, Tes dan Pengobatan

Manakah Prosedur yang Terbaik?

Pada dasarnya ketiga teknik operasi di atas dapat menyembuhkan mata minus, membuat seseorang terbebas dari mata minus. Namun, memiliki waktu pemulihan, risiko, serta efek samping yang berbeda. Metode PRK bisa sedikit menyakitkan dan memakan waktu beberapa bulan untuk menstabilkan penglihatan. LASEK dan LASIK menjadi metode lebih baik dibandingkan PRK karena hampir tidak menimbulkan rasa sakit. Penglihatan kamu juga bisa pulih dalam bebrapa jam atau hari. LASIK sendiri dapat dilakukan bila kornea kamu cukup tebal. Sebab bila memiliki kornea tipis maka risiko komplikasi akan lebih tinggi. Bila kornea cukup tebal, metode ini dapat digunakan untuk mata minus yang lebih dari 10 D.

ReLEx® SMILE sebagai jenis laser bedah refraktif terbaru memiliki banyak kelebihan, antara lain luka sayatan paling kecil, tidak banyak syaraf yang terpotong, efek mata kering lebih minimal, serta tidak ada risiko yang berkaitan dengan flap. Jika Anda bingung memilih mana perawatan yang tepat. Silahkan bicarakan dengan dokter untuk menyembuhkan mata minus. Dokter akan merekomendasikan metode pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan visual dan gaya hidup pasien. Khusus bagi pasien yang melakukan tindakan LASIK di Ciputra SMG Eye Clinic, kami memberikan jaminan lasik seumur hidup dengan tujuan untuk membantu mempertahankan penglihatan. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, periksakan sedini mungkin kesehatan mata agar terhindar dari berbagai gangguan penglihatan.

Telah direview oleh dr Azrina Noor, SpM.

Source:

  • Rabun Jauh: Diagnosis dan Pengobatan Miopia
  • Rabun Jauh
  • 3 Pilihan Pengobatan untuk Rapujing
mata minusmenyembuhkan mata minuspengobatan mata minus
Read more
  • Published in Mata
No Comments

Mata Minus atau Rabun Jauh: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Senin, 20 Januari 2020 by Defa
Mata Minus Gejala Pencegahan Penanganan dan Perawatan

Mata minus atau yang sering disebut dengan rabun jauh atau juga Miopia adalah keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan untuk melihat jarak jauh seperti melihat rambu-rambu lalu lintas, tulisan di papan tulis depan kelas ataupun tayangan film yang tampak buram ketika Anda sedang menonton bioskop yang jaraknya jauh dari Anda.

Akan tetapi, akan mudah untuk melihat jarak dekat seperti membaca atau melihat layar monitor komputer. Miopia terjadi ketika kondisi kornea mata menebal sehingga pantulan cahaya / bayangan objek tidak fokus di retina tetapi berada jauh di depannya. Oleh karena itu untuk mengatasi hal ini penggunaan alat bantu penglihatan seperti kacamata, softlens atau operasi refraktif dibutuhkan.

Penyebab Rabun Jauh (Miopi) dan Faktor Risikonya

Jika Anda mengalami miopia, kemungkinan besar salah satu atau kedua orang tua Anda juga memiliki kondisi yang sama. Para ahli mata masih belum mengetahui penyebab pasti miopia, tetapi diyakini bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan.

Ada kemungkinan Anda mewarisi kecenderungan untuk memiliki miopia. Gaya hidup yang mendukung, seperti sering melakukan aktivitas jarak dekat seperti membaca atau bekerja di depan komputer dapat memicu kondisi ini.

Biasanya, miopia muncul pada masa kanak-kanak dan dapat memburuk di usia muda serta cenderung stabil saat memasuki masa remaja.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko miopia meliputi:

  • Riwayat keluarga dengan miopia: Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki miopia, peluang Anda untuk mengalaminya lebih tinggi karena ada faktor genetik yang berperan.
  • Aktivitas jarak dekat: Sering melakukan aktivitas seperti membaca, menulis, atau bekerja di depan layar komputer dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko miopia. Penggunaan mata untuk fokus jarak dekat secara terus-menerus bisa memengaruhi bentuk mata.
  • Kurangnya waktu di luar ruangan: Penelitian menunjukkan bahwa kurang terpapar cahaya alami saat berada di luar ruangan dapat meningkatkan risiko perkembangan miopia. Aktivitas di luar membantu mata beristirahat dari fokus jarak dekat.
  • Etnisitas: Beberapa kelompok etnis memiliki tingkat miopia yang lebih tinggi dibandingkan yang lain. Misalnya, miopia lebih sering ditemukan pada populasi Asia dibandingkan etnis lainnya.

Baca Juga: 6 Tanda-Tanda Mata Minus dan Faktor yang Memengaruhi

Gejala Rabun Jauh (Miopi)

Gejala yang paling jelas adalah kesulitan untuk melihat objek atau benda dalam jarak yang jauh, akan tetapi Anda juga dapat merasakan hal-hal dibawah ini:

  • Sakit kepala
  • Rasa lelah di mata ketika melihat benda yang jauh beberapa meter didepan Anda
  • Rasa tegang pada mata
  • Mata juling
  • Mata lelah ketika berkendara, berolahraga
  • Kesulitan melihat objek jauh
  • Sering menyipitkan mata
  • Menonton TV atau membaca dari jarak dekat
  • Sulit fokus saat di sekolah (melihat papan tulis)
  • Sering mengucek mata
  • Mengeluh pandangan kabur

Ketika mengalami gejala di atas, Anda disarankan untuk memeriksakan kondisi mata Anda ke klinik mata terdekat sehingga dapat dillakukannya perawatan lebih lanjut.

Jenis-Jenis Miopi

Berdasarkan penyebab, jenis-jenis miopi dibagi menjadi dua. Di antaranya:

1. Miopi Degeneratif

Miopi degeneratif adalah jenis miopi yang sering disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Kondisi ini biasanya mulai muncul pada usia anak-anak dan dapat memburuk seiring waktu.

Anak-anak dengan miopi degeneratif sering mengalami peningkatan kekuatan lensa secara signifikan dan ini menyebabkan gangguan penglihatan yang lebih serius di kemudian hari.

Selain itu, miopi degeneratif juga dapat berhubungan dengan masalah kesehatan mata lainnya, seperti glaukoma dan katarak.

2. Miopi Tinggi

Miopi tinggi terjadi ketika bola mata tumbuh terlalu panjang sehingga cahaya yang masuk tidak dapat fokus dengan benar pada retina. Jenis miopi ini bisa menyebabkan penglihatan kabur pada jarak jauh dan memerlukan resep kacamata atau lensa kontak yang lebih kuat.

Miopi tinggi juga dapat meningkatkan risiko komplikasi mata yang serius, seperti retina yang robek atau lepas, serta katarak. Oleh karena itu, penting bagi Anda dengan miopi tinggi untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan mengikuti saran dokter untuk menjaga kesehatan mata.

Pengobatan Mata Minus atau Rabun Jauh (Miopi)

Bila Anda dinyatakan memiliki mata minus, biasanya dokter akan melakukan beberapa tindakan sesuai kondisi. Di antaranya:

1. Pemeriksaan Rutin

Melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter spesialis mata minimal satu kali setahun sangat disarankan bagi penderita mata minus. Ini penting untuk memantau apakah terjadi perubahan pada ukuran minus yang dialami.

2. Kacamata

Salah satu cara yang paling umum dan mudah dilakukan untuk mengatasi mata minus adalah dengan menggunakan kacamata yang sesuai dengan kondisi Anda. Anda dapat memilih bingkai kacamata yang sesuai dengan selera dan gaya pribadi.

Namun, penggunaan kacamata saat berolahraga atau melakukan aktivitas intensitas tinggi bisa menjadi kurang nyaman dan mengganggu penggunanya.

3. Softlens

Softlens adalah alternatif lain untuk menangani mata minus. Bentuknya yang lembut dan dipasangkan langsung ke mata membuatnya lebih praktis untuk aktivitas dengan intensitas tinggi, seperti olahraga, menyelam, dan berkendara.

Namun, penting untuk menggunakan tetes mata secara berkala untuk mencegah kekeringan dan melepas softlens sebelum tidur. Selain itu, pembersihan softlens harus dilakukan dengan tangan yang bersih dan menggunakan cairan khusus sehingga memerlukan perawatan ekstra.

4. Bedah Refraktif

Bedah refraktif merupakan opsi penanganan yang efektif untuk rabun jauh. Dengan kemajuan teknologi, miopia dapat diatasi menggunakan sinar laser.

Metode yang dikenal, seperti LASIK, kini telah berevolusi dengan munculnya teknik terbaru, yaitu ReLEx SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction). Metode ini tidak memerlukan pembuatan flap pada kornea sehingga prosesnya lebih cepat dan nyaman.

Dalam waktu kurang dari 10 menit, penglihatan Anda bisa kembali jernih, dan banyak orang kini lebih memilih bedah refraktif daripada menggunakan kacamata atau softlens.

Baca Juga: Mata Minus Bukan Penyakit, Ini Risiko Penyebabnya

Komplikasi Rabun Jauh (Miopi)

Bila miopi tidak segera ditangani akan menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti:

  • Katarak: Katarak adalah penumpukan protein di lensa mata yang dapat menyebabkan penglihatan kabur.
  • Glaukoma: Glaukoma terjadi ketika tekanan dalam mata meningkat, yang dapat merusak saraf optik dan mengakibatkan kehilangan penglihatan.
  • Neuropati Optik: Kondisi ini melibatkan kerusakan pada saraf optik yang dapat mempengaruhi penglihatan.
  • Neovaskularisasi: Neovaskularisasi adalah pembentukan pembuluh darah baru yang tidak diinginkan di mata, yang dapat mempengaruhi fungsi visual.
  • Retina Terlepas: Retina yang terlepas dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen jika tidak ditangani dengan cepat.

Cara Mendeteksi Mata Minus atau Rabun Jauh (Miopi)

Berikut beberapa cara mendeteksi mata minus yang bisa Anda lakukan:

  • Tes Ketajaman Penglihatan: Tes ini menilai seberapa baik mata Anda melihat objek dari jarak jauh dengan membaca huruf atau simbol pada papan. Hasilnya membantu menentukan adanya miopia.
  • Pinhole Test: Anda melihat melalui lubang kecil pada kartu untuk mengetahui apakah masalah penglihatan disebabkan oleh fokus cahaya yang tidak tepat.
  • Retinoskopi: Dokter menggunakan alat bernama retinoscope untuk memeriksa refleksi cahaya di mata, membantu menentukan kekuatan lensa yang diperlukan untuk mengoreksi penglihatan.
  • Slit Lamp: Alat ini memungkinkan dokter melihat bagian depan mata dengan jelas, memeriksa struktur mata untuk mendeteksi masalah yang berhubungan dengan miopia.

Pencegahan Mata Minus atau Rabun Jauh (Miopi)

Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah mata minus, seperti:

  • Mengonsumsi sayur-mayur dan buah-buahan yang mengandung vitamin A seperti; brokoli, wortel, kangkung, bayam, pepaya, melon, belimbing
  • Melakukan pemeriksaan mata dengan rutin
  • Membaca ditempat yang cukup penerangannya
  • Menjaga aktivitas melihat dekat dalam waktu yang lama tanpa istirahat
  • Batasi waktu menggunakan gadget
  • Jaga jarak pandang yang tepat
  • Lakukan latihan mata secara teratur
  • Istirahatkan mata setiap 20 menit
  • Gunakan kacamata dengan lensa UV

Baca Juga: Mata Minus dan Mata Silinder: Informasi Yang Harus Diketahui

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala miopia, seperti kesulitan melihat objek jauh, sering sakit kepala, atau mata lelah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Pemeriksaan rutin penting untuk mengetahui kondisi mata Anda dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Bila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa miopia Anda sudah cukup tinggi atau tidak dapat diatasi dengan kacamata atau lensa kontak, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan lebih lanjut, seperti operasi LASIK. Prosedur ini dapat membantu memperbaiki penglihatan Anda secara signifikan dan mengurangi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.

Klinik Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) adalah salah satu tempat yang dapat Anda kunjungi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Di sini, Anda akan mendapatkan evaluasi menyeluruh dan informasi lebih lanjut tentang opsi perawatan yang tersedia, termasuk operasi LASIK.

Yuk, percayakan kesehatan mata Anda di Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC)!

Source :

  • Cleveland Clinic. Myopia (Nearsightedness). Diakses 2024.
  • Amarican Academy of Ophthamalogy. Nearsightedness: What Is Myopia?. Diakses 2024.
mata minus
Read more
  • Published in LASIK
No Comments
Artikel Terbaru
  • jenis-jenis katarak
    Jenis-jenis Katarak dan Penanganannya
  • Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
    Ini Pentingnya Tes Buta Warna pada Anak
  • Tanda operasi katarak gagal
    Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya
  • health talk csec pontianak februari
    Health Talk Lasik Mata Pontianak: Sharing Happy Eyes

Jakarta - Lotte Kuningan

Lotte Shopping Avenue Fl.5 Ciputra World 1 Jakarta Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5, Kuningan

Jakarta - PIM Pondok Indah

Pondok Indah Office Tower 5 Lantai 2 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah, Jakarta Selatan - 12310

Surabaya

SkyLoft SOHO Fl.8 Ciputra World Surabaya Jl. Mayjend Sungkono No.87

© 2025 All rights reserved. Ciputra SMG Eye Clinic

TOP